Enik Guntiyastutik, S. Sugiarto, Adi Magna Patriadi Nuhrawangsa
{"title":"酸奶和soyg赫特对慢性肾病患者持续的粪便摄入量的影响","authors":"Enik Guntiyastutik, S. Sugiarto, Adi Magna Patriadi Nuhrawangsa","doi":"10.21776/ub.ijhn.2020.007.01.1","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Peningkatan kadar urea darah pada pasien penyakit ginjal kronis (PGK) dapat menyebabkan terjadinya disbiosis mikrobiota usus yang ditandai dengan penurunan bakteri sakarolitik dan peningkatan bakteri proteolitik yang menyebabkan semakin lamanya waktu transit feses dan terjadinya konstipasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian yoghurt dan soyghurt terhadap konsistensi feses pasien PGK dengan hemodialisis. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah randomized control trial . Penelitian menggunakan 3 kelompok yaitu kontrol, intervensi yoghurt dan intervensi soyghurt. Subjek penelitian adalah 34 orang pasien PGK dengan hemodialisis, dengan kriteria inklusi: PGK stage 5, laki laki dan perempuan, usia 40-60 tahun, tidak mendapatkan terapi antibiotika selama minimal 21 hari, dan menjalani hemodialisis 2x/minggu. Data yang diperiksa dari responden adalah konsistensi feses pada awal dan akhir intervensi dengan menggunakan Bristol Tool Scale . Data ditabulasi dan dianalisis menggunakan Kruskall-Wallis dan Wilcoxon dengan SPSS for Windows. Pemberian yoghurt dan soyghurt selama 30 hari pada pasien PGK dengan hemodialisis melunakkan konsistensi feses secara bermakna, tetapi tidak ada perbedaan yang bermakna antara pemberian yoghurt dan soyghurt terhadap perubahan konsistensi feses. Sehingga dapat disimpulkan pemberian yoghurt atau soyghurt sama-sama memberikan efek terhadap perubahan konsistensi feses pasien PGK dengan hemodialisis. Kata kunci : penyakit ginjal kronis, hemodialisis, yoghurt, soyghurt Abstract The increase of blood urea level in patients with Chronic Kidney Disease (CKD) may lead to gut microbiota dysbiosis indicated by saccholytic bacteria reduction and proteolytic bacteria addition, which causes a longer transit time of feces and constipation. This study aimed to analyze the effect of yoghurt and soyghurt administration on the fecal consistency in CKD patients with hemodialysis. This study used Randomized Control Trial design. The study used three groups, namely control, yoghurt intervention, and soyghurt intervention. The research subjects were 31 patients with CKD who underwent hemodialysis at RSUD dr. Saiful Anwar Malang under the following criteria: stage five of CKD, male or female, aged 40-60 years, did not get antibiotic therapy for 21 days, and underwent hemodialysis 2 times/week. Data examined from respondents were the consistency of feces at the beginning and the end of the intervention used B ristol Tool S cale . Data were tabulated and analyzed using Kruskal-Wallis dan Wilcoxon test with SPSS for Windows. Administration of yoghurt and soyghurt for 30 days in CKD patients improved the fecal consistency of CKD patients with hemodialysis to be softer. In conclusion, both yoghurt and soyghurt could give the same effect on the fecal consistency of CKD patients with hemodialysis. Keywords: Chronic Kidney Disease, hemodialysis, yoghurt, soyghurt","PeriodicalId":76005,"journal":{"name":"Journal of human nutrition","volume":"7 1","pages":"1-10"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pengaruh Pemberian Yoghurt dan Soyghurt terhadap Konsistensi Feses Pasien Penyakit Ginjal Kronis dengan Hemodialisis\",\"authors\":\"Enik Guntiyastutik, S. Sugiarto, Adi Magna Patriadi Nuhrawangsa\",\"doi\":\"10.21776/ub.ijhn.2020.007.01.1\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak Peningkatan kadar urea darah pada pasien penyakit ginjal kronis (PGK) dapat menyebabkan terjadinya disbiosis mikrobiota usus yang ditandai dengan penurunan bakteri sakarolitik dan peningkatan bakteri proteolitik yang menyebabkan semakin lamanya waktu transit feses dan terjadinya konstipasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian yoghurt dan soyghurt terhadap konsistensi feses pasien PGK dengan hemodialisis. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah randomized control trial . Penelitian menggunakan 3 kelompok yaitu kontrol, intervensi yoghurt dan intervensi soyghurt. Subjek penelitian adalah 34 orang pasien PGK dengan hemodialisis, dengan kriteria inklusi: PGK stage 5, laki laki dan perempuan, usia 40-60 tahun, tidak mendapatkan terapi antibiotika selama minimal 21 hari, dan menjalani hemodialisis 2x/minggu. Data yang diperiksa dari responden adalah konsistensi feses pada awal dan akhir intervensi dengan menggunakan Bristol Tool Scale . Data ditabulasi dan dianalisis menggunakan Kruskall-Wallis dan Wilcoxon dengan SPSS for Windows. Pemberian yoghurt dan soyghurt selama 30 hari pada pasien PGK dengan hemodialisis melunakkan konsistensi feses secara bermakna, tetapi tidak ada perbedaan yang bermakna antara pemberian yoghurt dan soyghurt terhadap perubahan konsistensi feses. Sehingga dapat disimpulkan pemberian yoghurt atau soyghurt sama-sama memberikan efek terhadap perubahan konsistensi feses pasien PGK dengan hemodialisis. Kata kunci : penyakit ginjal kronis, hemodialisis, yoghurt, soyghurt Abstract The increase of blood urea level in patients with Chronic Kidney Disease (CKD) may lead to gut microbiota dysbiosis indicated by saccholytic bacteria reduction and proteolytic bacteria addition, which causes a longer transit time of feces and constipation. This study aimed to analyze the effect of yoghurt and soyghurt administration on the fecal consistency in CKD patients with hemodialysis. This study used Randomized Control Trial design. The study used three groups, namely control, yoghurt intervention, and soyghurt intervention. The research subjects were 31 patients with CKD who underwent hemodialysis at RSUD dr. Saiful Anwar Malang under the following criteria: stage five of CKD, male or female, aged 40-60 years, did not get antibiotic therapy for 21 days, and underwent hemodialysis 2 times/week. Data examined from respondents were the consistency of feces at the beginning and the end of the intervention used B ristol Tool S cale . Data were tabulated and analyzed using Kruskal-Wallis dan Wilcoxon test with SPSS for Windows. Administration of yoghurt and soyghurt for 30 days in CKD patients improved the fecal consistency of CKD patients with hemodialysis to be softer. In conclusion, both yoghurt and soyghurt could give the same effect on the fecal consistency of CKD patients with hemodialysis. Keywords: Chronic Kidney Disease, hemodialysis, yoghurt, soyghurt\",\"PeriodicalId\":76005,\"journal\":{\"name\":\"Journal of human nutrition\",\"volume\":\"7 1\",\"pages\":\"1-10\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-12-03\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of human nutrition\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21776/ub.ijhn.2020.007.01.1\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of human nutrition","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21776/ub.ijhn.2020.007.01.1","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要慢性肾脏病(CHP)患者血尿素水平升高可能导致肠道微生物群失调,其特征是囊溶菌和蛋白水解菌减少,从而增加转运期和便秘的持续时间。本研究旨在分析酸奶和大豆给药对PGK患者血液透析阶段一致性的影响。本研究采用的研究方案为随机对照试验。研究采用三组:对照组、酸奶干预组和大豆干预组。该研究包括34名接受血液透析的PGK患者,标准包括:PGK 5期,男性和女性,年龄40-60岁,至少21天未接受抗生素治疗,每周接受两次血液透析。