{"title":"Malang Regency Pagak Sumberrejo村农林区可可林(Theobroma cacao L.)的碳估算","authors":"Rukun Rahayu, L. Hakim, A. Hayati","doi":"10.24843/metamorfosa.2022.v09.i01.p16","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"INTISARI \nKonversi kawasan hutan menjadi perkebunan dapat menimbulkan masalah penurunan kesuburan tanah, erosi, kepunahan flora serta fauna, kekeringan, banjir bahkan perubahan lingkungan global. Masalah ini akan meningkat dari waktu ke waktu sejalan dengan banyaknya luas areal hutan menjadi lahan usaha karena dapat menurunkan serapan emisi karbon melalui fotosintesis. Penerapan konsep agroforestri adalah meningkatkan penyerapan karbon di udara dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Tujuan penelitian ini untuk : (1) mengetahui perbedaan karakteristik fisik varietas kakao (Theobroma cacao. L), (2) potensi karbon dan (3) faktor abiotik pada lokasi pengamatan lahan agroforestri. Metode penelitian ini adalah observasi deskriptif untuk megetahui perbedaan karakteristik varietas coklat dengan mengetahui karakter fisik, warna buah, dan warna bijinya, kemudian purposive sampling. untuk mengetahui potensi karbon dilakukan analisis terhadap 120 sampel tegakan pohon coklat pada dua kebun agroforestri yaitu diameter terhadap biomassa dengan rumus allometrik dan pengamatan faktor abiotik menggunakan alat yang sesuai saat dilapang. Hasil observasi biomassa terdapat 3 varietas coklat yaitu criollo sebesar 26 kg/pohon, forastero 28 kg/pohon, dan trinitario 32.4 kg/pohon, serasah rata rata 0,02 kg/m2, distribusi penaung didapat 30 jenis. Faktor abiotik meliputi suhu, 28-29°C, altitude 344-348 m dpl, kecepatan angina 0.3-1.6, intensitas cahaya 766-1008 lux, pH tanah, 6.4-7.2, kelembapan tanah 61-70%, dan curah hujan 200-400 mm dinilai kriteria idealnya berdasarkan literatur. \n \nKata kunci: konversi, agroforrestri, biomassa, varietas","PeriodicalId":30806,"journal":{"name":"Metamorfosa Journal of Biological Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Carbon Estimation of Cocoa Stands (Theobroma cacao L.) in Agroforestry Area Sumberrejo Village, Pagak, Malang Regency\",\"authors\":\"Rukun Rahayu, L. Hakim, A. Hayati\",\"doi\":\"10.24843/metamorfosa.2022.v09.i01.p16\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"INTISARI \\nKonversi kawasan hutan menjadi perkebunan dapat menimbulkan masalah penurunan kesuburan tanah, erosi, kepunahan flora serta fauna, kekeringan, banjir bahkan perubahan lingkungan global. Masalah ini akan meningkat dari waktu ke waktu sejalan dengan banyaknya luas areal hutan menjadi lahan usaha karena dapat menurunkan serapan emisi karbon melalui fotosintesis. Penerapan konsep agroforestri adalah meningkatkan penyerapan karbon di udara dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Tujuan penelitian ini untuk : (1) mengetahui perbedaan karakteristik fisik varietas kakao (Theobroma cacao. L), (2) potensi karbon dan (3) faktor abiotik pada lokasi pengamatan lahan agroforestri. Metode penelitian ini adalah observasi deskriptif untuk megetahui perbedaan karakteristik varietas coklat dengan mengetahui karakter fisik, warna buah, dan warna bijinya, kemudian purposive sampling. untuk mengetahui potensi karbon dilakukan analisis terhadap 120 sampel tegakan pohon coklat pada dua kebun agroforestri yaitu diameter terhadap biomassa dengan rumus allometrik dan pengamatan faktor abiotik menggunakan alat yang