2019冠状病毒病大流行期间巴厘岛伊斯兰宗教教育人性化

Fajri Zulia Ramdhani, Rusmayani Rusmayani, K. Kurniawati
{"title":"2019冠状病毒病大流行期间巴厘岛伊斯兰宗教教育人性化","authors":"Fajri Zulia Ramdhani, Rusmayani Rusmayani, K. Kurniawati","doi":"10.15408/TJEMS.V8I1.20636","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractThe delivery of Islamic Religious Education (PAI) in Bali has been fraught with difficulties, which have been exacerbated by the pandemic. This paper discusses 1) the realities of Islamic religious education in Bali, 2) the implementation of a special condition curriculum as a means of humanizing PAI education, and 3) the humanization of Islamic religious education in Bali during the COVID-19 pandemic. This research employed a qualitative phenomenological study, with data gathered through in-depth interviews with school principals, Islamic Religious Education teachers, and Muslim students' parents. The data is handled in stages that include data reduction, visualization, and verification. The findings indicate that: 1) The ratio of Islamic Religious Education teachers to pupils is imbalanced; some schools even lack Islamic Religious Education teachers, and numerous parents express dissatisfaction with online learning in PAI sessions. 2 ) Curriculum implementation for special/emergency situations; some schools have implemented it as a means of increasing learning effectiveness and efficiency, while others continue to use the national curriculum, despite teacher recognition that it is unproductive. 3) The special education curriculum is considered one of the first steps toward humanizing Religious Education Islam, which, in the face of poor online learning, must also be accompanied by teachers who are accessible to parents and students. AbstrakPenyelenggaraan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Bali penuh dengan kesulitan yang diperparah dengan adanya pandemi. tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki penggunaan kurikulum pengaturan khusus/darurat sebagai metode memanusiakan pendidikan. Tulisan ini membahas 1) realitas pendidikan agama Islam di Bali, 2) penerapan kurikulum kondisi khusus sebagai sarana memanusiakan pendidikan PAI, dan 3) humanisasi pendidikan agama Islam di Bali pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan studi kualitatif fenomenologis, dengan data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan kepala sekolah, guru Pendidikan Agama Islam, dan orang tua siswa Muslim. Penanganan data dilakukan secara bertahap yang meliputi reduksi data, visualisasi, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Rasio guru PAI terhadap siswa tidak seimbang; beberapa sekolah bahkan kekurangan guru PAI, dan banyak orang tua menyatakan ketidakpuasan dengan pembelajaran online di sesi PAI. 2) Implementasi kurikulum untuk situasi khusus/darurat; beberapa sekolah telah menerapkannya sebagai sarana untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran, sementara yang lain tetap menggunakan kurikulum nasional, meskipun diakui oleh guru bahwa kurikulum tersebut tidak produktif. 3) Kurikulum pendidikan luar biasa dianggap sebagai salah satu langkah awal untuk memanusiakan Pendidikan Agama Islam, yang dalam menghadapi pembelajaran online yang buruk, juga harus didampingi oleh guru yang dapat diakses oleh orang tua dan siswa.How to Cite: Ramdhani, F. Z., Rusmayani, Kurniawati. (2021). Humanizing Islamic Religious Education in Bali During the Covid-19 Pandemic. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 8(1), 66-81. doi:10.15408/tjems.v8i1.20636.","PeriodicalId":31139,"journal":{"name":"Tarbiya Journal of Education in Muslim Society","volume":"55 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Humanizing Islamic Religious Education in Bali During the Covid-19 Pandemic\",\"authors\":\"Fajri Zulia Ramdhani, Rusmayani Rusmayani, K. Kurniawati\",\"doi\":\"10.15408/TJEMS.V8I1.20636\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstractThe delivery of Islamic Religious Education (PAI) in Bali has been fraught with difficulties, which have been exacerbated by the pandemic. This paper discusses 1) the realities of Islamic religious education in Bali, 2) the implementation of a special condition curriculum as a means of humanizing PAI education, and 3) the humanization of Islamic religious education in Bali during the COVID-19 pandemic. This research employed a qualitative phenomenological study, with data gathered through in-depth interviews with school principals, Islamic Religious Education teachers, and Muslim students' parents. The data is handled in stages that include data reduction, visualization, and verification. The findings indicate that: 1) The ratio of Islamic Religious Education teachers to pupils is imbalanced; some schools even lack Islamic Religious Education teachers, and numerous parents express dissatisfaction with online learning in PAI sessions. 