Christian Tambingon, Grace Debbie Kandou, Barnabas Harold Ralph Kairupan
{"title":"PEMETAAN SPASIAL KEJADIAN COVID-19 BERDASARKAN FAKTOR PEJAMU DI KABUPATEN MINAHASA SELATAN","authors":"Christian Tambingon, Grace Debbie Kandou, Barnabas Harold Ralph Kairupan","doi":"10.35328/kesmas.v12i1.2425","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang : Penyakit COVID-19 merupakan penyakit menular yang telah menjadi permasalahan global. Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2020 memiliki 6 Kabupaten/Kota yang dinyatakan sebagai wilayah transmisi lokal, termasuk Kabupaten Minahasa Selatan. Jumlah kasus COVID-19 di Kabupaten Minahasa Selatan per tanggal 12 November 2020 menduduki peringkat 6 dari 16 Kabupaten/Kota yang ada di Sulawesi Utara. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran spasial distribusi dan faktor pejamu terhadap kejadian COVID-19 di Kabupaten Minahasa Selatan. \nMetode : Penelitian observasional deskriptif dilakukan menggunakan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG) pada 421 kasus di Kabupaten Minahasa Selatan. Variabel dalam penelitian ini ialah kejadian COVID-19 di Kabupaten Minahasa Selatan berdasarkan jenis kelamin, usia, tanggal onset gejala, tanggal terkonfirmasi, riwayat kontak erat, dan penyakit komorbid (hipertensi dan diabetes melitus). Data dianalisis menggunakan Quantum GIS dalam memetakan (mapping) serta menampilkan informasi keruangan. Hasil pengolahan data spasial disajikan dalam bentuk gambar peta wilayah berdasarkan variabel. \nHasil : Kejadian COVID-19 di Kabupaten Minahasa Selatan lebih banyak ditemukan pada responden berjenis kelamin perempuan dan kelompok usia di atas 54 tahun. Bulan Desember Tahun 2020 merupakan waktu kejadian tertinggi ditemukannya kasus onset dan terkonfirmasi COVID-19. Sebagian besar responden tidak memiliki komorbid Hipertensi dan DM. \nKesimpulan : Perlu diadakan edukasi tentang perilaku masyarakat dalam pencegahan penularan COVID-19 yaitu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak (social distancing), mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta melengkapi status vaksinasi COVID-19 hingga vaksin dosis lanjutan (booster) di Kabupaten Minahasa Selatan.","PeriodicalId":43209,"journal":{"name":"Kesmas-National Public Health Journal","volume":"103 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.4000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Kesmas-National Public Health Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35328/kesmas.v12i1.2425","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"PUBLIC, ENVIRONMENTAL & OCCUPATIONAL HEALTH","Score":null,"Total":0}
PEMETAAN SPASIAL KEJADIAN COVID-19 BERDASARKAN FAKTOR PEJAMU DI KABUPATEN MINAHASA SELATAN
Latar Belakang : Penyakit COVID-19 merupakan penyakit menular yang telah menjadi permasalahan global. Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2020 memiliki 6 Kabupaten/Kota yang dinyatakan sebagai wilayah transmisi lokal, termasuk Kabupaten Minahasa Selatan. Jumlah kasus COVID-19 di Kabupaten Minahasa Selatan per tanggal 12 November 2020 menduduki peringkat 6 dari 16 Kabupaten/Kota yang ada di Sulawesi Utara. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran spasial distribusi dan faktor pejamu terhadap kejadian COVID-19 di Kabupaten Minahasa Selatan.
Metode : Penelitian observasional deskriptif dilakukan menggunakan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG) pada 421 kasus di Kabupaten Minahasa Selatan. Variabel dalam penelitian ini ialah kejadian COVID-19 di Kabupaten Minahasa Selatan berdasarkan jenis kelamin, usia, tanggal onset gejala, tanggal terkonfirmasi, riwayat kontak erat, dan penyakit komorbid (hipertensi dan diabetes melitus). Data dianalisis menggunakan Quantum GIS dalam memetakan (mapping) serta menampilkan informasi keruangan. Hasil pengolahan data spasial disajikan dalam bentuk gambar peta wilayah berdasarkan variabel.
Hasil : Kejadian COVID-19 di Kabupaten Minahasa Selatan lebih banyak ditemukan pada responden berjenis kelamin perempuan dan kelompok usia di atas 54 tahun. Bulan Desember Tahun 2020 merupakan waktu kejadian tertinggi ditemukannya kasus onset dan terkonfirmasi COVID-19. Sebagian besar responden tidak memiliki komorbid Hipertensi dan DM.
Kesimpulan : Perlu diadakan edukasi tentang perilaku masyarakat dalam pencegahan penularan COVID-19 yaitu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak (social distancing), mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta melengkapi status vaksinasi COVID-19 hingga vaksin dosis lanjutan (booster) di Kabupaten Minahasa Selatan.