Asera temmallai锌告诫:强调萨林达的布吉斯部落的社会身份,以及其对粉丝模型咨询的影响

Rury Muslifar, Andi Irawan
{"title":"Asera temmallai锌告诫:强调萨林达的布吉斯部落的社会身份,以及其对粉丝模型咨询的影响","authors":"Rury Muslifar, Andi Irawan","doi":"10.26740/bikotetik.v6n1.p5-12","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Migran Bugis di Samarinda hidup secara komunal dan tersebar. Identitas mereka kemudian bergeser seiring dengan pertemuan identitas lain dan perkembangan teknologi. Stigma orang bugis ‘kasar’ mencerminkan pergeseran identitas tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menafsirkan petuah bugis asera temmalaiseng (sembilan tak terpisahkan)  sebagai suatu identitas sosial orang bugis dan implikasinya terhadap konseling model KIPAS. Penelitian kualitatif gadamerian digunakan untuk menafsirkan petuah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petuah asera temmalaiseng menunjukkan identitas sosial orang bugis untuk : menghindari dua hal yaitu jangan mencela kesukaan orang lain dan jangan menghitung harta milik orang lain. Katakan satu hal ; katakan hal yang wajar yang bisa menyenangkan orang lain. Lakukan dua hal ; lakukan hal yang bisa memperbaiki orang lain dan lakukanlah sesuatu dengan prilaku yang baik dan tak tersanggah/terbantahkan. Ingat dua hal ; ingatlah kebaikan orang kepada kita dan ingatlah kesalahanmu kepada orang lain. Lupakan dua hal ; lupakan kebaikanmu kepada orang lain dan lupakan kesalahan orang lain kepada kita. Implikasi konseling model KIPAS sebagai salah satu pendekatan konseling yang mengutamakan sisi positif manusia, menegaskan bahwa dalam petuah tersebut, individu diajarkan untuk berfikir positif, bersikap positif, berkata positif, dan berperilaku positif. Sebagai salah satu tema bahasan dalam konseling model KIPAS, penelitian ini perlu dikembangkan dengan pendekatan yang lebih teknis melalui tahapan-tahapan konseling model KIPAS (Konseling Intensif Progresif Adaptif Struktural).","PeriodicalId":31984,"journal":{"name":"Counsellia Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"352 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Petuah Asera Temmallaiseng : Menegaskan Identitas Sosial Suku Bugis di Samarinda dan Implikasinya Terhadap Konseling Model KIPAS\",\"authors\":\"Rury Muslifar, Andi Irawan\",\"doi\":\"10.26740/bikotetik.v6n1.p5-12\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Migran Bugis di Samarinda hidup secara komunal dan tersebar. Identitas mereka kemudian bergeser seiring dengan pertemuan identitas lain dan perkembangan teknologi. Stigma orang bugis ‘kasar’ mencerminkan pergeseran identitas tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menafsirkan petuah bugis asera temmalaiseng (sembilan tak terpisahkan)  sebagai suatu identitas sosial orang bugis dan implikasinya terhadap konseling model KIPAS. Penelitian kualitatif gadamerian digunakan untuk menafsirkan petuah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petuah asera temmalaiseng menunjukkan identitas sosial orang bugis untuk : menghindari dua hal yaitu jangan mencela kesukaan orang lain dan jangan menghitung harta milik orang lain. Katakan satu hal ; katakan hal yang wajar yang bisa menyenangkan orang lain. Lakukan dua hal ; lakukan hal yang bisa memperbaiki orang lain dan lakukanlah sesuatu dengan prilaku yang baik dan tak tersanggah/terbantahkan. Ingat dua hal ; ingatlah kebaikan orang kepada kita dan ingatlah kesalahanmu kepada orang lain. Lupakan dua hal ; lupakan kebaikanmu kepada orang lain