{"title":"利用WBP实施心理安全释放计划","authors":"Subandi Subandi, Ardian Praptomojati, Irgahayu Madhina, Nur Firiyani Hardi, Mutia Aini Ahmad, Resa Wuryansari","doi":"10.22146/jpkm.54166","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kehidupan di Lapas merupakan kehidupan dengan tingkat stressor yang tinggi. Berdasarkan Social Readjustment Rating Scale (SRRS), kondisi terpenjara merupakan kondisi penuh tekanan tertinggi keempat dalam skala urutan pengalaman hidup yang menimbulkan stres. Di satu sisi jumlah WBP di Indonesia meningkat hampir setiap tahunnya, namun kerapkali dihadapkan pada terbatasnya fasilitas, termasuk fasilitas layanan kesehatan mental. Akibatnya, banyak kasus gangguan mental pada WBP yang tidak tertangani dan kondisinya menjadi semakin parah. Tujuan dari program ini adalah mengembangkan program layanan kesehatan mental bagi WBP berupa konseling individu dan terapi kelompok pada salah satu Lapas di Indonesia. Instrumen yang digunakan sebagai pengumpul data adalah kuesioner, wawancara, dan Focus Group Discussion (FGD). Sebanyak 34 WBP menggunakan layanan konseling individu dengan total kunjungan sebanyak 50 sesi. Data menunjukkan bahwa permasalahan yang dikonsultasikan berupa permasalahan keluarga (59%), permasalahan dengan pasangan (20%), permasalahan lingkungan Lapas (6%), permasalahan ketakutan menjelang bebas (6%), permasalahan harga diri (6%), dan permasalahan tentang pekerjaan (3%). Sebanyak 40 WBP mengikuti terapi kelompok. Hasil analisis data menunjukkan bahwa para WBP mengungkapkan bahwa layanan psikologi di Lapas sangat bermanfaat. Melalui program ini, diharapkan dapat memberikan gambaran dan dasar pengembangan layanan kesehatan mental bagi para WBP di Lapas mengingat manfaat dan kebutuhan yang tinggi.","PeriodicalId":31596,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesian Journal of Community Engagement","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"IMPLEMENTASI PROGRAM LAYANAN KESEHATAN MENTAL PADA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN (WBP) DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN\",\"authors\":\"Subandi Subandi, Ardian Praptomojati, Irgahayu Madhina, Nur Firiyani Hardi, Mutia Aini Ahmad, Resa Wuryansari\",\"doi\":\"10.22146/jpkm.54166\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kehidupan di Lapas merupakan kehidupan dengan tingkat stressor yang tinggi. Berdasarkan Social Readjustment Rating Scale (SRRS), kondisi terpenjara merupakan kondisi penuh tekanan tertinggi keempat dalam skala urutan pengalaman hidup yang menimbulkan stres. Di satu sisi jumlah WBP di Indonesia meningkat hampir setiap tahunnya, namun kerapkali dihadapkan pada terbatasnya fasilitas, termasuk fasilitas layanan kesehatan mental. Akibatnya, banyak kasus gangguan mental pada WBP yang tidak tertangani dan kondisinya menjadi semakin parah. Tujuan dari program ini adalah mengembangkan program layanan kesehatan mental bagi WBP berupa konseling individu dan terapi kelompok pada salah satu Lapas di Indonesia. Instrumen yang digunakan sebagai pengumpul data adalah kuesioner, wawancara, dan Focus Group Discussion (FGD). Sebanyak 34 WBP menggunakan layanan konseling individu dengan total kunjungan sebanyak 50 sesi. Data menunjukkan bahwa permasalahan yang dikonsultasikan berupa permasalahan keluarga (59%), permasalahan dengan pasangan (20%), permasalahan lingkungan Lapas (6%), permasalahan ketakutan menjelang bebas (6%), permasalahan harga diri (6%), dan permasalahan tentang pekerjaan (3%). Sebanyak 40 WBP mengikuti terapi kelompok. Hasil analisis data menunjukkan bahwa para WBP mengungkapkan bahwa layanan psikologi di Lapas sangat bermanfaat. Melalui program ini, diharapkan dapat memberikan gambaran dan dasar pengembangan layanan kesehatan mental bagi para WBP di Lapas mengingat manfaat dan kebutuhan yang tinggi.\",\"PeriodicalId\":31596,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesian Journal of Community Engagement\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesian Journal of Community Engagement\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22146/jpkm.54166\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesian Journal of Community Engagement","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/jpkm.54166","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
IMPLEMENTASI PROGRAM LAYANAN KESEHATAN MENTAL PADA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN (WBP) DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN
Kehidupan di Lapas merupakan kehidupan dengan tingkat stressor yang tinggi. Berdasarkan Social Readjustment Rating Scale (SRRS), kondisi terpenjara merupakan kondisi penuh tekanan tertinggi keempat dalam skala urutan pengalaman hidup yang menimbulkan stres. Di satu sisi jumlah WBP di Indonesia meningkat hampir setiap tahunnya, namun kerapkali dihadapkan pada terbatasnya fasilitas, termasuk fasilitas layanan kesehatan mental. Akibatnya, banyak kasus gangguan mental pada WBP yang tidak tertangani dan kondisinya menjadi semakin parah. Tujuan dari program ini adalah mengembangkan program layanan kesehatan mental bagi WBP berupa konseling individu dan terapi kelompok pada salah satu Lapas di Indonesia. Instrumen yang digunakan sebagai pengumpul data adalah kuesioner, wawancara, dan Focus Group Discussion (FGD). Sebanyak 34 WBP menggunakan layanan konseling individu dengan total kunjungan sebanyak 50 sesi. Data menunjukkan bahwa permasalahan yang dikonsultasikan berupa permasalahan keluarga (59%), permasalahan dengan pasangan (20%), permasalahan lingkungan Lapas (6%), permasalahan ketakutan menjelang bebas (6%), permasalahan harga diri (6%), dan permasalahan tentang pekerjaan (3%). Sebanyak 40 WBP mengikuti terapi kelompok. Hasil analisis data menunjukkan bahwa para WBP mengungkapkan bahwa layanan psikologi di Lapas sangat bermanfaat. Melalui program ini, diharapkan dapat memberikan gambaran dan dasar pengembangan layanan kesehatan mental bagi para WBP di Lapas mengingat manfaat dan kebutuhan yang tinggi.