印度尼西亚邦卡兰地区公立医院支气管治疗的儿童支气管治疗评估

Ilil Maidatuz Zulfa, F. Yunitasari, Ni Made Dwi Ratnadi
{"title":"印度尼西亚邦卡兰地区公立医院支气管治疗的儿童支气管治疗评估","authors":"Ilil Maidatuz Zulfa, F. Yunitasari, Ni Made Dwi Ratnadi","doi":"10.53342/pharmasci.v4i2.138","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKBronkopneumonia adalah salah satu manifestasi klinik dari pneumonia yang paling sering muncul pada anak. Obat yang diresepkan seringkali mengkombinasikan antibiotik dengan obat-obat simtomatis dan tidak sedikit yang berupa polifarmasi. Peresepan polifarmasi berpotensi pada kurang efisiennya pengobatan. Peresepan yang kurang efisien akan berakibat pada efektivitas dan keamanan terapi, eksaserbasi atau perpanjangan gejala dan penyakit, serta tingkat keamanan pada pasien, serta peningkatan biaya terapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi peresepan terapi bronkopneumonia pada anak. Studi observasional secara retrospektif dilakukan pada peresepan bronkopneumonia anak usia 0-14 tahun di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan, Indonesia selama tahun 2016. Evaluasi peresepan mengacu pada WHO prescribing indicator yang terdiri dari 5 poin. Hasil evaluasi pada penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata jumlah obat yang diresepkan adalah 4,60 item per kunjungan, obat generik diresepkan sebanyak 53,88%, antibiotik sebesar 69,31%, obat injeksi sebesar 0,99%, dan obat dalam Formularium Nasional tahun 2017 sebesar 48,28% dalam satu tahun periode peresepan. Sehingga, terdapat empat indikator yang belum sesuai dengan yang ditentukan WHO. Walaupun pemberian antibiotik sangat disarankan pada terapi bronkopneumonia, peresepan antibiotik masih memerlukan evaluasi lebih lanjut terkait rasionalitasnya. Selain itu, rendahnya peresepan berdasarkan Formularium Nasional tahun 2017 menunjukkan masih relatif rendahnya optimasi penggunaan obat yang cost-effective menurut kebijakan nasional.Kata kunci: Bronkopneumonia, Peresepan, Rawat Jalan.ABSTRACTBronchopneumonia is one of pneumonia manifestations commonly occur in children.The treatments usually combine antibiotics and symptomatic drugs in the form of polypharmacy.Polypharmacy can leads to inefficient treatmentsthat can cause ineffective and unsafe treatment, exacerbation or prolongation of illness, distress, harm to the patient and increasing the cost therapy.The aim of the study was to evaluate the prescribing for bronchopneumonia treatment in children. A retrospective observational study was conducted on prescriptions written for children with bronchopneumonia age 0-14 y.o in outpatient departement of Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan, Indonesia during 2016.WHO prescribing indicators was used to evaluate the prescribing. The result showed that the average number of medicine per encounter was 4.60 items, including medicine prescribed by generic name was 53.88%, antibiotics prescribed was 69.31%, injection prescribed was 0.99%, and medicines prescribed from National Formulary 2017 was 48.28%. Hence, there were four indicators found to be innapproppriate to WHO recomendation. Although antibiotics are highly recommended in bronchopneumonia, the usage of antibiotics still need an assessment related to its rationality. In addition, low percentage of medicines National Formulary showed low usage of cost-effective drugs based on the goverments policy.Keywords: Bronchopneumonia, Prescribing, Outpatients.","PeriodicalId":17631,"journal":{"name":"Journal Pharmasci (Journal of Pharmacy and Science)","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Evaluasi Peresepan Terapi Bronkopneumonia Anak di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Bangkalan, Indonesia\",\"authors\":\"Ilil Maidatuz Zulfa, F. Yunitasari, Ni Made Dwi Ratnadi\",\"doi\":\"10.53342/pharmasci.v4i2.138\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRAKBronkopneumonia adalah salah satu manifestasi klinik dari pneumonia yang