{"title":"反对人权节的文本表述2021电子媒体新闻","authors":"Nfn Rahmawati, Nada Fadhilah, Tiara Vidya Amalia, Khaerudin Kurniawan","doi":"10.26499/surbet.v17i1.345","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Textual Representation of the 2021 Human Rights Festival News in Electronic MediaThis study aims to describe the differences in human rights news reporting in the iNews Pagi, Kabar Utama tvOne, and Tribunnews Update programs. This study used a qualitative descriptive method with the help of Norman Fairclough's theory of critical discourse analysis, especially the analysis of textual representation. The data were in the form of the transcription of the news \"Moeldoko Diusir Massa\" in Kabar Utama tvOne, \"Moeldoko Diusir Aktivis HAM\" in iNews Pagi, and “Detik-Detik Moeldoko Kena Skakmat Diusir” in Tribunnews Update at the period of 18-19 November 2021. The data were collected by listening and note-taking techniques. Based on the results of the analysis, Kabar Utama tvOne and Tribunnews Update programs used the words diusir, penolakan and ditolak . The grammar used showed the situation. Besides, the intra-sentence conjunctions used yang and dan as explanations and additions in sentences, and namun as a conjunction between sentences. Meanwhile, in iNews Pagi reporting, the dominant clause used active transitive sentences with menolak and mengusir. Then, the coherence between one clause and another had a foreground relationship that supports each other. The similarity of the data was the series of clauses and clause combinations, while the difference was in the clauses.AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan perbedaan pemberitaan Festival Hak Asasi Manusia tahun 2021 dalam program iNews Pagi, Kabar Utama tvOne, dan Tribunnews Update. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori analisis wacana kritis Fairclough. Data penelitian ini berupa transkripsi pemberitaan “Moeldoko Diusir Massa” di Kabar Utama tvOne, “Moeldoko Diusir Aktivis HAM” di iNews Pagi, dan “Detik-Detik Moeldoko Kena Skakmat Diusir” di Tribunnews Update periode 18—19 November 2021 yang dikumpulkan dengan teknik simak dan catat. Berdasarkan hasil analisis, Kabar Utama tvOne dan Tribunnews Update menggunakan kata diusir dan penolakan atau ditolak, tajuk berita menunjukkan keadaan, dan penggunaan kata hubung yang dan dan sebagai penjelas dan penambahan dalam kalimat, serta adanya penggunaan kata hubung antarkalimat namun. Dalam pemberitaan iNews Pagi, anak kalimat dominan menggunakan kalimat aktif transitif dengan kata menolak dan mengusir dan antaranak kalimat memiliki hubungan latar depan yang saling mendukung. Persamaan data terletak pada rangkaian anak kalimat dan kombinasi anak kalimat, sedangkan perbedaannya terletak pada anak kalimat.","PeriodicalId":34821,"journal":{"name":"Suar Betang","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Representasi Tekstual terhadap Pemberitaan Festival Hak Asasi Manusia 2021 di Media Elektronik\",\"authors\":\"Nfn Rahmawati, Nada Fadhilah, Tiara Vidya Amalia, Khaerudin Kurniawan\",\"doi\":\"10.26499/surbet.v17i1.345\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Textual Representation of the 2021 Human Rights Festival News in Electronic MediaThis study aims to describe the differences in human rights news reporting in the iNews Pagi, Kabar Utama tvOne, and Tribunnews Update programs. This study used a qualitative descriptive method with the help of Norman Fairclough's theory of critical discourse analysis, especially the analysis of textual representation. The data were in the form of the transcription of the news \\\"Moeldoko Diusir Massa\\\" in Kabar Utama tvOne, \\\"Moeldoko Diusir Aktivis HAM\\\" in iNews Pagi, and “Detik-Detik Moeldoko Kena Skakmat Diusir” in Tribunnews Update at the period of 18-19 November 2021. The data were collected by listening and note-taking techniques. Based on the results of the analysis, Kabar Utama tvOne and Tribunnews Update programs used the words diusir, penolakan and ditolak . The grammar used showed the situation. Besides, the intra-sentence conjunctions used yang and dan as explanations and additions in sentences, and namun as a conjunction between sentences. Meanwhile, in iNews Pagi reporting, the dominant clause used active transitive sentences with menolak and mengusir. Then, the coherence between one clause and another had a foreground relationship that supports each other. The similarity of the data was the series of clauses and clause combinations, while the difference was in the clauses.AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan perbedaan pemberitaan Festival Hak Asasi Manusia tahun 2021 dalam program iNews Pagi, Kabar Utama tvOne, dan Tribunnews Update. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori analisis wacana kritis Fairclough. Data penelitian ini berupa transkripsi pemberitaan “Moeldoko Diusir Massa” di Kabar Utama tvOne, “Moeldoko Diusir Aktivis HAM” di iNews Pagi, dan “Detik-Detik Moeldoko Kena Skakmat Diusir” di Tribunnews Update periode 18—19 November 2021 yang dikumpulkan dengan teknik simak dan catat. Berdasarkan hasil analisis, Kabar Utama tvOne dan Tribunnews Update menggunakan kata diusir dan penolakan atau ditolak, tajuk berita menunjukkan keadaan, dan penggunaan kata hubung yang dan dan sebagai penjelas dan penambahan dalam kalimat, serta adanya penggunaan kata hubung antarkalimat namun. Dalam pemberitaan iNews Pagi, anak kalimat dominan menggunakan kalimat aktif transitif dengan kata menolak dan mengusir dan antaranak kalimat memiliki hubungan latar depan yang saling mendukung. Persamaan data terletak pada rangkaian anak kalimat dan kombinasi anak kalimat, sedangkan perbedaannya terletak pada anak kalimat.\",\"PeriodicalId\":34821,\"journal\":{\"name\":\"Suar Betang\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-13\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Suar Betang\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26499/surbet.v17i1.345\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Suar Betang","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26499/surbet.v17i1.345","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究旨在描述iNews Pagi、Kabar Utama tvOne和Tribunnews Update节目中人权新闻报道的差异。本研究借助诺曼·费尔克拉夫的批评话语分析理论,特别是对文本表征的分析,采用定性描述的方法。这些数据以新闻“Moeldoko Diusir Massa”的转录形式出现在Kabar Utama tvOne上,“Moeldoko Diusir Aktivis HAM”出现在iNews Pagi上,以及“Detik-Detik Moeldoko Kena Skakmat Diusir”出现在Tribunnews Update上,时间为2021年11月18日至19日。数据是通过听和记笔记的方法收集的。根据分析结果,Kabar Utama tvOne和Tribunnews Update节目使用了diusir, penolakan和ditolak这三个词。所用的语法说明了当时的情况。此外,句内连词用“阳”和“旦”作为句子的解释和补充,用“纳”作为句子之间的连词。与此同时,在inws Pagi的报道中,主句使用了带有menolak和mengusir的主动及物句。然后,一个子句与另一个子句之间的连贯形成了一个相互支持的前景关系。数据的相似性在于子句序列和子句组合,差异在于子句本身。摘要penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perbedaan pemberitaan Festival Hak Asasi Manusia tahun 2021 dalam节目iNews Pagi, Kabar Utama tvOne, dan Tribunnews Update。Penelitian在mongunakan的方法描述,定性的登革和分析,如kritis Fairclough。Data penelitian ini berupa transkripsi pemberitaan " Moeldoko Diusir Massa " di Kabar Utama tvOne, " Moeldoko Diusir Aktivis HAM " di iNews Pagi, " Detik-Detik Moeldoko Kena Skakmat Diusir " di Tribunnews更新期2021年11月18-19日yang dikumpulkan dengan teknik simak dan catat。《论坛报》新闻更新:menggunakan kata diusir danpenolakan atau ditolak, tajuk berita menunjukkan keadaan, danpenggunaan kata hubung, dandansebagai penjelas danpenambahan dalam kalimat, serta adanya penggunaan kata hubung antarkalimat namun。达拉姆彭伯里塔新闻Pagi, anak kalimat dominan menggunakan kalimat akitf transitif dengan kata menolak dandantanaranak kalimat memiliki hubungan latar depan yang saling mendukung。Persamaan data terletak pada rangkaian anak kalimat dan kombinasi anak kalimat, sedangkan perbedaannya terletak pada anak kalimat。
Representasi Tekstual terhadap Pemberitaan Festival Hak Asasi Manusia 2021 di Media Elektronik
Textual Representation of the 2021 Human Rights Festival News in Electronic MediaThis study aims to describe the differences in human rights news reporting in the iNews Pagi, Kabar Utama tvOne, and Tribunnews Update programs. This study used a qualitative descriptive method with the help of Norman Fairclough's theory of critical discourse analysis, especially the analysis of textual representation. The data were in the form of the transcription of the news "Moeldoko Diusir Massa" in Kabar Utama tvOne, "Moeldoko Diusir Aktivis HAM" in iNews Pagi, and “Detik-Detik Moeldoko Kena Skakmat Diusir” in Tribunnews Update at the period of 18-19 November 2021. The data were collected by listening and note-taking techniques. Based on the results of the analysis, Kabar Utama tvOne and Tribunnews Update programs used the words diusir, penolakan and ditolak . The grammar used showed the situation. Besides, the intra-sentence conjunctions used yang and dan as explanations and additions in sentences, and namun as a conjunction between sentences. Meanwhile, in iNews Pagi reporting, the dominant clause used active transitive sentences with menolak and mengusir. Then, the coherence between one clause and another had a foreground relationship that supports each other. The similarity of the data was the series of clauses and clause combinations, while the difference was in the clauses.AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan perbedaan pemberitaan Festival Hak Asasi Manusia tahun 2021 dalam program iNews Pagi, Kabar Utama tvOne, dan Tribunnews Update. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori analisis wacana kritis Fairclough. Data penelitian ini berupa transkripsi pemberitaan “Moeldoko Diusir Massa” di Kabar Utama tvOne, “Moeldoko Diusir Aktivis HAM” di iNews Pagi, dan “Detik-Detik Moeldoko Kena Skakmat Diusir” di Tribunnews Update periode 18—19 November 2021 yang dikumpulkan dengan teknik simak dan catat. Berdasarkan hasil analisis, Kabar Utama tvOne dan Tribunnews Update menggunakan kata diusir dan penolakan atau ditolak, tajuk berita menunjukkan keadaan, dan penggunaan kata hubung yang dan dan sebagai penjelas dan penambahan dalam kalimat, serta adanya penggunaan kata hubung antarkalimat namun. Dalam pemberitaan iNews Pagi, anak kalimat dominan menggunakan kalimat aktif transitif dengan kata menolak dan mengusir dan antaranak kalimat memiliki hubungan latar depan yang saling mendukung. Persamaan data terletak pada rangkaian anak kalimat dan kombinasi anak kalimat, sedangkan perbedaannya terletak pada anak kalimat.