F. Hadi
{"title":"Tawhid sebagai Prinsip Primordial Peradaban Islam: Studi Pemikiran Isma’il Raji al-Faruqi","authors":"F. Hadi","doi":"10.21111/tsaqafah.v15i2.3289","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract Ismail Raji al-Faruqi is known as a contemporary Muslim scholar who played an important role and instigator the idea of the Islamization of contemporary science. To realize the idea of the Islamization of contemporary science, al-Faruqi sparked the founding of the International of Islamic Thought (IIIT) centered in the United States. Al-Faruqi is not only well known for his ideas in the arena of thought but also authored a book titled “Al-Ta wḥ i d: Its Implications for Thought and Life \". In this book al-Faruqi describes the principle of tawhid as the principle of the revival of the ummah. However, this principle began to be eroded and shaken by the understanding of a secular-liberal modern society. For al-Faruqi, the concept of tawḥid is a primordial element as the true identity of civilization. Bearing in mind the identity of civilization, tawḥid must be understood as a universal concept that is able to make a major contribution to the revival of Islamic civilization in the past. There are thirteen principles of tauhid explained by al-Faruqi. All of these principles are inherently interrelated to one another. In connection with the writing of this paper, the author focuses his analysis and discussion on four main principles with the assumption that allows a deeper study. The four principles that the writer will describe are; first the principle of tawḥid as a worldview. Second, tawḥid as the principle of knowledge. Third, tawḥid as a family principle that means the family in Islam has a support that is Islamic law which is determined by tawḥid and Islamic religious experience. Fourth, tawḥid as a metaphysical principle. This paper tries to explore the ideas of al-Faruqi in the frame of the analysis of the interrelation of the four principles in an effort to refresh the detention of Muslims in the path of realizing Islamic civilization. Keywords: Tawhid, Ismail Raji al-Faruqi, Islam, Knowledge, Civilization. Abstrak Ismail Raji al-Faruqi dikenal sebagai cendekiawan Muslim kontemporer yang berperan besar dalam menggagas ide Islamisasi Ilmu pengetahuan kontemporer. Untuk merealisasikan gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan kontemporer, al-Faruqi mencetus berdirinya International of Islamic Thought (IIIT) berpusat di Amerika Serikat. Tidak hanya itu, al-Faruqi juga mengarang sebuah buku dengan judul “Al-Tawhid: Its Implications for Thought and Life” . Di dalam buku tersebut al-Faruqi mengurai prinsip tawḥid sebagi asas kebangkitan ummah . Namun prinsip tersebut mulai tergerus dan tergoyah oleh paham masyarakat modern yang sekuler-liberal. Bagi al-Faruqi, konsep tawḥid merupakan unsur primordial sebagai identitas peradaban yang sebenarnya. Mengingat sebagai identitas peradaban, maka tawḥid harus dipahami sebagai konsep universal yang mampu memberikan kontribusi besar bagi tegaknya kembali peradaban Islam masa silam. Terdapat tiga belas prinsip tawḥid yang dipaparkan al-Faruqi. Semua prinsip tersebut adalah inheren saling terkait satu sama lain. Kaitannya dengan penulisan makalah ini, penulis memfokuskan analisa dan pembahasan pada empat prinsip pokok dengan asumsi memungkinkan dilakukan kajian lebih mendalam. Keempat prinsip yang akan penulis urai ialah, pertama prinsip tawḥid sebagai pandangan dunia (worldview) . Kedua, tawḥid sebagai prinsip pengetahuan. Ketiga, tawḥid sebagai prinsip keluarga yang bermakna keluarga dalam Islam mempunyai penopang yaitu hukum Islam yang dideterminasi oleh tawḥid dan pengalaman agama Islam. Keempat , tawḥid sebagai prinsip metafisika. Makalah ini mencoba mengupas gagasan al-Faruqi dalam bingkai analisis keterkaitan empat prinsip tersebut dalam upaya menyegarkan pemahanan kaum Muslimin dalam meniti jalan mewujudkan kembali peradaban Islam. Kata Kunci: Tawhid, Ismail Raji al-Faruqi, Islam, Pengetahuan, Peradaban.","PeriodicalId":53315,"journal":{"name":"Tsaqafah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tsaqafah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v15i2.3289","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4

摘要

