Farabi Pub Date : 2018-12-01 DOI:10.30603/jf.v15i2.642
Tita Rostitawati
{"title":"Pembaharuan dalam Tasawuf","authors":"Tita Rostitawati","doi":"10.30603/jf.v15i2.642","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Fazlur Rahman sesungguhnya menghendaki agar umat Islam mampu melakukan tawazun  (keseimbangan)  antara  pemenuhan  kepentingan  akhirat  dan  kepentingan  dunia, serta  umat  Islam  harus  mampu  memformulasikan  ajaran  Islam dalam  kehidupan  sosial. Kebangkitan  kembali  tasawuf  di  dunia  Islam  dengan  istilah  baru  yaitu  neo-sufisme nampaknya tidak boleh dipisahkan dari apa yang disebut sebagai kebangkitan agama. Kebangkitan ini juga adalah lanjutan kepada penolakan terhadap kepercayaan yang berlebihan kepada sains dan teknologi selaku produk dari era modenisme. Modernisme telah dinilai gagal memberikan kehidupan yang bermakna kepada manusia. Oleh karena itu, manusia telah kembali kepada nilai-nilai keagamaan karena salah satu fungsi agama adalah memberikan  makna  bagi  kehidupan.  Demikianlah,  era  post-modernisme yang  dibelenggu dengan  bermacam-macam  krisis  yang  semakin  parah  dalam  berbagai  aspek  kehidupan. Akhlak masyarakat semakin buruk dan kejahatan semakin banyak. Kebangkitan nilai-nilai keagamaan tidak salah lagi telah menggerakkan kembali upaya menghidupkan karya-karya klasik dengan pendekatan baru termasuk juga dalam bidang tasawuf. Karya-karya dalam bidang tasawuf yang dihasilkan oleh penulis kontemporer seperti al-Taftazani menunjukkan adanya garis lurus untuk menegaskan kembali bahwa tradisi tasawuf tidak pernah lepas dari akar Islam. Ini menunjukkan bahwa kebangkitan tasawuf kontemporer ditandai dengan pendekatan yang sangat pesat antara spiritualisme tasawuf dengan konsep-konsep Syariah. Tasawuf yang dianut dan dikembangkan oleh sufi kontemporer nampaknya berbeda dari sufisme yang difahami oleh kebanyakan orang selama ini yaitu sufisme yang hampir lepas dari akarnya (Islam), cenderung bersifat memisah atau eksklusif. Menurut mereka, sufisme yang berkembang kebelakangan ini, sebagaimana dinyatakan oleh Akhbar S Ahmed, pasca- modernisme membawa kita kepada kesadaran betapa pentingnya nilai keagamaan dan keperluan terhadap toleransi serta perlunya memahami orang lain yang semuanya terdapat dalam neosufisme.","PeriodicalId":31331,"journal":{"name":"Farabi","volume":"111 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Farabi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30603/jf.v15i2.642","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

法扎尔·拉赫曼(Fazlur Rahman)的目标是让穆斯林能够在来世的利益和世界利益之间进行平衡,穆斯林必须能够在社会生活中制定伊斯兰教义。新苏菲主义在伊斯兰世界的新崛起似乎与所谓的宗教复兴是不可分割的。这一觉醒也是对现代主义的产物,对科学和技术的过度信任的延续。现代主义被认为未能给人类带来有意义的生活。因此,人类恢复了宗教价值观,因为宗教的功能之一是赋予生命意义。因此,后现代主义时代被生活各个方面日益严重的危机所笼罩。社会堕落了,罪恶也在增加。宗教价值观的复兴无疑重新推动了以包括tasawuf在内的新方法为古典作品进行复兴的努力。当代作家如al-Taftazani (al-Taftazani)在tasawuf等领域的作品表明,tasawuni的传统永远不会脱离伊斯兰教的根基。这表明,当代tasawuf的复活以一种非常迅速地将tasawuf的唯心主义与伊斯兰教概念联系起来的方式为标志。当代苏菲派所支持和发展的塔萨乌夫似乎与大多数人所熟悉的苏菲派(伊斯兰教)不同,苏菲派往往是独立的或排他性的。他们认为,近年来发展起来的苏菲主义,正如后现代主义所指出的,让我们认识到宗教价值观和宽容的必要性,以及理解所有这些都存在于新苏菲主义中的其他人的必要性。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Pembaharuan dalam Tasawuf
Fazlur Rahman sesungguhnya menghendaki agar umat Islam mampu melakukan tawazun  (keseimbangan)  antara  pemenuhan  kepentingan  akhirat  dan  kepentingan  dunia, serta  umat  Islam  harus  mampu  memformulasikan  ajaran  Islam dalam  kehidupan  sosial. Kebangkitan  kembali  tasawuf  di  dunia  Islam  dengan  istilah  baru  yaitu  neo-sufisme nampaknya tidak boleh dipisahkan dari apa yang disebut sebagai kebangkitan agama. Kebangkitan ini juga adalah lanjutan kepada penolakan terhadap kepercayaan yang berlebihan kepada sains dan teknologi selaku produk dari era modenisme. Modernisme telah dinilai gagal memberikan kehidupan yang bermakna kepada manusia. Oleh karena itu, manusia telah kembali kepada nilai-nilai keagamaan karena salah satu fungsi agama adalah memberikan  makna  bagi  kehidupan.  Demikianlah,  era  post-modernisme yang  dibelenggu dengan  bermacam-macam  krisis  yang  semakin  parah  dalam  berbagai  aspek  kehidupan. Akhlak masyarakat semakin buruk dan kejahatan semakin banyak. Kebangkitan nilai-nilai keagamaan tidak salah lagi telah menggerakkan kembali upaya menghidupkan karya-karya klasik dengan pendekatan baru termasuk juga dalam bidang tasawuf. Karya-karya dalam bidang tasawuf yang dihasilkan oleh penulis kontemporer seperti al-Taftazani menunjukkan adanya garis lurus untuk menegaskan kembali bahwa tradisi tasawuf tidak pernah lepas dari akar Islam. Ini menunjukkan bahwa kebangkitan tasawuf kontemporer ditandai dengan pendekatan yang sangat pesat antara spiritualisme tasawuf dengan konsep-konsep Syariah. Tasawuf yang dianut dan dikembangkan oleh sufi kontemporer nampaknya berbeda dari sufisme yang difahami oleh kebanyakan orang selama ini yaitu sufisme yang hampir lepas dari akarnya (Islam), cenderung bersifat memisah atau eksklusif. Menurut mereka, sufisme yang berkembang kebelakangan ini, sebagaimana dinyatakan oleh Akhbar S Ahmed, pasca- modernisme membawa kita kepada kesadaran betapa pentingnya nilai keagamaan dan keperluan terhadap toleransi serta perlunya memahami orang lain yang semuanya terdapat dalam neosufisme.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信