就业、会议和就业的另一种模式

El Harakah Pub Date : 2016-02-05 DOI:10.18860/el.v17i2.3345
Mujamil Qomar
{"title":"就业、会议和就业的另一种模式","authors":"Mujamil Qomar","doi":"10.18860/el.v17i2.3345","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Islam Nusantara is a model of thought, comprehension, and implementation of Islamic teachings covered by culture and tradition developed in Southeast Asia (the scope of which is limited to Indonesia), that reflects Islamic identity with methodological nuance. The identity has various and controversial responses when it is socialized among Moslem because Islam is one, namely, Islam taught by prophet Muhammad. Otherwise, the majority of Islamic scholars accepted Islam Nusantara. That Islam is one is substantively true, but it expressed widely including Islam Nusantara. Islam is presented (thought, comprehended, and implemented) through cultural approach. The result leads to the thinking model, comprehending, and implementing Islamic teachings which are harmonious, moderate, inclusive, tolerant, peaceful, and multicultural based. The diverse Islamic thought is caused by local culture, especially Javanese culture, or called cultural acculturation. The Indonesian Islam can be a role model. It brings peaceful and harmonious messages, so it could be socialized internationally and replaced misleading opinion that Islam is full of violence. Islam Nusantara merupakan model pemikiran, pemahaman dan pengamalan ajaran-ajaran Islam yang dikemas melalui pertimbangan budaya atau tradisi yang berkembang di wilayah Asia Tenggara (tetapi kajian ini dibatasi pada Indonesia), sehingga mencerminkan identitas Islam yang bernuansa metodologis. Identitas ini ketika disosialisasikan di kalangan umat Islam, khususnya para pemikirnya direspons dengan tanggapan yang kontroversial: ada yang menolak identitas Islam Nusantara itu karena Islam itu hanya satu, yaitu Islam yang diajarkan oleh Nabi. Sebaliknya, banyak pemikir Islam yang menerima identitas Islam Nusantara itu. Bagi mereka, Islam hanya satu itu benar secara substantif, tetapi ekpresinya beragam sekali, termasuk Islam Nusantara. Islam ini ditampilkan (dipikirkan, dipahami dan diamalkan) melalui pendekatan kultural. Hasilnya melahirkan model pemikiran, pemahaman dan pengamalan ajaran-ajaran Islam yang ramah, moderat, inklusif, toleran, cinta damai, harmonis, dan menghargai keberagaman. Keberagamaan Islam demikian ini terjadi lantaran perjumpaan Islam dengan budaya (tradisi) lokal, khususnya Jawa, yang biasa disebut akulturasi budaya. Islam Indonesia patut menjadi contoh cara berislam yang demikian. Model Islam yang serba menyejukkan ini perlu dipublikasikan secara internasional dan diharapkan mampu menggugurkan persepsi dunia bahwa Islam itu penuh kekerasan.","PeriodicalId":31198,"journal":{"name":"El Harakah","volume":"8 1","pages":"198-217"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2016-02-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"13","resultStr":"{\"title\":\"ISLAM NUSANTARA: SEBUAH ALTERNATIF MODEL PEMIKIRAN, PEMAHAMAN, DAN PENGAMALAN ISLAM\",\"authors\":\"Mujamil Qomar\",\"doi\":\"10.18860/el.v17i2.3345\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Islam Nusantara is a model of thought, comprehension, and implementation of Islamic teachings covered by culture and tradition developed in Southeast Asia (the scope of which is limited to Indonesia), that reflects Islamic identity with methodological nuance. The identity has various and controversial responses when it is socialized among Moslem because Islam is one, namely, Islam