{"title":"AGAIN与BUDAY的融合:亚齐社会的毛洛德传统研究·全球之声","authors":"Abidin Nurdin","doi":"10.18860/EL.V18I1.3415","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Islam and tradition in Aceh Community likes substance and attribut that cannot be separated each other. Religion and culture has been integrated in way of life, system social, culture and Islamic values. In cultural perspective, tradition of maulod has become deeping ritual of religion that integrated by values of religion and tradition that connected each other. This study used sociological and religion anthropology approach by using data collection such as observation, interview and library research. The result of this study describe that in maulud tradition in Aceh, there are integrated between religion and culture. Islam influence culture deeply in the same manner as almost whole social life aspects of Aceh community. These are can be found in process of uroe maulod (the day of maulod ), idang meulapeh (beverage of maulod ) , dzikee maulod (repeatedly chant part of the confession of islamic faith) and Islamic missionary . Indeed, maulod celebration is done not only in a month but also in three months namely; Rabi’ul Awwal ( mulod awai/ the first maulod ), Rabi’ul Akhir ( maulod teungoh/ the middle maulod ) dan pada bulan Jumadil Awwal ( maulod ache/ the last maulod ). Islam dan adat dalam masyarakat Aceh bagaikan zat dan sifat yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Agama dan budaya terintegrasi dalam pandangan hidup, sistem sosial, budaya, dan nilai-nilai Islam. Dari konteks budaya, tradisi maulud menjadi praktek keagamaan yang kental dengan integrasi nilai-nilai agama dan adat yang saling berkelit kelindang. Kajian ini menggunakan pendekatan sosiologi dan antropologi agama dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam tradisi maulod di Aceh terjadi integrasi antara agama dan budaya. Islam mewarnai budaya secara begitu kental, sebagaimana juga ditemukan dalam hampir seluruh aspek kehidupan bagi masyarakat Aceh. Hal ini dapat dilihat dalam proses uroe maulod , idang meulapeh, dzikee maulod , dakwah Islamiyah. Bahkan perayaan maulod tidak hanya sebatas satu bulan saja, namun dilaksanakan dalam tiga bulan yaitu, Rabi’ul Awwal ( mulod awai ), Rabi’ul Akhir ( mulod teungoh ) dan pada bulan Jumadil Awwal ( mulod akhe ).","PeriodicalId":31198,"journal":{"name":"El Harakah","volume":"18 1","pages":"45-62"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2016-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"19","resultStr":"{\"title\":\"INTEGRASI AGAMA DAN BUDAYA: Kajian Tentang Tradisi Maulod dalam Masyarakat Aceh\",\"authors\":\"Abidin Nurdin\",\"doi\":\"10.18860/EL.V18I1.3415\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Islam and tradition in Aceh Community likes substance and attribut that cannot be separated each other. Religion and culture has been integrated in way of life, system social, culture and Islamic values. In cultural perspective, tradition of maulod has become deeping ritual of religion that integrated by values of religion and tradition that connected each other. This study used sociological and religion anthropology approach by using data collection such as observation, interview and library research. The result of this study describe that in maulud tradition in Aceh, there are integrated between religion and culture. Islam influence culture deeply in the same manner as almost whole social life aspects of Aceh community. These are can be found in process of uroe maulod (the day of maulod ), idang meulapeh (beverage of maulod ) , dzikee maulod (repeatedly chant part of the confession of islamic faith) and Islamic missionary . Indeed, maulod celebration is done not only in a month but also in three months namely; Rabi’ul Awwal ( mulod awai/ the first maulod ), Rabi’ul Akhir ( maulod teungoh/ the middle maulod ) dan pada bulan Jumadil Awwal ( maulod ache/ the last maulod ). Islam dan adat dalam masyarakat Aceh bagaikan zat dan sifat yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Agama dan budaya terintegrasi dalam pandangan hidup, sistem sosial, budaya, dan nilai-nilai Islam. Dari konteks budaya, tradisi maulud menjadi praktek keagamaan yang kental dengan integrasi nilai-nilai agama dan adat yang saling berkelit kelindang. Kajian ini menggunakan pendekatan sosiologi dan antropologi agama dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam tradisi maulod di Aceh terjadi integrasi antara agama dan budaya. Islam mewarnai budaya secara begitu kental, sebagaimana juga ditemukan dalam hampir seluruh aspek kehidupan bagi masyarakat Aceh. Hal ini dapat dilihat dalam proses uroe maulod , idang meulapeh, dzikee maulod , dakwah Islamiyah. Bahkan perayaan maulod tidak hanya sebatas satu bulan saja, namun dilaksanakan dalam tiga bulan yaitu, Rabi’ul Awwal ( mulod awai ), Rabi’ul Akhir ( mulod teungoh ) dan pada bulan Jumadil Awwal ( mulod akhe ).