印度尼西亚《伊斯兰宗教杂志》性别审查Ragam

M. Suryadilaga
{"title":"印度尼西亚《伊斯兰宗教杂志》性别审查Ragam","authors":"M. Suryadilaga","doi":"10.14421/MUSAWA.2018.172.95-106","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Gender sebagai sebuah diskursus perkembangan pemikiran yang baru hadir mewarnai kajian keislaman termasuk dalam hal ini kajian hadis. Kenyataan tersebut setidaknya dapat dilihat dalam kajian yang berada di jurnal-jurnal PTKI secara umum maupun jurnal-jurnal yang dibawah Pusat Studi Gender/Wanita. Kajian gender dalam hadis mengikuti pola yang ada dalam kajian studi hadis secara umum yang meliputi tiga bentuk utama yakni kajian ilmu hadis, penelitian hadis dan pemaknaan hadis berikut perkembangannya. Demikian juga kajian hadis dan gender di dalamnya berisikan fenomena keilmuan atas gender dan hadis, penelitian atas hadis dan kitab-kitabnya serta pemahaman hadis tertentu baik dalam dimensi teks-teks dalam hadis maupun non teks yang berada di masyarakat yang dikenal dengan living hadis. Apa yang digagas dalam pemahaman hadis dan gender ini sebenarnya adalah mengembalikan ruh ajaran Islam sesuai dengan al-Qur’an dan hadis. Walaupun ada yang menolak keberadaan gender dalam tradisi Islam, maka dimensi keberadaan persamaan laki-laki dan perempuan merupakan dimensi yang diajarkan dalam Islam. Secara tidak langsung, maka kajian gender dan hadis merupakan upaya untuk menghidupkan misi kenabian Muhammad saw. yang sangat menjunjung perempuan. Perempuan dan laki-laki memilki relasi yang sama di hadapan Allah swt.[Gender is as a discourse of thought development, its contemporary discourse gives a new contribution to Islamic studies, including the study of hadith. This phenomenon is reflected both in several studied of PTKI’s journals in general and journals under supervision of Women/Gender Studies Center. Gender studies in the hadith adopt the study of hadith’s current pattern. In general, there are three main forms of its pattern; the study of hadith, the research of hadith, the interpretation of hadith and its development. Similarly with the study of hadith and gender, inside of them contains about the phenomena of science toward gender and hadith, the research about hadith and its books, and understanding of specific hadith based on text and non-text dimensions inside of society, known as living hadith. The purpose of hadith and gender studies is actually to reconstruct Islamic studies based on Al-Qur’an and hadith. Even though, there are some groups refuse the existence of gender in Islamic tradition, it reminds the same that Islam teaches there is equality dimension of men and women. Indirectly, the study of gender and hadith are an effort to revive the mission of Prophet Muhammad SAW which uphold women’s rights. Women and man have the same relation in front of Allah SWT.]","PeriodicalId":33379,"journal":{"name":"Musawa Jurnal Studi Gender dan Islam","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":"{\"title\":\"Ragam Kajian Gender dalam Jurnal Keagamaan Islam di Indonesia\",\"authors\":\"M. Suryadilaga\",\"doi\":\"10.14421/MUSAWA.2018.172.95-106\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Gender sebagai sebuah diskursus perkembangan pemikiran yang baru hadir mewarnai kajian keislaman termasuk dalam hal ini kajian hadis. Kenyataan tersebut setidaknya dapat dilihat dalam kajian yang berada di jurnal-jurnal PTKI secara umum maupun jurnal-jurnal yang dibawah Pusat Studi Gender/Wanita. Kajian gender dalam hadis mengikuti pola yang ada dalam kajian studi hadis secara umum yang meliputi tiga bentuk utama yakni kajian ilmu hadis, penelitian hadis dan pemaknaan hadis berikut perkembangannya. Demikian juga kajian hadis dan gender di dalamnya berisikan fenomena keilmuan atas gender dan hadis, penelitian atas hadis dan kitab-kitabnya serta pemahaman hadis tertentu baik dalam dimensi teks-teks dalam hadis maupun non teks yang berada di masyarakat yang dikenal dengan living hadis. Apa yang digagas dalam pemahaman hadis dan gender ini sebenarnya adalah mengembalikan ruh ajaran Islam sesuai dengan al-Qur’an dan hadis. Walaupun ada yang menolak keberadaan gender dalam tradisi Islam, maka dimensi keberadaan persamaan laki-laki dan perempuan merupakan dimensi yang diajarkan dalam Islam. Secara tidak langsung, maka kajian gender dan hadis merupakan upaya untuk menghidupkan misi kenabian Muhammad saw. yang sangat menjunjung perempuan. Perempuan dan laki-laki memilki relasi yang sama di hadapan Allah swt.[Gender is as a discourse of thought development, its contemporary discourse gives a new contribution to Islamic studies, including the study of hadith. This phenomenon is reflected both in several studied of PTKI’s journals in general and journals under supervision of Women/Gender Studies Center. Gender studies in the hadith adopt the study of hadith’s current pattern. In general, there are three main forms of its pattern; the study of hadith, the research of hadith, the interpretation of hadith and its development. Similarly with the study of hadith and gender, inside of them contains about the phenomena of science toward gender and hadith, the research about hadith and its books, and understanding of specific hadith based on text and non-text dimensions inside of society, known as living hadith. The purpose of hadith and gender studies is actually to reconstruct Islamic studies based on Al-Qur’an and hadith. Even though, there are some groups refuse the existence of gender in Islamic tradition, it reminds the same that Islam teaches there is equality dimension of men and women. Indirectly, the study of gender and hadith are an effort to revive the mission of Prophet Muhammad SAW which uphold women’s rights. Women and man have the same relation in front of Allah SWT.]\",\"PeriodicalId\":33379,\"journal\":{\"name\":\"Musawa Jurnal Studi Gender dan Islam\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-07-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"5\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Musawa Jurnal Studi Gender dan Islam\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14421/MUSAWA.2018.172.95-106\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Musawa Jurnal Studi Gender dan Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/MUSAWA.2018.172.95-106","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 5

