P. Pujo, T. F. Sofhani, B. Gunawan, T. S. Syamsudin
{"title":"社会林业发展中的社区能力建设:综述","authors":"P. Pujo, T. F. Sofhani, B. Gunawan, T. S. Syamsudin","doi":"10.5614/JRCP.2018.29.2.3","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. Social forestry has shifted the forestry development paradigm from conventional forest management to community-based forest management. The history of community-based forest management in Java began with the Dutch colonial policy on forest production in 1873 and today it has grown widely, both within and outside forest areas. However, social forestry has not been able to overcome population pressure problems in the form of deforestation and forest degradation. Therefore, it is crucial to recognize and elevate the role of local communities in forest management. Success of social forestry can be achieved by developing cooperation through capacity building of local communities with community-based forest management. To develop community capacity, it is necessary to understand the basic concept of community capacity building in the social forestry system. A review of community capacity in social forestry is useful for developing a conceptual framework of local community capacity in the development of the social forestry system. Community capacity in the social forestry system is developed to realize forest sustainability and community welfare around the forest. Keywords: Community, capacity building, social forestry. Abstrak. Konsep perhutanan sosial telah menggeser paradigma pembangunan hutan dari pengelolaan hutan secara konvensional ke pengelolaan hutan dengan berbasis masyarakat. Sejarah pengelolaan hutan berbasis masyarakat di Jawa dimulai dengan adanya kebijakan kolonial Belanda tentang produksi hutan pada tahun 1873 dan saat ini kebijakan tersebut telah tumbuh secara luas, baik di dalam maupun di luar kawasan hutan. Namun, kehutanan sosial belum mampu mengatasi masalah kehutanan yang disebabkan oleh tingginya permintaan seperti deforestasi dan degradasi hutan. Oleh karena itu, mengenali dan meningkatkan peran serta masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan perlu dilakukan. Keberhasilan kehutanan sosial dapat dicapai dengan mengembangkan kerjasama melalui pembangunan kapasitas masyarakat lokal melalui pengelolaan hutan berbasis masyarakat. Untuk mengembangkan kapasitas masyarakat, pemahaman tentang konsep dasar peningkatan kapasitas masyarakat dalam sistem kehutanan sosial diperlukan. Tinjauan kapasitas masyarakat dalam kehutanan sosial berguna untuk mengembangkan kerangka kerja konseptual kapasitas masyarakat lokal dalam pengembangan sistem kehutanan sosial. Kapasitas masyarakat dalam sistem kehutanan sosial dikembangkan untuk mewujudkan kelestarian dan keberlanjutan hutan, serta kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan. Kata kunci: Komunitas, peningkatan kapasitas, perhutanan sosial.","PeriodicalId":41870,"journal":{"name":"Journal of Regional and City Planning","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.5000,"publicationDate":"2018-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"13","resultStr":"{\"title\":\"Community Capacity Building in Social Forestry Development: A Review\",\"authors\":\"P. Pujo, T. F. Sofhani, B. Gunawan, T. S. Syamsudin\",\"doi\":\"10.5614/JRCP.2018.29.2.3\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract. Social forestry has shifted the forestry development paradigm from conventional forest management to community-based forest management. The history of community-based forest management in Java began with the Dutch colonial policy on forest production in 1873 and today it has grown widely, both within and outside forest areas. However, social forestry has not been able to overcome population pressure problems in the form of deforestation and forest degradation. Therefore, it is crucial to recognize and elevate the role of local communities in forest management. Success of social forestry can be achieved by developing cooperation through capacity building of local communities with community-based forest management. To develop community capacity, it is necessary to understand the basic concept of community capacity building in the social forestry system. A review of community capacity in social forestry is useful for developing a conceptual framework of local community capacity in the development of the social forestry system. Community capacity in the social forestry system is developed to realize forest sustainability and community welfare around the forest. Keywords: Community, capacity building, social forestry. Abstrak. Konsep perhutanan sosial telah menggeser paradigma pembangunan hutan dari pengelolaan hutan secara konvensional ke pengelolaan hutan dengan berbasis masyarakat. Sejarah pengelolaan hutan berbasis masyarakat di Jawa dimulai dengan adanya kebijakan kolonial Belanda tentang produksi hutan pada tahun 1873 dan saat ini kebijakan tersebut telah tumbuh secara luas, baik di dalam maupun di luar kawasan hutan. Namun, kehutanan sosial belum mampu mengatasi masalah kehutanan yang disebabkan oleh tingginya permintaan seperti deforestasi dan degradasi hutan. Oleh karena itu, mengenali dan meningkatkan peran serta masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan perlu dilakukan. Keberhasilan kehutanan sosial dapat dicapai dengan mengembangkan kerjasama melalui pembangunan kapasitas masyarakat lokal melalui pengelolaan hutan berbasis masyarakat. Untuk mengembangkan kapasitas masyarakat, pemahaman tentang konsep dasar peningkatan kapasitas masyarakat dalam sistem kehutanan sosial diperlukan. Tinjauan kapasitas masyarakat dalam kehutanan sosial berguna untuk mengembangkan kerangka kerja konseptual kapasitas masyarakat lokal dalam pengembangan sistem kehutanan sosial. Kapasitas masyarakat dalam sistem kehutanan sosial dikembangkan untuk mewujudkan kelestarian dan keberlanjutan hutan, serta kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan. Kata kunci: Komunitas, peningkatan kapasitas, perhutanan sosial.