{"title":"Koping Religius-Spiritual pada Ibu sebagai Caregiver Utama Down Syndrome","authors":"Fina Tri Kurnia","doi":"10.14421/ijds.050106","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims at understanding the religious spiritual coping experienced by mothers as the main caregiver of down syndrome children. In particular, this study sought for factors influencing the religious spiritual coping and how it was implemented. Subjects in this study were three mothers of children who all had an offspring with down syndrome. Factors affecting their spiritual-religious coping are both internal (e.g. openness, resigned, acceptance, self-efficacy, appreciation of religion) and external (e.g. social support in the community). The implementation of spiritual coping includes a belief that the child is entrusted, an idea that parenting is an effort to gain redemption, gratitude, perseverence, a hope to receive rewards from God. The three informants underwent a perceived change in their views that their financial burden was lifted up, they had the privillege of being close to God, and they surrendered to the control of God, and they had a new perspective of what it means to be happy and strong.[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui koping religius spiritual yang dialami seorang ibu sebagai caregiver utama anak down syndrome. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi koping religius-spiritual dan bagaimana implementasinya. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari tiga orang ibu dengan variasi usia anak dengan down syndrome yang diasuhnya, yaitu anak-anak, remaja, dan dewasa. Faktor yang mempengaruhi koping religius-spiritual pada ketiga informan berasal dari faktor internal (terbuka, pasrah, menerima, efikasi diri dan penghayatan agama) dan eksternal (dukungan sosial di lingkungan masyarakat). Implementasi koping religius yakni ritual agama islam (salat, puasa, berdoa) dan hubungan sosial. Sedangkan implementasi koping spiritual yakni keyakinan anak adalah titipan, pengasuhan adalah bagian dari peleburan dosa, kebersyukuran, kesabaran, pengharapan akan pahala dari Tuhan. Mereka mengalami perubahan yang dirasakan berupa pandangan bahwa rizki yang dilancarkan, kenyamanan dekat dengan Tuhan, dan penyerahan kontrol kepada Tuhan, dan transformasi perasaan bahagia dan kuat.]","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"INKLUSI Journal of Disability Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/ijds.050106","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
本研究旨在了解母亲作为唐氏综合症儿童的主要照顾者所经历的宗教精神应对。本研究特别探讨宗教精神应对的影响因素及如何实施。这项研究的对象是三个孩子的母亲,她们的孩子都患有唐氏综合症。影响他们精神宗教应对的因素包括内部因素(如开放、顺从、接纳、自我效能、对宗教的欣赏)和外部因素(如社区的社会支持)。精神应对的实施包括相信孩子是被委托的,认为养育孩子是一种获得救赎、感激、毅力和希望从上帝那里得到回报的努力。这三个告密者的观点发生了明显的变化,他们的经济负担减轻了,他们有了亲近上帝的特权,他们屈服于上帝的控制,他们对幸福和强大的意义有了新的看法。[翻译]Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui koping宗教精神yang dialami seorang ibu sebagai照顾者utama anak唐氏综合症。Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk menggali informasmengenai factor - factor for yang mempengaruhi koping宗教-精神dan bagaimana implemasinya。Subjek dalam penelitian ini terdiri dari tiga orang ibu dengan variasi usia anak dengan唐氏综合征yang diasuhnya, yitu anak-anak, remaja, dan dewasa。Faktor yang mempengaruhi koping religialis -spiritual pada ketiga informan berasal dari factor for internal (terbuka, pasrah, menerima, efikasi diri dan penghayatan agama)和eksternal (dukungan social di lingkungan masyarakat)。实施koping religius yakni ritual agama islam (salat, puasa, berdoa)和hubungan social。Sedangkan implementaskoping spiritual yakni keyakinan anak adalah titipan, pengasuhan adalah bagian dari peleburan dosa, kebersyukuran, kesabaran, pengharapan akan pahala dari Tuhan。[英语泛读材料]Mereka mengalami perubahan yang dirasakan berupa pandangan bahwa rizki yang dilancarkan, kenyamanan dekat dengan Tuhan, dan penyerahan control kepada Tuhan, dan transformasi perasaan bahagia dankuat。
Koping Religius-Spiritual pada Ibu sebagai Caregiver Utama Down Syndrome
This study aims at understanding the religious spiritual coping experienced by mothers as the main caregiver of down syndrome children. In particular, this study sought for factors influencing the religious spiritual coping and how it was implemented. Subjects in this study were three mothers of children who all had an offspring with down syndrome. Factors affecting their spiritual-religious coping are both internal (e.g. openness, resigned, acceptance, self-efficacy, appreciation of religion) and external (e.g. social support in the community). The implementation of spiritual coping includes a belief that the child is entrusted, an idea that parenting is an effort to gain redemption, gratitude, perseverence, a hope to receive rewards from God. The three informants underwent a perceived change in their views that their financial burden was lifted up, they had the privillege of being close to God, and they surrendered to the control of God, and they had a new perspective of what it means to be happy and strong.[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui koping religius spiritual yang dialami seorang ibu sebagai caregiver utama anak down syndrome. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi koping religius-spiritual dan bagaimana implementasinya. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari tiga orang ibu dengan variasi usia anak dengan down syndrome yang diasuhnya, yaitu anak-anak, remaja, dan dewasa. Faktor yang mempengaruhi koping religius-spiritual pada ketiga informan berasal dari faktor internal (terbuka, pasrah, menerima, efikasi diri dan penghayatan agama) dan eksternal (dukungan sosial di lingkungan masyarakat). Implementasi koping religius yakni ritual agama islam (salat, puasa, berdoa) dan hubungan sosial. Sedangkan implementasi koping spiritual yakni keyakinan anak adalah titipan, pengasuhan adalah bagian dari peleburan dosa, kebersyukuran, kesabaran, pengharapan akan pahala dari Tuhan. Mereka mengalami perubahan yang dirasakan berupa pandangan bahwa rizki yang dilancarkan, kenyamanan dekat dengan Tuhan, dan penyerahan kontrol kepada Tuhan, dan transformasi perasaan bahagia dan kuat.]