摘要伊斯梅尔·拉吉·法鲁奇是当代著名的穆斯林学者,他在当代科学伊斯兰化思想中发挥了重要作用和煽动者。为了实现当代科学的伊斯兰化,法鲁奇发起了以美国为中心的伊斯兰思想国际组织(IIIT)的成立。Al Faruqi不仅以其在思想领域的思想而闻名,而且还写了一本名为《Al Ta wḥi d:它对思想和生活的启示》的书”。在这本书中,al-Faruqi将塔希德原则描述为乌玛复兴的原则。然而,对世俗自由现代社会的理解开始侵蚀和动摇这一原则。能够为过去伊斯兰文明的复兴做出重大贡献的普遍概念。法鲁奇解释了tauhid的十三个原理。所有这些原则本质上是相互关联的。结合本文的写作,作者将重点分析和讨论四个主要原则,并假设可以进行更深入的研究。作者将描述的四个原则是:;首先是塔希吉德作为世界观的原则。第二,塔维是知识的原则。第三,作为一种家庭原则,即伊斯兰教中的家庭有伊斯兰法律的支持,这是由塔维派和伊斯兰宗教经验决定的。第四,塔希德作为形而上学的原则。本文试图在分析四项原则相互关系的框架下,对法鲁奇的思想进行探讨,以期在实现伊斯兰文明的道路上重新审视对穆斯林的拘禁。关键词:塔维德,伊斯梅尔·拉吉·法鲁奇,伊斯兰教,知识,文明。Abstrak Ismail Raji al-Faruqi被称为当代穆斯林哲学家,他在粉碎伊斯兰化当代科学思想方面发挥了重要作用。为了实现当代科学伊斯兰化的理念,法鲁奇创立了以美国为中心的伊斯兰思想国际组织。不仅如此,al-Faruqi还写了一本名为《al-Tawhid:它对思想和生活的启示》的书。在那本书中,al-Faruqi将tawğid的原则描述为普遍复活的基础。但随着对世俗自由主义现代社会的理解,这一原则开始动摇。对al-Faruqi来说,tawḥid的概念是作为文明真实身份的主要元素。作为文明的身份,tawḥid必须被理解为一个能够为过去伊斯兰文明的严格回归做出巨大贡献的普遍概念。法鲁奇展示了十三条塔维原则。所有这些原则都是彼此固有的。结合本文,笔者着重对四树原理进行分析和划分,假设有可能做更深入的研究。将写urai的四个原则是,作为世界观的第一个tawḥid原则。第二,塔维作为一种知识原则。第三,家庭原则是指伊斯兰教中的家庭有一个由家庭原则和伊斯兰宗教经验决定的伊斯兰法律的支持者。第四,将本我作为形而上学的原则。因此,这试图在分析四项原则的联系的背景下抹去法鲁奇的想法,试图在几分钟内恢复穆斯林在伊斯兰文明复兴道路上的克制。关键词:Tawhid,Ismail Raji al-Faruqi,伊斯兰教,知识,Peradaban。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Tawhid sebagai Prinsip Primordial Peradaban Islam: Studi Pemikiran Isma’il Raji al-Faruqi
Abstract Ismail Raji al-Faruqi is known as a contemporary Muslim scholar who played an important role and instigator the idea of the Islamization of contemporary science. To realize the idea of the Islamization of contemporary science, al-Faruqi sparked the founding of the International of Islamic Thought (IIIT) centered in the United States. Al-Faruqi is not only well known for his ideas in the arena of thought but also authored a book titled “Al-Ta wḥ i d: Its Implications for Thought and Life ". In this book al-Faruqi describes the principle of tawhid as the principle of the revival of the ummah. However, this principle began to be eroded and shaken by the understanding of a secular-liberal modern society. For al-Faruqi, the concept of tawḥid is a primordial element as the true identity of civilization. Bearing in mind the identity of civilization, tawḥid must be understood as a universal concept that is able to make a major contribution to the revival of Islamic civilization in the past. There are thirteen principles of tauhid explained by al-Faruqi. All of these principles are inherently interrelated to one another. In connection with the writing of this paper, the author focuses his analysis and discussion on four main principles with the assumption that allows a deeper study. The four principles that the writer will describe are; first the principle of tawḥid as a worldview. Second, tawḥid as the principle of knowledge. Third, tawḥid as a family principle that means the family in Islam has a support that is Islamic law which is determined by tawḥid and Islamic religious experience. Fourth, tawḥid as a metaphysical principle. This paper tries to explore the ideas of al-Faruqi in the frame of the analysis of the interrelation of the four principles in an effort to refresh the detention of Muslims in the path of realizing Islamic civilization. Keywords: Tawhid, Ismail Raji al-Faruqi, Islam, Knowledge, Civilization. Abstrak Ismail Raji al-Faruqi dikenal sebagai cendekiawan Muslim kontemporer yang berperan besar dalam menggagas ide Islamisasi Ilmu pengetahuan kontemporer. Untuk merealisasikan gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan kontemporer, al-Faruqi mencetus berdirinya International of Islamic Thought (IIIT) berpusat di Amerika Serikat. Tidak hanya itu, al-Faruqi juga mengarang sebuah buku dengan judul “Al-Tawhid: Its Implications for Thought and Life” . Di dalam buku tersebut al-Faruqi mengurai prinsip tawḥid sebagi asas kebangkitan ummah . Namun prinsip tersebut mulai tergerus dan tergoyah oleh paham masyarakat modern yang sekuler-liberal. Bagi al-Faruqi, konsep tawḥid merupakan unsur primordial sebagai identitas peradaban yang sebenarnya. Mengingat sebagai identitas peradaban, maka tawḥid harus dipahami sebagai konsep universal yang mampu memberikan kontribusi besar bagi tegaknya kembali peradaban Islam masa silam. Terdapat tiga belas prinsip tawḥid yang dipaparkan al-Faruqi. Semua prinsip tersebut adalah inheren saling terkait satu sama lain. Kaitannya dengan penulisan makalah ini, penulis memfokuskan analisa dan pembahasan pada empat prinsip pokok dengan asumsi memungkinkan dilakukan kajian lebih mendalam. Keempat prinsip yang akan penulis urai ialah, pertama prinsip tawḥid sebagai pandangan dunia (worldview) . Kedua, tawḥid sebagai prinsip pengetahuan. Ketiga, tawḥid sebagai prinsip keluarga yang bermakna keluarga dalam Islam mempunyai penopang yaitu hukum Islam yang dideterminasi oleh tawḥid dan pengalaman agama Islam. Keempat , tawḥid sebagai prinsip metafisika. Makalah ini mencoba mengupas gagasan al-Faruqi dalam bingkai analisis keterkaitan empat prinsip tersebut dalam upaya menyegarkan pemahanan kaum Muslimin dalam meniti jalan mewujudkan kembali peradaban Islam. Kata Kunci: Tawhid, Ismail Raji al-Faruqi, Islam, Pengetahuan, Peradaban.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
7
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信