{"title":"孕妇甲状腺风暴的强化管理","authors":"Akhmad Yun Jufan, R. Apsari, Apriyanto","doi":"10.22146/jka.v7i1.7381","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dilaporkan seorang wanita 33 thn, G4P2A1, hamil 35 minggu, gagal napas tipe I, suggestive Thyroid Storm, CAP, Presbo, G4P2A1, hamil 34 minggu 5 hari, anemia, hIpoalbuminemia. Di UGD RSUP Dr. Sardjito pasien tampak sesak, kesadaran agitasi, tensi 117/60 mmHg, HR 153 kali/mnt, RR 35 kali/mnt, suhu. 37,8o C. RBK -/-, wheezing -/-, vesikuler +/+. Gambaran EKG: STC 148 kali/menit, AFRVR. berdasarkan Sistem skoring Burch dan Wartofsky didapatkan suhu 37,8o C (skor 5) adanya takikardi ≥140 kali/menit (skor 25), adanya atrial fibrilasi (skor 10), adanya kelainan system saraf yang dimulai dengan adanya agitasi (skor 10) serta adanyafaktor pencetus berupa kehamilan (skor 10) sehingga jumlah skor adalah 60. Dimana skor ≥45 maka krisis tiroid dapat ditegakkan. Pasien dilakukan intubasi, nafas kendali dan ditransport ke HCU. Di HCU pasien diberikan terapi suportif berupa ventilasi mekanik, pemasangan monitor invasif berupa CVC dan nutrisi. Terapi kausatif diberikan berupa pemberian antibiotic, lugol, PTU, kortikosteroid, dan propanolol. Selama perawatan HCU kondisi pasien relatif sama, diperberat kondisi anemia gravis yang diderita pasien, 3 hari perawatan di HCU pasien dipindahkan ke ICU, perawatan di ICU kurang lebih 5 hari, pada hari ke 4 di ICU pasien dilakukan terminasi, hari ke-5 pasien pindah ke IMP.","PeriodicalId":513365,"journal":{"name":"Jurnal Komplikasi Anestesi","volume":"21 42","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Penatalaksanaan Intensif Badai Thyroid pada Wanita Hamil\",\"authors\":\"Akhmad Yun Jufan, R. Apsari, Apriyanto\",\"doi\":\"10.22146/jka.v7i1.7381\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Dilaporkan seorang wanita 33 thn, G4P2A1, hamil 35 minggu, gagal napas tipe I, suggestive Thyroid Storm, CAP, Presbo, G4P2A1, hamil 34 minggu 5 hari, anemia, hIpoalbuminemia. Di UGD RSUP Dr. Sardjito pasien tampak sesak, kesadaran agitasi, tensi 117/60 mmHg, HR 153 kali/mnt, RR 35 kali/mnt, suhu. 37,8o C. RBK -/-, wheezing -/-, vesikuler +/+. Gambaran EKG: STC 148 kali/menit, AFRVR. berdasarkan Sistem skoring Burch dan Wartofsky didapatkan suhu 37,8o C (skor 5) adanya takikardi ≥140 kali/menit (skor 25), adanya atrial fibrilasi (skor 10), adanya kelainan system saraf yang dimulai dengan adanya agitasi (skor 10) serta adanyafaktor pencetus berupa kehamilan (skor 10) sehingga jumlah skor adalah 60. Dimana skor ≥45 maka krisis tiroid dapat ditegakkan. Pasien dilakukan intubasi, nafas kendali dan ditransport ke HCU. Di HCU pasien diberikan terapi suportif berupa ventilasi mekanik, pemasangan monitor invasif berupa CVC dan nutrisi. Terapi kausatif diberikan berupa pemberian antibiotic, lugol, PTU, kortikosteroid, dan propanolol. Selama perawatan HCU kondisi pasien relatif sama, diperberat kondisi anemia gravis yang diderita pasien, 3 hari perawatan di HCU pasien dipindahkan ke ICU, perawatan di ICU kurang lebih 5 hari, pada hari ke 4 di ICU pasien dilakukan terminasi, hari ke-5 pasien pindah ke IMP.\",\"PeriodicalId\":513365,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Komplikasi Anestesi\",\"volume\":\"21 42\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-03-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Komplikasi Anestesi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22146/jka.v7i1.7381\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Komplikasi Anestesi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/jka.v7i1.7381","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Penatalaksanaan Intensif Badai Thyroid pada Wanita Hamil
Dilaporkan seorang wanita 33 thn, G4P2A1, hamil 35 minggu, gagal napas tipe I, suggestive Thyroid Storm, CAP, Presbo, G4P2A1, hamil 34 minggu 5 hari, anemia, hIpoalbuminemia. Di UGD RSUP Dr. Sardjito pasien tampak sesak, kesadaran agitasi, tensi 117/60 mmHg, HR 153 kali/mnt, RR 35 kali/mnt, suhu. 37,8o C. RBK -/-, wheezing -/-, vesikuler +/+. Gambaran EKG: STC 148 kali/menit, AFRVR. berdasarkan Sistem skoring Burch dan Wartofsky didapatkan suhu 37,8o C (skor 5) adanya takikardi ≥140 kali/menit (skor 25), adanya atrial fibrilasi (skor 10), adanya kelainan system saraf yang dimulai dengan adanya agitasi (skor 10) serta adanyafaktor pencetus berupa kehamilan (skor 10) sehingga jumlah skor adalah 60. Dimana skor ≥45 maka krisis tiroid dapat ditegakkan. Pasien dilakukan intubasi, nafas kendali dan ditransport ke HCU. Di HCU pasien diberikan terapi suportif berupa ventilasi mekanik, pemasangan monitor invasif berupa CVC dan nutrisi. Terapi kausatif diberikan berupa pemberian antibiotic, lugol, PTU, kortikosteroid, dan propanolol. Selama perawatan HCU kondisi pasien relatif sama, diperberat kondisi anemia gravis yang diderita pasien, 3 hari perawatan di HCU pasien dipindahkan ke ICU, perawatan di ICU kurang lebih 5 hari, pada hari ke 4 di ICU pasien dilakukan terminasi, hari ke-5 pasien pindah ke IMP.