中国农村智能收缩的规划与实施——以SGME模式下成都市农村聚落整理为例

IF 0.5 Q4 REGIONAL & URBAN PLANNING
Lie You, Chen Chen
{"title":"中国农村智能收缩的规划与实施——以SGME模式下成都市农村聚落整理为例","authors":"Lie You, Chen Chen","doi":"10.5614/JPWK.2019.30.1.5","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Accompanying China’s fast urbanization, a paradox arises as rural China is decreasing in population but rural settlements are still expanding in the form of rural housing renovation and increased construction land, especially in migrant-sending areas. The urban-rural dual system in China is blamed as the main cause of this abnormal phenomenon, but as the dual system is fundamental to China’s socio-economic development and China’s central government adopts institutional reform in a step-by-step fashion, local governments have to work around this dual system. Many municipalities are planning and implementing smart shrinkage of rural settlements and Chengdu is among the best practices in the Chinese context. This research describes the latest SGME (small-scale settlement, group arrangement, micro pastoral scenery and ecological construction) model, which was initiated in 2013 to implement planned consolidation of rural settlements that fits the local development culture. In order to better allocate public service facilities and improve the efficiency of resource supply, six modes of spatial agglomeration are planned to consolidate villages scattered all over Chengdu. The SGME model achieved sound results, but with some problems still awaiting solution, including unsustainable funding and obscure rural characteristics. The findings of this study shed light on the planning of similar areas in other developing economies, especially those with a distinct urban-rural dual system. Abstrak. Seiring urbanisasi yang cepat di Tiongkok, sebuah paradoks muncul ketika populasi perdesaan di Cina berkurang, tetapi permukiman di perdesaan masih berkembang dalam bentuk perumahan perdesaan yang telah direnovasi dan bertambahnya lahan konstruksi, terutama di daerah pengirim migran. Sistem ganda perkotaan-perdesaan di Cina disalahkan sebagai penyebab utama fenomena abnormal ini, tetapi karena sistem ganda ini mendasar bagi perkembangan sosial-ekonomi Tiongkok dan pemerintah Pusat Tiongkok mengadopsi reformasi kelembagaan dengan cara selangkah demi selangkah, pemerintah daerah harus mengatasi dua sistem ini. Banyak kota berencana dan menerapkan penyusutan cerdas dari permukiman perdesaan, dan Chengdu adalah salah satu praktik terbaik dalam konteks Cina. Penelitian ini menggambarkan model SGME terbaru (permukiman skala kecil, pengaturan kelompok, pemandangan pastoral mikro dan konstruksi ekologis) yang dimulai pada tahun 2013 untuk mengimplementasikan konsolidasi yang direncanakan dari permukiman perdesaan yang sesuai dengan ideologi pembangunan lokal. Untuk mengalokasikan fasilitas layanan publik dengan lebih baik dan meningkatkan efisiensi pasokan sumber daya, enam mode aglomerasi spasial direncanakan untuk mengkonsolidasikan desa-desa yang tersebar di seluruh Chengdu. Model SGME telah mencapai hasil yang baik namun dengan beberapa masalah menunggu solusi, termasuk dana yang tidak berkelanjutan dan karakteristik perdesaan yang tidak jelas. Temuan-temuan ini akan menjelaskan perencanaan bidang-bidang serupa di negara-negara berkembang lainnya, terutama yang memiliki sistem ganda perkotaan-perdesaan yang berbeda. Kata Kunci. Penyusutan cerdas, konsolidasi pemukiman pedesaan, model SGME, Chengdu, Cina.","PeriodicalId":41870,"journal":{"name":"Journal of Regional and City Planning","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.5000,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":"{\"title\":\"Planning and Implementing Smart Shrinkage of Rural China: The Case of Chengdu’s Rural Settlement Consolidation with SGME Model\",\"authors\":\"Lie You, Chen Chen\",\"doi\":\"10.5614/JPWK.2019.30.1.5\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Accompanying China’s fast urbanization, a paradox arises as rural China is decreasing in population but rural settlements are still expanding in the form of rural housing renovation and increased