伊斯兰教育的科学哲学和方法论问题

AtTadib Pub Date : 2016-01-26 DOI:10.21111/AT-TADIB.V9I2.318
Kholili Hasib
{"title":"伊斯兰教育的科学哲学和方法论问题","authors":"Kholili Hasib","doi":"10.21111/AT-TADIB.V9I2.318","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu tantangan dunia pendidikan saat ini adalah model \npengajaran Filsafat Ilmu yang masih belum tampak berwarna Islam. Hal \nini bisa dipahami dari fenomena minimnya buku-buku teks Filsafat Ilmu \ndengan menggunakan perspektif pandangan hidup Islam. Di samping itu, \npendekatan pendidikan yang digunakan oleh mayoritas lembaga \npendidikan di Indonesia masih menggunakan pendekatan orientalis, yaitu \nhistoris antropologis. Dalam pendekatan tersebut ditekankan pada \npemahaman keagamaan berdasarkan sudut pandang sosial keagamaan \nyang bersifat multidisipliner. \nDalam perspektif Islam, studi keilmuan akan lebih baik apabila \ndipahami dengan merujuk pada sumber utamanya yaitu al-Qur’an dan al- \nHadits. Sebab, kedua sumber tersebut merupakan sumber utama suatu \nkonsep ilmu pengetahuan. Hal itu dapat dianalisa dari berbagai bentuk \nderivasi kata ‘ilm yang diulang sebanyak 750 kali dalam berbagai konteks. \nPada dasarnya, ilmu pengetahuan sangat terkait dengan akidah. \nSebab, hakekat ilmu bukanlah sekedar ilmu itu sendiri. Lebih dari itu, \npenguasaan ilmu seharusnya berdampak secara langsung perilaku atau \nakhlak seseorang tersebut. Atas dasar inilah Imam al-Ghazali membagi \nilmu ke dalam dua klasifikasi utama yaitu ilmu fardhu ‘ain dan ilmu fardhu \nkifayah. Sebagai umat Islam yang memperhatikan hakekat ilmu pengetahuan \nmelalui dunia pendidikan tentu pemahaman tentang klasifikasi tersebut \ntidak dapat diabaikan. \nUntuk itu, dalam konteks pendidikan sekarang, diperlukan segera \ndesain kurikulum pendidikan Islam yang berasaskan dinamisasi konsep \nfardhu ‘ain dan fardhu kifayah. Dinamisasi demikianlah yang akan membentuk \nkarakter secara kuat terhadap pribadi anak didik.","PeriodicalId":55739,"journal":{"name":"AtTadib","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2016-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Filsafat Ilmu dan Problem Metodologi Pendidikan Islam\",\"authors\":\"Kholili Hasib\",\"doi\":\"10.21111/AT-TADIB.V9I2.318\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Salah satu tantangan dunia pendidikan saat ini adalah model \\npengajaran Filsafat Ilmu yang masih belum tampak berwarna Islam. Hal \\nini bisa dipahami dari fenomena minimnya buku-buku teks Filsafat Ilmu \\ndengan menggunakan perspektif pandangan hidup Islam. Di samping itu, \\npendekatan pendidikan yang digunakan oleh mayoritas lembaga \\npendidikan di Indonesia masih menggunakan pendekatan orientalis, yaitu \\nhistoris antropologis. Dalam pendekatan tersebut ditekankan pada \\npemahaman keagamaan berdasarkan sudut pandang sosial keagamaan \\nyang bersifat multidisipliner. \\nDalam perspektif Islam, studi keilmuan akan lebih baik apabila \\ndipahami dengan merujuk pada sumber utamanya yaitu al-Qur’an dan al- \\nHadits. Sebab, kedua sumber tersebut merupakan sumber utama suatu \\nkonsep ilmu pengetahuan. Hal itu dapat dianalisa dari berbagai bentuk \\nderivasi kata ‘ilm yang diulang sebanyak 750 kali dalam berbagai konteks. \\nPada dasarnya, ilmu pengetahuan sangat terkait dengan akidah. \\nSebab, hakekat ilmu bukanlah sekedar ilmu itu sendiri. Lebih dari itu, \\npenguasaan ilmu seharusnya berdampak secara