莱瓦的传统与保护政策和对海洋生态系统的威胁有关

DiH Pub Date : 2022-08-29 DOI:10.30996/dih.v0i0.6286
Muhammad Nuha Maulana Pasya, Fina Akmalia
{"title":"莱瓦的传统与保护政策和对海洋生态系统的威胁有关","authors":"Muhammad Nuha Maulana Pasya, Fina Akmalia","doi":"10.30996/dih.v0i0.6286","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract \nIndonesia is an archipelagic country that includes at least 17,000 islands.. Of the various islands, Indonesia has an island called Lembata which belongs to East Nusa Tenggara Province. In Lembata itself precisely in Lamalera known as the culture or tradition of Leva Nuang or Lewa, which is the tradition of hunting whales, rays, sharks, or those included in cetaceans or marine mammals. Departing from this, the author tried to see how the implications of Lewa's activities in the community, especially in Lamalera and how the law saw the tradition in the realm of conservation and the impact of such activities. This journal was written using qualitative research with a constructivist paradigm approach to frame the Lewa Tradition in Lembata in its conservation policy perspective and threat to marine ecosystems. From this research it was obtained that Lewa or Leva Nuang activities are cultural diversity and traditions that have been running and developed for quite a long time, and in carrying out Lewa activities despite experiencing dynamics and contradictions in conservation policies in Indonesia, there is a principle of legal exclusion in it, because these activities are the heritage of ancestors and for the sake of preserving customs and culture of course with strict fishing rules. \nKeywords: conservation; lamalera; leva; marine live \nAbstrak \nIndonesia merupakan negara kepulauan yang mencakup setidaknya 17.000 pulau. Dari beragam pulau tersebut Indonesia memiliki pulau yang bernama Lembata yang termasuk kedalam Provinsi Nusa Tenggara Timur. Di Lembata sendiri tepatnya di Lamalera dikenal dengan budaya atau tradisi Leva Nuang atau Lewa, yaitu tradisi perburuan paus, pari, hiu, atau yang termasuk ke dalam cetacea atau mamalia laut. Berangkat dari hal tersebut penulis mencoba melihat bagaimana implikasi dari kegiatan Lewa di masyarakat khususnya di Lamalera dan bagaimana hukum melihat tradisi tersebut dalam ranah konservasi serta dampak dari kegiatan tersebut. Jurnal ini ditulis menggunakan metode penelitian normatif yuridis dengan penelitian kualitatif dengan pendekatan paradigma konstruktivis untuk membingkai Tradisi Lewa di Lembata dalam prespektif kebijakan konservasi dan ancamannya terhadap ekosistem laut. Dari penelitian ini didapat bahwa kegiatan Lewa atau Leva Nuang merupakan keberagaman budaya serta tradisi yang telah berjalan dan berkembang cukup lama, serta di dalam melakukan kegiatan lewa meski mengalami dinamika serta kontradiksi dalam kebijakan tentang konservasi di Indonesia, namun terdapat asas pengecualian hukum didalamnya, dikarenakan kegiatan tersebut adalah warisan nenek moyang serta demi melestarikan adat dan budaya tentunya dengan aturan tangkap yang ketat. \nKata kunci: ekosistem laut; konservasi; lamalera; lewa","PeriodicalId":52801,"journal":{"name":"DiH","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Tradisi Lewa Di Lembata Dalam Prespektif Kebijakan Konservasi Dan Ancamannya Terhadap Ekosistem Laut\",\"authors\":\"Muhammad Nuha Maulana Pasya, Fina Akmalia\",\"doi\":\"10.30996/dih.v0i0.6286\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract \\nIndonesia is an archipelagic country that includes at least 17,000 