construction land, especially in migrant-sending areas. The urban-rural dual system in China is blamed as the main cause of this abnormal phenomenon, but as the dual system is fundamental to China’s socio-economic development and China’s central government adopts institutional reform in a step-by-step fashion, local governments have to work around this dual system. Many municipalities are planning and implementing smart shrinkage of rural settlements and Chengdu is among the best practices in the Chinese context. This research describes the latest SGME (small-scale settlement, group arrangement, micro pastoral scenery and ecological construction) model, which was initiated in 2013 to implement planned consolidation of rural settlements that fits the local development culture. In order to better allocate public service facilities and improve the efficiency of resource supply, six modes of spatial agglomeration are planned to consolidate villages scattered all over Chengdu. The SGME model achieved sound results, but with some problems still awaiting solution, including unsustainable funding and obscure rural characteristics. The findings of this study shed light on the planning of similar areas in other developing economies, especially those with a distinct urban-rural dual system. Abstrak. Seiring urbanisasi yang cepat di Tiongkok, sebuah paradoks muncul ketika populasi perdesaan di Cina berkurang, tetapi permukiman di perdesaan masih berkembang dalam bentuk perumahan perdesaan yang telah direnovasi dan bertambahnya lahan konstruksi, terutama di daerah pengirim migran. Sistem ganda perkotaan-perdesaan di Cina disalahkan sebagai penyebab utama fenomena abnormal ini, tetapi karena sistem ganda ini mendasar bagi perkembangan sosial-ekonomi Tiongkok dan pemerintah Pusat Tiongkok mengadopsi reformasi kelembagaan dengan cara selangkah demi selangkah, pemerintah daerah harus mengatasi dua sistem ini. Banyak kota berencana dan menerapkan penyusutan cerdas dari permukiman perdesaan, dan Chengdu adalah salah satu praktik terbaik dalam konteks Cina. Penelitian ini menggambarkan model SGME terbaru (permukiman skala kecil, pengaturan kelompok, pemandangan pastoral mikro dan konstruksi ekologis) yang dimulai pada tahun 2013 untuk mengimplementasikan konsolidasi yang direncanakan dari permukiman perdesaan yang sesuai dengan ideologi pembangunan lokal. Untuk mengalokasikan fasilitas layanan publik dengan lebih baik dan meningkatkan efisiensi pasokan sumber daya, enam mode aglomerasi spasial direncanakan untuk mengkonsolidasikan desa-desa yang tersebar di seluruh Chengdu. Model SGME telah mencapai hasil yang baik namun dengan beberapa masalah menunggu solusi, termasuk dana yang tidak berkelanjutan dan karakteristik perdesaan yang tidak jelas. Temuan-temuan ini akan menjelaskan perencanaan bidang-bidang serupa di negara-negara berkembang lainnya, terutama yang memiliki sistem ganda perkotaan-perdesaan yang berbeda. Kata Kunci. Penyusutan cerdas, konsolidasi pemukiman pedesaan, model SGME, Chengdu, Cina.\",\"PeriodicalId\":41870,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Regional and City Planning\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.5000,\"publicationDate\":\"2019-04-16\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"5\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Regional and City Planning\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.5614/JPWK.2019.30.1.5\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"Q4\",\"JCRName\":\"REGIONAL & URBAN PLANNING\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Regional and City Planning","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.5614/JPWK.2019.30.1.5","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"REGIONAL & URBAN PLANNING","Score":null,"Total":0}
引用次数: 5

摘要

