COVID-19大流行和中国医疗外交:人道主义或政治利益的表现

Qory Fizrianti Sitepu, Aisyah Ananda Agsmy
{"title":"COVID-19大流行和中国医疗外交:人道主义或政治利益的表现","authors":"Qory Fizrianti Sitepu, Aisyah Ananda Agsmy","doi":"10.20473/jhi.v15i1.29111","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sejak akhir tahun 2019, Tiongkok menjadi salah satu negara pendonor utama yang memberikan bantuan kemanusiaan pada sektor kesehatan di tengah pandemi COVID-19. Bantuan kemanusiaan tersebut lebih diperuntukkan bagi negara-negara berkembang yang terdampak terutama sejak negara-negara maju menerapkan nasionalisme vaksin. Melalui bantuan tersebut, terma diplomasi medis muncul ke permukaan untuk menjelaskan upaya politik yang dilakukan Tiongkok dengan melakukan donasi, memberi bantuan alat kesehatan, keperluan medis, dan kebutuhan kesehatan lainnya kepada negara maupun disalurkan melalui organisasi internasional. Akan tetapi, diplomasi medis dinilai memiliki relevansi dengan Health Silk Road (HSR) sebagai proposal kebijakan di bawah Belt Road Initiative (BRI) dengan fokus pada sektor kesehatan, sehingga motif politik tidak terlepas dalam penerapannya. Kajian ini bertujuan untuk menjawab mengapa Tiongkok menggunakan diplomasi medis sebagai salah satu alat untuk mendukung proyek BRI dengan menggunakan metode studi kepustakaan berbasis pada teori diplomasi medis sebagai soft power serta diplomasi medis sebagai salah satu dimensi dari kebijakan luar negeri. Hasil analisis menunjukkan bahwa Tiongkok menggunakan diplomasi medis sebagai soft power dan alat pendukung proyek kebijakan luar negeri Tiongkok (BRI) akibat absensi negara-negara maju yang memiliki kapabilitas untuk menangani pandemi Covid-19 secara tanggap.","PeriodicalId":31816,"journal":{"name":"Jurnal Hubungan Internasional","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pandemi COVID-19 dan Diplomasi Medis Tiongkok: Manifestasi Nilai Kemanusiaan atau Kepentingan Politik\",\"authors\":\"Qory Fizrianti Sitepu, Aisyah Ananda Agsmy\",\"doi\":\"10.20473/jhi.v15i1.29111\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Sejak akhir tahun 2019, Tiongkok menjadi salah satu negara pendonor utama yang memberikan bantuan kemanusiaan pada sektor kesehatan di tengah pandemi COVID-19. Bantuan kemanusiaan tersebut lebih diperuntukkan bagi negara-negara berkembang yang terdampak terutama sejak negara-negara maju menerapkan nasionalisme vaksin. Melalui bantuan tersebut, terma diplomasi medis muncul ke permukaan untuk menjelaskan upaya politik yang dilakukan Tiongkok dengan melakukan donasi, memberi bantuan alat kesehatan, keperluan medis, dan kebutuhan kesehatan lainnya kepada negara maupun disalurkan melalui organisasi internasional. Akan tetapi, diplomasi medis dinilai memiliki relevansi dengan Health Silk Road (HSR) sebagai proposal kebijakan di bawah Belt Road Initiative (BRI) dengan fokus pada sektor kesehatan, sehingga motif politik tidak terlepas dalam penerapannya. Kajian ini bertujuan untuk menjawab mengapa Tiongkok menggunakan diplomasi medis sebagai salah satu alat untuk mendukung proyek BRI dengan menggunakan metode studi kepustakaan berbasis pada teori diplomasi medis sebagai soft power serta diplomasi medis sebagai salah satu dimensi dari kebijakan luar negeri. Hasil analisis menunjukkan bahwa Tiongkok menggunakan diplomasi medis sebagai soft power dan alat pendukung proyek kebijakan luar negeri Tiongkok (BRI) akibat absensi negara-negara maju yang memiliki kapabilitas untuk menangani pandemi Covid-19 secara tanggap.\",\"PeriodicalId\":31816,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Hubungan Internasional\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Hubungan Internasional\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20473/jhi.v15i1.29111\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Hubungan Internasional","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/jhi.v15i1.29111","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

自2019年底以来,曼谷一直是在新冠肺炎大流行期间向卫生部门提供人道主义援助的主要捐助国之一。人道主义援助更加集中在发展中国家,特别是在发达国家实行疫苗接种民族主义之后。通过这种援助,医疗外交一词浮出水面,用来解释旺角通过向国家捐赠、提供医疗保健、医疗需求和其他健康需求或通过国际组织提供的政治努力。然而,评估的医疗外交与健康丝绸之路(HSR)相关,HSR是“一带一路”倡议下的一项政策提案,重点关注卫生部门,因此在应用中不会遗漏政治动机。本研究的目的是通过文献研究方法,以医疗外交作为软实力,医疗外交作为外交政策的一个维度,回答为什么曼谷将医疗外交作为支持“一带一路”倡议的工具之一。分析表明,由于缺乏有能力负责任地应对新冠肺炎疫情的先进国家,曼谷将医疗外交作为支持曼谷外交政策项目(BRI)的软实力和工具。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Pandemi COVID-19 dan Diplomasi Medis Tiongkok: Manifestasi Nilai Kemanusiaan atau Kepentingan Politik
Sejak akhir tahun 2019, Tiongkok menjadi salah satu negara pendonor utama yang memberikan bantuan kemanusiaan pada sektor kesehatan di tengah pandemi COVID-19. Bantuan kemanusiaan tersebut lebih diperuntukkan bagi negara-negara berkembang yang terdampak terutama sejak negara-negara maju menerapkan nasionalisme vaksin. Melalui bantuan tersebut, terma diplomasi medis muncul ke permukaan untuk menjelaskan upaya politik yang dilakukan Tiongkok dengan melakukan donasi, memberi bantuan alat kesehatan, keperluan medis, dan kebutuhan kesehatan lainnya kepada negara maupun disalurkan melalui organisasi internasional. Akan tetapi, diplomasi medis dinilai memiliki relevansi dengan Health Silk Road (HSR) sebagai proposal kebijakan di bawah Belt Road Initiative (BRI) dengan fokus pada sektor kesehatan, sehingga motif politik tidak terlepas dalam penerapannya. Kajian ini bertujuan untuk menjawab mengapa Tiongkok menggunakan diplomasi medis sebagai salah satu alat untuk mendukung proyek BRI dengan menggunakan metode studi kepustakaan berbasis pada teori diplomasi medis sebagai soft power serta diplomasi medis sebagai salah satu dimensi dari kebijakan luar negeri. Hasil analisis menunjukkan bahwa Tiongkok menggunakan diplomasi medis sebagai soft power dan alat pendukung proyek kebijakan luar negeri Tiongkok (BRI) akibat absensi negara-negara maju yang memiliki kapabilitas untuk menangani pandemi Covid-19 secara tanggap.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
9
审稿时长
8 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信