病例报告:一种致命的博美犬动脉瘤和脊柱侧弯感染

Dede Ayu Pratiwi, S. Widyastuti, I. Suartha
{"title":"病例报告:一种致命的博美犬动脉瘤和脊柱侧弯感染","authors":"Dede Ayu Pratiwi, S. Widyastuti, I. Suartha","doi":"10.19087/imv.2022.11.4.555","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Anaplasmosis dan ehrlichiosis merupakan penyakit penting pada anjing yang disebabkan oleh mikroorganisme intraseluler Gram negatif, ditularkan melalui vektor caplak famili Ixodidae. Tujuan penulisan kasus ini adalah untuk menentukan strategi pengendalian dan pengobatan yang tepat pada kasus anaplasmosis dan ehrlichiosis baik pada fase akut maupun fase kronis. Seekor anjing Pomeranian jantan diperiksa di Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana dengan keluhan lemas, tidak nafsu makan sejak dua minggu, terdapat bintik-bintik merah di tubuh sejak lima hari. Hasil pemeriksaan klinis pada kulit ditemukan petekie pada bagian abdomen dan bagian belakang telinga dan pada mukosa mulut terjadi hemoragi. Pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan anjing kasus mengalami anemia normositik hiperkromik, trombositopenia, limfositosis dan granulositopenia. Pemeriksaan ulas darah ditemukan adanya inklusi intrasitoplasmik (morula). Pemeriksaan darah dengan test kit antigen menunjukkan hewan kasus positif terhadap Anaplasma spp. dan Ehrlichia canis, sehingga anjing kasus didiagnosis menderita anaplasmosis dan ehrlichiosis. Pengobatan dengan menggunakan imidocarb dipropionate (5 mg/kg BB; dosis diulangi setelah 14 hari), doksisiklin (10 mg/kg BB; q24 jam; selama 14 hari), suplementasi hematopoietik Sangobion® satu kapsul satu kali sehari dan injeksi intramuskuler tunggal pemelihara daya tahan tubuh Biodin® sebanyak 1,5 mL. Anjing tidak merespon pengobatan dengan baik karena berada dalam fase kronis. Anjing mengalami penurunan kondisi tubuh yang signifikan pada hari keempat dan dinyatakan mati pada hari kelima.","PeriodicalId":13461,"journal":{"name":"Indonesia Medicus Veterinus","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Laporan Kasus: Infeksi Anaplasmosis dan Ehrlichiosis yang Kambuh Bersifat Fatal pada Anjing Pomeranian\",\"authors\":\"Dede Ayu Pratiwi, S. Widyastuti, I. Suartha\",\"doi\":\"10.19087/imv.2022.11.4.555\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Anaplasmosis dan ehrlichiosis merupakan penyakit penting pada anjing yang disebabkan oleh mikroorganisme intraseluler Gram negatif, ditularkan melalui vektor caplak famili Ixodidae. Tujuan penulisan kasus ini adalah untuk menentukan strategi pengendalian dan pengobatan yang tepat pada kasus anaplasmosis dan ehrlichiosis baik pada fase akut maupun fase kronis. Seekor anjing Pomeranian jantan diperiksa di Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana dengan keluhan lemas, tidak nafsu makan sejak dua minggu, terdapat bintik-bintik merah di tubuh sejak lima hari. Hasil pemeriksaan klinis pada kulit ditemukan petekie pada bagian abdomen dan bagian belakang telinga dan pada mukosa mulut terjadi hemoragi. Pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan anjing kasus mengalami anemia normositik hiperkromik, trombositopenia, limfositosis dan granulositopenia. Pemeriksaan ulas darah ditemukan adanya inklusi intrasitoplasmik (morula). Pemeriksaan darah dengan test kit antigen menunjukkan hewan kasus positif terhadap Anaplasma spp. dan Ehrlichia canis, sehingga anjing kasus didiagnosis