{"title":"伊斯兰教和性:寄宿学校幽默中的性别偏见","authors":"S. Sumadi","doi":"10.18860/el.v19i1.3914","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Humor becomes an important part in institutionalizing the culture of pesantren. Yet, the humor in pesantren often ignores the values that respect gender equality. Understanding Islam pesantren patriarchy becomes the root for establishing the themes of humor that exploit women’s bodies and sexuality. Study of humor and sexuality in pesantren in Indonesia are still unnoticed. This study used a qualitative research approach with a feminist analysis in pesantren Priangan West Java. The results of this study showed that Islam patriarchy in pesantren institutionalized within the themes of humor created by kiai, teachers, and students in pesantren. As the implication, humor in pesantren contains the values and ideology of gender bias in the form of stereotyping, objectification, and the domestication of women. Dominant objects in pesantren humor are the body and female sexuality. The body becomes the center of worship and praise despite the epicenter definition, identity, and control on women by men. Humor menjadi bagian penting dalam pelembagaan budaya pesantren. Akan tetapi humor-humor di pesantren sering mengabaikan nilai-nilai yang menghargai kesetaraan gender. Pemahaman Islam pesantren yang patriarki menjadi akar pembentukan tema-tema humor yang mengeksploitasi tubuh dan seksualitas perempuan. Kajian humor dan seksualitas di lingkungan pesantren di Indonesia termasuk yang luput dari perhatian. Kajian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan analisis feminis di pesantren Priangan Jawa Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa patriarkisme Islam pesantren terlembagakan dalam tema-tema humor yang dibuat kiai, guru, dan santri di pesantren. Implikasinya humor-humor di lingkungan pesantren mengandung tata nilai dan ideologi bias gender berupa stereotip, objektifikasi, dan domestifikasi perempuan. Objek yang dominan humor di pesantren yaitu tubuh dan seksualitas perempuan. Tubuh menjadi pusat puja dan puji, tetapi menjadi episentrum pendefinisian, pemberian identitas, dan kontrol pada perempuan yang dilakukan laki-laki.","PeriodicalId":31198,"journal":{"name":"El Harakah","volume":"19 1","pages":"21-40"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ISLAM DAN SEKSUALITAS: BIAS GENDER DALAM HUMOR PESANTREN\",\"authors\":\"S. Sumadi\",\"doi\":\"10.18860/el.v19i1.3914\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Humor becomes an important part in institutionalizing the culture of pesantren. Yet, the humor in pesantren often ignores the values that respect gender equality. Understanding Islam pesantren patriarchy becomes the root for establishing the themes of humor that exploit women’s bodies and sexuality. Study of humor and sexuality in pesantren in Indonesia are still unnoticed. This study used a qualitative research approach with a feminist analysis in pesantren Priangan West Java. The results of this study showed that Islam patriarchy in pesantren institutionalized within the themes of humor created by kiai, teachers, and students in pesantren. As the implication, humor in pesantren contains the values and ideology of gender bias in the form of stereotyping, objectification, and the domestication of women. Dominant objects in pesantren humor are the body and female sexuality. The body becomes the center of worship and praise despite the epicenter definition, identity, and control on women by men. Humor menjadi bagian penting dalam pelembagaan budaya pesantren. Akan tetapi humor-humor di pesantren sering mengabaikan nilai-nilai yang menghargai kesetaraan gender. Pemahaman Islam pesantren yang patriarki menjadi akar pembentukan tema-tema humor yang mengeksploitasi tubuh dan seksualitas perempuan. Kajian humor dan seksualitas di lingkungan pesantren di Indonesia termasuk yang luput dari perhatian. Kajian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan analisis feminis di pesantren Priangan Jawa Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa patriarkisme Islam pesantren terlembagakan dalam tema-tema humor yang dibuat kiai, guru, dan santri di pesantren. Implikasinya humor-humor di lingkungan pesantren mengandung tata nilai dan ideologi bias gender berupa stereotip, objektifikasi, dan domestifikasi perempuan. Objek yang dominan humor di pesantren yaitu tubuh dan seksualitas perempuan. Tubuh menjadi pusat puja dan puji, tetapi menjadi episentrum pendefinisian, pemberian identitas, dan kontrol pada perempuan yang dilakukan laki-laki.