生态学家及其对Sanurus indecora失去番石榴果实的影响

T. L. Mardiningsih, A. M. Amir, I. M. Trisawa, I. G. N. Purnayasa
{"title":"生态学家及其对Sanurus indecora失去番石榴果实的影响","authors":"T. L. Mardiningsih, A. M. Amir, I. M. Trisawa, I. G. N. Purnayasa","doi":"10.21082/LITTRI.V10N3.2004.112-117","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Jambu mete (Anacardium occidentale L.) merupakan salah satu komoditas ekspor. Salah satu kendala dalam produksinya adalah serangan hama. Di Nusa Tcnggara Barat (NTB), Sanurus indecora telah menjadi isu utama dan dianggap sebagai salah satu hama yang scrius menyerang tanaman jambu mete. Untuk mengetahui bioekologi S. indecora dan pengaruh scrangannya terhadap kchilangan hasil jambu mete telah dilakukan penelitian di pertanaman jambu mete di Dusun Sambik Rindang, Desa Salut, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Barat, NTB dan di laboratorium Entomologi, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor dari April sampai Oktober 2003. Penelitian ini terdiri atas dua kegiatan penelitian yaitu di lapang dan di laboratorium. Kegiatan di lapang adalah untuk mengetahui pengaruh serangan S. indecora terhadap kchilangan hasil, ekobiologi, dan musuh alami, sedang kegiatan laboratorium ialah tingkat parasitasi Aphanomerus sp. pada telur S. indecora. Penelitian pengaruh serangan S. indecora terhadap kehilangan hasil jambu mete dilakukan dengan perlakuan pucuk jambu mete yang dikurung dengan kurungan kasa dan yang tidak dikurung. Perlakuan yang dikurung ialah 25 pucuk jambu mete yang tidak terserang (tanpa) S. indecora yang telah mempunyai 5-12 bunga hermaprodit. Sebagai perlakuan yang tidak dikurung ialah 13 pucuk belum terserang S. indecora dan 12 pucuk jambu mete dengan kisaran bunga hermaprodit seperti tersebut di atas yang telah terserang S. indecora. Pengamatan dilakukan terhadap perkembangan bunga mete, awal serangan pada pucuk dan berat gclondong. Untuk mengetahui sebaran 5. indecora dilakukan survei di tiga kapubaten di Propinsi NTB yaitu Lombok Barat, Lombok Timur dan Sumbawa dengan metode sampling. Penelitian biologi dilakukan terhadap 60 nimfa yang baru keluar secara individu dan diamati perkembangannya setiap hari. Penelitian untuk mengetahui musuh alami selain parasitoid telur, dilakukan pengamatan pada 10 pucuk jambu mete yang terserang 5. indecora. Pengamatan dilakukan tiap minggu. Tingkat parasitasi Aphanomerus sp. dihitung dengan mengamati parasitoid yang keluar dari 100 kelompok telur S. indecora setiap hari. Hasil penelitian di Dusun Sambik Rindang, Desa Salut, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Barat, NTB menunjukkan bahwa serangan S. indecora menyebabkan kehilangan hasil jambu mete sebesar 57.83%. Hasil survei di tiga kabupaten yaitu Lombok Barat, Lombok Timur dan Sumbawa menunjukkan bahwa S. indecora ditemukan di tiga kabupaten tersebut. Dengan demikian 5. indecora merupakan salah satu hama utama jambu mete. Dari penelitian biologi, lama stadia telur S. indecora ialah 5-9 hari. Stadia nimfa terdiri dari 6 instar, total masa nimfa adalah 42 - 49 hari dan lama masa imago (serangga dewasa) ialah 5 -6 hai. Selain Aphanomerus sp. (Hymenoptera: Platygasteridae), beberapa musuh alami lainnya yang ditemukan di lapang yaitu laba-laba (Arachnida), kumbang Coccinellidae (Coleoptera), Braconidae, Chaleididae (Hymenoptera), belalang sembah (Orthoptera: Mantidae) dan Bocha amphilhoa (Diptera: Syrphidae). Persentase telur terparasit sebesar 9.78%. Persentase telur menjadi nimfa 8.32% dan telur yang tidak menetas 81.90%.Kata kunci : Jambu mete, bioekologi, Anacardium occidentale L , Sanurus indecora, hama, musuh alami, kehilangan hasil ABSTRACTBioecology of Sanurus indecora and the effect of its infestation on the loss of cashew yieldCashew (Anacardium occidentale L.) is an export commodity. One of the constraints in cashew production is pest attack. In West Nusa Tenggara (NTB), a latid, S. indecora had become a serious issue and was suspected as one of serious pests attacking cashew plant. Experiments to determine the bioecology of 5. indecora and the yield loss of cashew due to the insect infestation were carried out in Sambik Rindang, Salut Village. Kayangan, Lombok Barat District, West Nusa tenggara and in the laboratory of Entomology, die Indonesian Spice and Medicinal Crops Research Institute, Bogor from April to October 2003. Field activities were aimed to find out the effect of S. indecora infestation on yield loss of cashew, ecobiology, and natural enemies. Laboratory activity included parasitization stage of Aphanomerus sp. in 5. indicora. Study on the yield loss of cashew due to S. indecora was carried out by caging and uncaging shoots. Twenty two shoots with 5-12 hermaphrodite lowers were caged 13 shoots with 5-12 hermaphrodite lowers which imatially not attacked by S. indecora and 12 shoots with 5-12 hermaphrodite flowers already attacked by S. indecora. Observations were done on the development of cashew lowers, initial attack on shoots and weight of seeds. To determine the distribution of 5. indecora. a survey was conducted in three districts in West Nusa Tenggara Province namely West Lombok, East Lombok and Sumbawa, using sampling methods. Biology experiment was conducted by caging 60 newly nymphs individually on cashew seedlings and its development was observed every day. To determine natural enemies beside egg parasitoid, observation was conducted on 10 shoots attacked by S. indecora. Parasitization of Aphanomerus sp. was counted by observing natural enemies emerged from 100 egg clusters of 5. indecora. Observation was carried out once a week. Results of the experiment in Sambik Rindang, Salut Village, Kayangan, Lombok Barat District, West Nusa Tenggara showed that the latid caused 57.83% yield loss of cashew. Results of survey in three districts namely West Lombok, East Lombok and Sumbawa, showed that S. indecora was found in those three districts. Therefore, It can be concluded that 5. indecora was a serious pest of cashew plant. The biology experiment showed the duration of its eggs was 5-9 days, nymphs was 42 - 49 days, and adults was 5-6 days. The nymph consisted of six instars. Beside Aphanomerus sp. (Hymenoptera: Platygasteridae), the natural enemies found in the field were spiders (Arachnida), \"lady beetle\" (Coleoptera: Coccinellidae), Braco-nidae, Chaleididae (Hymenoptera), mantid (Orthoptera: Mantidae) and Bocha amphilhoa (Diptera: Syrphidae). The parasitization of Aphano-merus sp. was 9.78%. The eggs hatched to be nymphs were only 8.32% and the eggs did not hatch were 81.90%.Key words: Cashew, Anacardium occidentale L., bioecology. Sanurus indecora, pest, natural enemy, yield loss","PeriodicalId":17774,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Tanaman Industri","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"BIOEKOLOGI DAN PENGARUH SERANGAN Sanurus indecora TERHADAP KEHILANGAN HASIL JAMBU METE\",\"authors\":\"T. L. Mardiningsih, A. M. Amir, I. M. Trisawa, I. G. N. Purnayasa\",\"doi\":\"10.21082/LITTRI.V10N3.2004.112-117\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Jambu mete (Anacardium occidentale L.) merupakan salah satu komoditas ekspor. Salah satu kendala dalam produksinya adalah serangan hama. Di Nusa Tcnggara Barat (NTB), Sanurus indecora telah menjadi isu utama dan dianggap sebagai salah satu hama yang scrius menyerang tanaman jambu mete. Untuk mengetahui bioekologi S. indecora dan pengaruh scrangannya terhadap kchilangan hasil jambu mete telah