Putri Arie Prasetyoningrum, I. K. Junitha, Dwi Ariani Yulihastuti
{"title":"紫外线和阳光照射后血液中的数量和质量","authors":"Putri Arie Prasetyoningrum, I. K. Junitha, Dwi Ariani Yulihastuti","doi":"10.24843/metamorfosa.2023.v10.i01.p19","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemeriksaan Deoxyribonucleic Acid merupakan metode identifikasi primer dalam kasus forensik. Bercak darah yang ditemukan di tempat kejadian perkara seringkali terpengaruh oleh berbagai faktor lingkungan salah satunya sinar ultraviolet dari matahari. Tujuan dari penelitian ini yaitu membandingkan kuantitas dan kualitas DNA hasil ekstraksi dari bercak darah pada pisau pasca paparan sinar ultraviolet dan matahari selama 0, 15 dan 30 hari. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Faktorial; sumber sinar (UVA, sinar matahari secara langsung dan tidak langsung); dan lama perlakuan (0, 15 dan 30 hari). Bercak darah dibuat dengan diteteskan 50 ?L sampel darah manusia pada satu sisi mata pisau kemudian diberikan perlakuan. Analisis DNA meliputi ekstraksi dengan Chelex 5%; uji kuantitas dan kualitas DNA dengan spektrofotometer SimpliNano; dan uji kualitas DNA total dengan elektroforesis gel agarose; serta PCR. Analisis data kuantitif menggunakan uji Univariate yang dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuantitas DNA pada sampel yang dipaparkan sinar UVA dan matahari (secara langsung) mengalami peningkatan pada hari ke-15 akibat fragmentasi DNA sedangkan sampel yang terpapar sinar matahari (secara tidak langsung) mengalami penurunan kuantitas DNA dengan semakin lamanya perlakuan. Kualitas DNA berupa kemurnian DNA menghasilkan ekstrak DNA yang tidak murni. Kualitas DNA total dengan elektroforesis gel agarose pada semua sampel menunjukkan bahwa semakin lamanya perlakuan (0, 15 dan 30 hari) menghasilkan pita pendaran DNA yang semakin redup atau tipis dengan smear.","PeriodicalId":30806,"journal":{"name":"Metamorfosa Journal of Biological Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Kuantitas Dan Kualitas DNA Hasil Ekstraksi Dari Bercak Darah Pada Pisau Pasca Paparan Sinar Ultraviolet Dan Matahari\",\"authors\":\"Putri Arie Prasetyoningrum, I. K. Junitha, Dwi Ariani Yulihastuti\",\"doi\":\"10.24843/metamorfosa.2023.v10.i01.p19\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pemeriksaan Deoxyribonucleic Acid merupakan metode identifikasi primer dalam kasus forensik. Bercak darah yang ditemukan di tempat kejadian perkara seringkali terpengaruh oleh berbagai faktor lingkungan salah satunya sinar ultraviolet dari matahari. Tujuan dari penelitian ini yaitu membandingkan kuantitas dan kualitas DNA hasil ekstraksi dari bercak darah pada pisau pasca paparan sinar ultraviolet dan matahari selama 0, 15 dan 30 hari. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Faktorial; sumber sinar (UVA, sinar matahari secara langsung dan tidak langsung); dan lama perlakuan (0, 15 dan 30 hari). Bercak darah dibuat dengan diteteskan 50 ?L sampel darah manusia pada satu sisi mata pisau kemudian diberikan perlakuan. Analisis DNA meliputi ekstraksi dengan Chelex 5%; uji kuantitas dan kualitas DNA dengan spektrofotometer SimpliNano; dan uji kualitas DNA total dengan elektroforesis gel agarose; serta PCR. Analisis data kuantitif menggunakan uji Univariate yang dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuantitas DNA pada sampel yang dipaparkan sinar UVA dan matahari (secara langsung) mengalami peningkatan pada hari ke-15 akibat fragmentasi DNA sedangkan sampel yang terpapar sinar matahari (secara tidak langsung) mengalami penurunan kuantitas DNA dengan semakin lamanya perlakuan. Kualitas DNA berupa kemurnian DNA menghasilkan ekstrak DNA yang tidak murni. Kualitas DNA total dengan elektroforesis gel agarose pada semua sampel menunjukkan bahwa semakin lamanya perlakuan (0, 15 dan 30 hari) menghasilkan pita pendaran DNA yang semakin redup atau tipis dengan smear.\",\"PeriodicalId\":30806,\"journal\":{\"name\":\"Metamorfosa Journal of Biological Sciences\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-05-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Metamorfosa Journal of Biological Sciences\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24843/metamorfosa.2023.v10.i01.p19\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Metamorfosa Journal of Biological Sciences","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/metamorfosa.2023.v10.i01.p19","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Kuantitas Dan Kualitas DNA Hasil Ekstraksi Dari Bercak Darah Pada Pisau Pasca Paparan Sinar Ultraviolet Dan Matahari
Pemeriksaan Deoxyribonucleic Acid merupakan metode identifikasi primer dalam kasus forensik. Bercak darah yang ditemukan di tempat kejadian perkara seringkali terpengaruh oleh berbagai faktor lingkungan salah satunya sinar ultraviolet dari matahari. Tujuan dari penelitian ini yaitu membandingkan kuantitas dan kualitas DNA hasil ekstraksi dari bercak darah pada pisau pasca paparan sinar ultraviolet dan matahari selama 0, 15 dan 30 hari. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Faktorial; sumber sinar (UVA, sinar matahari secara langsung dan tidak langsung); dan lama perlakuan (0, 15 dan 30 hari). Bercak darah dibuat dengan diteteskan 50 ?L sampel darah manusia pada satu sisi mata pisau kemudian diberikan perlakuan. Analisis DNA meliputi ekstraksi dengan Chelex 5%; uji kuantitas dan kualitas DNA dengan spektrofotometer SimpliNano; dan uji kualitas DNA total dengan elektroforesis gel agarose; serta PCR. Analisis data kuantitif menggunakan uji Univariate yang dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuantitas DNA pada sampel yang dipaparkan sinar UVA dan matahari (secara langsung) mengalami peningkatan pada hari ke-15 akibat fragmentasi DNA sedangkan sampel yang terpapar sinar matahari (secara tidak langsung) mengalami penurunan kuantitas DNA dengan semakin lamanya perlakuan. Kualitas DNA berupa kemurnian DNA menghasilkan ekstrak DNA yang tidak murni. Kualitas DNA total dengan elektroforesis gel agarose pada semua sampel menunjukkan bahwa semakin lamanya perlakuan (0, 15 dan 30 hari) menghasilkan pita pendaran DNA yang semakin redup atau tipis dengan smear.