{"title":"伊斯兰与印尼的现代主义:穆罕默德·拉吉迪思想探索(1915-2001)","authors":"M. Azani, Khalif Muammar A. Harris","doi":"10.21111/TSAQAFAH.V15I1.2831","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract Since Indonesia gained its independence in 1945, several Indonesian scholars have attempted to build and re-develop various aspects of developmental fields including education, economy, and society. In developing a country with the world's largest Muslim-majority population, one of their main concern is the revival of Islamic thought at Islamic higher institutions in Indonesia. This revival of thought involves re-interpreting important elements of Islamic thought based upon the secular, Western and modern way of thinking. This effort, known as the modernization of Islamic thought, has led to severe confusion and misunderstanding. Mohammad Rasjidi employed the framework of ahl al-sunnah wa al-jamā‘ah to criticize and subsequently reject secularisation as a philosophical program which was used as the foundation for the modernization of Islamic thought. This paper elaborates the significant roles of Mohammad Rasjidi’s thoughts and contributions in correcting and re-affirming the fundamental principles of Islam, specifically concerning the nature of man, the nature of human reason, the nature of morality and the understanding of the state, all of which conforms with the Worldview of Islam. Keywords : Mohammad Rasjidi, Islam and Modernism; the nature of nan; revelation, reason, morality, state. Abstrak Setelah Indonesia meraih kemerdekaan pada tahun 1945, beberapa cendekiawan di Indonesia mencoba untuk membina dan membangun kembali dalam perbagai bidang pembangunan termasuk pendidikan, ekonomi dan sosial. Dalam suasana negara yang sedang membangun dengan penduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, salah satu aspek yang menjadi tumpuan ialah pembaharuan pemikiran Islam di pendidikan tinggi Islam Indonesia. Pembaharuan pemikiran ini melibatkan penguraian kembali tentang unsur penting pemikiran Islam dengan cara berfikir modern Barat yang sekuler. Upaya ini dinamakan sebagai modernisasi pemikiran Islam yang mengakibatkan kekeliruan dan kesilapan pemahaman. Rasjidi menggunakan kerangka ahl al-sunnah wa al-jamā’ah dalam membahas sekularisasi sebagai program filsafat yang dijadikan sebagai asas modernisasi pemikiran Islam. Makalah ini menguraikan kontribusi penting pemikiran Mohammad Rasjidi dalam mengoreksi dan menegaskan kembali beberapa prinsip Islam berkenaan--hakikat insan, akal, akhlak dan paham negara—agar tidak bertentangan dengan Pandangan alam Islam ( the Worldview of Islam ). Kata Kunci : Mohammad Rasjidi; Islam dan modernisme; hakekat insan; wahyu; akal; akhlak; negara.","PeriodicalId":53315,"journal":{"name":"Tsaqafah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Islam dan Modernisme di Indonesia: Tinjauan atas Pemikiran Mohamad Rasjidi (1915-2001)\",\"authors\":\"M. Azani, Khalif Muammar A. Harris\",\"doi\":\"10.21111/TSAQAFAH.V15I1.2831\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract Since Indonesia gained its independence in 1945, several Indonesian scholars have attempted to build and re-develop various aspects of developmental fields including education, economy, and society. In developing a country with the world's largest Muslim-majority population, one of their main concern is the revival of Islamic thought at Islamic higher institutions in Indonesia. This revival of thought involves re-interpreting important elements of Islamic thought based upon the secular, Western and modern way of thinking. This effort, known as the modernization of Islamic thought, has led to severe confusion and misunderstanding. Mohammad Rasjidi employed the framework of ahl al-sunnah wa al-jamā‘ah to criticize and subsequently reject secularisation as a philosophical program which was used as the foundation for the modernization of Islamic thought. This paper elaborates the significant roles of Mohammad Rasjidi’s thoughts and contributions in correcting and re-affirming the fundamental principles of Islam, specifically concerning the nature of man, the nature of human reason, the nature of morality and the understanding of the state, all of which conforms with the Worldview of Islam. Keywords : Mohammad Rasjidi, Islam and Modernism; the nature of nan; revelation, reason, morality, state. Abstrak Setelah Indonesia meraih kemerdekaan pada tahun 1945, beberapa cendekiawan di Indonesia mencoba untuk membina dan membangun kembali dalam perbagai bidang pembangunan termasuk pendidikan, ekonomi dan sosial. Dalam suasana negara yang sedang membangun dengan penduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, salah satu aspek yang menjadi tumpuan ialah pembaharuan pemikiran Islam di pendidikan tinggi Islam Indonesia. Pembaharuan pemikiran ini melibatkan penguraian kembali tentang unsur penting pemikiran Islam dengan cara berfikir modern Barat yang sekuler. Upaya ini dinamakan sebagai modernisasi pemikiran Islam yang mengakibatkan kekeliruan dan kesilapan pemahaman. Rasjidi menggunakan kerangka ahl al-sunnah wa al-jamā’ah dalam membahas sekularisasi sebagai program filsafat yang dijadikan sebagai asas modernisasi pemikiran Islam. Makalah ini menguraikan kontribusi penting pemikiran Mohammad Rasjidi dalam mengoreksi dan menegaskan kembali beberapa prinsip Islam berkenaan--hakikat insan, akal, akhlak dan paham negara—agar tidak bertentangan dengan Pandangan alam Islam ( the Worldview of Islam ). Kata Kunci : Mohammad Rasjidi; Islam dan modernisme; hakekat insan; wahyu; akal; akhlak; negara.