paling sering muncul pada anak. Obat yang diresepkan seringkali mengkombinasikan antibiotik dengan obat-obat simtomatis dan tidak sedikit yang berupa polifarmasi. Peresepan polifarmasi berpotensi pada kurang efisiennya pengobatan. Peresepan yang kurang efisien akan berakibat pada efektivitas dan keamanan terapi, eksaserbasi atau perpanjangan gejala dan penyakit, serta tingkat keamanan pada pasien, serta peningkatan biaya terapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi peresepan terapi bronkopneumonia pada anak. Studi observasional secara retrospektif dilakukan pada peresepan bronkopneumonia anak usia 0-14 tahun di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan, Indonesia selama tahun 2016. Evaluasi peresepan mengacu pada WHO prescribing indicator yang terdiri dari 5 poin. Hasil evaluasi pada penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata jumlah obat yang diresepkan adalah 4,60 item per kunjungan, obat generik diresepkan sebanyak 53,88%, antibiotik sebesar 69,31%, obat injeksi sebesar 0,99%, dan obat dalam Formularium Nasional tahun 2017 sebesar 48,28% dalam satu tahun periode peresepan. Sehingga, terdapat empat indikator yang belum sesuai dengan yang ditentukan WHO. Walaupun pemberian antibiotik sangat disarankan pada terapi bronkopneumonia, peresepan antibiotik masih memerlukan evaluasi lebih lanjut terkait rasionalitasnya. Selain itu, rendahnya peresepan berdasarkan Formularium Nasional tahun 2017 menunjukkan masih relatif rendahnya optimasi penggunaan obat yang cost-effective menurut kebijakan nasional.Kata kunci: Bronkopneumonia, Peresepan, Rawat Jalan.ABSTRACTBronchopneumonia is one of pneumonia manifestations commonly occur in children.The treatments usually combine antibiotics and symptomatic drugs in the form of polypharmacy.Polypharmacy can leads to inefficient treatmentsthat can cause ineffective and unsafe treatment, exacerbation or prolongation of illness, distress, harm to the patient and increasing the cost therapy.The aim of the study was to evaluate the prescribing for bronchopneumonia treatment in children. A retrospective observational study was conducted on prescriptions written for children with bronchopneumonia age 0-14 y.o in outpatient departement of Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan, Indonesia during 2016.WHO prescribing indicators was used to evaluate the prescribing. The result showed that the average number of medicine per encounter was 4.60 items, including medicine prescribed by generic name was 53.88%, antibiotics prescribed was 69.31%, injection prescribed was 0.99%, and medicines prescribed from National Formulary 2017 was 48.28%. Hence, there were four indicators found to be innapproppriate to WHO recomendation. Although antibiotics are highly recommended in bronchopneumonia, the usage of antibiotics still need an assessment related to its rationality. In addition, low percentage of medicines National Formulary showed low usage of cost-effective drugs based on the goverments policy.Keywords: Bronchopneumonia, Prescribing, Outpatients.\",\"PeriodicalId\":17631,\"journal\":{\"name\":\"Journal Pharmasci (Journal of Pharmacy and Science)\",\"volume\":\"28 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-08-17\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal Pharmasci (Journal of Pharmacy and Science)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.53342/pharmasci.v4i2.138\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal Pharmasci (Journal of Pharmacy and Science)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53342/pharmasci.v4i2.138","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

