{"title":"这是苏拉威西对厄尔尼诺现象的降水反应","authors":"Budi Prasetyo, Nikita Pusparini","doi":"10.31172/JMG.V20I1.517","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"El Nino Modoki merupakan tipe El Nino yang berbeda dengan El Nino konvensional. Sulawesi dipengaruhi oleh fenomena El Nino dan memiliki tiga pola hujan yaitu pola monsunal, equatorial, dan lokal. Penelitian ini akan mengkaji pengaruh dari kedua tipe El Nino terhadap curah hujan Sulawesi. Data yang digunakan yaitu curah hujan bulanan Climate Prediction Center (CPC), Suhu Permukaan Laut (SPL) bulanan dari Hadley Centre Global Sea Ice and Sea Surface temperature (HadISST), angin zonal dan meridional dari National Centre for Enviromental Prediction (NCEP), dan Oceanic Nino Index (ONI) selama periode 1950-2010 (65 tahun). Perhitungan statistik sederhana berupa perata-rataan, anomali, dan analisis komposit digunakan dalam kajian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa curah hujan di Sulawesi berkurang akibat kedua tipe El Nino. Anomali curah hujan akibat El Nino Modoki berkisar 4 - 16 mm sedangkan akibat El Nino konvensional berkisar 4 - 22 mm. Dampak maksimum kedua tipe El Nino tersebut terjadi pada bulan September Oktober November (SON) sedangkan dampak minimum terjadi saat Maret April Mei (MAM). Pengaruh terkuat kedua tipe El Nino terjadi di wilayah pola monsunal seperti di Sulawesi Selatan Bagian barat, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Utara. Pengaruh terkecil terjadi di wilayah pola lokal dan equatorial. Pengurangan pengaruh El Nino dapat disebabkan oleh faktor topografi dan lokasi (untuk pola lokal) dan aktivitas ekuinoks matahari (untuk pola equatorial).","PeriodicalId":32347,"journal":{"name":"Jurnal Meteorologi dan Geofisika","volume":"26 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"RESPON CURAH HUJAN SULAWESI TERHADAP EL NIÑO MODOKI\",\"authors\":\"Budi Prasetyo, Nikita Pusparini\",\"doi\":\"10.31172/JMG.V20I1.517\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"El Nino Modoki merupakan tipe El Nino yang berbeda dengan El Nino konvensional. Sulawesi dipengaruhi oleh fenomena El Nino dan memiliki tiga pola hujan yaitu pola monsunal, equatorial, dan lokal. Penelitian ini akan mengkaji pengaruh dari kedua tipe El Nino terhadap curah hujan Sulawesi. Data yang digunakan yaitu curah hujan bulanan Climate Prediction Center (CPC), Suhu Permukaan Laut (SPL) bulanan dari Hadley Centre Global Sea Ice and Sea Surface temperature (HadISST), angin zonal dan meridional dari National Centre for Enviromental Prediction (NCEP), dan Oceanic Nino Index (ONI) selama periode 1950-2010 (65 tahun). Perhitungan statistik sederhana berupa perata-rataan, anomali, dan analisis komposit digunakan dalam kajian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa curah hujan di Sulawesi berkurang akibat kedua tipe El Nino. Anomali curah hujan akibat El Nino Modoki berkisar 4 - 16 mm sedangkan akibat El Nino konvensional berkisar 4 - 22 mm. Dampak maksimum kedua tipe El Nino tersebut terjadi pada bulan September Oktober November (SON) sedangkan dampak minimum terjadi saat Maret April Mei (MAM). Pengaruh terkuat kedua tipe El Nino terjadi di wilayah pola monsunal seperti di Sulawesi Selatan Bagian barat, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Utara. Pengaruh terkecil terjadi di wilayah pola lokal dan equatorial. Pengurangan pengaruh El Nino dapat disebabkan oleh faktor topografi dan lokasi (untuk pola lokal) dan aktivitas ekuinoks matahari (untuk pola equatorial).\",\"PeriodicalId\":32347,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Meteorologi dan Geofisika\",\"volume\":\"26 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-08-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Meteorologi dan Geofisika\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31172/JMG.V20I1.517\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Meteorologi dan Geofisika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31172/JMG.V20I1.517","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
RESPON CURAH HUJAN SULAWESI TERHADAP EL NIÑO MODOKI
El Nino Modoki merupakan tipe El Nino yang berbeda dengan El Nino konvensional. Sulawesi dipengaruhi oleh fenomena El Nino dan memiliki tiga pola hujan yaitu pola monsunal, equatorial, dan lokal. Penelitian ini akan mengkaji pengaruh dari kedua tipe El Nino terhadap curah hujan Sulawesi. Data yang digunakan yaitu curah hujan bulanan Climate Prediction Center (CPC), Suhu Permukaan Laut (SPL) bulanan dari Hadley Centre Global Sea Ice and Sea Surface temperature (HadISST), angin zonal dan meridional dari National Centre for Enviromental Prediction (NCEP), dan Oceanic Nino Index (ONI) selama periode 1950-2010 (65 tahun). Perhitungan statistik sederhana berupa perata-rataan, anomali, dan analisis komposit digunakan dalam kajian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa curah hujan di Sulawesi berkurang akibat kedua tipe El Nino. Anomali curah hujan akibat El Nino Modoki berkisar 4 - 16 mm sedangkan akibat El Nino konvensional berkisar 4 - 22 mm. Dampak maksimum kedua tipe El Nino tersebut terjadi pada bulan September Oktober November (SON) sedangkan dampak minimum terjadi saat Maret April Mei (MAM). Pengaruh terkuat kedua tipe El Nino terjadi di wilayah pola monsunal seperti di Sulawesi Selatan Bagian barat, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Utara. Pengaruh terkecil terjadi di wilayah pola lokal dan equatorial. Pengurangan pengaruh El Nino dapat disebabkan oleh faktor topografi dan lokasi (untuk pola lokal) dan aktivitas ekuinoks matahari (untuk pola equatorial).