2 ) Curriculum implementation for special/emergency situations; some schools have implemented it as a means of increasing learning effectiveness and efficiency, while others continue to use the national curriculum, despite teacher recognition that it is unproductive. 3) The special education curriculum is considered one of the first steps toward humanizing Religious Education Islam, which, in the face of poor online learning, must also be accompanied by teachers who are accessible to parents and students. AbstrakPenyelenggaraan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Bali penuh dengan kesulitan yang diperparah dengan adanya pandemi. tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki penggunaan kurikulum pengaturan khusus/darurat sebagai metode memanusiakan pendidikan. Tulisan ini membahas 1) realitas pendidikan agama Islam di Bali, 2) penerapan kurikulum kondisi khusus sebagai sarana memanusiakan pendidikan PAI, dan 3) humanisasi pendidikan agama Islam di Bali pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan studi kualitatif fenomenologis, dengan data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan kepala sekolah, guru Pendidikan Agama Islam, dan orang tua siswa Muslim. Penanganan data dilakukan secara bertahap yang meliputi reduksi data, visualisasi, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Rasio guru PAI terhadap siswa tidak seimbang; beberapa sekolah bahkan kekurangan guru PAI, dan banyak orang tua menyatakan ketidakpuasan dengan pembelajaran online di sesi PAI. 2) Implementasi kurikulum untuk situasi khusus/darurat; beberapa sekolah telah menerapkannya sebagai sarana untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran, sementara yang lain tetap menggunakan kurikulum nasional, meskipun diakui oleh guru bahwa kurikulum tersebut tidak produktif. 3) Kurikulum pendidikan luar biasa dianggap sebagai salah satu langkah awal untuk memanusiakan Pendidikan Agama Islam, yang dalam menghadapi pembelajaran online yang buruk, juga harus didampingi oleh guru yang dapat diakses oleh orang tua dan siswa.How to Cite: Ramdhani, F. Z., Rusmayani, Kurniawati. (2021). Humanizing Islamic Religious Education in Bali During the Covid-19 Pandemic. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 8(1), 66-81. doi:10.15408/tjems.v8i1.20636.\",\"PeriodicalId\":31139,\"journal\":{\"name\":\"Tarbiya Journal of Education in Muslim Society\",\"volume\":\"55 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-06-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Tarbiya Journal of Education in Muslim Society\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15408/TJEMS.V8I1.20636\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tarbiya Journal of Education in Muslim Society","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/TJEMS.V8I1.20636","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

摘要巴厘岛的伊斯兰宗教教育工作困难重重,疫情更是雪上加霜。本文讨论了1)巴厘岛伊斯兰宗教教育的现状,2)实施特殊条件课程作为PAI人性化教育的手段,3)新冠肺炎疫情期间巴厘岛伊斯兰宗教教育的人性化。本研究采用质性现象学研究,透过深入访谈学校校长、伊斯兰宗教教育教师及穆斯林学生家长收集资料。数据是分阶段处理的,包括数据简化、可视化和验证。研究结果表明:1)伊斯兰宗教教育教师与学生的比例不平衡;一些学校甚至缺乏伊斯兰宗教教育教师,许多家长对PAI课程中的在线学习表示不满。2)针对特殊/紧急情况的课程实施;一些学校将其作为提高学习效果和效率的一种手段来实施,而另一些学校继续使用国家课程,尽管教师们认识到这是无效的。3)特殊教育课程被认为是使伊斯兰教宗教教育人性化的第一步,面对糟糕的在线学习,也必须有家长和学生都能接触到的老师陪同。摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstractTujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki penggunaan kurikulum pengaturan khusus/darurat sebagai meanusiakan pendidikan。印度尼西亚成员1)realitas pendidikan agama Islam di Bali, 2) penerapan kurikulum kondisi khusus sebagai sarana memanusiakan pendidikan PAI, 3)人道主义成员pendidikan agama Islam di Bali paada masa大流行COVID-19。Penelitian ini menggunakan研究质量现象学,dengan data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan kepala sekolah, guru Pendidikan Agama Islam, dan orang tua siswa Muslim。槟榔屿的数据是指数据、可视化、可验证性。Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Rasio大师PAI terhadap siswa tidak seimbang;beberapa sekolah bahkan kekurangan guru PAI, dan banyak orang tua menyatakan ketidakpuasan dengan penbelajaran online di sesi PAI。2)实施kurikulum untuk sitaskhusus /darurat;Beberapa sekolah telah menerapkannya sebagai sarana untuk meningkatkan efektivitas Dan efisiensi pembelajarans, sementara Yang lain tetap menggunakan kurikulum national, meskipun diakui oleh guru bahwa kurikulum tersebut tidak产品。3) Kurikulum pendidikan luar biasa dianggap sebagai salah satu langkah awal untuk memanusiakan pendidikan Agama Islam, yang dalam menghadapi pembelajaran online yang buruk, juga harus didampingi oleh guru yang dapat dises oleh orang tua dan siswa。如何引用:Ramdhani, f.z, Rusmayani, Kurniawati。(2021)。2019冠状病毒病大流行期间巴厘岛伊斯兰宗教教育人性化[j] .教育学报,2008(1),66-81。doi: 10.15408 / tjems.v8i1.20636。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Humanizing Islamic Religious Education in Bali During the Covid-19 Pandemic
AbstractThe delivery of Islamic Religious Education (PAI) in Bali has been fraught with difficulties, which have been exacerbated by the pandemic. This paper discusses 1) the realities of Islamic religious education in Bali, 2) the implementation of a special condition curriculum as a means of humanizing PAI education, and 3) the humanization of Islamic religious education in Bali during the COVID-19 pandemic. This research employed a qualitative phenomenological study, with data gathered through in-depth interviews with school principals, Islamic Religious Education teachers, and Muslim students' parents. The data is handled in stages that include data reduction, visualization, and verification. The findings indicate that: 1) The ratio of Islamic Religious Education teachers to pupils is imbalanced; some schools even lack Islamic Religious Education teachers, and numerous parents express dissatisfaction with online learning in PAI sessions. 2 ) Curriculum implementation for special/emergency situations; some schools have implemented it as a means of increasing learning effectiveness and efficiency, while others continue to use the national curriculum, despite teacher recognition that it is unproductive. 3) The special education curriculum is considered one of the first steps toward humanizing Religious Education Islam, which, in the face of poor online learning, must also be accompanied by teachers who are accessible to parents and students. AbstrakPenyelenggaraan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Bali penuh dengan kesulitan yang diperparah dengan adanya pandemi. tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki penggunaan kurikulum pengaturan khusus/darurat sebagai metode memanusiakan pendidikan. Tulisan ini membahas 1) realitas pendidikan agama Islam di Bali, 2) penerapan kurikulum kondisi khusus sebagai sarana memanusiakan pendidikan PAI, dan 3) humanisasi pendidikan agama Islam di Bali pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan studi kualitatif fenomenologis, dengan data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan kepala sekolah, guru Pendidikan Agama Islam, dan orang tua siswa Muslim. Penanganan data dilakukan secara bertahap yang meliputi reduksi data, visualisasi, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Rasio guru PAI terhadap siswa tidak seimbang; beberapa sekolah bahkan kekurangan guru PAI, dan banyak orang tua menyatakan ketidakpuasan dengan pembelajaran online di sesi PAI. 2) Implementasi kurikulum untuk situasi khusus/darurat; beberapa sekolah telah menerapkannya sebagai sarana untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran, sementara yang lain tetap menggunakan kurikulum nasional, meskipun diakui oleh guru bahwa kurikulum tersebut tidak produktif. 3) Kurikulum pendidikan luar biasa dianggap sebagai salah satu langkah awal untuk memanusiakan Pendidikan Agama Islam, yang dalam menghadapi pembelajaran online yang buruk, juga harus didampingi oleh guru yang dapat diakses oleh orang tua dan siswa.How to Cite: Ramdhani, F. Z., Rusmayani, Kurniawati. (2021). Humanizing Islamic Religious Education in Bali During the Covid-19 Pandemic. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 8(1), 66-81. doi:10.15408/tjems.v8i1.20636.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
4
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信