Gading Berlian Wati Nur Kumala, Atha Nabila Raharjo, Mohammad Musleh, M. Tamrin
{"title":"利益相关者在泗水 Bungkul 公园管理中的合作","authors":"Gading Berlian Wati Nur Kumala, Atha Nabila Raharjo, Mohammad Musleh, M. Tamrin","doi":"10.36636/jogiv.v6i1.3521","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada tahun 2013, Taman Bungkul Surabaya telah menjadi peron kota yang mampu menggapai pujian internasional ke dalam kelompok Taman Terbaik di Asia yang berasal dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang di dalam nya terdapat petilasan Sunan Bungkul. Kolaborasi taman bungkul di dalam pengelolaannya terdiri dari Dinas Perhubungan, Dinas Koperasi, UMKM, PDAM Surya Sembada, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan dalam kolaborasi stakeholder yang berlokasikan di ruang terbuka hijau (RTH) Taman Bungkul Surabaya. Metode penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data yang diperoleh berasal dari pengamatan kegiatan maupun peristiwa yang diamati, dan studi literatur. Pada penelitian ini dapat menjadi tolak ukur keberhasilan kolaborasi yang di dalam terdapat delapan variabel, menggunakan teori menurut (Edward DeSeve, 2007). Dalam hasil penelitian menjelaskan bahwa para pemangku kepentingan dalam kolaborasi nya sudah terlaksana dengan baik namun masih belum optimal secara keseluruhan. Di dalam kolaborasi ruang terbuka hijau (RTH) Taman Bungkul Surabaya terdapat dua indikator yang sebagai penunjang keberhasilan yaitu tidak ada unsur monopoli serta tidak ada aktor yang mengendalikan di dalam suatu organisasi tertentu. Namun terdapat pula hambatan diantaranya yaitu ketidak mandirian informasi, kurangnya rasa percaya antar stakeholders, serta kurangnya dalam berkomitmen.","PeriodicalId":386450,"journal":{"name":"Journal of Governance Innovation","volume":"165 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Kolaborasi Stakeholders Dalam Pengelolaan Taman Bungkul di Surabaya\",\"authors\":\"Gading Berlian Wati Nur Kumala, Atha Nabila Raharjo, Mohammad Musleh, M. Tamrin\",\"doi\":\"10.36636/jogiv.v6i1.3521\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pada tahun 2013, Taman Bungkul Surabaya telah menjadi peron kota yang mampu menggapai pujian internasional ke dalam kelompok Taman Terbaik di Asia yang berasal dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang di dalam nya terdapat petilasan Sunan Bungkul. Kolaborasi taman bungkul di dalam pengelolaannya terdiri dari Dinas Perhubungan, Dinas Koperasi, UMKM, PDAM Surya Sembada, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan dalam kolaborasi stakeholder yang berlokasikan di ruang terbuka hijau (RTH) Taman Bungkul Surabaya. Metode penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data yang diperoleh berasal dari pengamatan kegiatan maupun peristiwa yang diamati, dan studi literatur. Pada penelitian ini dapat menjadi tolak ukur keberhasilan kolaborasi yang di dalam terdapat delapan variabel, menggunakan teori menurut (Edward DeSeve, 2007). Dalam hasil penelitian menjelaskan bahwa para pemangku kepentingan dalam kolaborasi nya sudah terlaksana dengan baik namun masih belum optimal secara keseluruhan. Di dalam kolaborasi ruang terbuka hijau (RTH) Taman Bungkul Surabaya terdapat dua indikator yang sebagai penunjang keberhasilan yaitu tidak ada unsur monopoli serta tidak ada aktor yang mengendalikan di dalam suatu organisasi tertentu. Namun terdapat pula hambatan diantaranya yaitu ketidak mandirian informasi, kurangnya rasa percaya antar stakeholders, serta kurangnya dalam berkomitmen.\",\"PeriodicalId\":386450,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Governance Innovation\",\"volume\":\"165 5\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-05-03\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Governance Innovation\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36636/jogiv.v6i1.3521\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Governance Innovation","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36636/jogiv.v6i1.3521","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Kolaborasi Stakeholders Dalam Pengelolaan Taman Bungkul di Surabaya
Pada tahun 2013, Taman Bungkul Surabaya telah menjadi peron kota yang mampu menggapai pujian internasional ke dalam kelompok Taman Terbaik di Asia yang berasal dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang di dalam nya terdapat petilasan Sunan Bungkul. Kolaborasi taman bungkul di dalam pengelolaannya terdiri dari Dinas Perhubungan, Dinas Koperasi, UMKM, PDAM Surya Sembada, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan dalam kolaborasi stakeholder yang berlokasikan di ruang terbuka hijau (RTH) Taman Bungkul Surabaya. Metode penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data yang diperoleh berasal dari pengamatan kegiatan maupun peristiwa yang diamati, dan studi literatur. Pada penelitian ini dapat menjadi tolak ukur keberhasilan kolaborasi yang di dalam terdapat delapan variabel, menggunakan teori menurut (Edward DeSeve, 2007). Dalam hasil penelitian menjelaskan bahwa para pemangku kepentingan dalam kolaborasi nya sudah terlaksana dengan baik namun masih belum optimal secara keseluruhan. Di dalam kolaborasi ruang terbuka hijau (RTH) Taman Bungkul Surabaya terdapat dua indikator yang sebagai penunjang keberhasilan yaitu tidak ada unsur monopoli serta tidak ada aktor yang mengendalikan di dalam suatu organisasi tertentu. Namun terdapat pula hambatan diantaranya yaitu ketidak mandirian informasi, kurangnya rasa percaya antar stakeholders, serta kurangnya dalam berkomitmen.