{"title":"Hijrah趋势:在社会现象和神学现象之间,穆罕默德·阿库恩的观点","authors":"F. Firmansyah","doi":"10.36667/tajdid.v28i1.549","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tren hijrah yang hadir belakangan ini menampilkan dirinya sebagai antitesa dari tawaran modernitas, yang dianggap sebagai racun generasi muda. Tren hijrah muncul dan mewarnai generasi milenial tentunya menjadi sebuah fenemona sosial sekaligus teologis, oleh karena itu menjadi lokus penelitian ini adalah konsekuensi-konsekuensi yang lahir dari tren hijrah. Metode dipenelitian yang digunakan ialah diskriptif kualitatif. Adapun hasil dari atau temuan yang diperoleh dari penelitian ini yakni; keniscayaan pertarungan tren akan terus berlanjut, bergantung pada issu apa yang masif dalam pembicaraan media sosial, kemudian secara khusus dalam gerakan hijrah dilihat dari sudut teologis Arkoun, terdapat tiga lapisan yang menutup akal hingga cenderung merasa puas dengan kebenaran sendiri.","PeriodicalId":8646,"journal":{"name":"At-Tajdid: Jurnal Ilmu Tarbiyah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Tren Hijrah: Antara Fenomena Sosial dan Teologis Perspektif Muhammed Arkoun\",\"authors\":\"F. Firmansyah\",\"doi\":\"10.36667/tajdid.v28i1.549\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tren hijrah yang hadir belakangan ini menampilkan dirinya sebagai antitesa dari tawaran modernitas, yang dianggap sebagai racun generasi muda. Tren hijrah muncul dan mewarnai generasi milenial tentunya menjadi sebuah fenemona sosial sekaligus teologis, oleh karena itu menjadi lokus penelitian ini adalah konsekuensi-konsekuensi yang lahir dari tren hijrah. Metode dipenelitian yang digunakan ialah diskriptif kualitatif. Adapun hasil dari atau temuan yang diperoleh dari penelitian ini yakni; keniscayaan pertarungan tren akan terus berlanjut, bergantung pada issu apa yang masif dalam pembicaraan media sosial, kemudian secara khusus dalam gerakan hijrah dilihat dari sudut teologis Arkoun, terdapat tiga lapisan yang menutup akal hingga cenderung merasa puas dengan kebenaran sendiri.\",\"PeriodicalId\":8646,\"journal\":{\"name\":\"At-Tajdid: Jurnal Ilmu Tarbiyah\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-07-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"At-Tajdid: Jurnal Ilmu Tarbiyah\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36667/tajdid.v28i1.549\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"At-Tajdid: Jurnal Ilmu Tarbiyah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36667/tajdid.v28i1.549","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Tren Hijrah: Antara Fenomena Sosial dan Teologis Perspektif Muhammed Arkoun
Tren hijrah yang hadir belakangan ini menampilkan dirinya sebagai antitesa dari tawaran modernitas, yang dianggap sebagai racun generasi muda. Tren hijrah muncul dan mewarnai generasi milenial tentunya menjadi sebuah fenemona sosial sekaligus teologis, oleh karena itu menjadi lokus penelitian ini adalah konsekuensi-konsekuensi yang lahir dari tren hijrah. Metode dipenelitian yang digunakan ialah diskriptif kualitatif. Adapun hasil dari atau temuan yang diperoleh dari penelitian ini yakni; keniscayaan pertarungan tren akan terus berlanjut, bergantung pada issu apa yang masif dalam pembicaraan media sosial, kemudian secara khusus dalam gerakan hijrah dilihat dari sudut teologis Arkoun, terdapat tiga lapisan yang menutup akal hingga cenderung merasa puas dengan kebenaran sendiri.