{"title":"7个月大波美拉尼亚犬钩虫病的治疗","authors":"Putu Oka Widyaningsih, I. Suartha, I. W. Batan","doi":"10.19087/imv.2022.11.3.386","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ancylostomiosis adalah penyakit parasit yang menyebar luas pada anjing yang disebabkan oleh cacing Ancylostoma spp.Parasit ini umumnya terdapat padausus halus anjing. Seekor anjing pomeranianbetinaberumur tujuhbulan memilikikeluhan adanya diare berdarah, muntah, penurunan nafsu makan dan penurunan aktivitas fisik. Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan kondisi anjing lemas, membran mukosa dan konjungtiva mata pucat, pemeriksaan turgorkulit lambatserta waktu pengisian kapiler (capillary refill time)yang bertambahlama.Hasil pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan anemia mikrositik hipokromik, trombositopenia dan granulositosis. Hasil pemeriksaanmikroskopis feses secara natif menunjukkan adanya telur cacing Ancylostoma sppdiidentifikasi dengan bentuk lonjong, bercangkang tipis dengan empatmorula. Berdasarkan pemeriksaan tersebut,anjing kasus didiagnosismengalami ancylostomiosis.Terapi yangdiberikan yaitu antelmintikdengan pyrantel pamoate5 mg/kg BBq24 jamselamatigahari berturut-turut peroral (PO) dan diulangi pada hari ke-7 dan hari ke-10. Injeksi antibiotikcefotaxime20 mg/kgBBq12 jamsecara intravena(IV)selamatujuhhari. Injeksi metronidazole10 mg/kgBBq12 jam selama tujuh harisecara IV. Terapi simptomatis dengan pemberian antiemetik yaitu ondansetron 0,5 mg/kg BBq12 jamselama limaharisecara IV. Pemberian kaolin pektin sebagai gastrointestinal protectant2,5mLq12 jam selama limahariPO.Pemberian terapi cairan dengan ringer laktat30 mL/kg/jamsecara IVuntuk mengganti kekurangan cairan akibat muntah dan diare. Pada hari ke-5 pengobatan anjing kasus menunjukkan perbaikan kondisi berupa perubahan tingkah laku menjadi lebih aktif dan peningkatan nafsu makan.","PeriodicalId":13461,"journal":{"name":"Indonesia Medicus Veterinus","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Laporan Kasus: Penanganan Ancylostomiosis pada Anjing Pomeranian Betina Berumur Tujuh Bulan\",\"authors\":\"Putu Oka Widyaningsih, I. Suartha, I. W. Batan\",\"doi\":\"10.19087/imv.2022.11.3.386\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Ancylostomiosis adalah penyakit parasit yang menyebar luas pada anjing yang disebabkan oleh cacing Ancylostoma spp.Parasit ini umumnya terdapat padausus halus anjing. Seekor anjing pomeranianbetinaberumur tujuhbulan memilikikeluhan adanya diare berdarah, muntah, penurunan nafsu makan dan penurunan aktivitas fisik. Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan kondisi anjing lemas, membran mukosa dan konjungtiva mata pucat, pemeriksaan turgorkulit lambatserta waktu pengisian kapiler (capillary refill time)yang bertambahlama.Hasil pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan anemia mikrositik hipokromik, trombositopenia dan granulositosis. Hasil pemeriksaanmikroskopis feses secara natif menunjukkan adanya telur cacing Ancylostoma sppdiidentifikasi dengan bentuk lonjong, bercangkang tipis dengan empatmorula. Berdasarkan pemeriksaan tersebut,anjing kasus didiagnosismengalami ancylostomiosis.Terapi yangdiberikan yaitu antelmintikdengan pyrantel pamoate5 mg/kg BBq24 jamselamatigahari berturut-turut peroral (PO) dan diulangi pada hari ke-7 dan hari ke-10. Injeksi antibiotikcefotaxime20 mg/kgBBq12 jamsecara intravena(IV)selamatujuhhari. Injeksi metronidazole10 mg/kgBBq12 jam selama tujuh harisecara IV. Terapi simptomatis dengan pemberian antiemetik yaitu ondansetron 0,5 mg/kg BBq12 jamselama limaharisecara IV. Pemberian kaolin pektin sebagai gastrointestinal protectant2,5mLq12 jam selama limahariPO.Pemberian terapi cairan dengan ringer laktat30 mL/kg/jamsecara IVuntuk mengganti kekurangan cairan akibat muntah dan diare. Pada hari ke-5 pengobatan anjing kasus menunjukkan perbaikan kondisi berupa perubahan tingkah laku menjadi lebih aktif dan peningkatan nafsu makan.\",\"PeriodicalId\":13461,\"journal\":{\"name\":\"Indonesia Medicus Veterinus\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-05-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Indonesia Medicus Veterinus\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.19087/imv.2022.11.3.386\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesia Medicus Veterinus","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19087/imv.2022.11.3.386","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Laporan Kasus: Penanganan Ancylostomiosis pada Anjing Pomeranian Betina Berumur Tujuh Bulan
Ancylostomiosis adalah penyakit parasit yang menyebar luas pada anjing yang disebabkan oleh cacing Ancylostoma spp.Parasit ini umumnya terdapat padausus halus anjing. Seekor anjing pomeranianbetinaberumur tujuhbulan memilikikeluhan adanya diare berdarah, muntah, penurunan nafsu makan dan penurunan aktivitas fisik. Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan kondisi anjing lemas, membran mukosa dan konjungtiva mata pucat, pemeriksaan turgorkulit lambatserta waktu pengisian kapiler (capillary refill time)yang bertambahlama.Hasil pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan anemia mikrositik hipokromik, trombositopenia dan granulositosis. Hasil pemeriksaanmikroskopis feses secara natif menunjukkan adanya telur cacing Ancylostoma sppdiidentifikasi dengan bentuk lonjong, bercangkang tipis dengan empatmorula. Berdasarkan pemeriksaan tersebut,anjing kasus didiagnosismengalami ancylostomiosis.Terapi yangdiberikan yaitu antelmintikdengan pyrantel pamoate5 mg/kg BBq24 jamselamatigahari berturut-turut peroral (PO) dan diulangi pada hari ke-7 dan hari ke-10. Injeksi antibiotikcefotaxime20 mg/kgBBq12 jamsecara intravena(IV)selamatujuhhari. Injeksi metronidazole10 mg/kgBBq12 jam selama tujuh harisecara IV. Terapi simptomatis dengan pemberian antiemetik yaitu ondansetron 0,5 mg/kg BBq12 jamselama limaharisecara IV. Pemberian kaolin pektin sebagai gastrointestinal protectant2,5mLq12 jam selama limahariPO.Pemberian terapi cairan dengan ringer laktat30 mL/kg/jamsecara IVuntuk mengganti kekurangan cairan akibat muntah dan diare. Pada hari ke-5 pengobatan anjing kasus menunjukkan perbaikan kondisi berupa perubahan tingkah laku menjadi lebih aktif dan peningkatan nafsu makan.