伴随着中国的快速城市化,一个悖论出现了,因为中国农村人口正在减少,但农村居民点仍在以农村住房改造和增加建设用地的形式扩大,尤其是在移民地区。中国的城乡二元体制被认为是造成这一反常现象的主要原因,但由于二元体制是中国社会经济发展的基础,而且中国中央政府循序渐进地进行体制改革,地方政府必须围绕这一二元体制开展工作。许多城市正在规划和实施农村居民点的智能缩减,成都是中国背景下的最佳实践之一。本研究描述了最新的SGME(小规模定居、群体安排、微田园风光和生态建设)模式,该模式于2013年启动,旨在实施符合当地发展文化的农村定居规划整合。为了更好地配置公共服务设施,提高资源供给效率,规划了六种空间集聚模式,以巩固分散在成都各地的村庄。SGME模式取得了良好的效果,但仍有一些问题有待解决,包括不可持续的资金和模糊的农村特征。这项研究的结果为其他发展中经济体的类似地区的规划提供了启示,尤其是那些具有独特城乡二元体系的地区。摘要在旺角快速城市化的过程中,出现了一个悖论,即中国的折旧人口减少了,但折旧人口仍然以翻新和增加折旧住房的形式增长,尤其是在移民地区。中国的双重城市制度被认为是造成这一反常现象的主要原因,但由于这种双重制度是建立在旺角社会经济发展的基础上,而旺角中央政府采取了循序渐进的灵活性改革,因此地区政府不得不克服这两种制度。许多城市计划并实施从定居点的智能切割,成都是中国背景下的最佳实践之一。本研究描述了最新的SGME模式(小规模定居点、群体环境、微观景观和生态建设),该模式始于2013年,旨在从符合当地发展意识形态的定居点实施整合计划。为了更好地定位公共服务设施,提高资源效率,规划了六种空间集聚模式,以巩固遍布成都的村庄。SGME模型取得了良好的效果,但仍有一些问题有待解决,包括资金未解决和解决特征不明确。这些发现将解释其他发展中国家类似地区的规划,特别是那些具有不同双城制的国家。关键字。智慧人居,乡村整合,SGME模式,成都,中国。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Planning and Implementing Smart Shrinkage of Rural China: The Case of Chengdu’s Rural Settlement Consolidation with SGME Model
Accompanying China’s fast urbanization, a paradox arises as rural China is decreasing in population but rural settlements are still expanding in the form of rural housing renovation and increased construction land, especially in migrant-sending areas. The urban-rural dual system in China is blamed as the main cause of this abnormal phenomenon, but as the dual system is fundamental to China’s socio-economic development and China’s central government adopts institutional reform in a step-by-step fashion, local governments have to work around this dual system. Many municipalities are planning and implementing smart shrinkage of rural settlements and Chengdu is among the best practices in the Chinese context. This research describes the latest SGME (small-scale settlement, group arrangement, micro pastoral scenery and ecological construction) model, which was initiated in 2013 to implement planned consolidation of rural settlements that fits the local development culture. In order to better allocate public service facilities and improve the efficiency of resource supply, six modes of spatial agglomeration are planned to consolidate villages scattered all over Chengdu. The SGME model achieved sound results, but with some problems still awaiting solution, including unsustainable funding and obscure rural characteristics. The findings of this study shed light on the planning of similar areas in other developing economies, especially those with a distinct urban-rural dual system. Abstrak. Seiring urbanisasi yang cepat di Tiongkok, sebuah paradoks muncul ketika populasi perdesaan di Cina berkurang, tetapi permukiman di perdesaan masih berkembang dalam bentuk perumahan perdesaan yang telah direnovasi dan bertambahnya lahan konstruksi, terutama di daerah pengirim migran. Sistem ganda perkotaan-perdesaan di Cina disalahkan sebagai penyebab utama fenomena abnormal ini, tetapi karena sistem ganda ini mendasar bagi perkembangan sosial-ekonomi Tiongkok dan pemerintah Pusat Tiongkok mengadopsi reformasi kelembagaan dengan cara selangkah demi selangkah, pemerintah daerah harus mengatasi dua sistem ini. Banyak kota berencana dan menerapkan penyusutan cerdas dari permukiman perdesaan, dan Chengdu adalah salah satu praktik terbaik dalam konteks Cina. Penelitian ini menggambarkan model SGME terbaru (permukiman skala kecil, pengaturan kelompok, pemandangan pastoral mikro dan konstruksi ekologis) yang dimulai pada tahun 2013 untuk mengimplementasikan konsolidasi yang direncanakan dari permukiman perdesaan yang sesuai dengan ideologi pembangunan lokal. Untuk mengalokasikan fasilitas layanan publik dengan lebih baik dan meningkatkan efisiensi pasokan sumber daya, enam mode aglomerasi spasial direncanakan untuk mengkonsolidasikan desa-desa yang tersebar di seluruh Chengdu. Model SGME telah mencapai hasil yang baik namun dengan beberapa masalah menunggu solusi, termasuk dana yang tidak berkelanjutan dan karakteristik perdesaan yang tidak jelas. Temuan-temuan ini akan menjelaskan perencanaan bidang-bidang serupa di negara-negara berkembang lainnya, terutama yang memiliki sistem ganda perkotaan-perdesaan yang berbeda. Kata Kunci. Penyusutan cerdas, konsolidasi pemukiman pedesaan, model SGME, Chengdu, Cina.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
Journal of Regional and City Planning
Journal of Regional and City Planning REGIONAL & URBAN PLANNING-
CiteScore
1.50
自引率
0.00%
发文量
16
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信