{"title":"贫民窟规划的再思考——贫民窟改造项目的比较研究","authors":"Istifada Alhidayatus Sibyan","doi":"10.5614/jpwk.2020.31.1.1","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The stigma slums have of being an urban problem is influenced by theoretical and empirical knowledge. This article reports a comparative study on the failure and success of slum upgrading projects in the Gecekondu slum area in Ankara, Turkey and the Semanggi slum area in Surakarta, Indonesia. In both cases there were different orientations and approaches in planning influenced by the perspective on slums. Related to the result of the study, this article offers at least three key perspectives to understand slums in the context of urban planning. Slum upgrading projects are not always about space formalization, physical improvement, or economic enhancement. Slum upgrading projects are also about community empowerment and social transformation contributing to urban development. The success of a slum upgrading project depends on the approach and perspective toward these urban issues within the local context. Different methods and focuses could result in different outcomes of the project. As such, those differences should be taken into account in the planning process. Abstrak. Stigma permukiman kumuh sebagai masalah perkotaan dapat dipengaruhi oleh pengetahuan yang bersumber dari teori dan pengetahuan empiris. Artikel ini adalah studi komparatif yang mencoba menggambarkan kegagalan dan keberhasilan proyek peningkatan permukiman kumuh dalam kasus daerah kumuh Gecekondu di Ankara, Turki dan daerah kumuh Semanggi di Surakarta, Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa ada berbagai orientasi dan pendekatan dalam perencanaan. Perbedaan-perbedaan ini dipengaruhi oleh perspektif terhadap kumuh dalam perencanaan. Terkait dengan hasilnya, artikel ini menawarkan setidaknya tiga perspektif kunci untuk memahami daerah kumuh dalam konteks perencanaan kota. Proyek peningkatan permukiman kumuh tidak selalu tentang formalisasi ruang, peningkatan fisik atau peningkatan ekonomi. Selain itu, proyek perbaikan permukiman kumuh adalah tentang pemberdayaan masyarakat dan transformasi sosial yang berkontribusi terhadap pembangunan perkotaan. Keberhasilan proyek peningkatan permukiman kumuh tergantung pada pendekatan dan perspektif konteks lokal terhadap masalah perkotaan ini. Berbagai metode dan fokus dapat menghasilkan berbagai hasil proyek. Dengan demikian, perbedaan-perbedaan tersebut harus diperhitungkan dalam proses perencanaan. Kata kunci. Perspektif, perencanaan, pendekatan perencanaan, orientasi perencanaan, daerah kumuh.","PeriodicalId":41870,"journal":{"name":"Journal of Regional and City Planning","volume":"31 1","pages":"1-11"},"PeriodicalIF":0.5000,"publicationDate":"2020-04-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Rethinking Slum Planning: A Comparative Study of Slum Upgrading Projects\",\"authors\":\"Istifada Alhidayatus Sibyan\",\"doi\":\"10.5614/jpwk.2020.31.1.1\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The stigma slums have of being an urban problem is influenced by theoretical and empirical knowledge. This article reports a comparative study on the failure and success of slum upgrading projects in the Gecekondu slum area in Ankara, Turkey and the Semanggi slum area in Surakarta, Indonesia. In both cases there were different orientations and approaches in planning influenced by the perspective on slums. Related to the result of the study, this article offers at least three key perspectives to understand slums in the context of urban planning. Slum upgrading projects are not always about space formalization, physical improvement, or economic enhancement. Slum upgrading projects are also about community empowerment and social transformation contributing to urban development. The success of a slum upgrading project depends on the approach and perspective toward these urban issues within the local context. Different methods and focuses could result in different outcomes of the project. As such, those differences should be taken into account in the planning process. Abstrak. Stigma permukiman kumuh sebagai masalah perkotaan dapat dipengaruhi oleh pengetahuan yang bersumber dari teori dan pengetahuan empiris. Artikel ini adalah studi komparatif yang mencoba menggambarkan kegagalan dan keberhasilan proyek peningkatan permukiman kumuh dalam kasus daerah kumuh Gecekondu di Ankara, Turki dan daerah kumuh Semanggi di Surakarta, Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa ada berbagai orientasi dan pendekatan dalam perencanaan. Perbedaan-perbedaan ini dipengaruhi oleh perspektif terhadap kumuh dalam perencanaan. Terkait dengan hasilnya, artikel ini menawarkan setidaknya tiga perspektif kunci untuk memahami daerah kumuh dalam konteks perencanaan kota. Proyek peningkatan permukiman kumuh tidak selalu tentang formalisasi ruang, peningkatan fisik atau peningkatan ekonomi. Selain itu, proyek perbaikan permukiman kumuh adalah tentang pemberdayaan masyarakat dan transformasi sosial yang berkontribusi terhadap pembangunan perkotaan. Keberhasilan proyek peningkatan permukiman kumuh tergantung pada pendekatan dan perspektif konteks lokal terhadap masalah perkotaan ini. Berbagai metode dan fokus dapat menghasilkan berbagai hasil proyek. Dengan demikian, perbedaan-perbedaan tersebut harus diperhitungkan dalam proses perencanaan. Kata kunci. Perspektif, perencanaan, pendekatan perencanaan, orientasi perencanaan, daerah kumuh.