sesuai saat dilapang. Hasil observasi biomassa terdapat 3 varietas coklat yaitu criollo sebesar 26 kg/pohon, forastero 28 kg/pohon, dan trinitario 32.4 kg/pohon, serasah rata rata 0,02 kg/m2, distribusi penaung didapat 30 jenis. Faktor abiotik meliputi suhu, 28-29°C, altitude 344-348 m dpl, kecepatan angina 0.3-1.6, intensitas cahaya 766-1008 lux, pH tanah, 6.4-7.2, kelembapan tanah 61-70%, dan curah hujan 200-400 mm dinilai kriteria idealnya berdasarkan literatur. \\n \\nKata kunci: konversi, agroforrestri, biomassa, varietas\",\"PeriodicalId\":30806,\"journal\":{\"name\":\"Metamorfosa Journal of Biological Sciences\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-05-11\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Metamorfosa Journal of Biological Sciences\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24843/metamorfosa.2022.v09.i01.p16\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Metamorfosa Journal of Biological Sciences","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/metamorfosa.2022.v09.i01.p16","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
INTISARI将林区改为农场可能会造成土地退化、侵蚀、动植物破坏、干旱、洪水甚至全球环境变化等问题。这个问题会随着大量森林地区成为商业区而不时出现,因为它可以通过光合作用减少二氧化碳排放。农林复合经营的方法是增加空气中的碳吸收,以缓解气候变化。本研究的目的是:(1)确定可可品种(Theobroma cacao.L)的物理特性,(2)农林复合场地的碳潜力和(3)非生物因素。这种研究方法是一种描述性观察,通过了解巧克力的物理特性、果实的颜色和种子的颜色,然后有目的地取样,来发现巧克力品种特征的差异。测定两个农林复合园中120个巧克力压力样品的碳潜力,即直径与生物量的异速复合物和使用适当工具进行的非生物因子监测。生物量观测结果为3个巧克力品种:criollo大小26kg/树,forastero大小28kg/树,trinitrio大小32.4kg/树,平均均匀度0.02kg/m2,悬浮液分布达到30种类型。非生物因素包括温度,28-29°C,海拔344-348 m dpl,风速0.3-1.6,光照强度766-108 lux,土壤pH值6.4-7.2,土壤湿度61-70%,以及根据文献理想评估的降雨量200-400 mm。关键词:转化、农林复合、生物量、品种
Carbon Estimation of Cocoa Stands (Theobroma cacao L.) in Agroforestry Area Sumberrejo Village, Pagak, Malang Regency
INTISARI
Konversi kawasan hutan menjadi perkebunan dapat menimbulkan masalah penurunan kesuburan tanah, erosi, kepunahan flora serta fauna, kekeringan, banjir bahkan perubahan lingkungan global. Masalah ini akan meningkat dari waktu ke waktu sejalan dengan banyaknya luas areal hutan menjadi lahan usaha karena dapat menurunkan serapan emisi karbon melalui fotosintesis. Penerapan konsep agroforestri adalah meningkatkan penyerapan karbon di udara dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Tujuan penelitian ini untuk : (1) mengetahui perbedaan karakteristik fisik varietas kakao (Theobroma cacao. L), (2) potensi karbon dan (3) faktor abiotik pada lokasi pengamatan lahan agroforestri. Metode penelitian ini adalah observasi deskriptif untuk megetahui perbedaan karakteristik varietas coklat dengan mengetahui karakter fisik, warna buah, dan warna bijinya, kemudian purposive sampling. untuk mengetahui potensi karbon dilakukan analisis terhadap 120 sampel tegakan pohon coklat pada dua kebun agroforestri yaitu diameter terhadap biomassa dengan rumus allometrik dan pengamatan faktor abiotik menggunakan alat yang sesuai saat dilapang. Hasil observasi biomassa terdapat 3 varietas coklat yaitu criollo sebesar 26 kg/pohon, forastero 28 kg/pohon, dan trinitario 32.4 kg/pohon, serasah rata rata 0,02 kg/m2, distribusi penaung didapat 30 jenis. Faktor abiotik meliputi suhu, 28-29°C, altitude 344-348 m dpl, kecepatan angina 0.3-1.6, intensitas cahaya 766-1008 lux, pH tanah, 6.4-7.2, kelembapan tanah 61-70%, dan curah hujan 200-400 mm dinilai kriteria idealnya berdasarkan literatur.
Kata kunci: konversi, agroforrestri, biomassa, varietas