\",\"PeriodicalId\":31198,\"journal\":{\"name\":\"El Harakah\",\"volume\":\"19 1\",\"pages\":\"21-40\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2017-05-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"El Harakah\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.18860/el.v19i1.3914\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"El Harakah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18860/el.v19i1.3914","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
幽默成为使作家文化制度化的重要组成部分。然而,幽默往往忽略了尊重性别平等的价值观。理解伊斯兰教的父权制成为建立利用女性身体和性的幽默主题的基础。在印度尼西亚,关于幽默和性的研究仍未引起人们的注意。本研究采用质性研究方法,对西爪哇省普里扬甘省pesantren的女性主义进行分析。研究结果表明,伊斯兰教的父权制在教师、教师和学生创造的幽默主题中制度化。作为意蕴,女作家的幽默包含着性别偏见的价值观和意识形态,表现为对女性的刻板化、物化和驯化。女性幽默的主导对象是身体和女性的性欲。身体成为崇拜和赞美的中心,尽管中心是男性对女性的定义、身份和控制。幽默门加迪bagian penting dalam pelembagaan budaya pesantren。阿肯特塔皮幽默-幽默迪代表人物服务孟嘎巴坎尼莱尼莱杨孟哈盖克塞塔兰性别。伊斯兰教的代表人物是杨patriarki menjadi akar pembentukan tema-tema humor杨mengeksploitasi tubuh dan seksualitas perempuan。加客语幽默dan seksualitas di lingkungan pesantren di印度尼西亚termasuk yang luput dari perhaday。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa patrikisme Islam pesantren terlembagakan dalam tema-tema humor yang dibuat kiai, guru, dan santri di pesantren。暗含幽默——幽默的主体性、主体性、主体性、主体性、主体性、主体性、主体性、主体性、主体性。杨洋主导的幽默是一种典型的幽默,是一种典型的幽默。Tubuh menjadi pusat puja dan puji, tetapi menjadi episentrum pendefinian, pemberian identitas, dan control pada perempuan yang dilakukan laki-laki。
ISLAM DAN SEKSUALITAS: BIAS GENDER DALAM HUMOR PESANTREN
Humor becomes an important part in institutionalizing the culture of pesantren. Yet, the humor in pesantren often ignores the values that respect gender equality. Understanding Islam pesantren patriarchy becomes the root for establishing the themes of humor that exploit women’s bodies and sexuality. Study of humor and sexuality in pesantren in Indonesia are still unnoticed. This study used a qualitative research approach with a feminist analysis in pesantren Priangan West Java. The results of this study showed that Islam patriarchy in pesantren institutionalized within the themes of humor created by kiai, teachers, and students in pesantren. As the implication, humor in pesantren contains the values and ideology of gender bias in the form of stereotyping, objectification, and the domestication of women. Dominant objects in pesantren humor are the body and female sexuality. The body becomes the center of worship and praise despite the epicenter definition, identity, and control on women by men. Humor menjadi bagian penting dalam pelembagaan budaya pesantren. Akan tetapi humor-humor di pesantren sering mengabaikan nilai-nilai yang menghargai kesetaraan gender. Pemahaman Islam pesantren yang patriarki menjadi akar pembentukan tema-tema humor yang mengeksploitasi tubuh dan seksualitas perempuan. Kajian humor dan seksualitas di lingkungan pesantren di Indonesia termasuk yang luput dari perhatian. Kajian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan analisis feminis di pesantren Priangan Jawa Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa patriarkisme Islam pesantren terlembagakan dalam tema-tema humor yang dibuat kiai, guru, dan santri di pesantren. Implikasinya humor-humor di lingkungan pesantren mengandung tata nilai dan ideologi bias gender berupa stereotip, objektifikasi, dan domestifikasi perempuan. Objek yang dominan humor di pesantren yaitu tubuh dan seksualitas perempuan. Tubuh menjadi pusat puja dan puji, tetapi menjadi episentrum pendefinisian, pemberian identitas, dan kontrol pada perempuan yang dilakukan laki-laki.