\",\"PeriodicalId\":31198,\"journal\":{\"name\":\"El Harakah\",\"volume\":\"18 1\",\"pages\":\"45-62\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2016-06-10\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"19\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"El Harakah\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.18860/EL.V18I1.3415\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"El Harakah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18860/EL.V18I1.3415","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 19
摘要
亚齐社区的伊斯兰教和传统喜欢不可分割的实质和属性。宗教和文化在生活方式、制度、社会、文化和伊斯兰价值观方面已经融为一体。从文化的角度看,莫洛德传统已经成为宗教价值与传统价值相结合的宗教的深层仪式。本研究采用社会学和宗教人类学的研究方法,采用观察法、访谈法和图书馆法等资料收集方法。本研究的结果说明,在亚齐的茂德传统中,宗教与文化之间存在融合。伊斯兰教对亚齐社区几乎整个社会生活的各个方面都有着深刻的文化影响。这些可以在uroe maulod (maulod的日子),idang meulapeh (maulod的饮料),dzikee maulod(反复吟唱伊斯兰信仰的忏悔部分)和伊斯兰传教士的过程中找到。事实上,maulod庆祝活动不仅在一个月内进行,而且在三个月内进行;Rabi 'ul Awwal (mullod awwai /第一个maulod), Rabi 'ul Akhir (maulod teungoh/中间maulod)和pada bulan Jumadil Awwal (maulod ache/最后一个maulod)。伊斯兰教dan adat dalam masyarakat Aceh bagaikan zat dansifat yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain。Agama dan budaya terintegrasi dalam pandangan hidup,社会系统,budaya, dan nilai-nilai伊斯兰教。达里联系,达里联系,达里联系,达里联系,达里联系,达里联系,达里联系,达里联系,达里联系。大熊猫种群数据,大熊猫观测数据,大熊猫种群研究数据。在亚齐,我们的目标是贸易,我们的目标是贸易,我们的目标是贸易,我们的目标是贸易。伊斯兰教mewarnai budaya secara begitu kental, sebagaimana juga ditemukan dalam hampir seluruh, kehidupan bagi masyarakat Aceh。Hal ini dapat dilihat dalam proses uroe maulod, idang meulapeh, dzikee maulod, dakwah Islamiyah。Bahkan perayaan maulod tidak hanya sebatas satu bulan saja, namun dilaksanakan dalam tiga bulan yaitu, Rabi 'ul Awwal (mullod awwai), Rabi 'ul Akhir (mullod teungoh) dan paada bulan Jumadil Awwal (mullod akhe)。
INTEGRASI AGAMA DAN BUDAYA: Kajian Tentang Tradisi Maulod dalam Masyarakat Aceh
Islam and tradition in Aceh Community likes substance and attribut that cannot be separated each other. Religion and culture has been integrated in way of life, system social, culture and Islamic values. In cultural perspective, tradition of maulod has become deeping ritual of religion that integrated by values of religion and tradition that connected each other. This study used sociological and religion anthropology approach by using data collection such as observation, interview and library research. The result of this study describe that in maulud tradition in Aceh, there are integrated between religion and culture. Islam influence culture deeply in the same manner as almost whole social life aspects of Aceh community. These are can be found in process of uroe maulod (the day of maulod ), idang meulapeh (beverage of maulod ) , dzikee maulod (repeatedly chant part of the confession of islamic faith) and Islamic missionary . Indeed, maulod celebration is done not only in a month but also in three months namely; Rabi’ul Awwal ( mulod awai/ the first maulod ), Rabi’ul Akhir ( maulod teungoh/ the middle maulod ) dan pada bulan Jumadil Awwal ( maulod ache/ the last maulod ). Islam dan adat dalam masyarakat Aceh bagaikan zat dan sifat yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Agama dan budaya terintegrasi dalam pandangan hidup, sistem sosial, budaya, dan nilai-nilai Islam. Dari konteks budaya, tradisi maulud menjadi praktek keagamaan yang kental dengan integrasi nilai-nilai agama dan adat yang saling berkelit kelindang. Kajian ini menggunakan pendekatan sosiologi dan antropologi agama dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam tradisi maulod di Aceh terjadi integrasi antara agama dan budaya. Islam mewarnai budaya secara begitu kental, sebagaimana juga ditemukan dalam hampir seluruh aspek kehidupan bagi masyarakat Aceh. Hal ini dapat dilihat dalam proses uroe maulod , idang meulapeh, dzikee maulod , dakwah Islamiyah. Bahkan perayaan maulod tidak hanya sebatas satu bulan saja, namun dilaksanakan dalam tiga bulan yaitu, Rabi’ul Awwal ( mulod awai ), Rabi’ul Akhir ( mulod teungoh ) dan pada bulan Jumadil Awwal ( mulod akhe ).