太平洋RAWAI TUNA渔业的副产品

A. Widodo, B. I. Prisantoso, R. T. Mahulette
{"title":"太平洋RAWAI TUNA渔业的副产品","authors":"A. Widodo, B. I. Prisantoso, R. T. Mahulette","doi":"10.15578/jppi.17.4.2011.265-276","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masalah umum yang dihadapi dalam operasi penangkapan ikan terhadap sumberdaya yang sifatnya multi spesies dan multi-cohort di daerah tropis adalah diperolehnya hasil tangkapan bukan spesies target yang biasa disebut hasil tangkap samping (HTS) atau by-catch. Saat ini informasi mengenai HTS pada perikanan rawai tuna di Indonesia yang beroperasi di Samudera Pasifik masih terbatas. Disisi lain informasi tersebut sangat dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan pengelelolaan sumberdaya tuna yang memadai. Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan infomasi tentang HTS pada perikanan rawai tuna di Samudera Pasifik dilakukan di Bitung bulan Mei sampai Juli 2010. Penelitian dilakukan dengan dua cara yaitu melalui pengambilan contoh di pusat pendaratan armada rawai tuna (port sampling) dan observer di kapal rawai tuna (onboard observer). Port sampling dilakukan setiap hari pada minngu keempat selama bulan Mei sampai Oktober 2010. Onboard observer dilakukan sebanyak dua trip operasi penangkapan rawai tuna. Data yang dikumpulkan meliputi aspek operasional rawai tuna, jeni ikan HTS dan ukuran panjang cagak ikan HTS. Hasil riset menunjukkan bahwa rata-rata laju pancing HTS selama Mei sampai Oktober 2010 adalah 19,6 kg/100 mata pancing per tawur. Sebanyak 16 spesies HTS rawai tuna dapat diidentifikasi yang didominasi oleh ikan setuhuk hitam atau black marlin (Makaira indica). Ukuran low jaw fork length (LJFL) ikan ikan setuhuk hitam dan ikan meka secara berturut-turut adalah 97-198 cm (modus 141-160 cm), 94-241 cm (modus 161-180 cm) dan ukuran fork length ikan tikusan adalah 96-190 cm (modus 121-140 cm). The common fishing operation problematic in tropical waters which characterized by multispecies and multi-cohort resource is the numbers of bycatch exploited. Currently, the information of bycatch in the longline fishery especially operated in the Pacific Ocean is limited. On the other hand, this information is necessary for the implementation tuna fisheries management framework. The objective of this research is to collate the information of Pacific tuna longline bycatch landed in Bitung during the period of May until July 2010. Research conducted in two ways i.e. through port sampling at the central landing of tuna longline and observer onboard. Port sampling was conducted in the forth week during May until October 2010, whilst observer onboard was conducted in two trips within that period. Data collected consists of operational aspects of tuna longliners, species composition of bycatch and its fork length. Results of this research showed that the average of hook rate during the period of May October 2010 was 19.10 kg/100 hooks per set. Sixteen species of tuna longline bycatch have been identified and showed that black marlin (Makaira indica) was predominant. Size of Low Jaw Fork Length (LJFL) of blackmarlin, swordfish and thresher shark were 97-198 cm (mode 141-160 cm), 94-241 cm (mode 161-180 cm) and 96- 190 cm (121-140 cm) respectively.","PeriodicalId":55669,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"HASIL TANGKAP SAMPINGAN (HTS) PADA PERIKANAN RAWAI TUNA DI SAMUDERA PASIFIK\",\"authors\":\"A. Widodo, B. I. Prisantoso, R. T. Mahulette\",\"doi\":\"10.15578/jppi.17.4.2011.265-276\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Masalah umum yang dihadapi dalam operasi penangkapan ikan terhadap sumberdaya yang sifatnya multi spesies dan multi-cohort di daerah tropis adalah diperolehnya hasil tangkapan bukan spesies target yang biasa disebut hasil tangkap samping (HTS) atau by-catch. Saat ini informasi mengenai HTS pada perikanan rawai tuna di Indonesia yang beroperasi di Samudera Pasifik masih terbatas. Disisi lain informasi tersebut sangat dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan pengelelolaan sumberdaya tuna yang memadai. Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan infomasi tentang HTS pada perikanan rawai tuna di Samudera Pasifik dilakukan di Bitung bulan Mei sampai Juli 2010. Penelitian dilakukan dengan dua cara yaitu melalui pengambilan contoh di pusat pendaratan armada rawai tuna (port sampling) dan observer di kapal rawai tuna (onboard observer). Port sampling dilakukan setiap hari pada minngu keempat selama bulan Mei sampai Oktober 2010. Onboard observer dilakukan sebanyak dua trip operasi penangkapan rawai tuna. Data yang dikumpulkan meliputi aspek operasional rawai tuna, jeni ikan HTS dan ukuran panjang cagak ikan HTS. Hasil riset menunjukkan bahwa rata-rata laju pancing HTS selama Mei sampai Oktober 2010 adalah 19,6 kg/100 mata pancing per tawur. Sebanyak 16 spesies HTS rawai tuna dapat diidentifikasi yang didominasi oleh ikan setuhuk hitam atau black marlin (Makaira indica). Ukuran low jaw fork length (LJFL) ikan ikan setuhuk hitam dan ikan meka secara berturut-turut adalah 97-198 cm (modus 141-160 cm), 94-241 cm (modus 161-180 cm) dan ukuran fork length ikan tikusan adalah 96-190 cm (modus 121-140 cm). The common fishing operation problematic in tropical waters which characterized by multispecies and multi-cohort resource is the numbers of bycatch exploited. Currently, the information of bycatch in the longline fishery especially operated in the Pacific Ocean is limited. On the other hand, this information is necessary for the implementation tuna fisheries management framework. The objective of this research is to collate the information of Pacific tuna longline bycatch landed in Bitung during the period of May until July 2010. Research conducted in two ways i.e. through port sampling at the central landing of tuna longline and observer onboard. Port sampling was conducted in the forth week during May until October 2010, whilst observer onboard was conducted in two trips within that period. Data collected consists of operational aspects of tuna longliners, species composition of bycatch and its fork length. Results of this research showed that the average of hook rate during the period of May October 2010 was 19.10 kg/100 hooks per set. Sixteen species of tuna longline bycatch have been identified and showed that black marlin (Makaira indica) was predominant. Size of Low Jaw Fork Length (LJFL) of blackmarlin, swordfish and thresher shark were 97-198 cm (mode 141-160 cm), 94-241 cm (mode 161-180 cm) and 96- 190 cm (121-140 cm) respectively.\",\"PeriodicalId\":55669,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2017-01-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15578/jppi.17.4.2011.265-276\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15578/jppi.17.4.2011.265-276","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

