{"title":"动画电影中印尼儿童礼貌表现的语用研究","authors":"Nfn Aswan, G. Susanto","doi":"10.26499/surbet.v18i1.833","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to investigate Indonesian child politeness through speech represented by the character Susanti in the animated film Upin-Ipin. The animated films Upin-Ipin are popular for children in Indonesian society. This film is considered to be interesting because it is a foreign animated film featuring Indonesian children's characters. Susanti is presented as a representation of Indonesian children in a multicultural society. Seeing this phenomenon, the researcher aims to further explore Susanti’s utterance in the context of politeness. This study focuses on examining Susanti's politeness based on Leech's politeness principles which consists of six maxims. The qualitative method used in this study utilizes a pragmatic approach as an analytical tool. The research data are utterances of Susanti which were collected from eight events in six episodes of the film. The data source was the six episodes uploaded by Les'copaqe YouTube channel. The results of the study show that Susanti's utterances tens to represent the maxim of wisdom. These results show that Susanti’s utterances represented the politeness of Indonesian children, especially in the preschool context, which was in accordance with the background of the character of Susanti. AbstrakTujuan penelitian ini adalah menginvestigasi kesantunan anak Indonesia melalui tuturan yang direpresentasikan oleh tokoh Susanti dalam film animasi Upin dan Ipin. Film animasi Upin dan Ipin merupakan salah satu film animasi anak yang populer di masyarakat Indonesia. Film ini dikatakan menarik karena menjadi salah satu film animasi asing yang memunculkan karakter anak Indonesia. Tokoh Susanti dihadirkan sebagai representasi anak Indonesia dalam masyarakat multikultural. Melihat fenomena itu, penulis menelaah lebih lanjut tuturan tokoh Susanti dalam konteks kesantunan. Secara khusus, penelitian ini berfokus pada kesantunan tokoh Susanti berdasarkan prinsip kesantunan Leech yang terdiri atas enam maksim. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan memanfaatkan pendekatan pragmatik. Data penelitian adalah tuturan tokoh Susanti yang ditemukan dari delapan peristiwa di enam episode film Upin dan Ipintersebut. Sumber data diambil dari kanal Youtube @lescopaque. Hasil penelitian menunjukkan, dari delapan peristiwa tutur tokoh Susanti, tuturan tokoh Susanti cenderung didominasi oleh maksim kebijaksanaan. Dari hasil tersebut ditemukan bahwa tuturan tokoh Susanti telah merepresentasikan kesantunan anak Indonesia, khusus dalam konteks prasekolah yang sesuai dengan latar belakang tokoh Susanti.","PeriodicalId":34821,"journal":{"name":"Suar Betang","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Representation of Indonesian Children's Politeness in an Animated Film: a Pragmatic Study\",\"authors\":\"Nfn Aswan, G. Susanto\",\"doi\":\"10.26499/surbet.v18i1.833\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This study aims to investigate Indonesian child politeness through speech represented by the character Susanti in the animated film Upin-Ipin. The animated films Upin-Ipin are popular for children in Indonesian society. This film is considered to be interesting because it is a foreign animated film featuring Indonesian children's characters. Susanti is presented as a representation of Indonesian children in a multicultural society. Seeing this phenomenon, the researcher aims to further explore Susanti’s utterance in the context of politeness. This study focuses on examining Susanti's politeness based on Leech's politeness principles which consists of six maxims. The qualitative method used in this study utilizes a pragmatic approach as an analytical tool. The research data are utterances of Susanti which were collected from eight events in six episodes of the film. The data source was the six episodes uploaded by Les'copaqe YouTube channel. The results of the study show that Susanti's utterances tens to represent the maxim of wisdom. These results show that Susanti’s utterances represented the politeness of Indonesian children, especially in the preschool context, which was in accordance with the background of the character of Susanti. AbstrakTujuan penelitian ini adalah menginvestigasi kesantunan anak Indonesia melalui tuturan yang direpresentasikan oleh tokoh Susanti dalam film animasi Upin dan Ipin. Film animasi Upin dan Ipin merupakan salah satu film animasi anak yang populer di masyarakat Indonesia. Film ini dikatakan menarik karena menjadi salah satu film animasi asing yang memunculkan karakter anak Indonesia. Tokoh Susanti dihadirkan sebagai representasi anak Indonesia dalam masyarakat multikultural. Melihat fenomena itu, penulis menelaah lebih lanjut tuturan tokoh Susanti dalam konteks kesantunan. Secara khusus, penelitian ini berfokus pada kesantunan tokoh Susanti berdasarkan prinsip kesantunan Leech yang terdiri atas enam maksim. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan memanfaatkan pendekatan pragmatik. Data penelitian adalah tuturan tokoh Susanti yang ditemukan dari delapan peristiwa di enam episode film Upin dan Ipintersebut. Sumber data diambil dari kanal Youtube @lescopaque. Hasil penelitian menunjukkan, dari delapan peristiwa tutur tokoh Susanti, tuturan tokoh Susanti cenderung didominasi oleh maksim kebijaksanaan. Dari hasil tersebut ditemukan bahwa tuturan tokoh Susanti telah merepresentasikan kesantunan anak Indonesia, khusus dalam konteks prasekolah yang sesuai dengan latar belakang tokoh Susanti.\",\"PeriodicalId\":34821,\"journal\":{\"name\":\"Suar Betang\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-03\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Suar Betang\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26499/surbet.v18i1.833\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Suar Betang","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26499/surbet.v18i1.833","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究旨在通过动画电影《宾品-宾品》中Susanti角色为代表的言语来考察印尼儿童的礼貌行为。动画电影《宾宾》在印尼社会很受孩子们的欢迎。这部电影被认为是有趣的,因为它是一部以印度尼西亚儿童角色为主角的外国动画电影。苏珊蒂是多元文化社会中印度尼西亚儿童的代表。看到这一现象,研究者希望进一步探讨Susanti在礼貌语境下的话语。本研究的重点是在Leech的礼貌原则的基础上考察Susanti的礼貌,该原则由六条格言组成。本研究中使用的定性方法使用语用学方法作为分析工具。研究数据是Susanti的话语,从电影的六集中的八个事件中收集。数据来源于Les’copaqe YouTube频道上传的6集视频。研究结果表明,苏珊蒂的话语往往代表着智慧的格言。这些结果表明,Susanti的话语代表了印尼儿童的礼貌行为,尤其是在学前语境中,这与Susanti的性格背景是一致的。亚衲族AbstrakTujuan penelitian ini adalah menginvestigasi kesantunan人印尼melalui tuturan杨direpresentasikan oleh pokalchuk tokoh王莲香dalam电影animasi在丹Ipin。电影animasi Upin dan Ipin merupakan salah satu电影animasi anak yang populer di masyarakat印度尼西亚。电影ini dikatakan menarik karena menjadi salah satu电影animasi asingyang menunculkan karakter anak印度尼西亚。Tokoh Susanti dihadirkan sebagai代表了印度尼西亚dalam masyarakat的多元文化。Melihat现象,penulis menelaah lebih lanjut tuturan tokoh Susanti dalam konteks kesantunan。Secara khusus,他的女儿,她的女儿,她的女儿,她的女儿,她的女儿,她的女儿,她的女儿,她的女儿,她的女儿。这句话的意思是:“我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是我的意思。”数据penelitian adalah tuturan tokoh Susanti yang ditemukan dari delapan peristitiwa是一集电影《Upin dan Ipintersebut》。夏季数据diambil dari kanal Youtube @lescopaque。Hasil penelitian menunjukkan, dari delapan peristiwa tuturan toksusanti, tuturan toksusanti, tuturan toksusanti, didominasi oleh maksim kebijaksanaan。Dari hasil tersebut ditemukan bahwa tuturan tokoh Susanti telah代表印度尼西亚的亚洲人,khusus dalam konteks prasekolah yang sesuai dengan latar belakang tokoh Susanti。
Representation of Indonesian Children's Politeness in an Animated Film: a Pragmatic Study
This study aims to investigate Indonesian child politeness through speech represented by the character Susanti in the animated film Upin-Ipin. The animated films Upin-Ipin are popular for children in Indonesian society. This film is considered to be interesting because it is a foreign animated film featuring Indonesian children's characters. Susanti is presented as a representation of Indonesian children in a multicultural society. Seeing this phenomenon, the researcher aims to further explore Susanti’s utterance in the context of politeness. This study focuses on examining Susanti's politeness based on Leech's politeness principles which consists of six maxims. The qualitative method used in this study utilizes a pragmatic approach as an analytical tool. The research data are utterances of Susanti which were collected from eight events in six episodes of the film. The data source was the six episodes uploaded by Les'copaqe YouTube channel. The results of the study show that Susanti's utterances tens to represent the maxim of wisdom. These results show that Susanti’s utterances represented the politeness of Indonesian children, especially in the preschool context, which was in accordance with the background of the character of Susanti. AbstrakTujuan penelitian ini adalah menginvestigasi kesantunan anak Indonesia melalui tuturan yang direpresentasikan oleh tokoh Susanti dalam film animasi Upin dan Ipin. Film animasi Upin dan Ipin merupakan salah satu film animasi anak yang populer di masyarakat Indonesia. Film ini dikatakan menarik karena menjadi salah satu film animasi asing yang memunculkan karakter anak Indonesia. Tokoh Susanti dihadirkan sebagai representasi anak Indonesia dalam masyarakat multikultural. Melihat fenomena itu, penulis menelaah lebih lanjut tuturan tokoh Susanti dalam konteks kesantunan. Secara khusus, penelitian ini berfokus pada kesantunan tokoh Susanti berdasarkan prinsip kesantunan Leech yang terdiri atas enam maksim. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan memanfaatkan pendekatan pragmatik. Data penelitian adalah tuturan tokoh Susanti yang ditemukan dari delapan peristiwa di enam episode film Upin dan Ipintersebut. Sumber data diambil dari kanal Youtube @lescopaque. Hasil penelitian menunjukkan, dari delapan peristiwa tutur tokoh Susanti, tuturan tokoh Susanti cenderung didominasi oleh maksim kebijaksanaan. Dari hasil tersebut ditemukan bahwa tuturan tokoh Susanti telah merepresentasikan kesantunan anak Indonesia, khusus dalam konteks prasekolah yang sesuai dengan latar belakang tokoh Susanti.