taught by prophet Muhammad. Otherwise, the majority of Islamic scholars accepted Islam Nusantara. That Islam is one is substantively true, but it expressed widely including Islam Nusantara. Islam is presented (thought, comprehended, and implemented) through cultural approach. The result leads to the thinking model, comprehending, and implementing Islamic teachings which are harmonious, moderate, inclusive, tolerant, peaceful, and multicultural based. The diverse Islamic thought is caused by local culture, especially Javanese culture, or called cultural acculturation. The Indonesian Islam can be a role model. It brings peaceful and harmonious messages, so it could be socialized internationally and replaced misleading opinion that Islam is full of violence. Islam Nusantara merupakan model pemikiran, pemahaman dan pengamalan ajaran-ajaran Islam yang dikemas melalui pertimbangan budaya atau tradisi yang berkembang di wilayah Asia Tenggara (tetapi kajian ini dibatasi pada Indonesia), sehingga mencerminkan identitas Islam yang bernuansa metodologis. Identitas ini ketika disosialisasikan di kalangan umat Islam, khususnya para pemikirnya direspons dengan tanggapan yang kontroversial: ada yang menolak identitas Islam Nusantara itu karena Islam itu hanya satu, yaitu Islam yang diajarkan oleh Nabi. Sebaliknya, banyak pemikir Islam yang menerima identitas Islam Nusantara itu. Bagi mereka, Islam hanya satu itu benar secara substantif, tetapi ekpresinya beragam sekali, termasuk Islam Nusantara. Islam ini ditampilkan (dipikirkan, dipahami dan diamalkan) melalui pendekatan kultural. Hasilnya melahirkan model pemikiran, pemahaman dan pengamalan ajaran-ajaran Islam yang ramah, moderat, inklusif, toleran, cinta damai, harmonis, dan menghargai keberagaman. Keberagamaan Islam demikian ini terjadi lantaran perjumpaan Islam dengan budaya (tradisi) lokal, khususnya Jawa, yang biasa disebut akulturasi budaya. Islam Indonesia patut menjadi contoh cara berislam yang demikian. Model Islam yang serba menyejukkan ini perlu dipublikasikan secara internasional dan diharapkan mampu menggugurkan persepsi dunia bahwa Islam itu penuh kekerasan.\",\"PeriodicalId\":31198,\"journal\":{\"name\":\"El Harakah\",\"volume\":\"8 1\",\"pages\":\"198-217\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2016-02-05\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"13\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"El Harakah\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.18860/el.v17i2.3345\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"El Harakah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18860/el.v17i2.3345","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 13

摘要

伊斯兰努桑塔拉是一种思想、理解和执行伊斯兰教义的模式,它被东南亚(仅限于印度尼西亚)发展的文化和传统所覆盖,它反映了伊斯兰教在方法论上的细微差别。当这个身份在穆斯林中社会化时,会有各种各样有争议的反应,因为伊斯兰教是一个,即先知穆罕默德所教导的伊斯兰教。否则,大多数伊斯兰学者接受伊斯兰教的努桑塔拉。伊斯兰教本质上是正确的,但它表达得很广泛,包括伊斯兰教。伊斯兰教是通过文化途径呈现(思想、理解和实现)的。其结果是形成一种和谐、温和、包容、宽容、和平、多元文化为基础的思维模式,理解和实施伊斯兰教义。伊斯兰教思想的多样性是由当地文化,特别是爪哇文化造成的,或称为文化适应。印尼的伊斯兰教可以成为一个榜样。它带来了和平与和谐的信息,因此它可以在国际上社会化,取代伊斯兰教充满暴力的误导性观点。Islam Nusantara merupakan模型pemikiran, pemahaman dan pengamalan ajaran-ajaran Islam yang dikemas melalui pertimbangan budaya atau tradisi yang berkembang di wilayah Asia Tenggara (tetapi kajian ini dibatasi pada Indonesia), sehinga menerminkan identitas Islam yang berunansa方法论。Identitas ini ketika disosialisasikan di kalangan umat Islam, khususnya para pemikirnya disrespons dengan tanggapan yang有争议的:ada yang menolak Identitas Islam Nusantara itu karena Islam itu hanya satu, yitu Islam yang diajarkan oleh Nabi。