响应者检查的数据是使用Bristol工具量表在干预开始和结束时阶段的一致性。使用Kruskall-Wallis和Wilcoxon以及SPSS for Windows收集和分析数据。PGK血液透析患者服用酸奶和大豆30天与粪便一致,但酸奶和大豆在粪便一致性变化方面没有显著差异。因此,酸奶或大豆可以联合给药,并对患者的PGK期与血液透析的一致性产生影响。关键词:慢性肾脏病、血液透析、酸奶、大豆摘要慢性肾脏病(CKD)患者血尿素水平升高可能导致肠道微生物群失调,表现为囊溶性细菌减少和蛋白水解性细菌增加,从而导致粪便转运时间变长和便秘。本研究旨在分析酸奶和大豆对血液透析CKD患者粪便稠度的影响。本研究采用随机对照试验设计。该研究采用了三组,即对照组、酸奶干预组和大豆干预组。研究对象为31名CKD患者,他们在RSUD Saiful Anwar Malang医生根据以下标准接受血液透析:CKD第五阶段,男性或女性,年龄40-60岁,21天内未接受抗生素治疗,每周接受2次血液透析。从受访者那里检查的数据是在干预开始和结束时粪便的一致性,使用B ristol工具S量表。使用Kruskal-Wallis和Wilcoxon检验以及SPSS for Windows对数据进行制表和分析。CKD患者服用酸奶和大豆30天可改善血液透析CKD患者的粪便稠度,使其更软。总之,酸奶和大豆对血液透析CKD患者粪便稠度的影响相同。关键词:慢性肾脏病;血液透析;酸奶;大豆
Pengaruh Pemberian Yoghurt dan Soyghurt terhadap Konsistensi Feses Pasien Penyakit Ginjal Kronis dengan Hemodialisis
Abstrak Peningkatan kadar urea darah pada pasien penyakit ginjal kronis (PGK) dapat menyebabkan terjadinya disbiosis mikrobiota usus yang ditandai dengan penurunan bakteri sakarolitik dan peningkatan bakteri proteolitik yang menyebabkan semakin lamanya waktu transit feses dan terjadinya konstipasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian yoghurt dan soyghurt terhadap konsistensi feses pasien PGK dengan hemodialisis. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah randomized control trial . Penelitian menggunakan 3 kelompok yaitu kontrol, intervensi yoghurt dan intervensi soyghurt. Subjek penelitian adalah 34 orang pasien PGK dengan hemodialisis, dengan kriteria inklusi: PGK stage 5, laki laki dan perempuan, usia 40-60 tahun, tidak mendapatkan terapi antibiotika selama minimal 21 hari, dan menjalani hemodialisis 2x/minggu. Data yang diperiksa dari responden adalah konsistensi feses pada awal dan akhir intervensi dengan menggunakan Bristol Tool Scale . Data ditabulasi dan dianalisis menggunakan Kruskall-Wallis dan Wilcoxon dengan SPSS for Windows. Pemberian yoghurt dan soyghurt selama 30 hari pada pasien PGK dengan hemodialisis melunakkan konsistensi feses secara bermakna, tetapi tidak ada perbedaan yang bermakna antara pemberian yoghurt dan soyghurt terhadap perubahan konsistensi feses. Sehingga dapat disimpulkan pemberian yoghurt atau soyghurt sama-sama memberikan efek terhadap perubahan konsistensi feses pasien PGK dengan hemodialisis. Kata kunci : penyakit ginjal kronis, hemodialisis, yoghurt, soyghurt Abstract The increase of blood urea level in patients with Chronic Kidney Disease (CKD) may lead to gut microbiota dysbiosis indicated by saccholytic bacteria reduction and proteolytic bacteria addition, which causes a longer transit time of feces and constipation. This study aimed to analyze the effect of yoghurt and soyghurt administration on the fecal consistency in CKD patients with hemodialysis. This study used Randomized Control Trial design. The study used three groups, namely control, yoghurt intervention, and soyghurt intervention. The research subjects were 31 patients with CKD who underwent hemodialysis at RSUD dr. Saiful Anwar Malang under the following criteria: stage five of CKD, male or female, aged 40-60 years, did not get antibiotic therapy for 21 days, and underwent hemodialysis 2 times/week. Data examined from respondents were the consistency of feces at the beginning and the end of the intervention used B ristol Tool S cale . Data were tabulated and analyzed using Kruskal-Wallis dan Wilcoxon test with SPSS for Windows. Administration of yoghurt and soyghurt for 30 days in CKD patients improved the fecal consistency of CKD patients with hemodialysis to be softer. In conclusion, both yoghurt and soyghurt could give the same effect on the fecal consistency of CKD patients with hemodialysis. Keywords: Chronic Kidney Disease, hemodialysis, yoghurt, soyghurt