{"title":"问卷形式偏好和互联网熟悉程度对 Unika Atma Jaya 学生答复一致性的影响","authors":"Ferdinand Prawiro, Hardianto","doi":"10.25170/manasa.v12i2.4875","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kuesioner online memiliki potensi besar untuk digunakan dalam berbagai penelitian terutama pada masyarakat yang sudah akrab dengan internet. Namun terdapat perbedaan pandangan mengenai akurasi data yang dihasilkan melalui kuesioner online dibandingkan kuesioner offline. Berdasarkan theory of survey satisficing, akurasi data kuesioner tergantung seberapa besar motivasi partisipan dalam mengerjakan pertanyaan dalam kuesioner. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh preferensi bentuk kuesioner dan familiaritas internet terhadap konsistensi respon pada mahasiswa Unika Atma Jaya. \nPenelitian menggunakan 2 X 2 randomized factorial design dengan sampel sebesar 160 mahasiswa aktif Unika Atma Jaya yang diperoleh melalui quota sampling. Data dianalisis dengan 2-way analysis of variance. \nHasil penelitian menunjukkan bahwa jika tanpa memperhatikan bentuk kuesioner online atau offline, maka tidak terdapat pengaruh preferensi bentuk kuesioner dan familiaritas internet terhadap konsistensi respon. Namun hasil yang menarik jika memperhatikan bentuk kuesioner yang dihadapi partisipan. Pada pengerjaan kuesioner online, kesesuaian preferensi partisipan mempengaruhi konsistensi respon; sedangkan pada pengerjaan kuesioner offline, kesesuaian preferensi partispan tidak mempengaruhi konsistensi respon. Hal ini mengindikasikan proses satisficing terjadi pada partisipan yang ‘terpaksa’ mengerjakan kuesioner online saja, tidak pada pengerjaan kuesioner offline.","PeriodicalId":518915,"journal":{"name":"MANASA","volume":"122 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pengaruh Preferensi Bentuk Kuesioner dan Familiaritas Internet terhadap Konsistens Respon pada Mahasiswa Unika Atma Jaya\",\"authors\":\"Ferdinand Prawiro, Hardianto\",\"doi\":\"10.25170/manasa.v12i2.4875\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kuesioner online memiliki potensi besar untuk digunakan dalam berbagai penelitian terutama pada masyarakat yang sudah akrab dengan internet. Namun terdapat perbedaan pandangan mengenai akurasi data yang dihasilkan melalui kuesioner online dibandingkan kuesioner offline. Berdasarkan theory of survey satisficing, akurasi data kuesioner tergantung seberapa besar motivasi partisipan dalam mengerjakan pertanyaan dalam kuesioner. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh preferensi bentuk kuesioner dan familiaritas internet terhadap konsistensi respon pada mahasiswa Unika Atma Jaya. \\nPenelitian menggunakan 2 X 2 randomized factorial design dengan sampel sebesar 160 mahasiswa aktif Unika Atma Jaya yang diperoleh melalui quota sampling. Data dianalisis dengan 2-way analysis of variance. \\nHasil penelitian menunjukkan bahwa jika tanpa memperhatikan bentuk kuesioner online atau offline, maka tidak terdapat pengaruh preferensi bentuk kuesioner dan familiaritas internet terhadap konsistensi respon. Namun hasil yang menarik jika memperhatikan bentuk kuesioner yang dihadapi partisipan. Pada pengerjaan kuesioner online, kesesuaian preferensi partisipan mempengaruhi konsistensi respon; sedangkan pada pengerjaan kuesioner offline, kesesuaian preferensi partispan tidak mempengaruhi konsistensi respon. Hal ini mengindikasikan proses satisficing terjadi pada partisipan yang ‘terpaksa’ mengerjakan kuesioner online saja, tidak pada pengerjaan kuesioner offline.\",\"PeriodicalId\":518915,\"journal\":{\"name\":\"MANASA\",\"volume\":\"122 6\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-01-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"MANASA\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.25170/manasa.v12i2.4875\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MANASA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25170/manasa.v12i2.4875","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pengaruh Preferensi Bentuk Kuesioner dan Familiaritas Internet terhadap Konsistens Respon pada Mahasiswa Unika Atma Jaya
Kuesioner online memiliki potensi besar untuk digunakan dalam berbagai penelitian terutama pada masyarakat yang sudah akrab dengan internet. Namun terdapat perbedaan pandangan mengenai akurasi data yang dihasilkan melalui kuesioner online dibandingkan kuesioner offline. Berdasarkan theory of survey satisficing, akurasi data kuesioner tergantung seberapa besar motivasi partisipan dalam mengerjakan pertanyaan dalam kuesioner. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh preferensi bentuk kuesioner dan familiaritas internet terhadap konsistensi respon pada mahasiswa Unika Atma Jaya.
Penelitian menggunakan 2 X 2 randomized factorial design dengan sampel sebesar 160 mahasiswa aktif Unika Atma Jaya yang diperoleh melalui quota sampling. Data dianalisis dengan 2-way analysis of variance.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika tanpa memperhatikan bentuk kuesioner online atau offline, maka tidak terdapat pengaruh preferensi bentuk kuesioner dan familiaritas internet terhadap konsistensi respon. Namun hasil yang menarik jika memperhatikan bentuk kuesioner yang dihadapi partisipan. Pada pengerjaan kuesioner online, kesesuaian preferensi partisipan mempengaruhi konsistensi respon; sedangkan pada pengerjaan kuesioner offline, kesesuaian preferensi partispan tidak mempengaruhi konsistensi respon. Hal ini mengindikasikan proses satisficing terjadi pada partisipan yang ‘terpaksa’ mengerjakan kuesioner online saja, tidak pada pengerjaan kuesioner offline.