Muhamad Ayi Pandu Perdana, Diah Ratnadewi, Tri Muji Ermayanti
{"title":"kupa作物微传播的介质成分优化(Syzygium polycephalum, Miq)。默尔。佩里)","authors":"Muhamad Ayi Pandu Perdana, Diah Ratnadewi, Tri Muji Ermayanti","doi":"10.15575/20958","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kupa (Syzygium polycephalum (Miq.) Merr. & L.M Perry) merupakan tanaman berkayu yang dapat dijadikan sebagai bahan obat dan zat pewarna. Kupa sudah jarang ditemukan di beberapa wilayah Indonesia, oleh karena itu diperlukan upaya konservasi. Kultur jaringan adalah salah satu teknik yang dapat diaplikasikan untuk perbanyakan tanaman dan konservasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi media yang optimum untuk mikropropagasi kupa. Penelitian terdiri atas 3 tahap percobaan, yaitu multiplikasi tunas menggunakan eksplan buku tunggal dan tunas pucuk pada media dasar DKW dan MS, yang mengandung BAP dan IBA; perakaran menggunakan substrat agar atau campuran pasir + vermikulit, ditambah larutan DKW atau MS, dan IBA; dan aklimatisasi. Semua percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media MS + BAP 1 mg L-1 + IBA 0,1 mg L-1 merupakan media terbaik untuk perbanyakan dan tinggi tunas dari eksplan buku tunggal. Tunas terbanyak dari eksplan tunas pucuk didapatkan dari media DKW + BAP 1 mg L-1 + IBA 0,1 mg L-1. Media Pasir + Vermikulit dengan larutan MS maupun DKW memberikan 100% tunas berakar. Planlet yang berasal dari media pasir + vermikulit dengan pemberian larutan MS menghasilkan jumlah dan panjang akar lebih baik, dan daya hidup tertinggi pada tahap aklimatisasi.ABSTRACTKupa (Syzygium polycephalum (Miq.) Merr. & L.M Perry) is a woody plant, which has many benefits including herbal medicine and coloring matter. Kupa is rarely found in some parts of Indonesia, therefore the conservation is needed. Tissue culture is a technique applied for propagation and conservation. This study aimed to obtain the optimal media composition for kupa micropropagation. The study consisted of 3 steps, i.e. shoot multiplication using single node and shoot tips explants cultured in basic media DKW and MS containing BAP and IBA; rooting in two different substrates, agar and a mixture of vermiculite + sand, enriched with DKW or MS solution, and IBA; and acclimatization. All experiments used a factorial completely randomized design. The results showed that MS +BAP 1 mg L-1 + IBA 0.1 mg L-1 was the best for shoot multiplication and shoot height from single node explants. Media of DKW + BAP 1 mg L-1+ IBA 0.1 mg L-1 was the best for multi-shoots from shoot tip explant. Sand + vermiculite media with MS or DKW solution produced 100% rooted-plantlets. Plantlets derived from sand + vermiculite with MS solution gave the best root number and length, and it also the highest survival rate at the acclimatization stage.","PeriodicalId":34207,"journal":{"name":"Jurnal Agro Industri Perkebunan","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Optimasi komposisi media untuk mikropropagasi tanaman kupa (Syzygium polycephalum (Miq.) Merr. & L.M Perry)\",\"authors\":\"Muhamad Ayi Pandu Perdana, Diah Ratnadewi, Tri Muji Ermayanti\",\"doi\":\"10.15575/20958\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kupa (Syzygium polycephalum (Miq.) Merr. & L.M Perry) merupakan tanaman berkayu yang dapat dijadikan sebagai bahan obat dan zat pewarna. Kupa sudah jarang ditemukan di beberapa wilayah Indonesia, oleh karena itu diperlukan upaya konservasi. Kultur jaringan adalah salah satu teknik yang dapat diaplikasikan untuk perbanyakan tanaman dan konservasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi media yang optimum untuk mikropropagasi kupa. Penelitian terdiri atas 3 tahap percobaan, yaitu multiplikasi tunas menggunakan eksplan buku tunggal dan tunas pucuk pada media dasar DKW dan MS, yang mengandung BAP dan IBA; perakaran menggunakan substrat agar atau campuran pasir + vermikulit, ditambah larutan DKW atau MS, dan IBA; dan aklimatisasi. Semua percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media MS + BAP 1 mg L-1 + IBA 0,1 mg L-1 merupakan media terbaik untuk perbanyakan dan tinggi tunas dari eksplan buku tunggal. Tunas terbanyak dari eksplan tunas pucuk didapatkan dari media DKW + BAP 1 mg L-1 + IBA 0,1 mg L-1. Media Pasir + Vermikulit dengan larutan MS maupun DKW memberikan 100% tunas berakar. Planlet yang berasal dari media pasir + vermikulit dengan pemberian larutan MS menghasilkan jumlah dan panjang akar lebih baik, dan daya hidup tertinggi pada tahap aklimatisasi.ABSTRACTKupa (Syzygium polycephalum (Miq.) Merr. & L.M Perry) is a woody plant, which has many benefits including herbal medicine and coloring matter. Kupa is rarely found in some parts of Indonesia, therefore the conservation is needed. Tissue culture is a technique applied for propagation and conservation. This study aimed to obtain the optimal media composition for kupa micropropagation. The study consisted of 3 steps, i.e. shoot multiplication using single node and shoot tips explants cultured in basic media DKW and MS containing BAP and IBA; rooting in two different substrates, agar and a mixture of vermiculite + sand, enriched with DKW or MS solution, and IBA; and acclimatization. All experiments used a factorial completely randomized design. The results showed that MS +BAP 1 mg L-1 + IBA 0.1 mg L-1 was the best for shoot multiplication and shoot height from single node explants. Media of DKW + BAP 1 mg L-1+ IBA 0.1 mg L-1 was the best for multi-shoots from shoot tip explant. Sand + vermiculite media with MS or DKW solution produced 100% rooted-plantlets. Plantlets derived from sand + vermiculite with MS solution gave the best root number and length, and it also the highest survival rate at the acclimatization stage.\",\"PeriodicalId\":34207,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Agro Industri Perkebunan\",\"volume\":\"25 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Agro Industri Perkebunan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15575/20958\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Agro Industri Perkebunan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15575/20958","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
Kupa (Syzygium polycephalum, Miq)默尔。佩里是一种木本植物,可以用作药物和染料。Kupa在印尼的一些地区并不常见,因此需要保护努力。组织培养是一种可以应用于植物繁殖和保护的技术。本研究的目的是为kupa的微传播获得最佳媒体组成。该研究包括三个实验阶段,即使用单卷乘数和基本介质DKW和MS中的花蕾花蕾,含有fir和IBA;葡萄球菌使用基质或真素沙+混合物,加上DKW或MS和IBA溶液;和适应。所有的实验都使用了一个完整的随机设计派别。研究结果表明,MS + BAP 1 mg L-1 + IBA 0.1 mg L-1是衡量一本书独家报道的最佳媒介。最多花蕾的球茎是从媒体DKW + BAP 1 mg L-1 + IBA 0.1 mg L-1。由MS和DKW溶液混合的沙+真皮提供100%根芽。经经MS溶液处理而产生的植物从沙+真皮中产生更好的数和根长度,在发酵阶段产生最高的生命力。ABSTRACTKupa (Syzygium polycephalum, Miq)默尔。这是伍迪·普兰特,他有很多好处,包括草药和颜色物质。在印尼的某些地方,Kupa很少有发现,这是必须的保护。组织文化是一种促进和保护的技术应用。这项研究使对焦微宣传的最佳媒体合成。研究发现,使用单节点和点火技术,使用基本媒体DKW的知识,以及如何接触ba ba;由两个不同的亚原子组成,混合了维米库利特+的沙子,配上DKW或MS解决方案和IBA;和acclimatization。所有的实验都用了一个完全随机的设计。结果表明,MS +BAP 1 mg L-1 + IBA 0.1 mg L-1是从单节点投篮和投篮的最佳选择。DKW +杉木1 mg L-1+ IBA 0.1 mg L-1是练习外伸杆的最佳射击方法。DKW解决方案生产100% rootets - plants的砂光媒体。由于MS解决方案提供了最好的根数和链,它也提供了最极端的生存速率在适应阶段。
Optimasi komposisi media untuk mikropropagasi tanaman kupa (Syzygium polycephalum (Miq.) Merr. & L.M Perry)
Kupa (Syzygium polycephalum (Miq.) Merr. & L.M Perry) merupakan tanaman berkayu yang dapat dijadikan sebagai bahan obat dan zat pewarna. Kupa sudah jarang ditemukan di beberapa wilayah Indonesia, oleh karena itu diperlukan upaya konservasi. Kultur jaringan adalah salah satu teknik yang dapat diaplikasikan untuk perbanyakan tanaman dan konservasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi media yang optimum untuk mikropropagasi kupa. Penelitian terdiri atas 3 tahap percobaan, yaitu multiplikasi tunas menggunakan eksplan buku tunggal dan tunas pucuk pada media dasar DKW dan MS, yang mengandung BAP dan IBA; perakaran menggunakan substrat agar atau campuran pasir + vermikulit, ditambah larutan DKW atau MS, dan IBA; dan aklimatisasi. Semua percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media MS + BAP 1 mg L-1 + IBA 0,1 mg L-1 merupakan media terbaik untuk perbanyakan dan tinggi tunas dari eksplan buku tunggal. Tunas terbanyak dari eksplan tunas pucuk didapatkan dari media DKW + BAP 1 mg L-1 + IBA 0,1 mg L-1. Media Pasir + Vermikulit dengan larutan MS maupun DKW memberikan 100% tunas berakar. Planlet yang berasal dari media pasir + vermikulit dengan pemberian larutan MS menghasilkan jumlah dan panjang akar lebih baik, dan daya hidup tertinggi pada tahap aklimatisasi.ABSTRACTKupa (Syzygium polycephalum (Miq.) Merr. & L.M Perry) is a woody plant, which has many benefits including herbal medicine and coloring matter. Kupa is rarely found in some parts of Indonesia, therefore the conservation is needed. Tissue culture is a technique applied for propagation and conservation. This study aimed to obtain the optimal media composition for kupa micropropagation. The study consisted of 3 steps, i.e. shoot multiplication using single node and shoot tips explants cultured in basic media DKW and MS containing BAP and IBA; rooting in two different substrates, agar and a mixture of vermiculite + sand, enriched with DKW or MS solution, and IBA; and acclimatization. All experiments used a factorial completely randomized design. The results showed that MS +BAP 1 mg L-1 + IBA 0.1 mg L-1 was the best for shoot multiplication and shoot height from single node explants. Media of DKW + BAP 1 mg L-1+ IBA 0.1 mg L-1 was the best for multi-shoots from shoot tip explant. Sand + vermiculite media with MS or DKW solution produced 100% rooted-plantlets. Plantlets derived from sand + vermiculite with MS solution gave the best root number and length, and it also the highest survival rate at the acclimatization stage.