islands.. Of the various islands, Indonesia has an island called Lembata which belongs to East Nusa Tenggara Province. In Lembata itself precisely in Lamalera known as the culture or tradition of Leva Nuang or Lewa, which is the tradition of hunting whales, rays, sharks, or those included in cetaceans or marine mammals. Departing from this, the author tried to see how the implications of Lewa's activities in the community, especially in Lamalera and how the law saw the tradition in the realm of conservation and the impact of such activities. This journal was written using qualitative research with a constructivist paradigm approach to frame the Lewa Tradition in Lembata in its conservation policy perspective and threat to marine ecosystems. From this research it was obtained that Lewa or Leva Nuang activities are cultural diversity and traditions that have been running and developed for quite a long time, and in carrying out Lewa activities despite experiencing dynamics and contradictions in conservation policies in Indonesia, there is a principle of legal exclusion in it, because these activities are the heritage of ancestors and for the sake of preserving customs and culture of course with strict fishing rules. \\nKeywords: conservation; lamalera; leva; marine live \\nAbstrak \\nIndonesia merupakan negara kepulauan yang mencakup setidaknya 17.000 pulau. Dari beragam pulau tersebut Indonesia memiliki pulau yang bernama Lembata yang termasuk kedalam Provinsi Nusa Tenggara Timur. Di Lembata sendiri tepatnya di Lamalera dikenal dengan budaya atau tradisi Leva Nuang atau Lewa, yaitu tradisi perburuan paus, pari, hiu, atau yang termasuk ke dalam cetacea atau mamalia laut. Berangkat dari hal tersebut penulis mencoba melihat bagaimana implikasi dari kegiatan Lewa di masyarakat khususnya di Lamalera dan bagaimana hukum melihat tradisi tersebut dalam ranah konservasi serta dampak dari kegiatan tersebut. Jurnal ini ditulis menggunakan metode penelitian normatif yuridis dengan penelitian kualitatif dengan pendekatan paradigma konstruktivis untuk membingkai Tradisi Lewa di Lembata dalam prespektif kebijakan konservasi dan ancamannya terhadap ekosistem laut. Dari penelitian ini didapat bahwa kegiatan Lewa atau Leva Nuang merupakan keberagaman budaya serta tradisi yang telah berjalan dan berkembang cukup lama, serta di dalam melakukan kegiatan lewa meski mengalami dinamika serta kontradiksi dalam kebijakan tentang konservasi di Indonesia, namun terdapat asas pengecualian hukum didalamnya, dikarenakan kegiatan tersebut adalah warisan nenek moyang serta demi melestarikan adat dan budaya tentunya dengan aturan tangkap yang ketat. \\nKata kunci: ekosistem laut; konservasi; lamalera; lewa\",\"PeriodicalId\":52801,\"journal\":{\"name\":\"DiH\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-08-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"DiH\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30996/dih.v0i0.6286\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"DiH","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30996/dih.v0i0.6286","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

摘要

