{"title":"四岁喜马拉雅猫Pyometer关闭病例报告","authors":"I. Putra, I. G. Soma, I. W. Batan","doi":"10.19087/imv.2022.11.3.398","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Seekor kucing ras himalaya bernama Lelyberumur empattahun dengan bobot 3,9 kg dibawa ke Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Udayana, dengan keluhan perut membesar, lemas, kucing tidak defekasi sejak dua hariterakhir,dan tanpa adanya leleran vagina. Pemeriksaan hematologi rutin menunjukankucing mengalamileukositosis, dan anemia normositik hipokromik. Pemeriksaan radiografi terlihat perbesaran uterus dengangambaran radiopaque pada semua bagian uterus. Berdasarkan hasil pemeriksaanmeliputianamnesis, gejala klinis,dan laboratoris kucing didiagnosis mengalami pyometra tertutup dengan prognosis fausta. Penanganan yang dilakukan denganovariohisterektomi. Pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis pascaoperasi terhadap uterus nampak terlihatpembesaran uterus terisi cairan keruh kental kemerahan. Mukosa endometrium mengalami hiperplasia hemoragi dengan sejumlah kecil kista. Histopatologi jaringan uterusmenunjukan hasil adanya kista pada mukosa endometrium, infiltrasi sel-sel neutrofil dan mukosa endometrium mengalami sedikit nekrosis. Pengobatan pascaoperasi dilakukan dengan antibiotik amoxicillinsirup dengan dosispemberian 1,5 mLper oral(PO) sebanyak duakali sehari selama tujuh hari, antiinflamasi dexamethasonedosis 0,25 mg/kgBBPO kali sehari selama lima haridan terapi suportif dengan vitamin Bkomplekssatu tabletPOsehari sebanyak tujuh hari. Kucing mengalami perbaikan secara klinis lima hari setelah operasi dan dinyatakan sembuh pada hari ketujuh setelah operasi.","PeriodicalId":13461,"journal":{"name":"Indonesia Medicus Veterinus","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Laporan Kasus: Pyometra Tertutup pada Kucing Himalaya Umur Empat Tahun\",\"authors\":\"I. Putra, I. G. Soma, I. W. Batan\",\"doi\":\"10.19087/imv.2022.11.3.398\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Seekor kucing ras himalaya bernama Lelyberumur empattahun dengan bobot 3,9 kg dibawa ke Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Udayana, dengan keluhan perut membesar, lemas, kucing tidak defekasi sejak dua hariterakhir,dan tanpa adanya leleran vagina. Pemeriksaan hematologi rutin menunjukankucing mengalamileukositosis, dan anemia normositik hipokromik. Pemeriksaan radiografi terlihat perbesaran uterus dengangambaran radiopaque pada semua bagian uterus. Berdasarkan hasil pemeriksaanmeliputianamnesis, gejala klinis,dan laboratoris kucing didiagnosis mengalami pyometra tertutup dengan prognosis fausta. Penanganan yang dilakukan denganovariohisterektomi. Pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis pascaoperasi terhadap uterus nampak terlihatpembesaran uterus terisi cairan keruh kental kemerahan. Mukosa endometrium mengalami hiperplasia hemoragi dengan sejumlah kecil kista. Histopatologi jaringan uterusmenunjukan hasil adanya kista pada mukosa endometrium, infiltrasi sel-sel neutrofil dan mukosa endometrium mengalami sedikit nekrosis. Pengobatan pascaoperasi dilakukan dengan antibiotik amoxicillinsirup dengan dosispemberian 1,5 mLper oral(PO) sebanyak duakali sehari selama tujuh hari, antiinflamasi dexamethasonedosis 0,25 mg/kgBBPO kali sehari selama lima haridan terapi suportif dengan vitamin Bkomplekssatu tabletPOsehari sebanyak tujuh hari. Kucing mengalami perbaikan secara klinis lima hari setelah operasi dan dinyatakan sembuh pada hari ketujuh setelah operasi.\",\"PeriodicalId\":13461,\"journal\":{\"name\":\"Indonesia Medicus Veterinus\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-05-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Indonesia Medicus Veterinus\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.19087/imv.2022.11.3.398\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesia Medicus Veterinus","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19087/imv.2022.11.3.398","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Laporan Kasus: Pyometra Tertutup pada Kucing Himalaya Umur Empat Tahun
Seekor kucing ras himalaya bernama Lelyberumur empattahun dengan bobot 3,9 kg dibawa ke Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Udayana, dengan keluhan perut membesar, lemas, kucing tidak defekasi sejak dua hariterakhir,dan tanpa adanya leleran vagina. Pemeriksaan hematologi rutin menunjukankucing mengalamileukositosis, dan anemia normositik hipokromik. Pemeriksaan radiografi terlihat perbesaran uterus dengangambaran radiopaque pada semua bagian uterus. Berdasarkan hasil pemeriksaanmeliputianamnesis, gejala klinis,dan laboratoris kucing didiagnosis mengalami pyometra tertutup dengan prognosis fausta. Penanganan yang dilakukan denganovariohisterektomi. Pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis pascaoperasi terhadap uterus nampak terlihatpembesaran uterus terisi cairan keruh kental kemerahan. Mukosa endometrium mengalami hiperplasia hemoragi dengan sejumlah kecil kista. Histopatologi jaringan uterusmenunjukan hasil adanya kista pada mukosa endometrium, infiltrasi sel-sel neutrofil dan mukosa endometrium mengalami sedikit nekrosis. Pengobatan pascaoperasi dilakukan dengan antibiotik amoxicillinsirup dengan dosispemberian 1,5 mLper oral(PO) sebanyak duakali sehari selama tujuh hari, antiinflamasi dexamethasonedosis 0,25 mg/kgBBPO kali sehari selama lima haridan terapi suportif dengan vitamin Bkomplekssatu tabletPOsehari sebanyak tujuh hari. Kucing mengalami perbaikan secara klinis lima hari setelah operasi dan dinyatakan sembuh pada hari ketujuh setelah operasi.