{"title":"Historiografi Hadis: Analis Embrio, Pemetaan dan Perkembangannya","authors":"Ja'far Assagaf","doi":"10.22373/substantia.v24i1.12978","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This article examines the historiography of hadith from the beginning of its emergence, then it becomes a separate form in the study of Islamic history. This study uses a descriptive qualitative approach with a content analysis method to find three parts of hadith historiography, namely: embryo, mapping, and development. This study concludes that the embryo of the historiographical emergence of hadith is a historical reality that was real at the time it was reported, and the historical reality of the existence of written works in the second-century hijrah. Both are sources that are interrelated and cannot be separated. At the source mapping level, hadith historiography obtains biographical information on rijal al-hadith from the books al-Sirah, al-Tarikh, al-Thabaqah, and al-Manaqib even though these books are also sources of Islamic historiography. Another further finding is that the development of modern hadith historiography is more on the historical trajectory of hadith with several forms that still revolve around classical hadith issues. Social, political, and other approaches can function as integration in hadith historiography so that they can examine the development of hadith in modern society. Abstrak: Artikel ini mengkaji historiografi hadis dari awal kemunculannya sebagai embrio, kemudian menjadi bentuk tersendiri dari jenis kitab dalam kajian sejarah Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode analisis isi untuk menemukan tiga bagian historiografi hadis yakni: embrio, pemetaan, dan pengembangan. Kajian ini menemukan bahwa embrio kemunculan historiografis hadis adalah realitas sejarah yang nyata pada saat diberitakan, dan realitas sejarah keberadaan karya tulis pada abad kedua hijriyah. Keduanya merupakan sumber yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Pada pemetaan sumber, historiografi hadis memperoleh informasi biografi rijal al-hadits dari kitab-kitab al-Sirah, al-Tarikh, al-Thabaqah, dan al-Manaqib meskipun kitab-kitab tersebut juga merupakan sumber historiografi Islam. Temuan lain selanjutnya adalah perkembangan historiografi hadis modern lebih pada lintasan sejarah hadis dengan beberapa bentuk yang masih berkisar pada persoalan hadis klasik. Pendekatan sosial, politik dan lainnya dapat berfungsi sebagai integrasi dalam historiografi hadis yang mampu mengkaji perkembangan hadis dalam masyarakat modern, media sosial, dan lain-lain.","PeriodicalId":33284,"journal":{"name":"Esensia Jurnal IlmuIlmu Ushuluddin","volume":"295 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Esensia Jurnal IlmuIlmu Ushuluddin","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/substantia.v24i1.12978","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本文考察了圣训的史学,从它的出现开始,然后它成为伊斯兰历史研究中的一个独立形式。本研究采用描述定性的方法和内容分析的方法,找出圣训史学的三个部分,即胚胎、绘图和发展。这项研究的结论是,圣训在史学上的萌芽是一种历史现实,在它被报道的时候是真实的,而在二世纪的希吉拉,书面作品的存在是历史现实。两者都是相互关联的来源,不能分开。在源测绘层面,圣训史学从《西拉》、《塔里克》、《塔巴卡》和《马纳奇布》等书中获得圣训的传记信息,尽管这些书也是伊斯兰史学的来源。另一个进一步的发现是,现代圣训史学的发展更多地是在圣训的历史轨迹上,有几种形式仍然围绕着经典圣训问题。社会、政治和其他方法可以作为圣训史学的整合,这样他们就可以检查圣训在现代社会的发展。摘要:蒙古历史学家hadis dari awal kemunculannya sebagai胚胎,kemudian menjadi bentuk tersendiri dari jenis kitab dalam kajian sejarah Islam。Penelitian ini menggunakan pendekatan质量描述:dengan方法分析,untuk menemukan tiga bagan历史学家hadiis yakni:胚胎,pemetaan, danpengembangan。Kajian ini menemukan bahbrio kemunculan historiografis hadis adalah realitas sejarah yang nyata pada saat diberitakan, danrealitas sejarah keberadaan karya tulis pada abad kedua hijriyah。Keduanya merupakan sumber yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan。palada pemetaan sumber,历史学家,伊斯兰教历史学家,伊斯兰教历史学家,伊斯兰教历史学家。Temuan lain selanjutnya adalah perkembangan历史学家hadis modern lebih pada lintasan sejarah hadis dengan beberapa bentuk yang masih berkisar pada个人hadis klasik。Pendekatan social, political danlainnya dapat berfungsi sebagai integrasi dalam历史学家hadiis yang mampu mengkaji perkembangan hadiis dalam masyarakat modern, media social, danlain -lain。
Historiografi Hadis: Analis Embrio, Pemetaan dan Perkembangannya
This article examines the historiography of hadith from the beginning of its emergence, then it becomes a separate form in the study of Islamic history. This study uses a descriptive qualitative approach with a content analysis method to find three parts of hadith historiography, namely: embryo, mapping, and development. This study concludes that the embryo of the historiographical emergence of hadith is a historical reality that was real at the time it was reported, and the historical reality of the existence of written works in the second-century hijrah. Both are sources that are interrelated and cannot be separated. At the source mapping level, hadith historiography obtains biographical information on rijal al-hadith from the books al-Sirah, al-Tarikh, al-Thabaqah, and al-Manaqib even though these books are also sources of Islamic historiography. Another further finding is that the development of modern hadith historiography is more on the historical trajectory of hadith with several forms that still revolve around classical hadith issues. Social, political, and other approaches can function as integration in hadith historiography so that they can examine the development of hadith in modern society. Abstrak: Artikel ini mengkaji historiografi hadis dari awal kemunculannya sebagai embrio, kemudian menjadi bentuk tersendiri dari jenis kitab dalam kajian sejarah Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode analisis isi untuk menemukan tiga bagian historiografi hadis yakni: embrio, pemetaan, dan pengembangan. Kajian ini menemukan bahwa embrio kemunculan historiografis hadis adalah realitas sejarah yang nyata pada saat diberitakan, dan realitas sejarah keberadaan karya tulis pada abad kedua hijriyah. Keduanya merupakan sumber yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Pada pemetaan sumber, historiografi hadis memperoleh informasi biografi rijal al-hadits dari kitab-kitab al-Sirah, al-Tarikh, al-Thabaqah, dan al-Manaqib meskipun kitab-kitab tersebut juga merupakan sumber historiografi Islam. Temuan lain selanjutnya adalah perkembangan historiografi hadis modern lebih pada lintasan sejarah hadis dengan beberapa bentuk yang masih berkisar pada persoalan hadis klasik. Pendekatan sosial, politik dan lainnya dapat berfungsi sebagai integrasi dalam historiografi hadis yang mampu mengkaji perkembangan hadis dalam masyarakat modern, media sosial, dan lain-lain.