{"title":"Covid-19大流行后,Banten省对植入避孕服务的接受性满足","authors":"O. Oktriyanto, H. Amrullah, Y. Wulandari","doi":"10.24156/jikk.2023.16.1.72","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Provinsi Banten merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang sangat terdampak oleh pandemi Covid-19. Dampak tersebut diantaranya adalah pelayanan program keluarga berencana pada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan akseptor terhadap pelayanan pemasangan kontrasepsi implan di Provinsi Banten pasca pandemi Covid-19. Desain penelitian menggunakan cross-sectional study. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Mei Tahun 2022 di Kota Cilegon dan Kota Serang, Provinsi Banten, dengan mempertimbangkan banyaknya jumlah calon akseptor kontrasepsi implan yang akan dilayani pada waktu pelaksanaan penelitian. Data diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan customer satisfaction index (CSI). Hasil Penelitian menunjukan bahwa 7 dari 10 responden sudah merasa puas terhadap pelayanan pemasangan kontrasepsi implan di Provinsi Banten. CSI dari dimensi keandalan paling rendah dibandingkan dimensi lainnya, disebabkan variabel tentang petugas keluarga berencana (PLKB/Kader KB) dan pemberi layanan (dokter/bidan) dianggap belum maksimal dalam memberikan penjelasan terkait keuntungan dan kerugian (efek samping) penggunaan kontrasepsi implan sebelum pelayanan. Berdasarkan temuan tersebut, petugas keluarga berencana maupun pemberi layanan perlu memberikan komunikasi, informasi dan edukasi secara menyeluruh pada akseptor sebelum pelayanan pemasangan kontrasepsi implan.","PeriodicalId":56221,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Kepuasan Akseptor terhadap Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi Implan di Provinsi Banten Pasca Pandemi Covid-19\",\"authors\":\"O. Oktriyanto, H. Amrullah, Y. Wulandari\",\"doi\":\"10.24156/jikk.2023.16.1.72\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Provinsi Banten merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang sangat terdampak oleh pandemi Covid-19. Dampak tersebut diantaranya adalah pelayanan program keluarga berencana pada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan akseptor terhadap pelayanan pemasangan kontrasepsi implan di Provinsi Banten pasca pandemi Covid-19. Desain penelitian menggunakan cross-sectional study. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Mei Tahun 2022 di Kota Cilegon dan Kota Serang, Provinsi Banten, dengan mempertimbangkan banyaknya jumlah calon akseptor kontrasepsi implan yang akan dilayani pada waktu pelaksanaan penelitian. Data diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan customer satisfaction index (CSI). Hasil Penelitian menunjukan bahwa 7 dari 10 responden sudah merasa puas terhadap pelayanan pemasangan kontrasepsi implan di Provinsi Banten. CSI dari dimensi keandalan paling rendah dibandingkan dimensi lainnya, disebabkan variabel tentang petugas keluarga berencana (PLKB/Kader KB) dan pemberi layanan (dokter/bidan) dianggap belum maksimal dalam memberikan penjelasan terkait keuntungan dan kerugian (efek samping) penggunaan kontrasepsi implan sebelum pelayanan. Berdasarkan temuan tersebut, petugas keluarga berencana maupun pemberi layanan perlu memberikan komunikasi, informasi dan edukasi secara menyeluruh pada akseptor sebelum pelayanan pemasangan kontrasepsi implan.\",\"PeriodicalId\":56221,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-01-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24156/jikk.2023.16.1.72\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24156/jikk.2023.16.1.72","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Kepuasan Akseptor terhadap Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi Implan di Provinsi Banten Pasca Pandemi Covid-19
Provinsi Banten merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang sangat terdampak oleh pandemi Covid-19. Dampak tersebut diantaranya adalah pelayanan program keluarga berencana pada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan akseptor terhadap pelayanan pemasangan kontrasepsi implan di Provinsi Banten pasca pandemi Covid-19. Desain penelitian menggunakan cross-sectional study. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Mei Tahun 2022 di Kota Cilegon dan Kota Serang, Provinsi Banten, dengan mempertimbangkan banyaknya jumlah calon akseptor kontrasepsi implan yang akan dilayani pada waktu pelaksanaan penelitian. Data diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan customer satisfaction index (CSI). Hasil Penelitian menunjukan bahwa 7 dari 10 responden sudah merasa puas terhadap pelayanan pemasangan kontrasepsi implan di Provinsi Banten. CSI dari dimensi keandalan paling rendah dibandingkan dimensi lainnya, disebabkan variabel tentang petugas keluarga berencana (PLKB/Kader KB) dan pemberi layanan (dokter/bidan) dianggap belum maksimal dalam memberikan penjelasan terkait keuntungan dan kerugian (efek samping) penggunaan kontrasepsi implan sebelum pelayanan. Berdasarkan temuan tersebut, petugas keluarga berencana maupun pemberi layanan perlu memberikan komunikasi, informasi dan edukasi secara menyeluruh pada akseptor sebelum pelayanan pemasangan kontrasepsi implan.