{"title":"爪哇古本古铜色的天然色彩被认为是一种心理上的现象","authors":"Josephine Roosandriantini","doi":"10.24252/nature.v10i1a4","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak_ Konsep rumah bagi orang Jawa adalah menjadikan rumah atau tame, pomahan (rumah di dalam rumah), pekarangan rumah. Dilihat dari konsepnya rumah bukan sekedar tempat tinggal atau tempat beraktivitas, namun berkaitan dengan psikologi kenyamanan pemiliknya. Arsitektur Jawa pada zaman dahulu diperoleh sistem petungan (perhitungan) dalam dokumen tertulis yang disebut Primbon, namun pola pikir masyarakat saat ini menganggap bahwa Primbon adalah sesuatu yang gaib, tidak ilmiah, dan berilmu. Jika kita menggunakan sudut pandang kita sebagai orang Jawa, dalam bidang arsitektur Primbon mengandung pantangan yang secara tidak langsung merupakan pilihan yang membawa konsekuensi bagi pemilik rumah. Jika dilihat dari sudut pandang Psikologi, dapat ditunjukkan bahwa larangan tersebut memiliki konsekuensi yang dapat berdampak pada sifat, perilaku, dan sebagainya yang berkaitan dengan kejiwaan pemilik rumah. Kajian ini bertujuan untuk menginterpretasikan makna dari Primbon Betalsun Adammakna yang dianggap sebagai ilmuan sesat, bahwa Primbon dapat dikatakan sebagai pedoman keilmuan dan tidak hanya berkaitan dengan arsitektur tetapi juga psikologi. Metode penelitian deskriptif kualitatif, mengumpulkan data pengukuran dari studi lapangan (arsitektur Jawa) dan melakukan perhitungan makna dengan Primbon betaljemur adammakna. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumah tinggal di Gunung Kidul D.I. Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Primbon betaljemur adammakna merupakan ilmu pengetahuan dalam membangun arsitektur Jawa. Kata kunci: Arsitektur Jawa; Betaljemur Adammakna; Primbon; Psikologi.","PeriodicalId":31442,"journal":{"name":"Nature National Academic Journal of Architecture","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PEMAKNAAN PRIMBON BETALJEMUR ADAMMAKNA PADA ARSITEKTUR JAWA DITINJAU DARI ASPEK PSIKOLOGIS\",\"authors\":\"Josephine Roosandriantini\",\"doi\":\"10.24252/nature.v10i1a4\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak_ Konsep rumah bagi orang Jawa adalah menjadikan rumah atau tame, pomahan (rumah di dalam rumah), pekarangan rumah. Dilihat dari konsepnya rumah bukan sekedar tempat tinggal atau tempat beraktivitas, namun berkaitan dengan psikologi kenyamanan pemiliknya. Arsitektur Jawa pada zaman dahulu diperoleh sistem petungan (perhitungan) dalam dokumen tertulis yang disebut Primbon, namun pola pikir masyarakat saat ini menganggap bahwa Primbon adalah sesuatu yang gaib, tidak ilmiah, dan berilmu. Jika kita menggunakan sudut pandang kita sebagai orang Jawa, dalam bidang arsitektur Primbon mengandung pantangan yang secara tidak langsung merupakan pilihan yang membawa konsekuensi bagi pemilik rumah. Jika dilihat dari sudut pandang Psikologi, dapat ditunjukkan bahwa larangan tersebut memiliki konsekuensi yang dapat berdampak pada sifat, perilaku, dan sebagainya yang berkaitan dengan kejiwaan pemilik rumah. Kajian ini bertujuan untuk menginterpretasikan makna dari Primbon Betalsun Adammakna yang dianggap sebagai ilmuan sesat, bahwa Primbon dapat dikatakan sebagai pedoman keilmuan dan tidak hanya berkaitan dengan arsitektur tetapi juga psikologi. Metode penelitian deskriptif kualitatif, mengumpulkan data pengukuran dari studi lapangan (arsitektur Jawa) dan melakukan perhitungan makna dengan Primbon betaljemur adammakna. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumah tinggal di Gunung Kidul D.I. Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Primbon betaljemur adammakna merupakan ilmu pengetahuan dalam membangun arsitektur Jawa. Kata kunci: Arsitektur Jawa; Betaljemur Adammakna; Primbon; Psikologi.\",\"PeriodicalId\":31442,\"journal\":{\"name\":\"Nature National Academic Journal of Architecture\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-06\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Nature National Academic Journal of Architecture\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24252/nature.v10i1a4\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Nature National Academic Journal of Architecture","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24252/nature.v10i1a4","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PEMAKNAAN PRIMBON BETALJEMUR ADAMMAKNA PADA ARSITEKTUR JAWA DITINJAU DARI ASPEK PSIKOLOGIS
Abstrak_ Konsep rumah bagi orang Jawa adalah menjadikan rumah atau tame, pomahan (rumah di dalam rumah), pekarangan rumah. Dilihat dari konsepnya rumah bukan sekedar tempat tinggal atau tempat beraktivitas, namun berkaitan dengan psikologi kenyamanan pemiliknya. Arsitektur Jawa pada zaman dahulu diperoleh sistem petungan (perhitungan) dalam dokumen tertulis yang disebut Primbon, namun pola pikir masyarakat saat ini menganggap bahwa Primbon adalah sesuatu yang gaib, tidak ilmiah, dan berilmu. Jika kita menggunakan sudut pandang kita sebagai orang Jawa, dalam bidang arsitektur Primbon mengandung pantangan yang secara tidak langsung merupakan pilihan yang membawa konsekuensi bagi pemilik rumah. Jika dilihat dari sudut pandang Psikologi, dapat ditunjukkan bahwa larangan tersebut memiliki konsekuensi yang dapat berdampak pada sifat, perilaku, dan sebagainya yang berkaitan dengan kejiwaan pemilik rumah. Kajian ini bertujuan untuk menginterpretasikan makna dari Primbon Betalsun Adammakna yang dianggap sebagai ilmuan sesat, bahwa Primbon dapat dikatakan sebagai pedoman keilmuan dan tidak hanya berkaitan dengan arsitektur tetapi juga psikologi. Metode penelitian deskriptif kualitatif, mengumpulkan data pengukuran dari studi lapangan (arsitektur Jawa) dan melakukan perhitungan makna dengan Primbon betaljemur adammakna. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumah tinggal di Gunung Kidul D.I. Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Primbon betaljemur adammakna merupakan ilmu pengetahuan dalam membangun arsitektur Jawa. Kata kunci: Arsitektur Jawa; Betaljemur Adammakna; Primbon; Psikologi.