Mifta Ayu Fadilah, H. D. L. Damanik, Yulianto Yulianto
{"title":"Kejadian Diare Pada Balita Berdasarkan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun dan Sarana Air Minum di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir","authors":"Mifta Ayu Fadilah, H. D. L. Damanik, Yulianto Yulianto","doi":"10.36086/jsl.v2i1.878","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang : Diare adalah penyebab umum pada tingkat kematian di negara berkembang, tingkat penyebab pertama kematian balita (bawah lima tahun) di seluruh dunia dan dimana tingkat penyebab kedua kematian bayi di seluruh dunia. Kehilangan cairan pada tubuh karena diare dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi dengan gangguan elektrolit seperti kurangnya kalium atau ketidak seimbangan garam lainnya pada tubuh. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan,sikap,tindakan tentang CTPS, sarana air minum dan kejadian diare pada balita. \nMetode : penelitian deskriptif yang dilaksanakan pada bulan februari sampai dengan bulan mei tahun 2021 di wilayah kerja Puskesmas Seri Tanjung Kabupaten Ogan Ilir. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak balita di wilayah kerja puskesmas seri tanjung kabupaten ogan ilir tahun 2021 yang berjumlah 2006 dan didapatkan 105 orang sebagai sampel dengan menggunakann teknik sampling Accidental Sampling. \nHasil : 61 (58,1 %) responden berpengetahuan Baik tentang Pengetahuan CTPS, dari 44 (41,9 %) responden berpengetahuan cukup tentang CTPS dan tidak ada berpengetahuan buruk tentang CTPS. 49 (47%) responden masuk dalam kategori sikap yang positif tentang CTPS dan dari 56 (53%) responden masuk dalam kategori sikap yang Negatif tentang CTPS. 45 (43%) responden masuk dalam kategori tindakan Yang baik, sedangkan 60 (57%) responden masuk dalam kategori yang buruk tentang CTPS. 105 responden semuanya mempunyai sarana air minum yang baik. 66 (62,9%) balita terkena diare dan 39 (37,1%) balita tidak diare. \nKesimpulan : ibu balita memiliki dominan tingkat pengetahuan yang baik, memiliki dominan tingkat sikap yang negatif serta memiliki dominan tingkat tindakan yang buruk tentang CTPS. Serta sarana air minum yang baik dan sebagian besar dominan balita terkena diare. \nKata kunci : pengetahuan, sikap, tindakan, ibu, balita, cuci tangan pakai sabun, sarana air minum","PeriodicalId":31963,"journal":{"name":"Sanitasi Jurnal Kesehatan Lingkungan","volume":"130 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sanitasi Jurnal Kesehatan Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36086/jsl.v2i1.878","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Kejadian Diare Pada Balita Berdasarkan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun dan Sarana Air Minum di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir
Latar belakang : Diare adalah penyebab umum pada tingkat kematian di negara berkembang, tingkat penyebab pertama kematian balita (bawah lima tahun) di seluruh dunia dan dimana tingkat penyebab kedua kematian bayi di seluruh dunia. Kehilangan cairan pada tubuh karena diare dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi dengan gangguan elektrolit seperti kurangnya kalium atau ketidak seimbangan garam lainnya pada tubuh. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan,sikap,tindakan tentang CTPS, sarana air minum dan kejadian diare pada balita.
Metode : penelitian deskriptif yang dilaksanakan pada bulan februari sampai dengan bulan mei tahun 2021 di wilayah kerja Puskesmas Seri Tanjung Kabupaten Ogan Ilir. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak balita di wilayah kerja puskesmas seri tanjung kabupaten ogan ilir tahun 2021 yang berjumlah 2006 dan didapatkan 105 orang sebagai sampel dengan menggunakann teknik sampling Accidental Sampling.
Hasil : 61 (58,1 %) responden berpengetahuan Baik tentang Pengetahuan CTPS, dari 44 (41,9 %) responden berpengetahuan cukup tentang CTPS dan tidak ada berpengetahuan buruk tentang CTPS. 49 (47%) responden masuk dalam kategori sikap yang positif tentang CTPS dan dari 56 (53%) responden masuk dalam kategori sikap yang Negatif tentang CTPS. 45 (43%) responden masuk dalam kategori tindakan Yang baik, sedangkan 60 (57%) responden masuk dalam kategori yang buruk tentang CTPS. 105 responden semuanya mempunyai sarana air minum yang baik. 66 (62,9%) balita terkena diare dan 39 (37,1%) balita tidak diare.
Kesimpulan : ibu balita memiliki dominan tingkat pengetahuan yang baik, memiliki dominan tingkat sikap yang negatif serta memiliki dominan tingkat tindakan yang buruk tentang CTPS. Serta sarana air minum yang baik dan sebagian besar dominan balita terkena diare.
Kata kunci : pengetahuan, sikap, tindakan, ibu, balita, cuci tangan pakai sabun, sarana air minum