Sebaliknya, banyak pemikir Islam yang menerima identitas Islam Nusantara itu。Bagi mereka, Islam hanya satu to benar secara substantif, tetapi ekpresinya beragam sekali, termasuk Islam Nusantara。伊斯兰教ini ditampilkan (dipikirkan, dipahami dan diamalkan) melalui pendekatan文化。Hasilnya melahirkan模型pemikiran, pemahaman dan pengamalan ajaran-ajaran Islam yang ramah,温和派,inklusif,宽容,cinta damai, harmonis, dan menghargai keberagaman。Keberagamaan Islam demikian ini terjadi lantaran perjumpaan Islam dengan budaya (tradisi) local, khususnya Jawa, yang biasa disebut akturasi budaya。伊斯兰教印度尼西亚patut menjadi contoh cara berislam yang demikian。模范伊斯兰教yang serba menyejukkan ini perlu dipublikasikan secara international dandiharapkan mampu menggugurkan persepsi dunia bahwa Islam is penuh kekerasan。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
ISLAM NUSANTARA: SEBUAH ALTERNATIF MODEL PEMIKIRAN, PEMAHAMAN, DAN PENGAMALAN ISLAM
Islam Nusantara is a model of thought, comprehension, and implementation of Islamic teachings covered by culture and tradition developed in Southeast Asia (the scope of which is limited to Indonesia), that reflects Islamic identity with methodological nuance. The identity has various and controversial responses when it is socialized among Moslem because Islam is one, namely, Islam taught by prophet Muhammad. Otherwise, the majority of Islamic scholars accepted Islam Nusantara. That Islam is one is substantively true, but it expressed widely including Islam Nusantara. Islam is presented (thought, comprehended, and implemented) through cultural approach. The result leads to the thinking model, comprehending, and implementing Islamic teachings which are harmonious, moderate, inclusive, tolerant, peaceful, and multicultural based. The diverse Islamic thought is caused by local culture, especially Javanese culture, or called cultural acculturation. The Indonesian Islam can be a role model. It brings peaceful and harmonious messages, so it could be socialized internationally and replaced misleading opinion that Islam is full of violence. Islam Nusantara merupakan model pemikiran, pemahaman dan pengamalan ajaran-ajaran Islam yang dikemas melalui pertimbangan budaya atau tradisi yang berkembang di wilayah Asia Tenggara (tetapi kajian ini dibatasi pada Indonesia), sehingga mencerminkan identitas Islam yang bernuansa metodologis. Identitas ini ketika disosialisasikan di kalangan umat Islam, khususnya para pemikirnya direspons dengan tanggapan yang kontroversial: ada yang menolak identitas Islam Nusantara itu karena Islam itu hanya satu, yaitu Islam yang diajarkan oleh Nabi. Sebaliknya, banyak pemikir Islam yang menerima identitas Islam Nusantara itu. Bagi mereka, Islam hanya satu itu benar secara substantif, tetapi ekpresinya beragam sekali, termasuk Islam Nusantara. Islam ini ditampilkan (dipikirkan, dipahami dan diamalkan) melalui pendekatan kultural. Hasilnya melahirkan model pemikiran, pemahaman dan pengamalan ajaran-ajaran Islam yang ramah, moderat, inklusif, toleran, cinta damai, harmonis, dan menghargai keberagaman. Keberagamaan Islam demikian ini terjadi lantaran perjumpaan Islam dengan budaya (tradisi) lokal, khususnya Jawa, yang biasa disebut akulturasi budaya. Islam Indonesia patut menjadi contoh cara berislam yang demikian. Model Islam yang serba menyejukkan ini perlu dipublikasikan secara internasional dan diharapkan mampu menggugurkan persepsi dunia bahwa Islam itu penuh kekerasan.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
9
审稿时长
4 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信