{"title":"西苏门答腊岛的当地智慧和自然灾害","authors":"S. Rozi","doi":"10.18860/el.v19i1.3952","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Community-based disaster management is an attempt to optimize the potential of social and local values in communities to facilitate the handling of natural disasters. West Sumatra as one of the disaster-prone areas in Indonesia has a number of local wisdom values—a value combining religion and local culture—rooted in traditional philosophy; “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah”. The examples of those local wisdoms are customary ideas or proverbs in the form of legend and expressions, architectural design of the traditional house—“Rumah Gadang”—and the structure of the environment as well as the social systems of kinship and traditional administration in the form of Nagari. This research employed qualitative method by using ethnography approach. The data were collected through observations, participation in social events, and in-depth interviews. Those techniques were applied to obtain the valid information and the meaning of events and behaviors comprehensively. The local values applied by the indigenous communities as the victims of natural disasters in some regions of West Sumatra include “Badoncek” tradition in Nagari Tandikat Padang Pariaman, the architecture of “Rumah Gadang” in Nagari Sungayang, Tanah Datar and disaster mitigation based on district in Nagari Kubang Putiah Agam. Managemen bencana berbasis masyarakat merupakan upaya untuk mengoptimalkan potensi sosial dan nilai-nilai lokal yang dimiliki masyarakat untuk memudahkan proses penanganan bencana alam. Sumatera Barat sebagai salah satu daerah rawan bencana di Indonesia, memiliki sejumlah nilai kearifan lokal, sebuah nilai yang memadukan antara agama dan budaya lokal yang termaktub dalam filosofi adat; Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah. Di antara kearifan lokal itu adalah ide atau pepatah adat dalam bentuk tambo dan ungkapan-ungkapan, tata ruang rumah adat dari segi arsitektur rumah gadang dan penataan lingkungannya serta sistem sosial kekerabatan dan pemerintahan adat dalam bentuk nagari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, keterlibatan dalam kegiatan masyarakat dan wawancara mendalam. Teknik-teknik ini dilakukan untuk mendapat informasi yang valid dan mendalam serta menghayati makna atau arti peristiwa dan tingkah laku secara komprehensif. Adapun nilai-nilai kearifan lokal yang diterapkan komunitas adat di Sumatera Barat meliputi tradisi badoncek di Nagari Tandikat Padang Pariaman, arsitektur dan tata kelola rumah gadang di Nagari Sungayang Tanah Datar serta mitigasi bencana berbasis nagari di Nagari Kubang Putiah Kabupaten Agam.","PeriodicalId":31198,"journal":{"name":"El Harakah","volume":"19 1","pages":"1-19"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"7","resultStr":"{\"title\":\"LOCAL WISDOM AND NATURAL DISASTER IN WEST SUMATRA\",\"authors\":\"S. Rozi\",\"doi\":\"10.18860/el.v19i1.3952\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Community-based disaster management is an attempt to optimize the potential of social and local values in communities to facilitate the handling of natural disasters. West Sumatra as one of the disaster-prone areas in Indonesia has a number of local wisdom values—a value combining religion and local culture—rooted in traditional philosophy; “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah”. The examples of those local wisdoms are customary ideas or proverbs in the form of legend and expressions, architectural design of the traditional house—“Rumah Gadang”—and the structure of the environment as well as the social systems of kinship and traditional administration in the form of Nagari. This research employed qualitative method by using ethnography approach. The data were collected through observations, participation in social events, and in-depth interviews. Those techniques were applied to obtain the valid information and the meaning of events and behaviors comprehensively. The local values applied by the indigenous communities as the victims of natural disasters in some regions of West Sumatra include “Badoncek” tradition in Nagari Tandikat Padang Pariaman, the architecture of “Rumah Gadang” in Nagari Sungayang, Tanah Datar and disaster mitigation based on district in Nagari Kubang Putiah Agam. Managemen bencana berbasis masyarakat merupakan upaya untuk mengoptimalkan potensi sosial dan nilai-nilai lokal yang dimiliki masyarakat untuk memudahkan proses penanganan bencana alam. Sumatera Barat sebagai salah satu daerah rawan bencana di Indonesia, memiliki sejumlah nilai kearifan lokal, sebuah nilai yang memadukan antara agama dan budaya lokal yang termaktub dalam filosofi adat; Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah. Di antara kearifan lokal itu adalah ide atau pepatah adat dalam bentuk tambo dan