{"title":"自闭症谱系障碍儿童角色扮演的影响","authors":"Abdullah Aziz","doi":"10.32534/JJB.V8I1.1076","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan bermain pura-pura pada anak dengan gangguan spektrum autis (GSA) dengan kemampuan sosialisasi. Anak dengan GSA memiliki gejala utama seperti keterbatasan sosialisasi. Gejala tersebut dapat menyebabkan kesulitan dalam bermain. Bermain peran memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan suatu kondisi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan sosialnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian korelasional. Jumlah sampel dari penelitian adalah 20 anak dengan GSA usia 3 – 7 tahun yang dilakukan tes dengan menggunakan ToM test, ChIPPA (Child-Initiated Pretend Play Assessment “pretend play condition”), dan CARS (Childhood Autism Rating Scale). Penelitian ini dianalisis dengan analisis regresi menggunakan SPSS versi 21.0. Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dengan menjelaskan karakteristik demografi, ToM, dan bermain pura-pura dari partisipan. Koofisien korelasi pearson digunakan untuk mengetahui korelasi antara variabel ToM, tingkat keparahan autistik, dan bermain pura-pura. Hasil analisis regresi menegaskan bahwa ToM secara signifikan memprediksi bermain pura-pura, yakni jumlah substitusi objek (R2 = 0,158, p = 0,002) dan jumlah tindakan meniru (R2 = 0,175, p = 0,001). Dengan demikian, anak dengan GSA yang memiliki ToM yang baik biasanya mengembangkan kemampuan bermain pura-puranya secara baik. Akhirnya, peneliti menyimpulkan adanya peningkatan kemampuan sosial pada anak dengan GSA dengan mengikuti bermain peran (pretend play). \nKata Kunci :Pretend Play, Autis, Kemampuan Sosialisasi \n \n ","PeriodicalId":34470,"journal":{"name":"Jurnal PGPAUD Trunojoyo","volume":"111 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENGARUH BERMAIN PERAN (PRETEND PLAY) PADA ANAK DENGAN GANGGUAN SPEKTRUM AUTIS TERHADAP KEMAMPUAN SOSIALISASI\",\"authors\":\"Abdullah Aziz\",\"doi\":\"10.32534/JJB.V8I1.1076\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan bermain pura-pura pada anak dengan gangguan spektrum autis (GSA) dengan kemampuan sosialisasi. Anak dengan GSA memiliki gejala utama seperti keterbatasan sosialisasi. Gejala tersebut dapat menyebabkan kesulitan dalam bermain. Bermain peran memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan suatu kondisi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan sosialnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian korelasional. Jumlah sampel dari penelitian adalah 20 anak dengan GSA usia 3 – 7 tahun yang dilakukan tes dengan menggunakan ToM test, ChIPPA (Child-Initiated Pretend Play Assessment “pretend play condition”), dan CARS (Childhood Autism Rating Scale). Penelitian ini dianalisis dengan analisis regresi menggunakan SPSS versi 21.0. Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dengan menjelaskan karakteristik demografi, ToM, dan bermain pura-pura dari partisipan. Koofisien korelasi pearson digunakan untuk mengetahui korelasi antara variabel ToM, tingkat keparahan autistik, dan bermain pura-pura. Hasil analisis regresi menegaskan bahwa ToM secara signifikan memprediksi bermain pura-pura, yakni jumlah substitusi objek (R2 = 0,158, p = 0,002) dan jumlah tindakan meniru (R2 = 0,175, p = 0,001). Dengan demikian, anak dengan GSA yang memiliki ToM yang baik biasanya mengembangkan kemampuan bermain pura-puranya secara baik. Akhirnya, peneliti menyimpulkan adanya peningkatan kemampuan sosial pada anak dengan GSA dengan mengikuti bermain peran (pretend play). \\nKata Kunci :Pretend Play, Autis, Kemampuan Sosialisasi \\n \\n \",\"PeriodicalId\":34470,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal PGPAUD Trunojoyo\",\"volume\":\"111 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-06-12\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal PGPAUD Trunojoyo\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32534/JJB.V8I1.1076\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal PGPAUD Trunojoyo","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32534/JJB.V8I1.1076","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究的目的是测试自闭症谱系和社交能力障碍儿童的假亲子关系。GSA的儿童有主要症状,如社会化限制。这些症状会导致玩起来很困难。角色扮演让孩子有机会去做他们日常和社交生活中正在发生的事情。采用的研究方法是一种与相关研究设计的定量研究方法。这项研究的样本数量为20名GSA 3 - 7岁的儿童,他们分别使用ToM test、ChIPPA和CARS(童年的Autism Scale)进行测试。本研究采用SPSS版本21.0进行回归分析。本研究采用描述性统计方法,解释人口学的特征,并假装参与者。koocoren相关性用来确定可变汤姆、自闭症程度和假装的关系。回归分析结果证实,ToM显著地预测了物体替换数(R2 = 158, p = 002)和复制动作数(R2 = 175, p = 001)。因此,一个拥有好的GSA的孩子通常会发展出更好的游戏技巧。最后,研究人员得出结论,通过假装玩耍,GSA儿童的社会技能有所提高。关键词:假装玩,自闭症,社交技巧
PENGARUH BERMAIN PERAN (PRETEND PLAY) PADA ANAK DENGAN GANGGUAN SPEKTRUM AUTIS TERHADAP KEMAMPUAN SOSIALISASI
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan bermain pura-pura pada anak dengan gangguan spektrum autis (GSA) dengan kemampuan sosialisasi. Anak dengan GSA memiliki gejala utama seperti keterbatasan sosialisasi. Gejala tersebut dapat menyebabkan kesulitan dalam bermain. Bermain peran memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan suatu kondisi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan sosialnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian korelasional. Jumlah sampel dari penelitian adalah 20 anak dengan GSA usia 3 – 7 tahun yang dilakukan tes dengan menggunakan ToM test, ChIPPA (Child-Initiated Pretend Play Assessment “pretend play condition”), dan CARS (Childhood Autism Rating Scale). Penelitian ini dianalisis dengan analisis regresi menggunakan SPSS versi 21.0. Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dengan menjelaskan karakteristik demografi, ToM, dan bermain pura-pura dari partisipan. Koofisien korelasi pearson digunakan untuk mengetahui korelasi antara variabel ToM, tingkat keparahan autistik, dan bermain pura-pura. Hasil analisis regresi menegaskan bahwa ToM secara signifikan memprediksi bermain pura-pura, yakni jumlah substitusi objek (R2 = 0,158, p = 0,002) dan jumlah tindakan meniru (R2 = 0,175, p = 0,001). Dengan demikian, anak dengan GSA yang memiliki ToM yang baik biasanya mengembangkan kemampuan bermain pura-puranya secara baik. Akhirnya, peneliti menyimpulkan adanya peningkatan kemampuan sosial pada anak dengan GSA dengan mengikuti bermain peran (pretend play).
Kata Kunci :Pretend Play, Autis, Kemampuan Sosialisasi