dilakukan penelitian di pertanaman jambu mete di Dusun Sambik Rindang, Desa Salut, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Barat, NTB dan di laboratorium Entomologi, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor dari April sampai Oktober 2003. Penelitian ini terdiri atas dua kegiatan penelitian yaitu di lapang dan di laboratorium. Kegiatan di lapang adalah untuk mengetahui pengaruh serangan S. indecora terhadap kchilangan hasil, ekobiologi, dan musuh alami, sedang kegiatan laboratorium ialah tingkat parasitasi Aphanomerus sp. pada telur S. indecora. Penelitian pengaruh serangan S. indecora terhadap kehilangan hasil jambu mete dilakukan dengan perlakuan pucuk jambu mete yang dikurung dengan kurungan kasa dan yang tidak dikurung. Perlakuan yang dikurung ialah 25 pucuk jambu mete yang tidak terserang (tanpa) S. indecora yang telah mempunyai 5-12 bunga hermaprodit. Sebagai perlakuan yang tidak dikurung ialah 13 pucuk belum terserang S. indecora dan 12 pucuk jambu mete dengan kisaran bunga hermaprodit seperti tersebut di atas yang telah terserang S. indecora. Pengamatan dilakukan terhadap perkembangan bunga mete, awal serangan pada pucuk dan berat gclondong. Untuk mengetahui sebaran 5. indecora dilakukan survei di tiga kapubaten di Propinsi NTB yaitu Lombok Barat, Lombok Timur dan Sumbawa dengan metode sampling. Penelitian biologi dilakukan terhadap 60 nimfa yang baru keluar secara individu dan diamati perkembangannya setiap hari. Penelitian untuk mengetahui musuh alami selain parasitoid telur, dilakukan pengamatan pada 10 pucuk jambu mete yang terserang 5. indecora. Pengamatan dilakukan tiap minggu. Tingkat parasitasi Aphanomerus sp. dihitung dengan mengamati parasitoid yang keluar dari 100 kelompok telur S. indecora setiap hari. Hasil penelitian di Dusun Sambik Rindang, Desa Salut, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Barat, NTB menunjukkan bahwa serangan S. indecora menyebabkan kehilangan hasil jambu mete sebesar 57.83%. Hasil survei di tiga kabupaten yaitu Lombok Barat, Lombok Timur dan Sumbawa menunjukkan bahwa S. indecora ditemukan di tiga kabupaten tersebut. Dengan demikian 5. indecora merupakan salah satu hama utama jambu mete. Dari penelitian biologi, lama stadia telur S. indecora ialah 5-9 hari. Stadia nimfa terdiri dari 6 instar, total masa nimfa adalah 42 - 49 hari dan lama masa imago (serangga dewasa) ialah 5 -6 hai. Selain Aphanomerus sp. (Hymenoptera: Platygasteridae), beberapa musuh alami lainnya yang ditemukan di lapang yaitu laba-laba (Arachnida), kumbang Coccinellidae (Coleoptera), Braconidae, Chaleididae (Hymenoptera), belalang sembah (Orthoptera: Mantidae) dan Bocha amphilhoa (Diptera: Syrphidae). Persentase telur terparasit sebesar 9.78%. Persentase telur menjadi nimfa 8.32% dan telur yang tidak menetas 81.90%.Kata kunci : Jambu mete, bioekologi, Anacardium occidentale L , Sanurus indecora, hama, musuh alami, kehilangan hasil ABSTRACTBioecology of Sanurus indecora and the effect of its infestation on the loss of cashew yieldCashew (Anacardium occidentale L.) is an export commodity. One of the constraints in cashew production is pest attack. In West Nusa Tenggara (NTB), a latid, S. indecora had become a serious issue and was suspected as one of serious pests attacking cashew plant. Experiments to determine the bioecology of 5. indecora and the yield loss of cashew due to the insect infestation were carried out in Sambik Rindang, Salut Village. Kayangan, Lombok Barat District, West Nusa tenggara and in the laboratory of Entomology, die Indonesian Spice and Medicinal Crops Research Institute, Bogor from April to October 2003. Field activities were aimed to find out the effect of S. indecora infestation on yield loss of cashew, ecobiology, and