{"title":"病例报告:里瓦尔塔试验增强乡村猫的腹膜雷达菜单","authors":"Ni Putu Nicky Mirahsanti, I. G. Soma, I. W. Batan","doi":"10.19087/imv.2022.11.3.412","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Minmin, seekor kucing kampungjantanberumur satutahun dengan bobotbadan 4,3 kgmengalamipenurunan nafsu makan sertaabdomen yang membesar. Pada pemeriksaan fisik diketahui adanya distensi abdomen. Pemeriksaan hematologi rutin dan biokimia darahmenunjukkan adanya peradangan kronis dan abnormalitas fungsi hati dan ginjal. Pemeriksaan radiografidan abdominocentesismenunjukkanterjadi akumulasi cairan pada abdomen(ascites) dengan cairan berwarna kuning pucat dan konsistensi cair mengental. Hasil tesrivalta menunjukkan hasil positif akumulasi eksudat yang ditandai dengan bentukan seperti ubur-ubur. Kucing didiagnosis menderita radang peritoneum menular bentuk efusif. Terapi yang diberikan berupa pemberian diuretik furosemide5 mg/kgBB(dua kalisehari) secara intravena(IV), antibiotik cefotaximsodium 30 mg/kgBB(dua kalisehari) secara IV, antiinflamasi dexamethasone0,5mg/kgBB(dua kalisehari) secara subkutan(SC), hepatoprotektorbetaine2,5mg/kgBB (duahari sekali) SC, dan asam keto peroral 11 mg/kgBB (setiap duahari sekali)selama satu minggu.Hasil pengobatan selama satu minggu hanya memberikan hasil yang sementara terhadap penurunan derajat distensi abdomen.Kucing kasus mati pada bulan keenam setelah terapi.","PeriodicalId":13461,"journal":{"name":"Indonesia Medicus Veterinus","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Laporan Kasus: Radang Peritonium Menular pada Kucing Kampung yang Diteguhkan dengan Uji Rivalta\",\"authors\":\"Ni Putu Nicky Mirahsanti, I. G. Soma, I. W. Batan\",\"doi\":\"10.19087/imv.2022.11.3.412\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Minmin, seekor kucing kampungjantanberumur satutahun dengan bobotbadan 4,3 kgmengalamipenurunan nafsu makan sertaabdomen yang membesar. Pada pemeriksaan fisik diketahui adanya distensi abdomen. Pemeriksaan hematologi rutin dan biokimia darahmenunjukkan adanya peradangan kronis dan abnormalitas fungsi hati dan ginjal. Pemeriksaan radiografidan abdominocentesismenunjukkanterjadi akumulasi cairan pada abdomen(ascites) dengan cairan berwarna kuning pucat dan konsistensi cair mengental. Hasil tesrivalta menunjukkan hasil positif akumulasi eksudat yang ditandai dengan bentukan seperti ubur-ubur. Kucing didiagnosis menderita radang peritoneum menular bentuk efusif. Terapi yang diberikan berupa pemberian diuretik furosemide5 mg/kgBB(dua kalisehari) secara intravena(IV), antibiotik cefotaximsodium 30 mg/kgBB(dua kalisehari) secara IV, antiinflamasi dexamethasone0,5mg/kgBB(dua kalisehari) secara subkutan(SC), hepatoprotektorbetaine2,5mg/kgBB (duahari sekali) SC, dan asam keto peroral 11 mg/kgBB (setiap duahari sekali)selama satu minggu.Hasil pengobatan selama satu minggu hanya memberikan hasil yang sementara terhadap penurunan derajat distensi abdomen.Kucing kasus mati pada bulan keenam setelah terapi.\",\"PeriodicalId\":13461,\"journal\":{\"name\":\"Indonesia Medicus Veterinus\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-05-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Indonesia Medicus Veterinus\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.19087/imv.2022.11.3.412\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesia Medicus Veterinus","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19087/imv.2022.11.3.412","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Laporan Kasus: Radang Peritonium Menular pada Kucing Kampung yang Diteguhkan dengan Uji Rivalta
Minmin, seekor kucing kampungjantanberumur satutahun dengan bobotbadan 4,3 kgmengalamipenurunan nafsu makan sertaabdomen yang membesar. Pada pemeriksaan fisik diketahui adanya distensi abdomen. Pemeriksaan hematologi rutin dan biokimia darahmenunjukkan adanya peradangan kronis dan abnormalitas fungsi hati dan ginjal. Pemeriksaan radiografidan abdominocentesismenunjukkanterjadi akumulasi cairan pada abdomen(ascites) dengan cairan berwarna kuning pucat dan konsistensi cair mengental. Hasil tesrivalta menunjukkan hasil positif akumulasi eksudat yang ditandai dengan bentukan seperti ubur-ubur. Kucing didiagnosis menderita radang peritoneum menular bentuk efusif. Terapi yang diberikan berupa pemberian diuretik furosemide5 mg/kgBB(dua kalisehari) secara intravena(IV), antibiotik cefotaximsodium 30 mg/kgBB(dua kalisehari) secara IV, antiinflamasi dexamethasone0,5mg/kgBB(dua kalisehari) secara subkutan(SC), hepatoprotektorbetaine2,5mg/kgBB (duahari sekali) SC, dan asam keto peroral 11 mg/kgBB (setiap duahari sekali)selama satu minggu.Hasil pengobatan selama satu minggu hanya memberikan hasil yang sementara terhadap penurunan derajat distensi abdomen.Kucing kasus mati pada bulan keenam setelah terapi.