在热带地区,多物种和多物种资源捕捞的常见问题在于捕获,而不是通常被称为“侧钓”(HTS)或“间接渔获”物种。目前,关于HTS在印度尼西亚运作在太平洋的rawai tuna渔业的信息仍然有限。另一方面,在实施适当的金枪鱼资源追踪过程中,信息是必不可少的。该研究旨在在2010年5月至7月在比东进行,了解太平洋野生金枪鱼渔业的HTS信息。这项研究通过两种方式在rawai金枪鱼船队(抽样港)和“船上观察者”(船上观察者)的着陆中心进行样本进行研究。2010年5月至10月4日,每天都有抽样口。船上的观察员进行了两次逮捕rawai金枪鱼行动。收集的数据包括金枪鱼rawai、鱼类HTS jeni和鱼翅HTS的长期大小。研究表明,2010年5月至10月鱼竿的平均速度为19.6公斤/100磅(19.6公斤/100磅)。共有16种HTS rawai金枪鱼,主要是黑鱼或黑鱼。一条黑尾叉鱼(LJFL)的内短尺寸是97-198厘米(模因141-160厘米),94-241厘米(模因161-180厘米)和石鲈的叉腿是96-190厘米(模因121-140厘米)。热带水域常见的钓鱼问题,由多物种和多部门资源的特征是副渔报告的数字。目前,太平洋有限公司的附属机构的信息尤其有限。另一方面,这一信息对实施金枪鱼渔业管理框架是必要的。这项研究的目标是在2010年7月至5月期间将太平洋长金枪鱼旁的信息收集起来。研究是由两种方式通过采样端口进行的,在中土金枪鱼长线和船上的观察者。抽样口是在5月到2010年10月的一周内被设计出来的,当时船上的观察员被分成两部分。数据收集了金枪鱼长鳍金枪鱼的作业清单,副渔获和叉子的组合。这项研究表明,2010年10月5月5日期间钩率的平均为每组19。10公斤/100公斤。长鼻金枪鱼的16个物种已经被确认,并表明黑马林是最受欢迎的。黑马林鱼、剑鱼和尾鲨的大小为97-198厘米(模式为141-160厘米),94-241厘米(模式为161-180厘米)和96- 190厘米(91 -140厘米)。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
HASIL TANGKAP SAMPINGAN (HTS) PADA PERIKANAN RAWAI TUNA DI SAMUDERA PASIFIK
Masalah umum yang dihadapi dalam operasi penangkapan ikan terhadap sumberdaya yang sifatnya multi spesies dan multi-cohort di daerah tropis adalah diperolehnya hasil tangkapan bukan spesies target yang biasa disebut hasil tangkap samping (HTS) atau by-catch. Saat ini informasi mengenai HTS pada perikanan rawai tuna di Indonesia yang beroperasi di Samudera Pasifik masih terbatas. Disisi lain informasi tersebut sangat dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan pengelelolaan sumberdaya tuna yang memadai. Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan infomasi tentang HTS pada perikanan rawai tuna di Samudera Pasifik dilakukan di Bitung bulan Mei sampai Juli 2010. Penelitian dilakukan dengan dua cara yaitu melalui pengambilan contoh di pusat pendaratan armada rawai tuna (port sampling) dan observer di kapal rawai tuna (onboard observer). Port sampling dilakukan setiap hari pada minngu keempat selama bulan Mei sampai Oktober 2010. Onboard observer dilakukan sebanyak dua trip operasi penangkapan rawai tuna. Data yang dikumpulkan meliputi aspek operasional rawai tuna, jeni ikan HTS dan ukuran panjang cagak ikan HTS. Hasil riset menunjukkan bahwa rata-rata laju pancing HTS selama Mei sampai Oktober 2010 adalah 19,6 kg/100 mata pancing per tawur. Sebanyak 16 spesies HTS rawai tuna dapat diidentifikasi yang didominasi oleh ikan setuhuk hitam atau black marlin (Makaira indica). Ukuran low jaw fork length (LJFL) ikan ikan setuhuk hitam dan ikan meka secara berturut-turut adalah 97-198 cm (modus 141-160 cm), 94-241 cm (modus 161-180 cm) dan ukuran fork length ikan tikusan adalah 96-190 cm (modus 121-140 cm). The common fishing operation problematic in tropical waters which characterized by multispecies and multi-cohort resource is the numbers of bycatch exploited. Currently, the information of bycatch in the longline fishery especially operated in the Pacific Ocean is limited. On the other hand, this information is necessary for the implementation tuna fisheries management framework. The objective of this research is to collate the information of Pacific tuna longline bycatch landed in Bitung during the period of May until July 2010. Research conducted in two ways i.e. through port sampling at the central landing of tuna longline and observer onboard. Port sampling was conducted in the forth week during May until October 2010, whilst observer onboard was conducted in two trips within that period. Data collected consists of operational aspects of tuna longliners, species composition of bycatch and its fork length. Results of this research showed that the average of hook rate during the period of May October 2010 was 19.10 kg/100 hooks per set. Sixteen species of tuna longline bycatch have been identified and showed that black marlin (Makaira indica) was predominant. Size of Low Jaw Fork Length (LJFL) of blackmarlin, swordfish and thresher shark were 97-198 cm (mode 141-160 cm), 94-241 cm (mode 161-180 cm) and 96- 190 cm (121-140 cm) respectively.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信