natural enemies. Laboratory activity included parasitization stage of Aphanomerus sp. in 5. indicora. Study on the yield loss of cashew due to S. indecora was carried out by caging and uncaging shoots. Twenty two shoots with 5-12 hermaphrodite lowers were caged 13 shoots with 5-12 hermaphrodite lowers which imatially not attacked by S. indecora and 12 shoots with 5-12 hermaphrodite flowers already attacked by S. indecora. Observations were done on the development of cashew lowers, initial attack on shoots and weight of seeds. To determine the distribution of 5. indecora. a survey was conducted in three districts in West Nusa Tenggara Province namely West Lombok, East Lombok and Sumbawa, using sampling methods. Biology experiment was conducted by caging 60 newly nymphs individually on cashew seedlings and its development was observed every day. To determine natural enemies beside egg parasitoid, observation was conducted on 10 shoots attacked by S. indecora. Parasitization of Aphanomerus sp. was counted by observing natural enemies emerged from 100 egg clusters of 5. indecora. Observation was carried out once a week. Results of the experiment in Sambik Rindang, Salut Village, Kayangan, Lombok Barat District, West Nusa Tenggara showed that the latid caused 57.83% yield loss of cashew. Results of survey in three districts namely West Lombok, East Lombok and Sumbawa, showed that S. indecora was found in those three districts. Therefore, It can be concluded that 5. indecora was a serious pest of cashew plant. The biology experiment showed the duration of its eggs was 5-9 days, nymphs was 42 - 49 days, and adults was 5-6 days. The nymph consisted of six instars. Beside Aphanomerus sp. (Hymenoptera: Platygasteridae), the natural enemies found in the field were spiders (Arachnida), \\\"lady beetle\\\" (Coleoptera: Coccinellidae), Braco-nidae, Chaleididae (Hymenoptera), mantid (Orthoptera: Mantidae) and Bocha amphilhoa (Diptera: Syrphidae). The parasitization of Aphano-merus sp. was 9.78%. The eggs hatched to be nymphs were only 8.32% and the eggs did not hatch were 81.90%.Key words: Cashew, Anacardium occidentale L., bioecology. Sanurus indecora, pest, natural enemy, yield loss\",\"PeriodicalId\":17774,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Penelitian Tanaman Industri\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-07-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Penelitian Tanaman Industri\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21082/LITTRI.V10N3.2004.112-117\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Tanaman Industri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21082/LITTRI.V10N3.2004.112-117","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

番石榴(Anacardium occidentale L)是出口商品之一。其生产障碍之一是害虫入侵。在NTB, Sanurus indecora已经成为一个主要问题,被认为是一种攻击腰果的害虫。2003年4月至10月,在西龙目岛西龙目岛西龙目岛的昆虫实验室、药库研究中心茂物,研究与kchicora的生态学及其对kchicora腰果的影响。这项研究包括两个研究活动,包括场地和实验室。现场活动是为了确定索引科拉攻击kchilangan、生态学和天敌的影响,目前实验室活动是该组织中卵细胞Aphanomerus sp的病变水平。研究表明,当木腰果被关在纱窗里而不在笼子里的时候,木腰果的攻击影响了木腰果的损失。被关在笼子里的治疗是25个腰果没有被感染(没有)S. indecora有5-12朵雌雄花。至于不被关在笼子里的治疗方法,有13个未受感染的人的S. indecora和12个腰身腰身,其花的数量与上面的人的树木不一致。观察mete花的发展,这是gclondong的初始攻击和重量。了解5的展开。该组织对NTB西龙目岛、东龙目岛和三区进行了调查。生物学家对60名新发现的宁法进行了研究,这些宁法每天都在观察它们的发展。研究发现,除了寄生虫蛋类动物外,还有天然的敌人,研究发现10个腰果感染了5个。indecora。观察每周进行。sp的Aphanomerus感染率是通过观察拟像来计算的。NTB在西龙目区的sambibirindang村、印度尼西亚的pads村、天宫市的研究表明,这次袭击导致全球腰果收入损失了57.83%。三县西龙目岛、东龙目岛和松巴塔省的调查显示,该地区的三县都发现了东龙目岛。等于5。indecora是jambu腰果的主要害虫之一。在生物研究中,S的卵休眠时间为5-9天。宁发由6个instar组成,宁发共42 - 49天,而成虫的持续时间为5 -6 hai。除了Aphanomerus sp,在田野中发现的其他自然敌人还有蜘蛛(蛛形纲动物)、凤头鹦鹉甲虫(colenidae)、黑冠甲虫、Chaleididae (Hymenoptera: mantitera)、螳螂(Orthoptera: mantitera)和Bocha amphilhoa (diphutera: Syrphidae)。感染卵子的比例为9.78%。卵的比例为8.32%,未孵化的卵为81.90%。