langsung perilaku atau \\nakhlak seseorang tersebut. Atas dasar inilah Imam al-Ghazali membagi \\nilmu ke dalam dua klasifikasi utama yaitu ilmu fardhu ‘ain dan ilmu fardhu \\nkifayah. Sebagai umat Islam yang memperhatikan hakekat ilmu pengetahuan \\nmelalui dunia pendidikan tentu pemahaman tentang klasifikasi tersebut \\ntidak dapat diabaikan. \\nUntuk itu, dalam konteks pendidikan sekarang, diperlukan segera \\ndesain kurikulum pendidikan Islam yang berasaskan dinamisasi konsep \\nfardhu ‘ain dan fardhu kifayah. Dinamisasi demikianlah yang akan membentuk \\nkarakter secara kuat terhadap pribadi anak didik.\",\"PeriodicalId\":55739,\"journal\":{\"name\":\"AtTadib\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2016-01-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"AtTadib\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21111/AT-TADIB.V9I2.318\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AtTadib","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21111/AT-TADIB.V9I2.318","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

当今教育挑战之一是一种尚未呈现伊斯兰色彩的科学哲学教学模式。利用伊斯兰教的生活观点,这可以从哲学教科书中所缺乏的现象中了解。此外,大多数印尼教育机构所使用的教育方法仍然采用东方的方法,即人类历史学家的方法。这一方法强调的是基于多学科的社会宗教观点的宗教理解。从伊斯兰教的角度来看,最好通过查阅古兰经和圣训的主要来源来理解科学。因为这两个来源都是一个科学概念的主要来源。它可以从“ilm”一词的各种形式进行分析,这种形式在不同的背景下重复了750次。从本质上说,科学与阿基达有着密切的联系。因为科学不仅仅是科学本身。不仅如此,对科学的掌握应该直接影响一个人的行为或道德。正是在这个基础上,伊玛目·加扎利将科学分为法德胡·安(fardhu’ain)和法德胡·基法达(fardhu kifdad)两大分类。作为一名关注教育知识知识的穆斯林,理解分类是不可忽视的。因此,在当前教育背景下,迫切需要立即设计具有法德胡' ain ' ain ' s和法德胡kifdad理念的伊斯兰教育课程。这样的雾化将有力地塑造对个人学习者的性格。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Filsafat Ilmu dan Problem Metodologi Pendidikan Islam
Salah satu tantangan dunia pendidikan saat ini adalah model pengajaran Filsafat Ilmu yang masih belum tampak berwarna Islam. Hal ini bisa dipahami dari fenomena minimnya buku-buku teks Filsafat Ilmu dengan menggunakan perspektif pandangan hidup Islam. Di samping itu, pendekatan pendidikan yang digunakan oleh mayoritas lembaga pendidikan di Indonesia masih menggunakan pendekatan orientalis, yaitu historis antropologis. Dalam pendekatan tersebut ditekankan pada pemahaman keagamaan berdasarkan sudut pandang sosial keagamaan yang bersifat multidisipliner. Dalam perspektif Islam, studi keilmuan akan lebih baik apabila dipahami dengan merujuk pada sumber utamanya yaitu al-Qur’an dan al- Hadits. Sebab, kedua sumber tersebut merupakan sumber utama suatu konsep ilmu pengetahuan. Hal itu dapat dianalisa dari berbagai bentuk derivasi kata ‘ilm yang diulang sebanyak 750 kali dalam berbagai konteks. Pada dasarnya, ilmu pengetahuan sangat terkait dengan akidah. Sebab, hakekat ilmu bukanlah sekedar ilmu itu sendiri. Lebih dari itu, penguasaan ilmu seharusnya berdampak secara langsung perilaku atau akhlak seseorang tersebut. Atas dasar inilah Imam al-Ghazali membagi ilmu ke dalam dua klasifikasi utama yaitu ilmu fardhu ‘ain dan ilmu fardhu kifayah. Sebagai umat Islam yang memperhatikan hakekat ilmu pengetahuan melalui dunia pendidikan tentu pemahaman tentang klasifikasi tersebut tidak dapat diabaikan. Untuk itu, dalam konteks pendidikan sekarang, diperlukan segera desain kurikulum pendidikan Islam yang berasaskan dinamisasi konsep fardhu ‘ain dan fardhu kifayah. Dinamisasi demikianlah yang akan membentuk karakter secara kuat terhadap pribadi anak didik.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
1
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信