Haidir Haidir, Gumilang Wibowo, S. Suharti, Andika Priono
{"title":"Muhammadiyah高中学生宗教教育的目标是3个Medan","authors":"Haidir Haidir, Gumilang Wibowo, S. Suharti, Andika Priono","doi":"10.31289/diversita.v8i2.4890","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pembinaan religiusitas di kalangan generasi muda atau remaja perlu mendapatkan perhatian yang serius dan menjadi skala prioritas yang harus direalisasikan secara serentak oleh seluruh pihak. Masalah pokok yang sangat menonjol berkenaan dengan religiusitas di kalangan para remaja dewasa ini adalah kaburnya nilai- nilai moral di mata generasi muda. Mereka dihadapkan pada berbagai kontradiksi dan aneka ragam pengalaman moral, yang menyebabkan mereka bingung untuk memilih mana yang benar dan mana yang salah. Hal ini tampak jelas pada usia remaja. Pembinaan religusitas siswa di sekolah pada hakikatnya adalah mewujudkan nilai-nilai agama sebagai tradisi berperilaku yang diikuti oleh siswa maupun warga sekolah lainya. Untuk menanamkan nilai-nilai dalam membina religiusitas siswa di sekolah dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain melalui keteladanan, pembiasaan dan pemberian nasehat oleh pendidikan di sekolah. Penelitian ini pendekatan kualitatif dengan menggunakan deskriptif naratif dan rancangan studi penelitian lapangan. Pada penelitian ini data diambil dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai alat pengumpulan data dari sumber data primer maupun sekunder. Data bersumber dari guru pembina religiusitas di SMA Muhammadiyah 3 Medan. Pengambilan data penelitian ini dengan cara melakukan wawancara yang mendalam. Hasil penelitian yang peneliti temukan adalah 1). Proses pembinaan religius dilakukan oleh guru pembina religius yakni melalui beberapa proses yang diantaranya ialah: a).Guru memberikan keteladanan kepada siswa, b) Guru meningkatkan keimanan siswa dengan selalu merutinkan berbagai aktifitas religius, c). Guru selalu memberi semangat dan nasehat kepada siswa. Dengan adanya proses kegiatan itu, siswa memiliki religiusitas yang mempuni. 2) Dan menurut hasil penelitian yang peneliti lakukan dari proses pembinaan yang dilakukan oleh guru, maka dengan segala usaha dan kerja keras, religius yang dimiliki siswa akan terwujud dengan siswa itu selalu ikut dalam kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh pihak Sekolah, dan itu diikuti dengan penuh keikhlasan dan jiwa yang tenang.","PeriodicalId":33983,"journal":{"name":"Jurnal Diversita","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Implementasi Pembinaan Religiusitas Siswa di SMA Muhammadiyah 3 Medan\",\"authors\":\"Haidir Haidir, Gumilang Wibowo, S. Suharti, Andika Priono\",\"doi\":\"10.31289/diversita.v8i2.4890\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pembinaan religiusitas di kalangan generasi muda atau remaja perlu mendapatkan perhatian yang serius dan menjadi skala prioritas yang harus direalisasikan secara serentak oleh seluruh pihak. Masalah pokok yang sangat menonjol berkenaan dengan religiusitas di kalangan para remaja dewasa ini adalah kaburnya nilai- nilai moral di mata generasi muda. Mereka dihadapkan pada berbagai kontradiksi dan aneka ragam pengalaman moral, yang menyebabkan mereka bingung untuk memilih mana yang benar dan mana yang salah. Hal ini tampak jelas pada usia remaja. Pembinaan religusitas siswa di sekolah pada hakikatnya adalah mewujudkan nilai-nilai agama sebagai tradisi berperilaku yang diikuti oleh siswa maupun warga sekolah lainya. Untuk menanamkan nilai-nilai dalam membina religiusitas siswa di sekolah dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain melalui keteladanan, pembiasaan dan pemberian nasehat oleh pendidikan di sekolah. Penelitian ini pendekatan kualitatif dengan menggunakan deskriptif naratif dan