{"title":"区域捕鲸渔民的行为的空间和时间模式","authors":"Lana Izzul Azkia, M. A. Sondita, E. S. Wiyono","doi":"10.15578/jppi.25.2.2019.67-77","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Desa Betahwalang merupakan sebuah sentra pendaratan rajungan yang terletak di pesisir Kabupaten Demak Jawa Tengah. Kegiatan penangkapan rajungan adalah mata pencaharian utama nelayan Betahwalang. Lokasi dan waktu pengoperasian alat penangkapan ikan menentukan besar biaya operasional dan kualitas rajungan. Ketersediaan data dan informasi secara spasial dan temporal adalah faktor keberhasilan dalam kegiatan penangkapan dan sejauh ini belum tersedia secara rinci. Penelitian ini bertujuan mengkaji lokasi dan waktu penangkapan rajungan oleh nelayan Betahwalang dalam dua musim, yaitu musim angin barat (musim hujan) dan musim angin timur (musim kemarau). Data diperoleh dari wawancara terhadap 30 responden per jenis alat tangkap (bubu, arad, dan jaring insang dasar). Informasi tentang lokasi dan waktu penangkapan rajungan diplot langsung pada sebuah peta grid berukuran 1 km x 1 km. Selanjutnya, informasi dari peta tersebut dipindahkan ke peta grid berukuran 10 km x 10 km. Lokasi penangkapan dominan nelayan bubu di perairan sekitar bagian barat Betahwalang (zona E5) pada musim angin barat dan di perairan sekitar bagian utara Semarang (zona F6) pada musim angin timur, sementara lokasi penangkapan dominan nelayan arad adalah perairan sekitar bagian utara Semarang (zona F6) baik pada musim angin barat maupun timur; untuk lokasi penangkapan dominan nelayan jaring insang dasar pada musim angin barat adalah perairan sekitar bagian barat Betahwalang (zona G5) dan perairan sekitar bagian utara Semarang (zona F6) pada musim angin timur.Betahwalang is center of blue swimming crab (BSC) landing place in coastal area of Demak, Central java. BSC fishing is the main livelihood of betahwalang fishing community. The fishing area and fishing time determine the operational cost and BSC quality. The availability of data and information on spatial and temporal is successful factors in BSC fishing bussiness and these were not available yet. This study aimed to assess BSC fishing area and fishing time of Betahwalang fisher in two seasons, i.e westerly monsoon wind (wet season) and easterly monsoon wind (dry season). Data were collected through interview to 30 respondent for each type of fishing fleet (traps, mini trawl and bottom gill net). Information on fishing area and fishing time was plotted on the grid map 1 km x 1 km, then transferred to a grid map 10 km x 10 km. The result showed that the major fishing area of collapsible trap on the west monsoon around western of Betahwalang waters (zone E5), while during east monsoon they operated around northern of Semarang (zone F6). The major fishing area of mini trawl during west and east monsoon was on the waters around northern of Semarang (zone F6). The major fishing area of bottom gillnet on the west monsoon was around western of Betahwalang (zone G5), while east monsoon around northern of Semarang (zone F6).","PeriodicalId":55669,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"POLA SPASIAL DAN TEMPORAL KEGIATAN PENANGKAPAN RAJUNGAN NELAYAN BETAHWALANG KABUPATEN DEMAK\",\"authors\":\"Lana Izzul Azkia, M. A. Sondita, E. S. Wiyono\",\"doi\":\"10.15578/jppi.25.2.2019.67-77\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Desa Betahwalang merupakan sebuah sentra pendaratan rajungan yang terletak di pesisir Kabupaten Demak Jawa Tengah. Kegiatan penangkapan rajungan adalah mata pencaharian utama nelayan Betahwalang. Lokasi dan waktu pengoperasian alat penangkapan ikan menentukan besar biaya operasional dan kualitas rajungan. Ketersediaan data dan informasi secara spasial dan temporal adalah faktor keberhasilan dalam kegiatan penangkapan dan sejauh ini belum tersedia secara rinci. Penelitian ini bertujuan mengkaji lokasi dan waktu penangkapan rajungan oleh nelayan Betahwalang dalam dua musim, yaitu musim angin barat (musim hujan) dan musim angin timur (musim kemarau). Data diperoleh dari wawancara terhadap 30 responden per jenis alat tangkap (bubu, arad, dan jaring insang dasar). Informasi tentang lokasi dan waktu penangkapan rajungan diplot langsung pada sebuah peta grid berukuran 1 km x 1 km. Selanjutnya, informasi dari peta tersebut dipindahkan ke peta grid berukuran 10 km x 10 km. Lokasi penangkapan dominan nelayan bubu di perairan sekitar bagian barat Betahwalang (zona E5) pada musim angin barat dan di perairan sekitar bagian utara Semarang (zona F6) pada musim angin timur, sementara lokasi penangkapan dominan nelayan arad adalah perairan sekitar bagian utara Semarang (zona F6) baik pada musim angin barat maupun timur; untuk lokasi penangkapan dominan nelayan jaring insang dasar pada musim angin barat adalah perairan sekitar bagian barat Betahwalang (zona G5) dan perairan sekitar bagian utara Semarang (zona F6) pada musim angin timur.Betahwalang is center of blue swimming crab (BSC) landing place in coastal area of Demak, Central java. BSC fishing is the main livelihood of betahwalang fishing community. The fishing area and