{"title":"从伊斯兰经济的角度来看,货币和银行政策","authors":"Imam Mawardi","doi":"10.56998/jr.v6i01.59","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pertanyaan penting tentang kebijakan moneter, yaitu apakah dalam kebijakan moneter mempengaruhi output. Moneteris berpendapat bahwa uang merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi output, seperti pengeluaran anggaran pemerintah. \nAdapun metodologi dalam penelitian ini, yaitu penelitian kepustakaan, pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian normativ, dengan jenis library research. Sedangkan teknik pengumpulan data dengan melakukan penelitian terhadap berbagai literatur yang relevansi dari pembahasan ini melalui kajian buku-buku, jurnal, website dan pendapat ahli secara tidak langsung. \nHasil dari penelitian ini, yaitu bank syariah berperan penting dalam mentransmisikan kebijakan moneter ke sektor riil. Kemudian studi mereka menunjukkan bahwa kebijakan moneter mendukung efek nyata. Kebijakan moneter yang didanai oleh bank konvensional dan bank syariah sangat berperan dalam sektor perekonomian di bidang manufaktur, perhotelan, jasa bisnis, perdagangan, restoran, konstruksi, layanan sosial, pertanian dan konstruksi. Jika rupiah terdepresiasi terhadap dolar AS, maka permintaan pinjaman oleh perusahaan manufaktur tentu akan turun. Bank sentral tidak akan membiarkan rupiah terdepresiasi lebih jauh, karena peristiwa ini akan mempengaruhi perusahaan lain, yang memiliki karakteristik yang berbeda. Untuk menghindari ini semua, bank sentral akan menaikkan suku bunga dengan kebijakan, sehingga dapat mendorong konsumsi dan investasi. Tujuannya untuk memperkuat rupiah terhadap dolar AS.","PeriodicalId":30940,"journal":{"name":"Jurnal Ekonomi Pembangunan Kajian Masalah Ekonomi dan Pembangunan","volume":"26 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KEBIJAKAN MONETER DAN BANK DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DI INDONESIA\",\"authors\":\"Imam Mawardi\",\"doi\":\"10.56998/jr.v6i01.59\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pertanyaan penting tentang kebijakan moneter, yaitu apakah dalam kebijakan moneter mempengaruhi output. Moneteris berpendapat bahwa uang merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi output, seperti pengeluaran anggaran pemerintah. \\nAdapun metodologi dalam penelitian ini, yaitu penelitian kepustakaan, pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian normativ, dengan jenis library research. Sedangkan teknik pengumpulan data dengan melakukan penelitian terhadap berbagai literatur yang relevansi dari pembahasan ini melalui kajian buku-buku, jurnal, website dan pendapat ahli secara tidak langsung. \\nHasil dari penelitian ini, yaitu bank syariah berperan penting dalam mentransmisikan kebijakan moneter ke sektor riil. Kemudian studi mereka menunjukkan bahwa kebijakan moneter mendukung efek nyata. Kebijakan moneter yang didanai oleh bank konvensional dan bank syariah sangat berperan dalam sektor perekonomian di bidang manufaktur, perhotelan, jasa bisnis, perdagangan, restoran, konstruksi, layanan sosial, pertanian dan konstruksi. Jika rupiah terdepresiasi terhadap dolar AS, maka permintaan pinjaman oleh perusahaan manufaktur tentu akan turun. Bank sentral tidak akan membiarkan rupiah terdepresiasi lebih jauh, karena peristiwa ini akan mempengaruhi perusahaan lain, yang memiliki karakteristik yang berbeda. Untuk menghindari ini semua, bank sentral akan menaikkan suku bunga dengan kebijakan, sehingga dapat mendorong konsumsi dan investasi. Tujuannya untuk memperkuat rupiah terhadap dolar AS.\",\"PeriodicalId\":30940,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ekonomi Pembangunan Kajian Masalah Ekonomi dan Pembangunan\",\"volume\":\"26 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-05-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ekonomi Pembangunan Kajian Masalah Ekonomi dan Pembangunan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.56998/jr.v6i01.59\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ekonomi Pembangunan Kajian Masalah Ekonomi dan Pembangunan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56998/jr.v6i01.59","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KEBIJAKAN MONETER DAN BANK DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DI INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pertanyaan penting tentang kebijakan moneter, yaitu apakah dalam kebijakan moneter mempengaruhi output. Moneteris berpendapat bahwa uang merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi output, seperti pengeluaran anggaran pemerintah.
Adapun metodologi dalam penelitian ini, yaitu penelitian kepustakaan, pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian normativ, dengan jenis library research. Sedangkan teknik pengumpulan data dengan melakukan penelitian terhadap berbagai literatur yang relevansi dari pembahasan ini melalui kajian buku-buku, jurnal, website dan pendapat ahli secara tidak langsung.
Hasil dari penelitian ini, yaitu bank syariah berperan penting dalam mentransmisikan kebijakan moneter ke sektor riil. Kemudian studi mereka menunjukkan bahwa kebijakan moneter mendukung efek nyata. Kebijakan moneter yang didanai oleh bank konvensional dan bank syariah sangat berperan dalam sektor perekonomian di bidang manufaktur, perhotelan, jasa bisnis, perdagangan, restoran, konstruksi, layanan sosial, pertanian dan konstruksi. Jika rupiah terdepresiasi terhadap dolar AS, maka permintaan pinjaman oleh perusahaan manufaktur tentu akan turun. Bank sentral tidak akan membiarkan rupiah terdepresiasi lebih jauh, karena peristiwa ini akan mempengaruhi perusahaan lain, yang memiliki karakteristik yang berbeda. Untuk menghindari ini semua, bank sentral akan menaikkan suku bunga dengan kebijakan, sehingga dapat mendorong konsumsi dan investasi. Tujuannya untuk memperkuat rupiah terhadap dolar AS.