rancangan studi penelitian lapangan. Pada penelitian ini data diambil dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai alat pengumpulan data dari sumber data primer maupun sekunder. Data bersumber dari guru pembina religiusitas di SMA Muhammadiyah 3 Medan. Pengambilan data penelitian ini dengan cara melakukan wawancara yang mendalam. Hasil penelitian yang peneliti temukan adalah 1). Proses pembinaan religius dilakukan oleh guru pembina religius yakni melalui beberapa proses yang diantaranya ialah: a).Guru memberikan keteladanan kepada siswa, b) Guru meningkatkan keimanan siswa dengan selalu merutinkan berbagai aktifitas religius, c). Guru selalu memberi semangat dan nasehat kepada siswa. Dengan adanya proses kegiatan itu, siswa memiliki religiusitas yang mempuni. 2) Dan menurut hasil penelitian yang peneliti lakukan dari proses pembinaan yang dilakukan oleh guru, maka dengan segala usaha dan kerja keras, religius yang dimiliki siswa akan terwujud dengan siswa itu selalu ikut dalam kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh pihak Sekolah, dan itu diikuti dengan penuh keikhlasan dan jiwa yang tenang.\",\"PeriodicalId\":33983,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Diversita\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Diversita\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31289/diversita.v8i2.4890\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Diversita","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31289/diversita.v8i2.4890","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Implementasi Pembinaan Religiusitas Siswa di SMA Muhammadiyah 3 Medan
Pembinaan religiusitas di kalangan generasi muda atau remaja perlu mendapatkan perhatian yang serius dan menjadi skala prioritas yang harus direalisasikan secara serentak oleh seluruh pihak. Masalah pokok yang sangat menonjol berkenaan dengan religiusitas di kalangan para remaja dewasa ini adalah kaburnya nilai- nilai moral di mata generasi muda. Mereka dihadapkan pada berbagai kontradiksi dan aneka ragam pengalaman moral, yang menyebabkan mereka bingung untuk memilih mana yang benar dan mana yang salah. Hal ini tampak jelas pada usia remaja. Pembinaan religusitas siswa di sekolah pada hakikatnya adalah mewujudkan nilai-nilai agama sebagai tradisi berperilaku yang diikuti oleh siswa maupun warga sekolah lainya. Untuk menanamkan nilai-nilai dalam membina religiusitas siswa di sekolah dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain melalui keteladanan, pembiasaan dan pemberian nasehat oleh pendidikan di sekolah. Penelitian ini pendekatan kualitatif dengan menggunakan deskriptif naratif dan rancangan studi penelitian lapangan. Pada penelitian ini data diambil dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai alat pengumpulan data dari sumber data primer maupun sekunder. Data bersumber dari guru pembina religiusitas di SMA Muhammadiyah 3 Medan. Pengambilan data penelitian ini dengan cara melakukan wawancara yang mendalam. Hasil penelitian yang peneliti temukan adalah 1). Proses pembinaan religius dilakukan oleh guru pembina religius yakni melalui beberapa proses yang diantaranya ialah: a).Guru memberikan keteladanan kepada siswa, b) Guru meningkatkan keimanan siswa dengan selalu merutinkan berbagai aktifitas religius, c). Guru selalu memberi semangat dan nasehat kepada siswa. Dengan adanya proses kegiatan itu, siswa memiliki religiusitas yang mempuni. 2) Dan menurut hasil penelitian yang peneliti lakukan dari proses pembinaan yang dilakukan oleh guru, maka dengan segala usaha dan kerja keras, religius yang dimiliki siswa akan terwujud dengan siswa itu selalu ikut dalam kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh pihak Sekolah, dan itu diikuti dengan penuh keikhlasan dan jiwa yang tenang.