Made Krisna Ananda, Ida Kurnia, Violeta Vickysagita, Ni Luh Risna Cahyani, Dimas Norman Medellu, Claudia Tracy Agustya Marpaung, I. W. Batan
{"title":"Kajian Pustaka: Mendiagnosis Kejadian Penyakit Strangles (Equine Distemper) Pada Kuda","authors":"Made Krisna Ananda, Ida Kurnia, Violeta Vickysagita, Ni Luh Risna Cahyani, Dimas Norman Medellu, Claudia Tracy Agustya Marpaung, I. W. Batan","doi":"10.19087/imv.2022.11.3.466","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyakit ingus tenang atau Stranglesadalah penyakityang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus equipada kuda, paling sering ditandai oleh demam akut, radang selaput lendir hidung bagian atas, dan leleranmukopurulen hidung disertaidengan limfadenopati submandibular dan faring akut.Dari sepuluh kasus yang dilaporkan penyakit ini menyerang kuda dari segala umur.Tanda klinis muncul setelah masa inkubasi sekitar 3-8 hari, yang umumnya berlangsung selama 3-4 minggu. Wabah juga dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun disuatupeternakan dan menyebabkan dampak kerugian ekonomi yang besar.Pemeriksaan dengan sampel ulas nasal, bilasan hidung, atau aspirasi purulen dari abses menjadi gold standart untuk mendeteksi S. equi. Pemeriksaan menggunkan Polymerase Chain Reaction (PCR) juga disarankan. Saat ini, banyak kelompok penelitian di seluruh dunia yang fokus pada produksi vaksin yang aman dan efektif terhadap penyakit strangles yang sangat menular ini. Pengendalian penyakit sulit tanpa efektivitas vaksin yang tinggi. Penggunaan antibiotik berupa Ceftiofur crystalline free acid (CCFA)dan procaine penicilline G(PPG) disarankan serta pemberian antiinflamasi seperti phenylbutazoneatau flunixin megluminedapat membantu menangani rasa nyeri, demam, dan bengkak karena peradangan pada lokasi abses dan meningkatkan kemauan hewan untuk makan dan minum.Dalam laporan ini dibahas mengenai bagaimana strangles pada kuda dan mencakupEtiologi, pathogenesis, gejala klinis, diagnosis hingga terapi dan pengobatan.","PeriodicalId":13461,"journal":{"name":"Indonesia Medicus Veterinus","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesia Medicus Veterinus","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19087/imv.2022.11.3.466","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Kajian Pustaka: Mendiagnosis Kejadian Penyakit Strangles (Equine Distemper) Pada Kuda
Penyakit ingus tenang atau Stranglesadalah penyakityang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus equipada kuda, paling sering ditandai oleh demam akut, radang selaput lendir hidung bagian atas, dan leleranmukopurulen hidung disertaidengan limfadenopati submandibular dan faring akut.Dari sepuluh kasus yang dilaporkan penyakit ini menyerang kuda dari segala umur.Tanda klinis muncul setelah masa inkubasi sekitar 3-8 hari, yang umumnya berlangsung selama 3-4 minggu. Wabah juga dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun disuatupeternakan dan menyebabkan dampak kerugian ekonomi yang besar.Pemeriksaan dengan sampel ulas nasal, bilasan hidung, atau aspirasi purulen dari abses menjadi gold standart untuk mendeteksi S. equi. Pemeriksaan menggunkan Polymerase Chain Reaction (PCR) juga disarankan. Saat ini, banyak kelompok penelitian di seluruh dunia yang fokus pada produksi vaksin yang aman dan efektif terhadap penyakit strangles yang sangat menular ini. Pengendalian penyakit sulit tanpa efektivitas vaksin yang tinggi. Penggunaan antibiotik berupa Ceftiofur crystalline free acid (CCFA)dan procaine penicilline G(PPG) disarankan serta pemberian antiinflamasi seperti phenylbutazoneatau flunixin megluminedapat membantu menangani rasa nyeri, demam, dan bengkak karena peradangan pada lokasi abses dan meningkatkan kemauan hewan untuk makan dan minum.Dalam laporan ini dibahas mengenai bagaimana strangles pada kuda dan mencakupEtiologi, pathogenesis, gejala klinis, diagnosis hingga terapi dan pengobatan.