关键词:番色腰果、生物生态学、Anacardium枕木、哈马、天敌、自然敌人,错过了Sanurus indecora、哈马、天敌,其影响将导致cashew yieldCashew损失。谨慎生产的一种煽动攻击。在西努萨东南部(NTB),一个拉蒂德,一个不确定的国家变成了一个严重的问题,被认为是一个严重的attashew plant。验证五种生物生态学的实验。卡德拉和卡西弗站失去的财产被扔进了一个隐蔽的村庄。2003年4月至10月,印度尼西亚中部西龙目岛西南角昆虫学研究实验室场活动已经被允许找出cashew、生态生物学和自然敌人损失的内在影响。实验室活动包括阿哈诺默斯第五站的瘫痪场景。indicora。对塞卡莱杜家失去的可喜财产的研究被推迟拍摄的cashew家的人所关心。两名武装分子的持枪者被称为5-12名雌雄同体的持枪者,他们称13名持枪者为5-12名雌雄同体的持枪者。观测结果显示,这些漏洞的发展、攻击目标和种子的重量。来决定五分之一的发行。indecora。一项调查使用采样方法进行,以西努萨省南马卢省的三个地区进行。《生物学实验》是由60个新仙女亲自照料的,其发展每天都受到观察。 为了确定除卵寄生蜂外的天敌,对10株黄刺螟侵染的嫩枝进行了观察。通过观察5个虫卵的100个虫卵群中出现的天敌数量,统计了蚜蝇的寄生情况。indecora。观察每周进行一次。在西努沙登加拉龙目岛巴拉特区卡扬甘沙鲁特村Sambik Rindang进行的试验结果表明,干旱造成腰果产量损失57.83%。在西龙目岛、东龙目岛和松巴哇3个地区的调查结果显示,在这3个地区都发现了indecora。因此,可以得出结论:5。腰果蚜是腰果植物的严重害虫。生物学实验表明,其卵期为5 ~ 9天,若虫期为42 ~ 49天,成虫期为5 ~ 6天。仙女由六颗星星组成。在野外发现的天敌除小蛾(Aphanomerus sp.)外,还有蜘蛛(蛛形纲)、“瓢虫”(鞘翅目:瓢虫科)、小蛾科、小蛾科(膜翅目)、螳螂科(直翅目:螳螂科)和小蛾(双翅目:蚜蝇科)。蚜蝇寄生率为9.78%。孵化成若虫的卵仅占8.32%,未孵化的卵占81.90%。关键词:腰果,西方猕猴桃,生物生态学牛虻,害虫,天敌,产量损失
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
BIOEKOLOGI DAN PENGARUH SERANGAN Sanurus indecora TERHADAP KEHILANGAN HASIL JAMBU METE
Jambu mete (Anacardium occidentale L.) merupakan salah satu komoditas ekspor. Salah satu kendala dalam produksinya adalah serangan hama. Di Nusa Tcnggara Barat (NTB), Sanurus indecora telah menjadi isu utama dan dianggap sebagai salah satu hama yang scrius menyerang tanaman jambu mete. Untuk mengetahui bioekologi S. indecora dan pengaruh scrangannya terhadap kchilangan hasil jambu mete telah dilakukan penelitian di pertanaman jambu mete di Dusun Sambik Rindang, Desa Salut, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Barat, NTB dan di laboratorium Entomologi, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor dari April sampai Oktober 2003. Penelitian ini terdiri atas dua kegiatan penelitian yaitu di lapang dan di laboratorium. Kegiatan di lapang adalah untuk mengetahui pengaruh serangan S. indecora terhadap kchilangan hasil, ekobiologi, dan musuh alami, sedang kegiatan laboratorium ialah tingkat parasitasi Aphanomerus sp. pada telur S. indecora. Penelitian pengaruh serangan S. indecora terhadap kehilangan hasil jambu mete dilakukan dengan perlakuan pucuk jambu mete yang dikurung dengan kurungan kasa dan yang tidak dikurung. Perlakuan yang dikurung ialah 25 pucuk jambu mete yang tidak terserang (tanpa) S. indecora yang telah mempunyai 5-12 bunga hermaprodit. Sebagai perlakuan yang tidak dikurung ialah 13 pucuk belum terserang S. indecora dan 12 pucuk jambu mete dengan kisaran bunga hermaprodit seperti tersebut di atas yang telah terserang S. indecora. Pengamatan dilakukan terhadap perkembangan bunga mete, awal serangan pada pucuk dan berat gclondong. Untuk mengetahui sebaran 5. indecora dilakukan survei di tiga kapubaten di Propinsi NTB yaitu Lombok Barat, Lombok Timur dan Sumbawa dengan metode sampling. Penelitian biologi dilakukan terhadap 60 nimfa yang baru keluar secara individu dan diamati perkembangannya setiap hari. Penelitian untuk mengetahui musuh alami selain parasitoid telur, dilakukan pengamatan pada 10 pucuk jambu mete yang terserang 5. indecora. Pengamatan dilakukan tiap minggu. Tingkat parasitasi Aphanomerus sp. dihitung dengan mengamati parasitoid yang keluar dari 100 kelompok telur S. indecora setiap hari. Hasil penelitian di Dusun Sambik Rindang, Desa Salut, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Barat, NTB menunjukkan bahwa serangan S. indecora menyebabkan kehilangan hasil jambu mete sebesar 57.83%. Hasil survei di tiga kabupaten yaitu Lombok Barat, Lombok Timur dan Sumbawa menunjukkan bahwa S. indecora ditemukan di tiga kabupaten tersebut. Dengan demikian 5. indecora merupakan salah satu hama utama jambu mete. Dari penelitian biologi, lama stadia telur S. indecora ialah 5-9 