{"title":"西马伦贡地区班达尔分区 12-59 个月儿童的喂养模式与发育迟缓发生率之间的关系。","authors":"Tarianna Ginting, Pahala Maringan Jubel Simangunsong, Paquita Lusten Sitompul, Bella Satrina Hutapea, Rohdearta Sipayung","doi":"10.30743/ibnusina.v23i2.624","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stunting merupakan indikator kekurangan gizi kronis akibat ketidakcukupan asupan makanan dalam waktu yang lama, kualitas pangan yang buruk, sehingga mengalami tinggi badan yang tidak sesuai (kerdil) dengan umurnya.1 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjabarkan keterkaitan antara pola makan dan kejadian stunting pada anak balita berusia 12-59 bulan. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan analitik cross sectional. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square, dengan tingkat signifikansi 0,05 dan interval kepercayaan 95%. Berdasarkan uji statistik, diperoleh hasil analisis variabel jenis makanan (p-value=0.047) dan variabel frekuensi makanan (p-value=0.021) memiliki hubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 12-59 bulan dan variabel jumlah makanan (p-value=0.454) menunjukkan tidak ada hubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 12-59 di wilayah kerja Puskesmas Marihat Bandar. Disimpulkan bahwa jumlah makanan tidak memiliki pengaruh terhadap kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan, sedangkan jenis makanan dan frekuensi makanan memiliki pengaruh terhadap kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan.","PeriodicalId":518393,"journal":{"name":"Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara","volume":"100 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MAKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI KECAMATAN BANDAR KABUPATEN SIMALUNGUN\",\"authors\":\"Tarianna Ginting, Pahala Maringan Jubel Simangunsong, Paquita Lusten Sitompul, Bella Satrina Hutapea, Rohdearta Sipayung\",\"doi\":\"10.30743/ibnusina.v23i2.624\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Stunting merupakan indikator kekurangan gizi kronis akibat ketidakcukupan asupan makanan dalam waktu yang lama, kualitas pangan yang buruk, sehingga mengalami tinggi badan yang tidak sesuai (kerdil) dengan umurnya.1 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjabarkan keterkaitan antara pola makan dan kejadian stunting pada anak balita berusia 12-59 bulan. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan analitik cross sectional. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square, dengan tingkat signifikansi 0,05 dan interval kepercayaan 95%. Berdasarkan uji statistik, diperoleh hasil analisis variabel jenis makanan (p-value=0.047) dan variabel frekuensi makanan (p-value=0.021) memiliki hubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 12-59 bulan dan variabel jumlah makanan (p-value=0.454) menunjukkan tidak ada hubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 12-59 di wilayah kerja Puskesmas Marihat Bandar. Disimpulkan bahwa jumlah makanan tidak memiliki pengaruh terhadap kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan, sedangkan jenis makanan dan frekuensi makanan memiliki pengaruh terhadap kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan.\",\"PeriodicalId\":518393,\"journal\":{\"name\":\"Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara\",\"volume\":\"100 2\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-07-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30743/ibnusina.v23i2.624\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30743/ibnusina.v23i2.624","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MAKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI KECAMATAN BANDAR KABUPATEN SIMALUNGUN
Stunting merupakan indikator kekurangan gizi kronis akibat ketidakcukupan asupan makanan dalam waktu yang lama, kualitas pangan yang buruk, sehingga mengalami tinggi badan yang tidak sesuai (kerdil) dengan umurnya.1 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjabarkan keterkaitan antara pola makan dan kejadian stunting pada anak balita berusia 12-59 bulan. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan analitik cross sectional. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square, dengan tingkat signifikansi 0,05 dan interval kepercayaan 95%. Berdasarkan uji statistik, diperoleh hasil analisis variabel jenis makanan (p-value=0.047) dan variabel frekuensi makanan (p-value=0.021) memiliki hubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 12-59 bulan dan variabel jumlah makanan (p-value=0.454) menunjukkan tidak ada hubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 12-59 di wilayah kerja Puskesmas Marihat Bandar. Disimpulkan bahwa jumlah makanan tidak memiliki pengaruh terhadap kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan, sedangkan jenis makanan dan frekuensi makanan memiliki pengaruh terhadap kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan.