{"title":"ANALISIS SEMANTIK KATA 'TAMKIN' DAN DERIVASINYA DALAM AL QURAN","authors":"Ahmad Zaki Annafiri","doi":"10.53563/ai.v4i1.71","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Semantik menjadi salah satu metode penafsiran Al Quran yang kini sedang banyak dibahas oleh para peneliti. Penelitian ini bertujuan Penelitian ini bertujuan mengetahui analisis semantik kata “Tamkin” dalam Al-Quran beserta derivasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yakni penelitian yang pengumpulan datanya bersifat kualitatif yang berupa lisan atau tulisan dan benda-benda yang diamati secara detail sehingga dapat ditangkap makna yang tersirat dalam dokumen atau benda tersebut. Sedangkan dilihat dari jenis penelitiannya merupakan penelitian kepustakaan. Sumber primer dalam penelitian ini adalah Tafsir Kementerian Agama RI, adapun sumber sekunder adalah berupa buku dan artikel berkaitan dengan judul. Penelitian ini dilakukan menggunakan judul analisis semantik Alquran menunjukan bahwa penelitian ini menggunakan metode analisis semantik atau konseptual terhadap bahan-bahan yang disediakan oleh kosakata Alquran. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1)Tamkin dan derivasinya memiliki 6 pemaknaan menurut Tafsir Kementerian Agama RI, yaitu: memberikan ‘kekuasaan/kedudukan’, ‘meneguhkan kedudukan’, ‘kedudukan tinggi’, ‘menempatkan’, ‘kokoh’, dan ‘dianugerahkan’; 2) Kata Tamkin, diulang dalam Al-Quran sebanyak 16 kali dalam 12 surat yang berbeda, dalam bentuk gramatikalnya, diantaranya fi’l madhi, fi’l mudhari’, dan isim nakirah, selain itu juga dalam berbagai bentuk wazan, yaitu ???????, ????????, dan ????????.","PeriodicalId":32196,"journal":{"name":"ALMURABBI Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman","volume":"73 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"ALMURABBI Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53563/ai.v4i1.71","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
语义是研究人员目前正在讨论的解释《古兰经》的一种方法。这项研究的目的是了解《古兰经》中“Tamkin”一词的语义分析及其衍生品。该研究采用了一种定性的方法,一种收集定性数据的研究,即口头或书面的,以及详细观察的物体,以便捕捉文件或物品中隐含的意义。从他的研究来看,这是一种研究文献。本研究的主要来源是RI宗教部的Tafsir,其次是与标题相关的书籍和文章。这项研究使用《古兰经》语义分析的标题,表明它使用对《古兰经》词汇提供的材料的语义或概念分析方法。这项研究表明:1)根据日宗教部的解释,坦金和他的衍生品有6种用途:赋予“权力/地位”、“确立地位”、“地位”、“地位”、“地位”、“地位”和“授予”;2) Tamkin这个词在《古兰经》中以12种不同的语法形式重复了16次,其中包括fi ' l madhi, fi ' l mudhari和isim nakirah,还有各种形式的wazan,即???????, ????????然后呢???????
ANALISIS SEMANTIK KATA 'TAMKIN' DAN DERIVASINYA DALAM AL QURAN
Semantik menjadi salah satu metode penafsiran Al Quran yang kini sedang banyak dibahas oleh para peneliti. Penelitian ini bertujuan Penelitian ini bertujuan mengetahui analisis semantik kata “Tamkin” dalam Al-Quran beserta derivasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yakni penelitian yang pengumpulan datanya bersifat kualitatif yang berupa lisan atau tulisan dan benda-benda yang diamati secara detail sehingga dapat ditangkap makna yang tersirat dalam dokumen atau benda tersebut. Sedangkan dilihat dari jenis penelitiannya merupakan penelitian kepustakaan. Sumber primer dalam penelitian ini adalah Tafsir Kementerian Agama RI, adapun sumber sekunder adalah berupa buku dan artikel berkaitan dengan judul. Penelitian ini dilakukan menggunakan judul analisis semantik Alquran menunjukan bahwa penelitian ini menggunakan metode analisis semantik atau konseptual terhadap bahan-bahan yang disediakan oleh kosakata Alquran. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1)Tamkin dan derivasinya memiliki 6 pemaknaan menurut Tafsir Kementerian Agama RI, yaitu: memberikan ‘kekuasaan/kedudukan’, ‘meneguhkan kedudukan’, ‘kedudukan tinggi’, ‘menempatkan’, ‘kokoh’, dan ‘dianugerahkan’; 2) Kata Tamkin, diulang dalam Al-Quran sebanyak 16 kali dalam 12 surat yang berbeda, dalam bentuk gramatikalnya, diantaranya fi’l madhi, fi’l mudhari’, dan isim nakirah, selain itu juga dalam berbagai bentuk wazan, yaitu ???????, ????????, dan ????????.