摘要印度尼西亚是一个群岛国家,至少有17000个岛屿。。在众多岛屿中,印度尼西亚有一个叫伦巴塔的岛屿,属于东努沙登加拉省。在Lembata本身,正是在Lamalera被称为Leva Nuang或Lewa的文化或传统,这是狩猎鲸鱼、鳐鱼、鲨鱼或鲸目动物或海洋哺乳动物的传统。除此之外,作者试图了解勒瓦在社区中的活动,特别是在拉马拉的活动,以及法律如何看待保护领域的传统和这些活动的影响。本期刊采用了定性研究和建构主义范式方法,从保护政策的角度和对海洋生态系统的威胁来构建伦巴塔的勒瓦传统。从这项研究中可以看出,Lewa或Leva Nuang活动是一种文化多样性和传统,已经运行和发展了很长时间,尽管在印度尼西亚的保护政策中经历了动态和矛盾,但在开展Lewa活动时,存在法律排斥原则,-因为这些活动是祖先的遗产,为了保存习俗和文化,当然还有严格的捕鱼规则。关键词:保护;拉马拉;leva;海洋生物Abstrak印度尼西亚是一个岛国,覆盖了至少17000个岛屿。在众多岛屿中,印度尼西亚有一个名为伦巴塔的岛屿,其中包括南努沙岛。在山谷本身,在Lamalera是已知的文化或传统的Leva Nuang或Lewa,这是捕鲸的传统,仙女,鲨鱼,或包括在鲸目动物或海洋哺乳动物。除此之外,作者还试图了解勒瓦的活动在拉马拉特定社区的影响,以及法律如何看待保护领域的传统和活动的影响。本期刊采用法律规范研究方法,结合定性研究和建设性范式方法,从保护政策及其对海洋生态系统的威胁的角度思考伦巴塔的左派传统。这项研究发现,Lewa或Leva Nuang的活动是文化多样性和传统,已经持续了很长一段时间,在这样做的过程中,尽管他们在印度尼西亚的保护政策中经历了动态和矛盾,但也有法律例外,因为这些活动是祖先的遗产,当然是为了用严格的捕鱼规则来保存习俗和文化。关键词:海洋生态系统;保护拉马拉;左边
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Tradisi Lewa Di Lembata Dalam Prespektif Kebijakan Konservasi Dan Ancamannya Terhadap Ekosistem Laut
Abstract Indonesia is an archipelagic country that includes at least 17,000 islands.. Of the various islands, Indonesia has an island called Lembata which belongs to East Nusa Tenggara Province. In Lembata itself precisely in Lamalera known as the culture or tradition of Leva Nuang or Lewa, which is the tradition of hunting whales, rays, sharks, or those included in cetaceans or marine mammals. Departing from this, the author tried to see how the implications of Lewa's activities in the community, especially in Lamalera and how the law saw the tradition in the realm of conservation and the impact of such activities. This journal was written using qualitative research with a constructivist paradigm approach to frame the Lewa Tradition in Lembata in its conservation policy perspective and threat to marine ecosystems. From this research it was obtained that Lewa or Leva Nuang activities are cultural diversity and traditions that have been running and developed for quite a long time, and in carrying out Lewa activities despite experiencing dynamics and contradictions in conservation policies in Indonesia, there is a principle of legal exclusion in it, because these activities are the heritage of ancestors and for the sake of preserving customs and culture of course with strict fishing rules. Keywords: conservation; lamalera; leva; marine live Abstrak Indonesia merupakan negara kepulauan yang mencakup setidaknya 17.000 pulau. Dari beragam pulau tersebut Indonesia memiliki pulau yang bernama Lembata yang termasuk kedalam Provinsi Nusa Tenggara Timur. Di Lembata sendiri tepatnya di Lamalera dikenal dengan budaya atau tradisi Leva Nuang atau Lewa, yaitu tradisi perburuan paus, pari, hiu, atau yang termasuk ke dalam cetacea atau mamalia laut. Berangkat dari hal tersebut penulis mencoba melihat bagaimana implikasi dari kegiatan Lewa di masyarakat khususnya di Lamalera dan bagaimana hukum melihat tradisi tersebut dalam ranah konservasi serta dampak dari kegiatan tersebut. Jurnal ini ditulis menggunakan metode penelitian normatif yuridis dengan penelitian kualitatif dengan pendekatan paradigma konstruktivis untuk membingkai Tradisi Lewa di Lembata dalam prespektif kebijakan konservasi dan ancamannya terhadap ekosistem laut. Dari penelitian ini didapat bahwa kegiatan Lewa atau Leva Nuang merupakan keberagaman budaya serta tradisi yang telah berjalan dan berkembang cukup lama, serta di dalam melakukan kegiatan lewa meski mengalami dinamika serta kontradiksi dalam kebijakan tentang konservasi di Indonesia, namun terdapat asas pengecualian hukum didalamnya, dikarenakan kegiatan tersebut adalah warisan nenek moyang serta demi melestarikan adat dan budaya tentunya dengan aturan tangkap yang ketat. Kata kunci: ekosistem laut; konservasi; lamalera; lewa
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
DiH
DiH
自引率
0.00%
发文量
11
审稿时长
8 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信