\",\"PeriodicalId\":41870,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Regional and City Planning\",\"volume\":\"31 1\",\"pages\":\"1-11\"},\"PeriodicalIF\":0.5000,\"publicationDate\":\"2020-04-23\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Regional and City Planning\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.5614/jpwk.2020.31.1.1\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"Q4\",\"JCRName\":\"REGIONAL & URBAN PLANNING\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Regional and City Planning","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.5614/jpwk.2020.31.1.1","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"REGIONAL & URBAN PLANNING","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
贫民窟作为城市问题的污名受到理论和实证知识的影响。本文对土耳其安卡拉geecekondu贫民窟区和印度尼西亚苏拉卡塔Semanggi贫民窟区贫民窟改造项目的成败进行了比较研究。在这两种情况下,受贫民窟观点的影响,规划的方向和方法各不相同。与研究结果相关,本文提供了至少三个关键视角来理解城市规划背景下的贫民窟。贫民窟改造项目并不总是关于空间正规化、物理改善或经济提升。贫民窟改造项目还涉及社区赋权和促进城市发展的社会转型。贫民窟改造项目的成功取决于在当地背景下解决这些城市问题的方法和观点。不同的方法和重点可能导致不同的项目结果。因此,在规划过程中应考虑到这些差异。Abstrak。柱头permukiman kumuh sebagai masalah perkotaan dapat dipengaruhi oleh pengetahuan yang bersumber dari teori dan pengetahuan imperiis。Artikel ini adalah studi komparatif yang mencoba menggambarkan kegagalan dan keberhasilan proyek peningkatan permukiman kumuh dalam kasus daerah kumuh geecekondu di Ankara, Turki dandaerah kumuh Semanggi di Surakarta,印度尼西亚。Hasilnya menunjukkan bahwa ada berbagai orientasi dan pendekatan dalam perencanan。Perbedaan-perbedaan -perbedaan - ini dipengaruhi - oleh perspective terhadap kumuh dalam perencanan。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,台湾经济的发展,是台湾经济的发展,是台湾经济的发展。Selain itu, proyek perbaikan permukiman kumuh adalah tentanpberdayaan masyarakat dan transformasi社会yang berkontribusi terhadap pembangunan perkotaan。Keberhasilan proyek peningkatan permukiman kumuh tergantong padpendekatan perspektif konteks local terhadap masalah perkotaan ini。Berbagai方法dan focus dapat menghasilkan Berbagai hasilek。邓干德米克,也许是德米克,也许是德米克,也许是德米克,也许是德米克。型kunci。perktif, perencanan, pendekatan perencanan, orientasi perencanan, daerah kumuh。
Rethinking Slum Planning: A Comparative Study of Slum Upgrading Projects
The stigma slums have of being an urban problem is influenced by theoretical and empirical knowledge. This article reports a comparative study on the failure and success of slum upgrading projects in the Gecekondu slum area in Ankara, Turkey and the Semanggi slum area in Surakarta, Indonesia. In both cases there were different orientations and approaches in planning influenced by the perspective on slums. Related to the result of the study, this article offers at least three key perspectives to understand slums in the context of urban planning. Slum upgrading projects are not always about space formalization, physical improvement, or economic enhancement. Slum upgrading projects are also about community empowerment and social transformation contributing to urban development. The success of a slum upgrading project depends on the approach and perspective toward these urban issues within the local context. Different methods and focuses could result in different outcomes of the project. As such, those differences should be taken into account in the planning process. Abstrak. Stigma permukiman kumuh sebagai masalah perkotaan dapat dipengaruhi oleh pengetahuan yang bersumber dari teori dan pengetahuan empiris. Artikel ini adalah studi komparatif yang mencoba menggambarkan kegagalan dan keberhasilan proyek peningkatan permukiman kumuh dalam kasus daerah kumuh Gecekondu di Ankara, Turki dan daerah kumuh Semanggi di Surakarta, Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa ada berbagai orientasi dan pendekatan dalam perencanaan. Perbedaan-perbedaan ini dipengaruhi oleh perspektif terhadap kumuh dalam perencanaan. Terkait dengan hasilnya, artikel ini menawarkan setidaknya tiga perspektif kunci untuk memahami daerah kumuh dalam konteks perencanaan kota. Proyek peningkatan permukiman kumuh tidak selalu tentang formalisasi ruang, peningkatan fisik atau peningkatan ekonomi. Selain itu, proyek perbaikan permukiman kumuh adalah tentang pemberdayaan masyarakat dan transformasi sosial yang berkontribusi terhadap pembangunan perkotaan. Keberhasilan proyek peningkatan permukiman kumuh tergantung pada pendekatan dan perspektif konteks lokal terhadap masalah perkotaan ini. Berbagai metode dan fokus dapat menghasilkan berbagai hasil proyek. Dengan demikian, perbedaan-perbedaan tersebut harus diperhitungkan dalam proses perencanaan. Kata kunci. Perspektif, perencanaan, pendekatan perencanaan, orientasi perencanaan, daerah kumuh.