fishing time determine the operational cost and BSC quality. The availability of data and information on spatial and temporal is successful factors in BSC fishing bussiness and these were not available yet. This study aimed to assess BSC fishing area and fishing time of Betahwalang fisher in two seasons, i.e westerly monsoon wind (wet season) and easterly monsoon wind (dry season). Data were collected through interview to 30 respondent for each type of fishing fleet (traps, mini trawl and bottom gill net). Information on fishing area and fishing time was plotted on the grid map 1 km x 1 km, then transferred to a grid map 10 km x 10 km. The result showed that the major fishing area of collapsible trap on the west monsoon around western of Betahwalang waters (zone E5), while during east monsoon they operated around northern of Semarang (zone F6). The major fishing area of mini trawl during west and east monsoon was on the waters around northern of Semarang (zone F6). The major fishing area of bottom gillnet on the west monsoon was around western of Betahwalang (zone G5), while east monsoon around northern of Semarang (zone F6).\",\"PeriodicalId\":55669,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-10-11\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15578/jppi.25.2.2019.67-77\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15578/jppi.25.2.2019.67-77","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
贝塔瓦朗村是位于爪哇岛中部Demak区海岸的rajwan的登陆中心。捕获拉吉尔人的活动是长期渔民的主要生计。渔业的位置和时间决定了建造成本和质量。数据和信息的空间和时间的可用性是逮捕行动成功的一个因素,目前还没有提供详细信息。这项研究的目的是回顾两季西大风(雨季)和东风季节(旱季)捕获的地点和时间。数据来自对每一种捕鱼工具(bubu、arad和基本刺网)30名受访者的采访。rajungan的位置和时间信息直接在一个1公里×1公里的地图网格上绘制。接下来,地图上的信息被转移到10公里乘10公里的地图网格上。逮捕渔民主导位置周围水域西部Betahwalang步(E5)冬季风区西部和北部垄周围水域(F6)季节东风区,而逮捕渔民arad主导的位置是北部垄附近的水域(F6)无论是西风季节区东;在西风季节,最基本的刺网渔民的主要捕鱼地点是贝塔朗西部(G5区)和西风北部(F6区)的水域。驻华蟹是蓝游泳蟹的中心,位于爪哇中部的德马科区。BSC钓鱼是永久钓鱼社区的生命线。钓鱼区和钓鱼时间确定成本和平衡质量。空间和时间上的数据和信息的成功因素在BSC钓鱼和这些因素是不可能的。这是对费舍尔在两个季节钓鱼和钓鱼的研究。这些数据是对每一种鱼舰队的形象负责30次的采访。fishing area and fishing time的信息发布在网格图上1公里×1公里,然后转载到10公里×10公里的网格图上。最近的迹象表明,主要的捕蝇器在西北水域(E5区)被破坏,而在东方季风在三宝垄北部活动(F6区)。在西部和东部季风期间,主要捕鱼区位于三宝垄北部的水域。在西季风的海底地区是西南岸(G5区),而东季风在三马朗北部(F6区)。
POLA SPASIAL DAN TEMPORAL KEGIATAN PENANGKAPAN RAJUNGAN NELAYAN BETAHWALANG KABUPATEN DEMAK
Desa Betahwalang merupakan sebuah sentra pendaratan rajungan yang terletak di pesisir Kabupaten Demak Jawa Tengah. Kegiatan penangkapan rajungan adalah mata pencaharian utama nelayan Betahwalang. Lokasi dan waktu pengoperasian alat penangkapan ikan menentukan besar biaya operasional dan kualitas rajungan. Ketersediaan data dan informasi secara spasial dan temporal adalah faktor keberhasilan dalam kegiatan penangkapan dan sejauh ini belum tersedia secara rinci. Penelitian ini bertujuan mengkaji lokasi dan waktu penangkapan rajungan oleh nelayan Betahwalang dalam dua musim, yaitu musim angin barat (musim hujan) dan musim angin timur (musim kemarau). Data diperoleh dari wawancara terhadap 30 responden per jenis alat tangkap (bubu, arad, dan jaring insang dasar). Informasi tentang lokasi dan waktu penangkapan rajungan diplot langsung pada sebuah peta grid berukuran 1 km x 1 km. Selanjutnya, informasi dari peta tersebut dipindahkan ke peta grid berukuran 10 km x 10 km. Lokasi penangkapan dominan nelayan bubu di perairan sekitar bagian barat Betahwalang (zona E5) pada musim angin barat dan di perairan sekitar bagian utara Semarang (zona F6) pada musim angin timur, sementara lokasi penangkapan dominan nelayan arad adalah perairan sekitar bagian utara Semarang (zona F6) baik pada musim angin barat maupun timur; untuk lokasi penangkapan dominan nelayan jaring insang dasar pada musim angin barat adalah perairan sekitar bagian barat Betahwalang (zona G5) dan perairan sekitar bagian utara Semarang (zona F6) pada musim angin timur.Betahwalang is center of blue swimming crab (BSC) landing place in coastal area of Demak, Central java. BSC fishing is the main livelihood of betahwalang fishing community. The fishing area and fishing time determine the operational cost and BSC quality. The availability of data and information on spatial and temporal is successful factors in BSC fishing bussiness and these were not available yet. This study aimed to assess BSC fishing area and fishing time of Betahwalang fisher in two seasons, i.e westerly monsoon wind (wet season) and easterly monsoon wind (dry season). Data were collected through interview to 30 respondent for each type of fishing fleet (traps, mini trawl and bottom gill net). Information on fishing area and fishing time was plotted on the grid map 1 km x 1 km, then transferred to a grid map 10 km x 10 km. The result showed that the major fishing area of collapsible trap on the west monsoon around western of Betahwalang waters (zone E5), while during east monsoon they operated around northern of Semarang (zone F6). The major fishing area of mini trawl during west and east monsoon was on the waters around northern of Semarang (zone F6). The major fishing area of bottom gillnet on the west monsoon was around western of Betahwalang (zone G5), while east monsoon around northern of Semarang (zone F6).