肺炎是儿童最常出现的肺炎诊所的表现之一。处方药物经常结合抗生素与症状药物,而多药则经常结合。聚合药物舒张可能是治疗效率低下的结果。低效的护发素将导致治疗的有效性和安全性、症状和疾病的延长或延长,以及患者的安全性以及治疗成本的增加。这项研究的目的是评估儿童支气管炎治疗。观测进行回顾性地研究peresepan支气管肺炎0-14岁单位综合医院门诊地区Syarifah Ambami拉托Ebu Bangkalan, 2016年印尼。黑客评估指的是世卫组织起诉的5点。这项研究的评估结果显示,平均每次服用4.60项,一般处方药物为53.88%,抗生素为69.31%,注射药物为0.99%,而药物在2017年的国家表单期内为48.28%。因此,有四个指标还没有达到世界卫生组织的定义。虽然抗生素在支气管造影疗法中是很受推荐的,但对抗生素的合理性仍需进一步评估。此外,基于2017年国家formul实用医学的低发病率显示,根据国家政策,使用成本效益药物的比率仍然相对较低。关键词:支气管、肺气肿、肺气肿、门诊。摘要是肺炎的一种常见表现,即儿童。治疗通常在polypharmacy的形式中结合抗生素和交响乐团。多方制药公司可以导致对治疗有效和不安全的治疗、切除或对病人造成伤害以及增加成本治疗。这项研究的目标是评估儿童治疗支气管肺炎的处方。2016年,印度尼西亚Syarifah Ambami rabu Bangkalan地区综合医院外院014岁的孩子被任命为儿科医生。世卫组织向来用来评估长老会。结果显示,每届接触的平均药数为4.60 items,代专利药物包括33.8%,抗生物降解抑制是63.31%,注射前抑制是0.99%,而来自2017年国家配方的药学学是48.28%。因此,有四名嫌疑犯被发现对被指控的人感兴趣。尽管抗生素在支气管肺炎中被广泛推荐,但抗生素的作用仍然需要对其可靠性进行评估。此外,在补充中,国家药学配方的药效较低,基于政府政策的成本有效毒品。支气管肺炎,长老会,无病因。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Evaluasi Peresepan Terapi Bronkopneumonia Anak di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Bangkalan, Indonesia
ABSTRAKBronkopneumonia adalah salah satu manifestasi klinik dari pneumonia yang paling sering muncul pada anak. Obat yang diresepkan seringkali mengkombinasikan antibiotik dengan obat-obat simtomatis dan tidak sedikit yang berupa polifarmasi. Peresepan polifarmasi berpotensi pada kurang efisiennya pengobatan. Peresepan yang kurang efisien akan berakibat pada efektivitas dan keamanan terapi, eksaserbasi atau perpanjangan gejala dan penyakit, serta tingkat keamanan pada pasien, serta peningkatan biaya terapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi peresepan terapi bronkopneumonia pada anak. Studi observasional secara retrospektif dilakukan pada peresepan bronkopneumonia anak usia 0-14 tahun di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan, Indonesia selama tahun 2016. Evaluasi peresepan mengacu pada WHO prescribing indicator yang terdiri dari 5 poin. Hasil evaluasi pada penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata jumlah obat yang diresepkan adalah 4,60 item per kunjungan, obat generik diresepkan sebanyak 53,88%, antibiotik sebesar 69,31%, obat injeksi sebesar 0,99%, dan obat dalam Formularium Nasional tahun 2017 sebesar 48,28% dalam satu tahun periode peresepan. Sehingga, terdapat empat indikator yang belum sesuai dengan yang ditentukan WHO. Walaupun pemberian antibiotik sangat disarankan pada terapi bronkopneumonia, peresepan antibiotik masih memerlukan evaluasi lebih lanjut terkait rasionalitasnya. Selain itu, rendahnya peresepan berdasarkan Formularium Nasional tahun 2017 menunjukkan masih relatif rendahnya optimasi penggunaan obat yang cost-effective menurut kebijakan nasional.Kata kunci: Bronkopneumonia, Peresepan, Rawat Jalan.ABSTRACTBronchopneumonia is one of pneumonia manifestations commonly occur in children.The treatments usually combine antibiotics and symptomatic drugs in the form of polypharmacy.Polypharmacy can leads to inefficient treatmentsthat can cause ineffective and unsafe treatment, exacerbation or prolongation of illness, distress, harm to the patient and increasing the cost therapy.The aim of the study was to evaluate the prescribing for bronchopneumonia treatment in children. A retrospective observational study was conducted on prescriptions written for children with bronchopneumonia age 0-14 y.o in outpatient departement of Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan, Indonesia during 2016.WHO prescribing indicators was used to evaluate the prescribing. The result showed that the average number of medicine per encounter was 4.60 items, including medicine prescribed by generic name was 53.88%, antibiotics prescribed was 69.31%, injection prescribed was 0.99%, and medicines prescribed from National Formulary 2017 was 48.28%. Hence, there were four indicators found to be innapproppriate to WHO recomendation. Although antibiotics are highly recommended in bronchopneumonia, the usage of antibiotics still need an assessment related to its rationality. In addition, low percentage of medicines National Formulary showed low usage of cost-effective drugs based on the goverments policy.Keywords: Bronchopneumonia, Prescribing, Outpatients.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信