menderita anaplasmosis dan ehrlichiosis. Pengobatan dengan menggunakan imidocarb dipropionate (5 mg/kg BB; dosis diulangi setelah 14 hari), doksisiklin (10 mg/kg BB; q24 jam; selama 14 hari), suplementasi hematopoietik Sangobion® satu kapsul satu kali sehari dan injeksi intramuskuler tunggal pemelihara daya tahan tubuh Biodin® sebanyak 1,5 mL. Anjing tidak merespon pengobatan dengan baik karena berada dalam fase kronis. Anjing mengalami penurunan kondisi tubuh yang signifikan pada hari keempat dan dinyatakan mati pada hari kelima.\",\"PeriodicalId\":13461,\"journal\":{\"name\":\"Indonesia Medicus Veterinus\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Indonesia Medicus Veterinus\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.19087/imv.2022.11.4.555\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesia Medicus Veterinus","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19087/imv.2022.11.4.555","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

对光性脂肪酶和脑脊髓炎是一种重要的狗病,由负细胞内微生物引起,通过lxodidae科蜱媒介传播。本文的目的是确定急性和慢性眼角膜异位症的适当控制和治疗策略。一只雄性博美犬在教育动物医院、兽医学院、乌达亚纳大学(Udayana university)的宠物医院接受检查,那里有轻微的痛风。他们对他的皮肤进行了临床检查,发现他的腹部和耳朵后面和口腔黏膜出现出血。血液学检查显示,狗患过过性贫血、血小板、淋巴细胞病和血小板贫血。血液尿道检查发现了一种叫做morula的细胞质内含物。用抗原工具进行的血液检测显示,该动物的过敏原和Ehrlichia canis呈阳性,导致狗被诊断为过敏性和Ehrlichia canis。治疗采用imidocarb二proproate (5 mg/kg BB;14天后重复剂量),doksicylin(10毫克/公斤BB;q24小时;14天),补充造血Sangobion®胶囊一次单一intramuskuler维修工耐力和狂犬病疫苗Biodin®多达150毫升。狗很好地治疗没有反应,因为在慢性阶段。狗在第4天身体状况显著下降,第五天被宣布死亡。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Laporan Kasus: Infeksi Anaplasmosis dan Ehrlichiosis yang Kambuh Bersifat Fatal pada Anjing Pomeranian
Anaplasmosis dan ehrlichiosis merupakan penyakit penting pada anjing yang disebabkan oleh mikroorganisme intraseluler Gram negatif, ditularkan melalui vektor caplak famili Ixodidae. Tujuan penulisan kasus ini adalah untuk menentukan strategi pengendalian dan pengobatan yang tepat pada kasus anaplasmosis dan ehrlichiosis baik pada fase akut maupun fase kronis. Seekor anjing Pomeranian jantan diperiksa di Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana dengan keluhan lemas, tidak nafsu makan sejak dua minggu, terdapat bintik-bintik merah di tubuh sejak lima hari. Hasil pemeriksaan klinis pada kulit ditemukan petekie pada bagian abdomen dan bagian belakang telinga dan pada mukosa mulut terjadi hemoragi. Pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan anjing kasus mengalami anemia normositik hiperkromik, trombositopenia, limfositosis dan granulositopenia. Pemeriksaan ulas darah ditemukan adanya inklusi intrasitoplasmik (morula). Pemeriksaan darah dengan test kit antigen menunjukkan hewan kasus positif terhadap Anaplasma spp. dan Ehrlichia canis, sehingga anjing kasus didiagnosis menderita anaplasmosis dan ehrlichiosis. Pengobatan dengan menggunakan imidocarb dipropionate (5 mg/kg BB; dosis diulangi setelah 14 hari), doksisiklin (10 mg/kg BB; q24 jam; selama 14 hari), suplementasi hematopoietik Sangobion® satu kapsul satu kali sehari dan injeksi intramuskuler tunggal pemelihara daya tahan tubuh Biodin® sebanyak 1,5 mL. Anjing tidak merespon pengobatan dengan baik karena berada dalam fase kronis. Anjing mengalami penurunan kondisi tubuh yang signifikan pada hari keempat dan dinyatakan mati pada hari kelima.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
39
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信