ungkapan-ungkapan, tata ruang rumah adat dari segi arsitektur rumah gadang dan penataan lingkungannya serta sistem sosial kekerabatan dan pemerintahan adat dalam bentuk nagari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, keterlibatan dalam kegiatan masyarakat dan wawancara mendalam. Teknik-teknik ini dilakukan untuk mendapat informasi yang valid dan mendalam serta menghayati makna atau arti peristiwa dan tingkah laku secara komprehensif. Adapun nilai-nilai kearifan lokal yang diterapkan komunitas adat di Sumatera Barat meliputi tradisi badoncek di Nagari Tandikat Padang Pariaman, arsitektur dan tata kelola rumah gadang di Nagari Sungayang Tanah Datar serta mitigasi bencana berbasis nagari di Nagari Kubang Putiah Kabupaten Agam.\",\"PeriodicalId\":31198,\"journal\":{\"name\":\"El Harakah\",\"volume\":\"19 1\",\"pages\":\"1-19\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2017-05-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"7\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"El Harakah\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.18860/el.v19i1.3952\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"El Harakah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18860/el.v19i1.3952","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 7
摘要
以社区为基础的灾害管理是尽量发挥社区的社会和地方价值的潜力,以促进处理自然灾害。西苏门答腊作为印尼的灾害多发地区之一,有许多植根于传统哲学的地方智慧价值观——一种宗教与地方文化相结合的价值观;" Adat Basandi Syara, Syara ' Basandi Kitabullah "这些地方智慧的例子是传说和表达形式的习俗观念或谚语,传统房屋的建筑设计-“Rumah Gadang”-环境结构以及亲属关系和传统行政管理形式的社会制度。本研究采用民族志定性研究方法。数据是通过观察、参与社会活动和深度访谈收集的。这些技术被用来全面地获取事件和行为的有效信息和意义。在西苏门答腊的一些地区,作为自然灾害受害者的土著社区所采用的当地价值观包括Nagari Tandikat Padang Pariaman的“Badoncek”传统,Nagari Sungayang的“Rumah Gadang”建筑,Tanah Datar和Nagari Kubang Putiah Agam的地区减灾。管理本迦纳基础masyarakat merupakan upaya untuk mengoptimalkan潜在的社会和nilai-nilai地方yang dimiliki masyarakat untuk memudahkan promenanganan本迦纳预警。印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚Adat Basandi Syara ', Syara ' Basandi Kitabullah。迪安达拉·克瑞凡当地的一群人在一起,他们在一起,他们在一起,他们在一起,他们在一起,他们在一起,他们在一起。Penelitian ini mongunakan方法的定性研究。彭普兰的数据是,keterlibatan dalam kegiatan masyarakat和wawancara mendalam。技术-技术-技术-技术-技术-技术-技术-技术-技术-技术-技术-技术-技术-技术-技术-技术-技术-技术-技术-技术-技术-技术-信息-阳有效,技术-技术-技术-知识-综合。这是一个地方政府,是一个地方政府,是一个地方政府,是一个地方政府,是一个地方政府,是一个地方政府,是一个地方政府,是一个地方政府,是一个地方政府,是一个地方政府,是一个地方政府。
Community-based disaster management is an attempt to optimize the potential of social and local values in communities to facilitate the handling of natural disasters. West Sumatra as one of the disaster-prone areas in Indonesia has a number of local wisdom values—a value combining religion and local culture—rooted in traditional philosophy; “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah”. The examples of those local wisdoms are customary ideas or proverbs in the form of legend and expressions, architectural design of the traditional house—“Rumah Gadang”—and the structure of the environment as well as the social systems of kinship and traditional administration in the form of Nagari. This research employed qualitative method by using ethnography approach. The data were collected through observations, participation in social events, and in-depth interviews. Those techniques were applied to obtain the valid information and the meaning of events and behaviors comprehensively. The local values applied by the indigenous communities as the victims of natural disasters in some regions of West Sumatra include “Badoncek” tradition in Nagari Tandikat Padang Pariaman, the architecture of “Rumah Gadang” in Nagari Sungayang, Tanah Datar and disaster mitigation based on district in Nagari Kubang Putiah Agam. Managemen bencana berbasis masyarakat merupakan upaya untuk mengoptimalkan potensi sosial dan nilai-nilai lokal yang dimiliki masyarakat untuk memudahkan proses penanganan bencana alam. Sumatera Barat sebagai salah satu daerah rawan bencana di Indonesia, memiliki sejumlah nilai kearifan lokal, sebuah nilai yang memadukan antara agama dan budaya lokal yang termaktub dalam filosofi adat; Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah. Di antara kearifan lokal itu adalah ide atau pepatah adat dalam bentuk tambo dan ungkapan-ungkapan, tata ruang rumah adat dari segi arsitektur rumah gadang dan penataan lingkungannya serta sistem sosial kekerabatan dan pemerintahan adat dalam bentuk nagari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, keterlibatan dalam kegiatan masyarakat dan wawancara mendalam. Teknik-teknik ini dilakukan untuk mendapat informasi yang valid dan mendalam serta menghayati makna atau arti peristiwa dan tingkah laku secara komprehensif. Adapun nilai-nilai kearifan lokal yang diterapkan komunitas adat di Sumatera Barat meliputi tradisi badoncek di Nagari Tandikat Padang Pariaman, arsitektur dan tata kelola rumah gadang di Nagari Sungayang Tanah Datar serta mitigasi bencana berbasis nagari di Nagari Kubang Putiah Kabupaten Agam.