\",\"PeriodicalId\":41870,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Regional and City Planning\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.5000,\"publicationDate\":\"2018-07-24\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"13\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Regional and City Planning\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.5614/JRCP.2018.29.2.3\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"Q4\",\"JCRName\":\"REGIONAL & URBAN PLANNING\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Regional and City Planning","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.5614/JRCP.2018.29.2.3","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"REGIONAL & URBAN PLANNING","Score":null,"Total":0}
引用次数: 13
摘要
摘要社会林业将林业发展模式从传统的森林经营转变为社区森林经营。爪哇以社区为基础的森林管理的历史始于1873年荷兰关于森林生产的殖民政策,今天它在森林地区内外都得到了广泛发展。然而,社会林业未能克服以滥伐森林和森林退化为形式的人口压力问题。因此,认识和提高地方社区在森林管理中的作用至关重要。社会林业的成功可以通过地方社区的能力建设与社区森林管理发展合作来实现。要发展社区能力,必须理解社会林业系统中社区能力建设的基本概念。对社区在社会林业方面的能力进行审查,有助于制定地方社区在发展社会林业系统方面能力的概念框架。发展社会林业系统中的社区能力是为了实现森林的可持续性和围绕森林的社区福利。关键词:社区,能力建设,社会林业。Abstrak。Konsep perhutanan social telah menggeser范式pembangunan hutan dari penelolaan hutan secara convenical ke penelolaan hutan dengan berbasis masyarakat。Sejarah pengelolaan hutan berbasis masyarakat di java dimulai dengan adanya kebijakan殖民地Belanda tentang产品duksi hutan pada tahun 1873 dan saat ini kebijakan tersebut telah tumbuh secara luas, baik di dalam maupun di luar kawasan hutan。南门,克胡塔南社会belum mampu mengatasi masalah克胡塔南yang disebabkan oleh tingginya permintaan seperi森林砍伐和退化呼檀。Oleh karena, mengenali danmengkatkan peran serta masyarakat当地dalam penelolaan hutan perlu dilakukan。Keberhasilan kehutanan social dapat dicapai dengan mengembangkan kerjasama melalui pembangunan kapasitas masyarakat local melalui penelolaan hutan berbasis masyarakat。Untuk mengembangkan kapasitas masyarakat, pemahaman tentang konsep dasar peningkatan kapasitas masyarakat dalam system kehutanan social diperlukan。西藏kapasitas masyarakat dalam kehutanan social berguna untuk mengembangkan kerangka kerja konseptual kapasitas masyarakat local dalam pengembangan system kehutanan social。Kapasitas masyarakat dalam system kehutanan social dikembangkan untuk mewujudkan kelestarian dan keberlanjutan hutan, serta kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan。Kata kunci: Komunitas, peningkatan kapasitas, perhutanan social。
Community Capacity Building in Social Forestry Development: A Review
Abstract. Social forestry has shifted the forestry development paradigm from conventional forest management to community-based forest management. The history of community-based forest management in Java began with the Dutch colonial policy on forest production in 1873 and today it has grown widely, both within and outside forest areas. However, social forestry has not been able to overcome population pressure problems in the form of deforestation and forest degradation. Therefore, it is crucial to recognize and elevate the role of local communities in forest management. Success of social forestry can be achieved by developing cooperation through capacity building of local communities with community-based forest management. To develop community capacity, it is necessary to understand the basic concept of community capacity building in the social forestry system. A review of community capacity in social forestry is useful for developing a conceptual framework of local community capacity in the development of the social forestry system. Community capacity in the social forestry system is developed to realize forest sustainability and community welfare around the forest. Keywords: Community, capacity building, social forestry. Abstrak. Konsep perhutanan sosial telah menggeser paradigma pembangunan hutan dari pengelolaan hutan secara konvensional ke pengelolaan hutan dengan berbasis masyarakat. Sejarah pengelolaan hutan berbasis masyarakat di Jawa dimulai dengan adanya kebijakan kolonial Belanda tentang produksi hutan pada tahun 1873 dan saat ini kebijakan tersebut telah tumbuh secara luas, baik di dalam maupun di luar kawasan hutan. Namun, kehutanan sosial belum mampu mengatasi masalah kehutanan yang disebabkan oleh tingginya permintaan seperti deforestasi dan degradasi hutan. Oleh karena itu, mengenali dan meningkatkan peran serta masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan perlu dilakukan. Keberhasilan kehutanan sosial dapat dicapai dengan mengembangkan kerjasama melalui pembangunan kapasitas masyarakat lokal melalui pengelolaan hutan berbasis masyarakat. Untuk mengembangkan kapasitas masyarakat, pemahaman tentang konsep dasar peningkatan kapasitas masyarakat dalam sistem kehutanan sosial diperlukan. Tinjauan kapasitas masyarakat dalam kehutanan sosial berguna untuk mengembangkan kerangka kerja konseptual kapasitas masyarakat lokal dalam pengembangan sistem kehutanan sosial. Kapasitas masyarakat dalam sistem kehutanan sosial dikembangkan untuk mewujudkan kelestarian dan keberlanjutan hutan, serta kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan. Kata kunci: Komunitas, peningkatan kapasitas, perhutanan sosial.