Rubiaceae部落植物胚胎发育的基因改造

Mega Silvia Budaya, E. Mursyanti, Pramana Yuda
{"title":"Rubiaceae部落植物胚胎发育的基因改造","authors":"Mega Silvia Budaya, E. Mursyanti, Pramana Yuda","doi":"10.24002/biota.v7i2.5550","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tanaman dari suku Rubiaceae memiliki peran yang penting dalam masyarakat, terutama di bidang kesehatan. Propagasi konvensional dapat menghasilkan tanaman baru namun membutuhkan waktu yang lama, sehingga diperlukan metode perbanyakan yang efisien agar tidak terjadi overeksploitasi di alam. Induksi kalus embriogenik tanaman Rubiaceae dapat dilakukan dengan menggunakan kombinasi Thidiazuron (TDZ), Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat (2,4-D) dan 1-Naphthylaceticacid (NAA), selanjutnya disubkultur ke medium yang mengandung 6-Benzilaminopurin (6-BA) dan NAA untuk diferensiasi membentuk tunas. Tahapan ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan beberapa aspek bioteknologi, termasuk diantaranya adalah mikropropagasi dan transformasi genetik. Keberhasilan transformasi genetik dipengaruhi oleh banyak faktor dimana dua faktor yang paling berpengaruh adalah konsentrasi asetosiringon dan strain Agrobacterium tumefaciens yang digunakan sebagai perantara transformasi genetik. Asetosiringon adalah senyawa pengaktivasi gen vir untuk transfer DNA ke sel tanaman. Konsentrasi asetosiringon yang paling optimal diketahui adalah 50 mg/L karena mampu menghasilkan persentase efisiensi transformasi tertinggi saat digunakan bersamaan dengan strain supervirulen seperti A. tumefaciens EHA101. Literature review ini membahas pengaruh asetosiringon pada berbagai konsentrasi dan jenis strain A. tumefaciens terhadap efisiensi transformasi gen ke kalus embiogenik tanaman suku Rubiaceae. ","PeriodicalId":8967,"journal":{"name":"Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati","volume":"100 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Transformasi Genetik pada Kalus Embriogenik Tanaman Suku Rubiaceae\",\"authors\":\"Mega Silvia Budaya, E. Mursyanti, Pramana Yuda\",\"doi\":\"10.24002/biota.v7i2.5550\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tanaman dari suku Rubiaceae memiliki peran yang penting dalam masyarakat, terutama di bidang kesehatan. Propagasi konvensional dapat menghasilkan tanaman baru namun membutuhkan waktu yang lama, sehingga diperlukan metode perbanyakan yang efisien agar tidak terjadi overeksploitasi di alam. Induksi kalus embriogenik tanaman Rubiaceae dapat dilakukan dengan menggunakan kombinasi Thidiazuron (TDZ), Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat (2,4-D) dan 1-Naphthylaceticacid (NAA), selanjutnya disubkultur ke medium yang mengandung 6-Benzilaminopurin (6-BA) dan NAA untuk diferensiasi membentuk tunas. Tahapan ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan beberapa aspek bioteknologi, termasuk diantaranya adalah mikropropagasi dan transformasi genetik. Keberhasilan transformasi genetik dipengaruhi oleh banyak faktor dimana dua faktor yang paling berpengaruh adalah konsentrasi asetosiringon dan strain Agrobacterium tumefaciens yang digunakan sebagai perantara transformasi genetik. Asetosiringon adalah senyawa pengaktivasi gen vir untuk transfer DNA ke sel tanaman. Konsentrasi asetosiringon yang paling optimal diketahui adalah 50 mg/L karena mampu menghasilkan persentase efisiensi transformasi tertinggi saat digunakan bersamaan dengan strain supervirulen seperti A. tumefaciens EHA101. Literature review ini membahas pengaruh asetosiringon pada berbagai konsentrasi dan jenis strain A. tumefaciens terhadap efisiensi transformasi gen ke kalus embiogenik tanaman suku Rubiaceae. \",\"PeriodicalId\":8967,\"journal\":{\"name\":\"Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati\",\"volume\":\"100 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24002/biota.v7i2.5550\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24002/biota.v7i2.5550","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

Rubiaceae植物在社区中扮演着重要的角色,尤其是在卫生领域。传统的传播可以产生新的植物,但需要很长时间,因此需要有效的传播方法,以防止对自然的过度剥削。Rubiaceae植物的胚胎诱导诱导物可以通过将硫zuron (TDZ)、酸2,4- diko麻黄素(2,4-D)和1- naphthynacecid (NAA)结合而成含有6-苯拉西诺嘌呤(6-BA)和NAA的亚文化形成芽。这些阶段可以被用于生物技术的某些方面,包括微生物传播和基因变化。基因转变的成功受到许多因素的影响,其中最重要的两个因素是丙烯酸浓度和农杆菌菌株,而这些杆菌被用作基因转变的媒介。丙烯酸素是一种由基因vir激活的化合物,用于将DNA转移到植物细胞中。已知最优的丙烯酸浓度是50毫克/L,因为它能够在与A. tumefaciens EHA101等超病毒菌株同时使用时产生最高的转化效率百分比。这种文献审查讨论了丙烯酸化合物对tumefaens的不同浓度和菌株的影响,将其基因转化为Rubiaceae作物的embiogenic calus。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Transformasi Genetik pada Kalus Embriogenik Tanaman Suku Rubiaceae
Tanaman dari suku Rubiaceae memiliki peran yang penting dalam masyarakat, terutama di bidang kesehatan. Propagasi konvensional dapat menghasilkan tanaman baru namun membutuhkan waktu yang lama, sehingga diperlukan metode perbanyakan yang efisien agar tidak terjadi overeksploitasi di alam. Induksi kalus embriogenik tanaman Rubiaceae dapat dilakukan dengan menggunakan kombinasi Thidiazuron (TDZ), Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat (2,4-D) dan 1-Naphthylaceticacid (NAA), selanjutnya disubkultur ke medium yang mengandung 6-Benzilaminopurin (6-BA) dan NAA untuk diferensiasi membentuk tunas. Tahapan ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan beberapa aspek bioteknologi, termasuk diantaranya adalah mikropropagasi dan transformasi genetik. Keberhasilan transformasi genetik dipengaruhi oleh banyak faktor dimana dua faktor yang paling berpengaruh adalah konsentrasi asetosiringon dan strain Agrobacterium tumefaciens yang digunakan sebagai perantara transformasi genetik. Asetosiringon adalah senyawa pengaktivasi gen vir untuk transfer DNA ke sel tanaman. Konsentrasi asetosiringon yang paling optimal diketahui adalah 50 mg/L karena mampu menghasilkan persentase efisiensi transformasi tertinggi saat digunakan bersamaan dengan strain supervirulen seperti A. tumefaciens EHA101. Literature review ini membahas pengaruh asetosiringon pada berbagai konsentrasi dan jenis strain A. tumefaciens terhadap efisiensi transformasi gen ke kalus embiogenik tanaman suku Rubiaceae. 
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信