dan lupakan kesalahan orang lain kepada kita. Implikasi konseling model KIPAS sebagai salah satu pendekatan konseling yang mengutamakan sisi positif manusia, menegaskan bahwa dalam petuah tersebut, individu diajarkan untuk berfikir positif, bersikap positif, berkata positif, dan berperilaku positif. Sebagai salah satu tema bahasan dalam konseling model KIPAS, penelitian ini perlu dikembangkan dengan pendekatan yang lebih teknis melalui tahapan-tahapan konseling model KIPAS (Konseling Intensif Progresif Adaptif Struktural).\",\"PeriodicalId\":31984,\"journal\":{\"name\":\"Counsellia Jurnal Bimbingan dan Konseling\",\"volume\":\"352 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-10-05\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Counsellia Jurnal Bimbingan dan Konseling\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26740/bikotetik.v6n1.p5-12\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Counsellia Jurnal Bimbingan dan Konseling","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/bikotetik.v6n1.p5-12","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

萨马林达的布吉人住在一起,分散在各处。随着其他身份的相遇和技术的发展,他们的身份也发生了变化。这种“粗鲁”的耻辱反映了这种身份的转变。这项研究的目的是将bugis asera temangel(不可分割的9个名字)的告诫解释为其对粉丝咨询咨询的社会认同和影响。定性研究gadamerian用来解释这些告诫。研究表明,asera tem天使训诫揭示了人们的社会身份:避免侮辱他人的喜悦,避免计算他人财产。告诉我一件事;说一些让别人高兴的话。做两件事;做一些可以改善他人的事情,并表现出良好的行为和无可争议的态度。记住两件事;记住别人对我们的好,记住你对别人的错。忘记两件事;忘记你对别人的好,忘记别人对我们的错。风扇模型咨询的影响是一种以人类积极一面为中心的咨询方法,它肯定了在这种告诫中,个人被教导要积极思考、积极态度、积极态度和积极行为。作为风扇模型咨询的主题之一,这项研究需要通过更技术的方法来发展,通过风扇模式咨询(结构性适应强化咨询)。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Petuah Asera Temmallaiseng : Menegaskan Identitas Sosial Suku Bugis di Samarinda dan Implikasinya Terhadap Konseling Model KIPAS
Migran Bugis di Samarinda hidup secara komunal dan tersebar. Identitas mereka kemudian bergeser seiring dengan pertemuan identitas lain dan perkembangan teknologi. Stigma orang bugis ‘kasar’ mencerminkan pergeseran identitas tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menafsirkan petuah bugis asera temmalaiseng (sembilan tak terpisahkan)  sebagai suatu identitas sosial orang bugis dan implikasinya terhadap konseling model KIPAS. Penelitian kualitatif gadamerian digunakan untuk menafsirkan petuah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petuah asera temmalaiseng menunjukkan identitas sosial orang bugis untuk : menghindari dua hal yaitu jangan mencela kesukaan orang lain dan jangan menghitung harta milik orang lain. Katakan satu hal ; katakan hal yang wajar yang bisa menyenangkan orang lain. Lakukan dua hal ; lakukan hal yang bisa memperbaiki orang lain dan lakukanlah sesuatu dengan prilaku yang baik dan tak tersanggah/terbantahkan. Ingat dua hal ; ingatlah kebaikan orang kepada kita dan ingatlah kesalahanmu kepada orang lain. Lupakan dua hal ; lupakan kebaikanmu kepada orang lain dan lupakan kesalahan orang lain kepada kita. Implikasi konseling model KIPAS sebagai salah satu pendekatan konseling yang mengutamakan sisi positif manusia, menegaskan bahwa dalam petuah tersebut, individu diajarkan untuk berfikir positif, bersikap positif, berkata positif, dan berperilaku positif. Sebagai salah satu tema bahasan dalam konseling model KIPAS, penelitian ini perlu dikembangkan dengan pendekatan yang lebih teknis melalui tahapan-tahapan konseling model KIPAS (Konseling Intensif Progresif Adaptif Struktural).
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
6
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信