\",\"PeriodicalId\":53315,\"journal\":{\"name\":\"Tsaqafah\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-04-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Tsaqafah\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21111/TSAQAFAH.V15I1.2831\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tsaqafah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21111/TSAQAFAH.V15I1.2831","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
自1945年印尼独立以来,一些印尼学者试图建立和重新发展包括教育、经济和社会在内的发展领域的各个方面。作为世界上穆斯林人口最多的发展中国家,他们主要关注的问题之一是在印尼的伊斯兰高等院校复兴伊斯兰思想。这种思想的复兴包括在世俗的、西方的和现代的思维方式的基础上重新解释伊斯兰思想的重要元素。这种被称为伊斯兰思想现代化的努力导致了严重的混乱和误解。Mohammad Rasjidi利用ahl al-sunnah wa al- jamir ' ah的框架来批评并随后拒绝将世俗化作为一种哲学程序,这种程序被用作伊斯兰思想现代化的基础。本文阐述了穆罕默德·拉吉迪的思想和贡献在纠正和重申伊斯兰教的基本原则方面的重要作用和贡献,特别是关于人的本质、人的理性的本质、道德的本质和对国家的理解,这些都符合伊斯兰教的世界观。关键词:穆罕默德·拉吉迪、伊斯兰教与现代主义;南的性质;启示,理性,道德,国家。[摘要][摘要]印尼经济与社会发展与社会发展,印尼经济与社会发展与社会发展。Dalam suasana negara yang sedang membangan dengan penduduk mayoritas穆斯林terbesar di dunia, salah satu说,yang menjadi tumpuan ialah pembaharan pemikiran Islam di pendidikan tinggi伊斯兰教印度尼西亚。Pembaharuan pemikiran ini melibatkan penguraian kembali tentang unsur penting pemikiran Islam dengan cara berfikir modern Barat yang sekuler。Upaya ini dinamakan sebagai modernisasi pemikiran Islam yang mengakibatkan kekeliruan dan kesilapan pemahaman。Rasjidi menggunakan kerangka ahl al-sunnah wa al- jamir ' ah dalam membahas sekularisassebagai program filsafat yang dijadikan sebagai as modern isisasi pemikiran Islam。Makalah ini menguraikan kontribusi penmikiiran Mohammad Rasjidi dalam mengoreksi dan menegaskan kembali beberapa prinsip Islam berkenaan- hakikat insan, akal, akhlak dan paham negara-agar tidak bertentangan dengan Pandangan alam Islam(伊斯兰教的世界观)。Kata Kunci: Mohammad Rasjidi;伊斯兰教与现代主义;hakekat人山;wahyu;akal;akhlak;negara。
Islam dan Modernisme di Indonesia: Tinjauan atas Pemikiran Mohamad Rasjidi (1915-2001)
Abstract Since Indonesia gained its independence in 1945, several Indonesian scholars have attempted to build and re-develop various aspects of developmental fields including education, economy, and society. In developing a country with the world's largest Muslim-majority population, one of their main concern is the revival of Islamic thought at Islamic higher institutions in Indonesia. This revival of thought involves re-interpreting important elements of Islamic thought based upon the secular, Western and modern way of thinking. This effort, known as the modernization of Islamic thought, has led to severe confusion and misunderstanding. Mohammad Rasjidi employed the framework of ahl al-sunnah wa al-jamā‘ah to criticize and subsequently reject secularisation as a philosophical program which was used as the foundation for the modernization of Islamic thought. This paper elaborates the significant roles of Mohammad Rasjidi’s thoughts and contributions in correcting and re-affirming the fundamental principles of Islam, specifically concerning the nature of man, the nature of human reason, the nature of morality and the understanding of the state, all of which conforms with the Worldview of Islam. Keywords : Mohammad Rasjidi, Islam and Modernism; the nature of nan; revelation, reason, morality, state. Abstrak Setelah Indonesia meraih kemerdekaan pada tahun 1945, beberapa cendekiawan di Indonesia mencoba untuk membina dan membangun kembali dalam perbagai bidang pembangunan termasuk pendidikan, ekonomi dan sosial. Dalam suasana negara yang sedang membangun dengan penduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, salah satu aspek yang menjadi tumpuan ialah pembaharuan pemikiran Islam di pendidikan tinggi Islam Indonesia. Pembaharuan pemikiran ini melibatkan penguraian kembali tentang unsur penting pemikiran Islam dengan cara berfikir modern Barat yang sekuler. Upaya ini dinamakan sebagai modernisasi pemikiran Islam yang mengakibatkan kekeliruan dan kesilapan pemahaman. Rasjidi menggunakan kerangka ahl al-sunnah wa al-jamā’ah dalam membahas sekularisasi sebagai program filsafat yang dijadikan sebagai asas modernisasi pemikiran Islam. Makalah ini menguraikan kontribusi penting pemikiran Mohammad Rasjidi dalam mengoreksi dan menegaskan kembali beberapa prinsip Islam berkenaan--hakikat insan, akal, akhlak dan paham negara—agar tidak bertentangan dengan Pandangan alam Islam ( the Worldview of Islam ). Kata Kunci : Mohammad Rasjidi; Islam dan modernisme; hakekat insan; wahyu; akal; akhlak; negara.