M. Gunawan Supiarmo, N. Sholikin, Sri Harmonika, Affan Gaffar
{"title":"现实数学学习的实施,以提高学生的计算思维能力","authors":"M. Gunawan Supiarmo, N. Sholikin, Sri Harmonika, Affan Gaffar","doi":"10.46244/numeracy.v9i1.1750","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Computational thinking is a type of problem-solving ability using logical thinking that students do with regular steps. This cognitive ability is one of the important skills in supporting students with mathematical concepts. However, the advantages of computational thinking do not seem to be paid much attention to by education, especially in Indonesia. This is because the learning approach does not emphasize the positive aspects that can improve students' computational thinking. As a result, the average computational thinking ability of students is low. This type of research uses an experimental method of pretest-posttest control group design. The population involved was class XII students at MA Daruttauhid Malang, which consisted of 22 students in the experimental class, and 24 students in the control class. The research data is in the form of pre-test scores before being given realistic mathematics learning treatment, and post-test score data. The results obtained showed that the computational thinking ability of students in the experimental class was higher than in the control class. To be clear, this fact is measured by calculating the N-Gain scores of students in the experimental class with a value of 0.7 (high category), and the N-Gain scores of control class students with a value of 0.5 (medium category). \nAbstrak \nBerpikir komputasional adalah jenis kemampuan pemecahan masalah menggunakan logika berpikir yang dilakukan siswa dengan langkah yang teratur. Kemampuan kognitif tersebut menjadi salah satu keterampilan penting dalam mendukung siswa terhadap konsep matematika. Namun keunggulan dari pemikiran komputasional, nampaknya tidak terlalu diperhatikan oleh Pendidikan, khususnya di Indonesia. Hal ini karena pendekatan pembelajaran kurang menekankan pada aspek positif yang dapat memberikan peningkatan siswa dalam berpikir secara komputasional. Akibatnya secara rata-rata kemampuan berpikir komputasional siswa menjadi rendah. Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimen jenis pretest-posttest control group design. Populasi yang terlibat ialah siswa kelas XII MA Daruttauhid Malang yang terdiri atas sebanyak 22 siswa pada kelas eksperimen, dan 24 siswa kelas kontrol. Data penelitian berupa skor pretest sebelum diberikan perlakuan pembelajaran matematika realistik, dan data skor posttest. Hasil penelitian yang diperoleh, menunjukkan bahwa kemampuan berpikir komputasional siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Untuk lebih jelasnya, fakta ini diukur dengan menghitung skor N-Gain siswa pada kelas eksperimen dengan nilai 0,7 (kategori tinggi), dan skor N-Gain siswa kelas kontrol bernilai 0,5 (kategori sedang).","PeriodicalId":36166,"journal":{"name":"Numeracy","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KOMPUTASIONAL SISWA\",\"authors\":\"M. Gunawan Supiarmo, N. Sholikin, Sri Harmonika, Affan Gaffar\",\"doi\":\"10.46244/numeracy.v9i1.1750\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Computational thinking is a type of problem-solving ability using logical thinking that students do with regular steps. This cognitive ability is one of the important skills in supporting students with mathematical concepts. However, the advantages of computational thinking do not seem to be paid much attention to by education, especially in Indonesia. This is because the learning approach does not emphasize the positive aspects that can improve students' computational thinking. As a result, the average computational thinking ability of students is low. This type of research uses an experimental method of pretest-posttest control group design. The population involved was class XII students at MA Daruttauhid Malang, which consisted of 22 students in the experimental class, and 24 students in the control class. The research data is in the form of pre-test scores before being given realistic mathematics learning treatment, and post-test score data. The results obtained showed that the computational thinking ability of students in the experimental class was higher than in the control class. To be clear, this fact is measured by calculating the N-Gain scores of students in the experimental class with a value of 0.7 (high category), and the N-Gain scores of control class students with a value of 0.5 (medium category). \\nAbstrak \\nBerpikir komputasional adalah jenis kemampuan pemecahan masalah menggunakan logika berpikir yang dilakukan siswa dengan langkah yang teratur. Kemampuan kognitif tersebut menjadi salah satu keterampilan penting dalam mendukung siswa terhadap konsep matematika. Namun keunggulan dari pemikiran komputasional, nampaknya tidak terlalu diperhatikan oleh Pendidikan, khususnya di Indonesia. Hal ini karena pendekatan pembelajaran kurang menekankan pada aspek positif yang dapat memberikan peningkatan siswa dalam berpikir secara komputasional. Akibatnya secara rata-rata kemampuan berpikir komputasional siswa menjadi rendah. Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimen jenis pretest-posttest control group design. Populasi yang terlibat ialah siswa kelas XII MA Daruttauhid Malang yang terdiri atas sebanyak 22 siswa pada kelas eksperimen, dan 24 siswa kelas kontrol. Data penelitian berupa skor pretest sebelum diberikan perlakuan pembelajaran matematika realistik, dan data skor posttest. Hasil penelitian yang diperoleh, menunjukkan bahwa kemampuan berpikir komputasional siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Untuk lebih jelasnya, fakta ini diukur dengan menghitung skor N-Gain siswa pada kelas eksperimen dengan nilai 0,7 (kategori tinggi), dan skor N-Gain siswa kelas kontrol bernilai 0,5 (kategori sedang).\",\"PeriodicalId\":36166,\"journal\":{\"name\":\"Numeracy\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-04-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Numeracy\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.46244/numeracy.v9i1.1750\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"Q3\",\"JCRName\":\"Mathematics\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Numeracy","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46244/numeracy.v9i1.1750","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q3","JCRName":"Mathematics","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
计算思维是一种使用逻辑思维的解决问题的能力,学生通过有规律的步骤来完成。这种认知能力是支持学生掌握数学概念的重要技能之一。然而,计算思维的优势似乎并没有受到教育的重视,尤其是在印度尼西亚。这是因为这种学习方法没有强调能够提高学生计算思维的积极方面。因此,学生的平均计算思维能力较低。本研究采用前测后测控制组设计的实验方法。所涉及的人群为马达鲁托希德玛朗中学12年级学生,其中实验班22名学生,对照组24名学生。研究数据的形式为接受现实数学学习处理前的测试前成绩和测试后的成绩数据。结果表明,实验班学生的计算思维能力高于对照组。为了明确,这一事实是通过计算实验班学生的N-Gain分数为0.7(高类别)和控制班学生的N-Gain分数为0.5(中类别)来衡量的。【摘要】柏柏克(Berpikir)是一种计算机科学,它是一种计算机科学,是一种计算机科学,是一种计算机科学。Kemampuan kognitif tersebut menjadi salah satu keterampilan penting dalam mendukung siswa terhadap konsep matematika。Namun keunggulan dari pemikiran komputasiional, nampaknya tidak terlalu diperhatikan oleh Pendidikan, khususnya di Indonesia。哈尔尼karena pendekatan penbelajaran kurang menekankan pada说积极的yang dapat成员peningkatan siswa dalam berpikir secara komputasiional。Akibatnya secara rata-rata kemampuan berpikir komputasional siswa menjadi rendah。实验方法:采用前测后测对照组设计。Populasi yang terlibat ialah siswa kelas XII MA Daruttauhid Malang yang terdiri atas sebanyak 22 siswa pada kelas实验,但24 siswa kelas对照。数据的前测和后测,数据的后测和数据的后测。[2] [1] [2] [1] [2] [1] [3] [1] [3] [1] [4] [1] [4]Untuk lebih jelasya, fakta ini diukur dengan menghitung skor N-Gain siswa pada kelas实验dengan nilai 0,7 (kategori tinggi), dan skor N-Gain siswa kelas对照bengai 0,5 (kategori sedang)。
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KOMPUTASIONAL SISWA
Computational thinking is a type of problem-solving ability using logical thinking that students do with regular steps. This cognitive ability is one of the important skills in supporting students with mathematical concepts. However, the advantages of computational thinking do not seem to be paid much attention to by education, especially in Indonesia. This is because the learning approach does not emphasize the positive aspects that can improve students' computational thinking. As a result, the average computational thinking ability of students is low. This type of research uses an experimental method of pretest-posttest control group design. The population involved was class XII students at MA Daruttauhid Malang, which consisted of 22 students in the experimental class, and 24 students in the control class. The research data is in the form of pre-test scores before being given realistic mathematics learning treatment, and post-test score data. The results obtained showed that the computational thinking ability of students in the experimental class was higher than in the control class. To be clear, this fact is measured by calculating the N-Gain scores of students in the experimental class with a value of 0.7 (high category), and the N-Gain scores of control class students with a value of 0.5 (medium category).
Abstrak
Berpikir komputasional adalah jenis kemampuan pemecahan masalah menggunakan logika berpikir yang dilakukan siswa dengan langkah yang teratur. Kemampuan kognitif tersebut menjadi salah satu keterampilan penting dalam mendukung siswa terhadap konsep matematika. Namun keunggulan dari pemikiran komputasional, nampaknya tidak terlalu diperhatikan oleh Pendidikan, khususnya di Indonesia. Hal ini karena pendekatan pembelajaran kurang menekankan pada aspek positif yang dapat memberikan peningkatan siswa dalam berpikir secara komputasional. Akibatnya secara rata-rata kemampuan berpikir komputasional siswa menjadi rendah. Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimen jenis pretest-posttest control group design. Populasi yang terlibat ialah siswa kelas XII MA Daruttauhid Malang yang terdiri atas sebanyak 22 siswa pada kelas eksperimen, dan 24 siswa kelas kontrol. Data penelitian berupa skor pretest sebelum diberikan perlakuan pembelajaran matematika realistik, dan data skor posttest. Hasil penelitian yang diperoleh, menunjukkan bahwa kemampuan berpikir komputasional siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Untuk lebih jelasnya, fakta ini diukur dengan menghitung skor N-Gain siswa pada kelas eksperimen dengan nilai 0,7 (kategori tinggi), dan skor N-Gain siswa kelas kontrol bernilai 0,5 (kategori sedang).