摘要

性别作为一种话语发展的新思维色彩的立法研究包含在本研究中。这一事实至少可以在PTKI普通期刊或性别/妇女研究中心下属期刊的研究中看到。哈迪斯的性别研究通常遵循哈迪斯研究的模式,涵盖三种主要形式:哈迪斯研究、哈迪斯研究和哈迪斯发展后的实施。它还包含了对性别和礼物的认识、对礼物和书籍的研究,以及在一个被称为活礼物的社会中,从礼物中的文本和非文本的维度对礼物的某种理解。在这种理解和性别中,痛苦的确实是伊斯兰教精神根据《古兰经》的回归。尽管有些人反对伊斯兰传统中存在性别,但性别平等是伊斯兰教所教导的一个层面。不直接,那么性别和哈迪斯的研究就是试图复活穆罕默德所看到的预言使命。真正拜访女性的人。妇女和男子与真主有平等的关系。【性别是一种思想发展的话语,它的当代话语为伊斯兰研究做出了新的贡献,包括圣训的研究。这一现象既反映在PTKI的几本普通期刊上,也反映在妇女/性别研究中心监督的期刊上。圣训中的性别研究采用了对圣训当前模式的研究其模式的三种主要形式;以及圣训研究,圣训研究、圣训解读及其发展。与圣训和性别研究类似,其中包含了关于科学对待性别和圣训的现象,关于圣训及其书籍的研究,以及对社会内部基于文本和非文本维度的特定圣训的理解,即活圣训。圣训和性别研究的目的实际上是重建以阿和圣训为基础的伊斯兰研究。尽管有一些团体拒绝在伊斯兰传统中存在性别,但它提醒人们,伊斯兰教教导男女平等。间接地,对性别和圣训的研究是为了重振先知穆罕默德·SAW维护妇女权利的使命。在安拉面前,女人和男人有着同样的关系。]
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Ragam Kajian Gender dalam Jurnal Keagamaan Islam di Indonesia
Gender sebagai sebuah diskursus perkembangan pemikiran yang baru hadir mewarnai kajian keislaman termasuk dalam hal ini kajian hadis. Kenyataan tersebut setidaknya dapat dilihat dalam kajian yang berada di jurnal-jurnal PTKI secara umum maupun jurnal-jurnal yang dibawah Pusat Studi Gender/Wanita. Kajian gender dalam hadis mengikuti pola yang ada dalam kajian studi hadis secara umum yang meliputi tiga bentuk utama yakni kajian ilmu hadis, penelitian hadis dan pemaknaan hadis berikut perkembangannya. Demikian juga kajian hadis dan gender di dalamnya berisikan fenomena keilmuan atas gender dan hadis, penelitian atas hadis dan kitab-kitabnya serta pemahaman hadis tertentu baik dalam dimensi teks-teks dalam hadis maupun non teks yang berada di masyarakat yang dikenal dengan living hadis. Apa yang digagas dalam pemahaman hadis dan gender ini sebenarnya adalah mengembalikan ruh ajaran Islam sesuai dengan al-Qur’an dan hadis. Walaupun ada yang menolak keberadaan gender dalam tradisi Islam, maka dimensi keberadaan persamaan laki-laki dan perempuan merupakan dimensi yang diajarkan dalam Islam. Secara tidak langsung, maka kajian gender dan hadis merupakan upaya untuk menghidupkan misi kenabian Muhammad saw. yang sangat menjunjung perempuan. Perempuan dan laki-laki memilki relasi yang sama di hadapan Allah swt.[Gender is as a discourse of thought development, its contemporary discourse gives a new contribution to Islamic studies, including the study of hadith. This phenomenon is reflected both in several studied of PTKI’s journals in general and journals under supervision of Women/Gender Studies Center. Gender studies in the hadith adopt the study of hadith’s current pattern. In general, there are three main forms of its pattern; the study of hadith, the research of hadith, the interpretation of hadith and its development. Similarly with the study of hadith and gender, inside of them contains about the phenomena of science toward gender and hadith, the research about hadith and its books, and understanding of specific hadith based on text and non-text dimensions inside of society, known as living hadith. The purpose of hadith and gender studies is actually to reconstruct Islamic studies based on Al-Qur’an and hadith. Even though, there are some groups refuse the existence of gender in Islamic tradition, it reminds the same that Islam teaches there is equality dimension of men and women. Indirectly, the study of gender and hadith are an effort to revive the mission of Prophet Muhammad SAW which uphold women’s rights. Women and man have the same relation in front of Allah SWT.]
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
8
审稿时长
8 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信