hari. Stadia nimfa terdiri dari 6 instar, total masa nimfa adalah 42 - 49 hari dan lama masa imago (serangga dewasa) ialah 5 -6 hai. Selain Aphanomerus sp. (Hymenoptera: Platygasteridae), beberapa musuh alami lainnya yang ditemukan di lapang yaitu laba-laba (Arachnida), kumbang Coccinellidae (Coleoptera), Braconidae, Chaleididae (Hymenoptera), belalang sembah (Orthoptera: Mantidae) dan Bocha amphilhoa (Diptera: Syrphidae). Persentase telur terparasit sebesar 9.78%. Persentase telur menjadi nimfa 8.32% dan telur yang tidak menetas 81.90%.Kata kunci : Jambu mete, bioekologi, Anacardium occidentale L , Sanurus indecora, hama, musuh alami, kehilangan hasil ABSTRACTBioecology of Sanurus indecora and the effect of its infestation on the loss of cashew yieldCashew (Anacardium occidentale L.) is an export commodity. One of the constraints in cashew production is pest attack. In West Nusa Tenggara (NTB), a latid, S. indecora had become a serious issue and was suspected as one of serious pests attacking cashew plant. Experiments to determine the bioecology of 5. indecora and the yield loss of cashew due to the insect infestation were carried out in Sambik Rindang, Salut Village. Kayangan, Lombok Barat District, West Nusa tenggara and in the laboratory of Entomology, die Indonesian Spice and Medicinal Crops Research Institute, Bogor from April to October 2003. Field activities were aimed to find out the effect of S. indecora infestation on yield loss of cashew, ecobiology, and natural enemies. Laboratory activity included parasitization stage of Aphanomerus sp. in 5. indicora. Study on the yield loss of cashew due to S. indecora was carried out by caging and uncaging shoots. Twenty two shoots with 5-12 hermaphrodite lowers were caged 13 shoots with 5-12 hermaphrodite lowers which imatially not attacked by S. indecora and 12 shoots with 5-12 hermaphrodite flowers already attacked by S. indecora. Observations were done on the development of cashew lowers, initial attack on shoots and weight of seeds. To determine the distribution of 5. indecora. a survey was conducted in three districts in West Nusa Tenggara Province namely West Lombok, East Lombok and Sumbawa, using sampling methods. Biology experiment was conducted by caging 60 newly nymphs individually on cashew seedlings and its development was observed every day. To determine natural enemies beside egg parasitoid, observation was conducted on 10 shoots attacked by S. indecora. Parasitization of Aphanomerus sp. was counted by observing natural enemies emerged from 100 egg clusters of 5. indecora. Observation was carried out once a week. Results of the experiment in Sambik Rindang, Salut Village, Kayangan, Lombok Barat District, West Nusa Tenggara showed that the latid caused 57.83% yield loss of cashew. Results of survey in three districts namely West Lombok, East Lombok and Sumbawa, showed that S. indecora was found in those three districts. Therefore, It can be concluded that 5. indecora was a serious pest of cashew plant. The biology experiment showed the duration of its eggs was 5-9 days, nymphs was 42 - 49 days, and adults was 5-6 days. The nymph consisted of six instars. Beside Aphanomerus sp. (Hymenoptera: Platygasteridae), the natural enemies found in the field were spiders (Arachnida), "lady beetle" (Coleoptera: Coccinellidae), Braco-nidae, Chaleididae (Hymenoptera), mantid (Orthoptera: Mantidae) and Bocha amphilhoa (Diptera: Syrphidae). The parasitization of Aphano-merus sp. was 9.78%. The eggs hatched to be nymphs were only 8.32% and the eggs did not hatch were 81.90%.Key words: Cashew, Anacardium occidentale L., bioecology. Sanurus indecora, pest, natural enemy, yield loss
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信